ANALISA BIAYA PENGOLAHAN SAMPAH DI KOTA JEMBER

ANALISA BIAYA PENGOLAHAN SAMPAHDI KOTA JEMBER
Oleh: Reny Ika Hidayati (00520062)
Civil Engineering
Dibuat: 2006-01-28 , dengan 3 file(s).

Keywords: Pengolahan Sampah
Jumlah penduduk Kota Jember yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya yang
merupakan salah satu faktor Selain juga dipengaruhi oleh jumlah industri, pasar, rumah sakit,
sekolah, kantor dan lain-lain, karena membawa dampak pada kenaikan sampah, oleh karena itu
sampah yang ada harus dihancurkan agar tidak mengganggu lingkungan.
Metode pengolahan sampah yang ada di TPA Jember adalah dengan cara Penimbunan
(Controlled Landfill). Kemudian direncanakan dipakai metode lain yaitu dengan cara dibakar di
Tungku Pembakar (Incinerator), dengan metode ini 80% volume sampah dapat dihancurkan dan
menghasilkan sisa pembakaran yang berupa abu. Dari kedua metode ini dibandingkan mana
yang lebih ekonomis bila ditinjau dari segi biaya investasi dan biaya operasionalnya.
Seiring dengan pertambahan penduduk, perkembangan ekologi, kebudayaan dan industri,
volume sampah Kota Jember mengalami peningkatan. Sampah tahun 2025 diprediksikan
mencapai 3.882.213 m3., maka memerlukan tungku pembakar sebanyak 26 buah dengan lahan
untuk lokasi tungku pembakar seluas 2 Ha.Biaya yang diperlukan untuk pengolahan sampah
dengan cara Penimbunan (Controlled Landfill) TPA Rp 21.726.196.028,00 sedangkan dengan
Tungku Pembakar (Incinerator) Rp 17.801.914.724,00 sehingga ada perbedaan sebesar Rp

3.924.281.304,00 lebih mahal dengan Penimbunan (Controlled Landfill) TPA. Kedua metode
pengolahan sampah dapat digunakan tetapi sebaiknya dilakukan pengkajian ulang, karena
sulitnya menyediakan lahan dan pencemaran lingkungan yang akan terjadi. Oleh karena itu
pengkajian yang lebih lanjut perlu dilakukan agar masalah sampah dapat ditangani dengan
sebaik-baiknya.

Abstract
Total population in Jember, continued to increase every year, which is one factor addition was also
influenced by the number of industries, markets, hospitals, schools, offices and others, because it had an
impact on the increase in garbage, therefore there is waste that must be destroyed so as not to disturb
the environment.
Method of processing waste in the landfill is by stockpiling Jember (Controlled Landfill). Then planned to
use another method that is by burning at Burning Stoves (Incinerator), with this method 80% of the
volume of waste can be destroyed and produce a form of combustion ash. Of these two methods which
are more economical than when viewed in terms of investment costs and operational costs.
Along with the population, the development of ecology, culture and industry, the volume of waste has
increased Jember City. Garbage in 2025 is predicted to reach 3,882,213 m3., then the furnace burners
require as many as 26 pieces with land for the location of the furnace burner area of 2 Ha.Biaya required
for processing waste by landfill (Controlled Landfill) TPA USD 21,726,196,028.00 whereas with Furnace
burner (Incinerator) Rp 17,801,914,724.00 so that there is a difference of USD 3,924,281,304.00 more


expensive with Hoarding (Controlled Landfill) landfill. Both methods of processing waste can be used but
should be review, because of the difficulty of providing land and environmental pollution that will occur.
Therefore, further studies need to be done so that the waste problem can be dealt with properly.