BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Data Hasil Penelitian
Tabel 3. Data hasil penelitian
Celah Katup Buang 0,2 mm
0,3 mm 0,4 mm
0,5 mm 0,6 mm
rpm ΔH
mm T
°C ΔH
mm T
°C ΔH
mm T
°C ΔH
mm T
°C ΔH
mm T
°C 1000
10 30 9 31,2 8 31 7 31 6 30,5 1200 15 30 13,7 31 12,7 31 11 31 10 31
1400 20,7 30 19 31,3 18 31 17 31 16,3 31
1600 28 30 25,7 31,5 24 31 22,7 31 22 31
Keterangan : 1. Data dari tabel 3 di atas hanya menunjukkan rata-rata hasil penelitian saja,
untuk lebih lengkapnya lihat pada lampiran 2. 2. Saat pengambilan data pada penelitian ini putaran mesin hanya sampai pada
1600 rpm saja, karena pada putaran mesin yang melebihi 1600 rpm, putaran mesinnya cenderung semakin naik sehingga sulit untuk dikontrol putaran mesin
nya oleh karena tidak adanya pembebanan pada mesin.
2. Hasil Pengukuran Variasi Penyetelan Celah Katup Buang terhadap Efisiensi Volumetrik Rata-Rata.
Tabel 4. Data hasil perhitungan efisiensi volumetrik rata-rata dalam .
Putaran Mesin
Efisiensi Volumetrik Rata-rata rpm
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 1000
81.96 77.91 73.43 68.69 63.54 1200
83.65 79.98 77.00 71.75 68.42 1400
84.16 80.88 78.68 76.46 74.94 1600
85.72 82.27 79.49 77.25 76.11
Berdasarkan data hasil perhitungan efisiensi volumetrik rata-rata pada tabel 4 menunjukkan bahwa dengan celah katup buang yang semakin rapat pada
setiap putaran mesin, efisiensi volumetrik rata-rata yang dihasilkan cenderung meningkat. Demikian juga halnya dengan putaran mesin yang semakin tinggi
hingga 1600 rpm pada setiap variasi celah katup buang, efisiensi volumetrik rata- rata yang dihasilkan juga cenderung meningkat. Efisiensi volumetrik rata-rata
tertinggi adalah yang dihasilkan oleh celah katup buang 0,2 mm dengan putaran mesin 1600 rpm sedangkan efisiensi volumetrik rata-rata terendah adalah yang
dihasilkan oleh celah katup buang 0,6 mm dengan putaran mesin 1000 rpm. Celah katup buang yang disetel rapat, akan menyebabkan katup
membuka lebih awal dan menutupnya lebih lama dan sudut overlappingnya lebih besar. Overlapping diperlukan supaya gas sisa pembakaran dapat dibersihkan dari
dalam silinder dengan lebih baik, tetapi juga untuk mendinginkan dinding silinder agar udara dapat dimasukkan dalam jumlah yang lebih banyak Arismunandar,
1997 : 20. Penyetelan dengan celah katup buang yang semakin rapat berarti pembukaan katupnya lebih lama sehingga gas buang dapat dikeluarkan
seluruhnya. Oleh karena itu jumlah udara yang masuk ke ruang bakar melalui katup masuk akan lebih banyak. Semakin banyak udara yang masuk ke ruang
bakar, berarti efisiensi volumetrik rata-rata yang dihasilkan semakin meningkat. Celah katup buang yang disetel renggang, akan menyebabkan katup
membuka lebih lambat dan menutup lebih awal dan sudut overlappingnya lebih kecil. Penyetelan dengan celah katup buang yang semakin renggang berarti
pembukaan katupnya lebih singkat sehingga gas buang kemungkinan tidak dapat dikeluarkan seluruhnya dari dalam ruang bakar oleh karena itu jumlah udara yang
masuk ke ruang bakar melalui katup masuk menjadi berkurang. Semakin sedikit udara yang masuk ke ruang bakar, berarti efisiensi volumetrik rata-rata yang
dihasilkan semakin menurun. Putaran mesin yang semakin tinggi hingga 1600 rpm pada setiap variasi
celah katup buang, efisiensi volumetrik rata-rata yang dihasilkan juga cenderung meningkat. Hal ini karena dengan putaran mesin yang tinggi, gas buang dapat
keluar dari dalam ruang bakar dengan cepat, sehingga udara yang masuk ke ruang bakar dapat lebih banyak akibat ruang bakar yang kosong dan juga pada putaran
mesin yang tinggi udara yang dibutuhkan untuk proses pembakaran dalam ruang bakar juga semakin banyak dari jumlah kebutuhan udara yang minimal, agar tiap-
tiap bagian bahan bakar mendapat cukup udara untuk dapat membakar dengan waktu yang cepat. Sedangkan pada putaran mesin yang rendah, gas buang tidak
dapat keluar dengan cepat dari dalam ruang bakar sehingga gas buang tidak dapat keluar seluruhnya, oleh karena itu dapat mengurangi jumlah udara yang masuk ke
ruang bakar akibat ruang bakar yang sudah terisi sebagian oleh gas buang yang tertinggal didalamnya.
Berdasarkan tabel hasil perhitungan efisiensi volumetrik rata-rata di atas dapat dibuat grafik hasil penelitian sebagai berikut :
GRAFIK HASIL PENELITIAN
Gambar 10. Grafik hubungan antara efisiensi volumetrik rata-rata terhadap celah katup buang pada putaran mesin 1000 rpm, 1200 rpm, 1400 rpm dan
1600 rpm.
Berdasarkan grafik hasil penelitian pada gambar 10 menunjukkan bahwa dengan celah katup buang yang semakin rapat pada setiap putaran mesin, efisiensi
volumetrik rata-rata yang dihasilkan cenderung meningkat. Demikian juga dengan putaran mesin yang semakin tinggi hingga 1600 rpm pada setiap variasi celah
katup buang, efisiensi volumetrik rata-rata yang dihasilkan juga cenderung
Efisiensi Vo lu
metri k
R a
ta-rata
Celah Katup Buang mm
81.96 77.91
73.43
68.69
63.54 83.65
79.98 77.00
71.75 68.42
84.16 80.88
78.68 76.46
74.94 85.72
82.27 79.49
77.25 76.11
60 65
70 75
80 85
90
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6 1000
1200 1400
1600
meningkat. Efisiensi volumetrik rata-rata tertinggi adalah yang dihasilkan oleh putaran mesin 1600 rpm dengan celah katup buang 0,2 mm, sedangkan efisiensi
volumetrik rata-rata terendah adalah yang dihasilkan oleh putaran mesin 1000 rpm dengan celah katup buang 0,6 mm.
GRAFIK HASIL PENELITIAN
Gambar
11. Grafik hubungan antara efisiensi volumetrik rata-rata terhadap
putaran mesin pada celah katup buang 0,2 mm; 0,3 mm; 0,4 mm; 0,5 mm dan 0,6 mm.
Putaran Mesin rpm Efisiensi Vo
lu metri
k R
a ta-rata
81.96 83.65
84.16 85.72
77.91 79.98
80.88 82.27
73.43 77.00
78.68 79.49
68.69 71.75
76.46 77.25
63.54 68.42
74.94 76.11
50 55
60 65
70 75
80 85
90
1000 1200
1400 1600
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6
Putaran Mesin 1000 Rpm
81.96 77.91
73.43 68.69
63.54
50 55
60 65
70 75
80 85
0.2 0.3
0.4 0.5
0.6
Celah Katup Buang mm E
fi s
ie n
s i
V o
lu m
e tr
ik R
a ta
-R a
ta
1000
Berdasarkan grafik hasil penelitian pada gambar 11 menunjukkan bahwa dengan putaran mesin yang semakin tinggi hingga 1600 rpm pada setiap variasi
celah katup buang, efisiensi volumetrik rata-rata yang dihasilkan cenderung meningkat. Efisiensi volumetrik rata-rata tertinggi adalah yang dihasilkan oleh
celah katup buang 0,2 mm dengan putaran mesin 1600 rpm sedangkan efisiensi volumetrik rata-rata terendah adalah yang dihasilkan oleh celah katup buang 0,6
mm dengan putaran mesin 1000 rpm.
B. Pembahasan