20
belajar yang tinggi dalam ujiantestulangan maka siswa tersebut akan sungguh-sungguh belajar.
Sehubungan dengan hal diatas maka fungsi minat adalah: 1
Mendorong manusia untuk bertindak sebagai penggerak yang melepaskan energi agar dapat menggerakkan setiap kegitan yang
akan dikerjakannya. 2
Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin di capai, dengan demikian minat memberikan arah dan kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. 3
Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan sesuai dengan apa yang di lakukan untuk
mencapai tujuan dan mampu untuk memilah-milah kegiatan yang bermanfaat dengan kegiatan yang mendukung dalam pencapaian
cita-cita tersebut.
2. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dari
jenjang pendidikan. Ini berarti berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang dialami
siswa baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Debawah ini ada beberapa pendapat yang menyatakan
pengertian belajar:
21
1 Whiterington, dalam bukunya Educational Psychology
mengemukakan: “Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri, sebagai pola baru dari reaksi
yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”.
2 Morgan dalam bukunya Introduction to Psychology 1978
mengemukakan: “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari
latihan atau pengulangan”. Dalyono, 1994:212
3 Morris L. Bigge dalam Djamarah 2000:13 Pada prinsipnya
belajar adalah perubahan perilaku melalui latihan dan pengalaman untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan.
b. Prinsip Belajar
Prinsip belajar adalah hal-hal yang snagat penting yang harus ada dalam suatu proses belajar dan pembelajaran agar kegiatan belajar
yang dilakukan oleh siswa dapat mencapai tujuan maka ada beberapa prinsip belajar yang perlu diperhatikan.
Prinsip-prinsip belajar tersebut antara lain: 1
Kesiapan belajar Faktor kesiapan baik fisik maupun psikologis siswa
merupakan kondisi awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik dan psikologis ini biasanya sudah terjadi pada diri siswa sebelum ia
22
masuk kelas. Oleh karena itu sikap guru yang pengertian dan mampu menciptakan situasi kelas yang menyenangkan merupakan
implikasi dari prinsip belajar kesiapan ini. 2
Perhatian Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu
obyek. Belajar sebagai suatu aktifitas yang kompleks, sangat membutuhkan perhatian dari siswa yang belajar. Perhatian
terhadap pelajaran aka timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila perhatian alami ini tidak ada
maka siswa perlu di bangkitkan perhatiannya. 3
Motivasi Menurut Hamalik 1992:173 Motivasi adalah suatu
perubahan energi dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan
4 Keaktifan siswa
Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain juga tidak bisa diterapkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi
apabila siswa aktif mengalaminya sendiri 5
Keterlibatan langsung Prinsip berpengalaman ini sangat penting dalam belajar dan
mengkaitkannya dengan prinsip keaktifan dengan belajar melalui pengalaman langsung, siswa tidak hanya mengamati saja tetapi
harus terlibat secara langsung
23
6 Pengulangan
Dengan pengulangan, tanggapan tentang materi akan mudah dipahami. Dalam hal ini guru melakukan pengulangan agar
dapat memberikan pekerjaan rumah, tugas, membuat laporan atau mengadakan ulangan harian, dan lain-lain.
7 Materi pelajaran yang menantang
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi pula oleh rasa ingin tahu terhadap suatu persoalan dengan sikap seperti ini,
motivasi akan meningkat. Rasa ingin tahu timbul apabila materi pelajaran yang dihadapinya bersifat menantang atau problematis.
8 Balikan dan penguatan
Feed backbalikan adalah masukan yang sangat penting baik bagi siswaguru. Siswa akan belajar dengan lebih bersemangat
apabila ia mengetahui dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Dengan balikan ini siswa dapat mengetahui sejauh mana
kemampuannya dalam suatu hal, dimana letak kelebihan dan kelemahannya. Balikan ini juga berguna bagi guru untuk
menentukan perlakuan selanjutnya dalam pembelajaran, seperti untuk melakukan remidial teaching. Penguatan adalah suatu
tindakan yang menyenangkan dari guru terhadap siswa yang telah berhasil melakukan suatu perbuatan belajar.
9 Perbedaan individual
24
Siswa merupakan individu yang unik, artinya tidak ada 2 dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan
antara yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu terlihat pada karakteristik, kepribadian dan sifat-sifatnya.
Dimyati dkk, 2002 : 43-50. Semua prinsip-prinsip belajar ini saling berkaitan artinya
penerapan suatu prinsip dapat mewujudnya prinsip-prinsip yang lain. c.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Menurut Kartini kartono 1985:1-6 faktor penyebab yang dapat
mempengaruhi keberhasilan studi murid digolongkan dalam 2 macam yaitu:
1 Faktor internal yang berasal dari diri siswa diantaranya adalah:
a Kecerdasan
Kecerdasan merupakan salah satu aspek penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau
seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau diatas normal maka secara potensial dapat mencapai prestasi
yang tinggi. Namun dalam kenyataan kadang-kadang kita menjumpai murid yang mempunyai tingkat kecerdasan diatas
normal tetapi prestasi belajarnya rendah sekali bahkan ada yang gagal sama sekali. Hal ini disebabkan oleh hal-hal lain,
misalnya sering sakit, tak pernah belajar dirumah dan sebagainya.
25
b Bakat
Bakat adalah potensi atau kemampuan kalau diberi kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar, akan
menjadi kecakapan yang nyata. Seseorang yang tidak berbakat akan sukar untuk mempelajari sesuatu secara mendalam.
c Motif
Motif merupakan dorongan yang mendasari dan mempunyai setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Seseorang yang mempunyai motif belajar yang kuat. Hal ini akan memperbesar kegiatan
dan usahanya untuk mencapai prestasi yang tinggi. d
Cara belajar Seorang murid yang mempunyai cara belajar yang
efisien, memungkinkan untuk mencapai prestasi lebih tinggi dari pada murid yang mempunyai cara belajar yang tidak
efisien. 2
Faktor Eksternal dari luar diri siswa a
Lingkungan 1
Lingkungan Alam Keadaan alam yang tenang dengan udara yang sejuk ikut
mempengaruhi kesegaran jiwa murid sehingga memungkinkan hasil belajarnya akan lebih tinggi daripada
26
lingkungan yang gaduh dengan udara yang panas dan kotor.
2 Lingkungan Keluarga
Orang tua yang bersifat merangsang, mendorong dan membimbing terhadap aktivitas belajar anaknya,
memungkinkan anak untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi. Selain itu suasana rumah yang mempengaruhi hasil
belajar anak. Dengan suasana rumah yang ramai, gaduh, atau suasana yang tegang karena orang tua berselisih
pendapat akan mengganggu konsentrasi anak pada waktu belajar.
3 Lingkungan Masyarakat
Pengaruh dari masyarakat yang dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak-anak yang
sebayanya. Apabila anak-anak yang sebaya disekitarnya merupakan anak-anak yang rajin belajar, maka anak akan
terangsang untuk mengikuti jejak mereka, sebaliknya bila anak-anak disekitarnya merupakan kumpulan anak-anak
nakal maka ia akan melakukan kegiatan yang tidak ada manfaatnya sehingga sering mengalahkan belajarnya.
b Sekolah
Hubungan guru dengan murid, hubungan murid dengan murid yang kurang baik, tujuan pelajaran yang ditetapkan ada
27
diatas kemampuan murid, semuanya dapat mempengaruhi belajardan hasil belajar murid-muridnya. Oleh sebab itu guru
dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar.
c Peralatan Mengajar
Lengkap dan tidaknya peralatan belajar, baik yang dimiliki murid itu sendiri maupun yang dimiliki sekolah, dapat
menimbulkan hasil belajar siswa sehingga mempengaruhi prestasi belajar, kekurangan peralatan belajar dapat membawa
akibat yang negatif, misalnya murid tidak bisa belajar secara baik, sehingga sulit untuk mencapai prestasi yang tinggi.
Menurut Dalyono 1994:55-60 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu:
1 Faktor intern
a Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang
selalu sakit, sakit kepala, pilek, batuk dan sebagainya. Semua itu dapat menyebabkan siswa tidak berminat belajar karena
tidak bergairah. Demikian halnya jika kesehatan rohani jiwa kurang baik misalnya mengalami gangguan pikiran, perasaan
kecewa, emosi karena konflik dengan pacar atau orang tua
28
atau sebab lain maka akan mengurangi semangat dan minat belajar.
b Intelegensi dan bakat
Seseorang yang memiliki intelegensi baik IQnya tinggi umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung
baik. Sebaliknya orang yang intelegensinya rendah cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat berpikir sehingga
prestasi belajarnya pun rendah. Bakat juga mempengaruhi dan menentukan keberhasilan belajar karena akan lebih mudah dan
cepat pandai apabila seseorang mempunyai bakat. c
Minat dan Motivasi Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal,
antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin
hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar cenderung akan menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat
belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. Motivasi berbeda dengan minat. Ia adalah daya
penggerakpendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang bisa berasal dari dalam intrinsik yaitu dari hati
sanubari. Motivasi yang berasal dari luar ekstrinsik yaitu dorongan yang datang dari luar diri lingkungan misal orang
tua, guru, teman-teman dan anggota masyarakat. Seseorang yang belajar dengan motivasi kuat akan melaksanakan
29
kegiataan dengan sungguh-sungguh, penuh semangat dan sebaliknya motivasi yang lemah akan malas bahkan tidak mau
mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pelajaran. Kuat lemahnya belajar seseorang, mempengaruhi keberhasilan
untuk mencapai tujuan yang ingin di capai. Oleh karena itu motivasi perlu diusahakan terutama dari dalam diri dengan
cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita.
d Cara Belajar
Cara belajar seseorang mempunyai pencapaian hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik, faktor
fisiologis, psikologis, dan ilmu kesehatan akan mempengaruhi hasil yang kurang memuaskan. Ada seseorang yang sangat
rajin belajar, siang dan malam tanpa istirahat yang cukup, cara belajar seperti ini tidak baik. Belajar harus ada istirahat untuk
memberi kesempatan kepada mata, otak serta organ tubuh yang lainnya untuk memperoleh tenaga kembali.
Selain itu teknik-teknik belajar perlu diperhatikan bagaimana caranya membaca, mencatat, menggaris bawahi,
membuat ringkasan dan sebagainya. Selain itu perlu diperhatikan waktu belajar, tempat, fasilitas, penggunaan
media dan penyesuaian bahan pelajaran. Karena semua itu dapat mempengaruhi minat belajar siswa untuk memperoleh
hasil yang lebih baik.
30
2 Faktor Eksternal
a Keluarga
Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak serta famili yang lain yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat
besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar atau menimbulkan minat belajar anak. Tinggi rendahnya
pendidikan orang tua, besar kecilnya pendapatan orang tua, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orang tua, rukun
atau tidaknya kedua orang tua dan akrab tidaknya hubungan orang tua dengan anak-anak, tenang atau tidaknya situasi dalam
rumah, semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Disamping itu faktor keadaan rumah juga turut
mempengaruhi keberhasilan belajar seperti papan tulis, gambar, peta atau meja belajar dan sebagainya.
b Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode
mengajarnya, kesesuaian kurikulum, dengan kemampuan anak, keadaan fasilitasperlengkapan di sekolah, keadaan ruangan,
jumlah murid perkelas, pelaksanaan tata tertib disiplin. Hal ini dapat mempengaruhi minat belajar dan hasil belajar siswa.
c Masyarakat
Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila disekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri
dari orang-orang yang berpendidikan terutama anak-anaknya
31
rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar. Tetapi sebaliknya apabila
tinggal dilingkungan anak-anak yang nakal, tidak bersekolah dan pengangguran, hal ini akan mengurangi semangat belajar
bahkan keinginan untuk belajar atau minat belajar hilang sama sekali.
d Lingkungan sekitar
Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan sebagainya. Misalnya bangunan rumah
penduduk yang sangat sempit, lalu lintas yang membisingkan, suasana hiruk pikuk orang disekitar, suara pabrik, polusi udara,
iklim yang terlalu panas, semuanya akan mempengaruhi gairah dan minat belajar. Sebaliknya tempat yang sepi dengan iklim
yang sejuk, ini akan menunjang proses belajar. Menurut Slameto 2003:54-72 faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar adalah: 2
Faktor-Faktor Intern a
Faktor jasmaniah 1
Faktor kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan
beserta bagian-bagiannyabebas dari penyakit. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang
terganggu. Selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, ngantuk, jika badannya lemah, kurang darah
32
atau ada gangguan-gangguankelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya.
2 Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuhbadan.
Cacat itu berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, lumpuh dan lain-lain. Keadaan cacat tubuh juga
mempengaruhi belajar, siswa yang cacat belajarnya juga akan terganggu.
b Faktor Psikologis
1 Intelegensi
J.P Chaplin dalam Slameto 2003:55 merumuskan intelegensi sebagai berikut:
a The ability to meet and adapt to novel situations quickly
and effectively b
The ability to utilize abstract concepts effectively c
The ability to grasp relationships and learn quickly Jadi intelegensi itu adalah kecakapan yang terdiri
dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan
efektif, mengetahuimenggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan
mempelajarinya dengan cepat.
33
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Siswa mempunyai tingkat intelegensi yang normal
dapat berhasil dengan baik dalam belajar, jika ia belajar dengan baik, artinya belajar dengan menerapkan metode
belajar yang efisien dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajarnya faktor jasmaniah, psikologi, keluarga, sekolah,
masyarakat memberi pengaruh yang positif, jika siswa memiliki intelegensi yang rendah, ia perlu mendapat
pendidikan di lembaga pendidikan khusus. 2
Perhatian Perhatian menurut Gazali dalam Slameto 2003:56
adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata- mata tertuju kepada suatu objek bendahal atau
sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian
terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan,
sehingga ia tidak suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajaran selalu menarik
perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya.
3 Minat
34
Hilgrad dalam slameto 2003:57 minat adalah sebagai berikut: Interest is persisting tendency to pay
attention to and enjoy some activity or content”. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus
menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar karena bahan pelajaran yang
dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya.
4 Bakat
Bakat atau aptitude menurut Hilgard dalam Slameto 2003:57 adalah : “The capacity to learn”. Dengan
perkataan lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan
yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Orang yang berbakat mengetik, misalnya akan lebih cepat dapat
mengetik dengan lancar dibandingkan dengan orang lain yang kurangtidak berbakat dibidang itu.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa bakat itu mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari
siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih
35
baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya.
5 Motif
Menurut james Drever dalam Slameto 2003:58 memberikan pengertian tentang motif sebagai berikut:
“Motive is an effective-conactive factor which operates in determining the direction of an individual’s behavior to
wards an end or goal, consioustly apprehended or unconsioustly”.
Jadi motif erat hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat
disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat
adalah motif itu sendiri sebagai penggerakpendorongnya. Dalam proses belajar mengajar haruslah
diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa belajar dengan baik atau padanya motif untuk berpikir dan
memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan menunjang belajar.
6 Kematangan
Kematangan adalah tingkatfase dalam suatu pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah
siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan
36
belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus-menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dalam
pelajaran. Belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap matang.
7 Kesiapan
Kesiapan atau readiness menurut Jamies Drever dalam Slameto 2003:59 adalah: Preparedness to respond
or react. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respons atau bereaksi. Kesiapan perlu diperhatikan dalam
proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajar akan lebih baik.
c Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi duamacam, yaitu
kelelahan jasmani dan kelelahan rohani bersifat psikis. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya
tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan
dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan ini menyebabkan
susahnya berkonsentrasi karena tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatiannya.
3 Faktor-Faktor Ekstern
37
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dikelompokan menjadi 3 faktor yaitu:
a Faktor Keluarga
1 Cara Orang Tua Mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Orang tua yang
kurangtidak memperhatikan pendidikan anaknya misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak
memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar tidak
mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakanmelengkapi alat belajarnya, tidak memperhatikan apakah anaknya
belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami dalam
belajar dan lain-lain. Hal ini akan mempengaruhi minat belajar anak menurun sehingga menyebabkan kurangtidak
berhasil dalam belajarnya. Mendidik anak dengan cara memanjakannya adalah
cara mendidik yang tidak baik. Jika anak tidak belajar karena alasan segan, atau malas apabila dibiarkan akan
berbuat seenaknya. Mendidik anak dengan cara memperlakukannya terlalu keras, adalah cara yang kurang
38
baik juga. Karena anak diliputi ketakutan dan akhirnya akan membenci belajar.
2 Relasi antar Anggota Keluarga
Relasi antar anggota yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan
saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak. Wujud relasi itu misalnya
apakah hubugan itu penuh dengan kasih sayang dan pengertian, ataukah diliputi dengan kebencian, sikap terlalu
keras, ataukah sikap yang acuh tak acuh dan sebagainya. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh
pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila perlu dengan hukuman-hukuman untuk
mensukseskan belajar anaknya. 3
Suasana Rumah Suasana rumah yang gaduhramai dan semrawut
tidak akan memberi ketenangan kepada anak yang belajar. Selanjutnya agar anak dapat belajar dengan baik perlulah
diciptakan suasana rumah yang tenang dan tenteram. Karena dengan suasana rumah yang tenang dan tenteram
selain anak kerasanbetah tinggal dirumah, anak akan dapat belajar dengan baik karena berminat belajar.
4 Keadaan Ekonomi Keluarga
39
Keadaan ekonomi keluarga berhubungan erat dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus
terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan
fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku-buku dan lain-lain.
Fasilitas belajar itu hanya terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.
Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi, akibatnya
kesehatan anak terganggu, sehingga belajar anak juga terganggu karena minat anak untuk belajar menurun atau
hilang sama sekali. Bahkan anak sampai bekerja untuk membantu ekonomi keluarganya sehingga ia tidak dapat
belajar karena .lelah, dan tidak menutup kemungkinan keadaan ini menjadi cambuk baginya untuk belajar lebih
giat dan akhirnya sukses. 5
Pengertian Orang Tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang
tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas dirumah. Kadang-kadang anak mengalami
lemah semangat, sehingga orang tua wajib memberi
40
pengertian dan bimbingan serta membangkitkan minat dan semangat belajar anaknya.
6 Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan didalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu
kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.
b Faktor Sekolah
1 Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu carajalan yang harus dilalaui didalam mengajar. Metode mengajar guru yang
kurang baik akan mempengaruhi belajar yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi
misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut
menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau
gurunya, akibatnya siswa malas untuk belajar. Guru biasa mengajar dengan ceramah saja, siswa
menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Agar siswa dapat belajar dengan baik. Maka metode
mengajar harus diusahakan yang setepat, seefisien dan seefektif mungkin.
41
2 Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar
adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
Jelaslah bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik
terhadap belajar. Kurikulum yang tidak baik itu misalnya kurikulum yang terlalu padat, diatas kemampuan siswa,
tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatian siswa. Perlu diingat bahwa sistem instruksional sekarang menghendaki
proses belajar mengajar yang mementingkan kebutuhan siswa. Guru perlu mendalami dengan baik, harus
mempunyai perencanaan yang mendetail, agar dapat melayani siswa belajar secara individual.
3 Relasi Guru dengan Siswa
Didalam relasi guru dengan siswa yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata
pelajaran yang diberikan yang diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya. Sebaliknya, jika
siswa membenci gurunya. Ia segan memperhatikan mata pelajaran yang diberikannya, akibatnya pelajarannya tidak
maju. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara
42
akrab, menyebabkan proses belajar mengajar itu kurang lancar, sebagai siswa segan berpartisipasi secara aktif
dalam belajar. 4
Relasi Siswa dengan Siswa Siswa yang mempunyai sifat-sifat tingkah laku yang
kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin akan
diasingkan oleh kelompoknya. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan mengganggu belajarnya. Sehingga ia
akan menjadi malas untuk masuk sekolah karena mengalami perlakuan yang kurang menyenangkan dari
teman-temannya. 5
Disiplin Sekolah Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru
dalam mengajar dan melaksanakan tata tertib, kedisiplinan pegawaikaryawan dalam pekerjaan administrasi dan
kebersihanketeraturan kelas, gedung sekolah halaman dan lain-lain. Kedisiplinan Kepala Sekolah dalam mengelola
seluruh staf beserta siswa-siswinya, dan kedisiplinan tim BP dalam pelayanannya kepada siswa. Seluruh staf sekolah
yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula, selain itu juga
memberi pengaruh yang penting terhadap belajarnya.
43
Dengan demikian agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin didalam belajar baik disekolah, dari
rumah dan di perpustakaan. 6
Alat Pelajaran Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar
siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar, dipakai pula oleh siswa untuk menerima
bahan yang diajarkan. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memudahkan guru dalam menyampaikan materi
pelajaran terhadap siswa, sehingga siswa akan berminat utuk belajar sehingga siswa akan lebih giat belajar.
7 Waktu Sekolah
Waktu sekolah ialah terjadinya proses belajar mengajar disekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang hari,
sore atau malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi minat belajar siswa. Jika siswa masuk sore hari, dimana
siswa harus beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah, hingga mereka mendengarkan sambil mengantuk dan
sebagainya. Sehingga siswa sukar berkonsentrasi dan berpikir. Hal ini apabila dibiarkan begitu saja maka akan
mengalami kesulitan belajar. Sebaliknya siswa yang belajar di pagi hari, pikiran masih segar, jasmani dan kondisi yang
baik.
44
8 Standar Pelajaran Diatas Ukuran
Apabila guru dalam memberikan pelajaran di atas ukuran standar, akibatnya siswa akan kesulitan dalam
mempelajari mata pelajarannya. Sehingga guru dalam memberikan materi pelajaran harus sesuai dengan
kemampuan siswa. 9
Keadaan Gedung Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi
karakteristik, agar mereka dapat belajar dengan baik maka keadaan gedung harus memadai.
10 Metode Belajar
Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa tersebut. Juga dalam pembagian waktu
untuk belajar. Kadang-kadang siswa belajar tidak teratur atau terus-menerus karena besok akan tes. Dengan belajar
demikian siswa akan kurang beristirahat, bahkan mungkin dapat jatuh sakit. Maka perlu belajar secara teratur tiap hari,
dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil
belajar. 11
Tugas Rumah Waktu belajar terutama adalah di sekolah, maka
diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang
45
dikerjakan di rumah, karena kegiatan siswa tidak hanya di sekolah.
c Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa, pengaruh itu terjadi karena
keberadaannya siswa dalam masyarakat. 1
Kegiatan Siswa dalam Masyarakat Kegiatan siswa dalam masyarakat menguntungkan
terhadap perkembangan pribadinya tetapi jika siswa mengikuti kegiatan dimasyarakat terlalu banyak dan tidak
dapat mengatur waktunya sehingga akan mengganggu belajarnya. Jika memilih kegiatan yang ada di masyarakat
sekiranya memilih kegiatan yang mendukung belajar. Misalnya kursus bahasa Inggris, PKK remaja,
kelompok diskusi dan sebagainya. 2
Mass Media Yang termasuk dalam mass media adalah bioskop,
radio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku, komik-komik dan lain-lain.
Mass media akan memberi pengaruh baik terhadap siswa juga dapat memberi pengaruh negatif. Jika tidak ada
kontrol dan pembinaan orang tua. 3
Teman Bergaul
46
Pengaruh-pengaruh dari teman baergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya dari pada yang kita duga.
Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap dirinya, sebaliknya teman bergaul yang tidak baik,
berpengaruh buruk terhadap dirinya. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka
perlukah diusahakan agar siswa memilih teman bergaul yang baik-baik dan perlu pembinaan pergaulan yang baik
serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana.
4 Bentuk Kehidupan Masyarakat
Bentuk kehidupan masyarakat disekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang
terdiri dari orang-orang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan
berpengaruh jelek kepada anak siswa yang berada disitu. Anaksiswa tertarik untuk berbuat seperti yang dilakukan
orang-orang disekitarnya. Akibatnya belajarnya terganggu dan bahkan anaksiswa kehilangan minat untuk belajar.
Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar yang baik-baik, mereka mendidik dan
menyekolahkan anak-anaknya dengan cita-cita yang luhur akan masa depan anaknya, sehingga anak siswa berbuat
47
seperti orang-orang yang ada di lingkungannya. Pengaruh ini memberi semangat dan membangkitkan minat untuk
belajar lebih giat.
B. Kerangka Berpikir