c Pengaruh Kombinasi NAA Dengan Sitokinin (BAP, Kinetin dan 2iP) Terhadap Daya Ploriferasi Tanaman Kantong Semar (Nepenthes mirabilis) Secara In Vitro.

Waktu Inisiasi Akar Waktu inisiasi akar dapat dilihat beberapa hari setelah tanam HST. Ditandai dengan terbentuknya bulu-bulu akar dan terlihat ujung akar berwarna putih. Setelah diketahui waktu inisiasi akar maka dilanjutkan dengan pengamatan jumlah akar yang dilakukan tiap minggunya Gambar 20. Gambar 20. Akar Nepenthes mirabilis hasil pengamatan pada 3 MST. Tabel 9. Pengaruh Tunggal Pemberian Sitokinin dan NAA terhadap Waktu Inisiasi Akar Nepenthes mirabilis secara in vitro Perlakuan Waktu Inisiasi Akar HST Sitokinin Konsentrasi Kontrol 31.7 a BAP 2.5 3.7 c 5

2.8 c

Kinetin 2.5 4.5 c 5 14.8 b 2iP 2.5 5.6 c 5 - NAA 1 11.9 a 2 6.1 b KK 86.076 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT 5 Akar Berdasarkan hasil sidik ragam, interaksi pemberian sitokinin dan NAA tidak berpengeruh nyata, sedangkan pemberian sitokinin dan NAA secara tunggal berpengaruh nyata terhadap waktu inisiasi akar Nepenthes mirabilis. Pemberian sitokinin berupa BAP 5 mgl mampu menghasilkan waktu inisiasi akar tercepat, yaitu 2.8 HST. Media tanpa sitokinin cenderung menghambat waktu inisiasi akar, yaitu 31.7 HST. Inisiasi akar tidak terjadi pada media 2iP 5 mgl, tersaji pada Tabel 9. Peningkatan konsentrasi NAA dan sitokinin cenderung menghambat waktu inisiasi akar, hal ini mungkin dikarenakan adanya hormon endogen di dalam tanaman sehingga ketika ditambahkan justru akan menghambat pertumbuhan akar tanaman. Jumlah Akar Berdasarkan hasil sidik ragam Tabel 2, pengaruh nyata pada Sitokinin 6, 8 dan 10 MST. Perlakuan kontrol atau perlakuan tanpa penambahan Sitokinin secara tunggal menghasilkan jumlah akar terbanyak yaitu sebanyak 12.2 buah akar, sedangkan pemberian sitokinin berupa 5 mgl 2iP tidak menghasikan akar, tersaji pada Tabel 10. Pemberian sitokinin berupa BAP dan 2iP tidak menunjukkan penambahan jumlah akar yang signifikan selama 10 minggu pengamatan. Pemberian lebih dari 2.5 mgl BAP dan 2iP cenderung menghambat pertumbuhan akar. Berbeda dengan pemberian BAP dan 2 iP pemberian kinetin justru cenderung meningkatkan jumlah akar. Peningkatan pemberian 5 mgl kinetin cenderung meningkatkan jumlah akar hingga 9.1 buah akar. Pada Gambar 21, menunjukkan jumlah akar dari perlakuan 1 mgl NAA dengan 2.5 mgl sitokinin berupa BAP, Kinetin dan 2iP dan perlakuan tanpa sitokinin. Dari gambar 21, dapat di lihat perlakuan Tanpa Sitokinin menunjukkan hasil jumlah akar terbanyak dibandingkan dengan perlakuan lainnya, yaitu 12.2 buah akar pada 10 MST, sedangkan perlakuan 2.5 mgl kinetin menunjukkan hasil paling sedikit, yaitu 0.4 buah akar pada 10 MST. Tabel 10. Pengaruh Tunggal Pemberian Sitokinin dan NAA terhadap Rata-rata Jumlah Akar Nepenthes mirabilis Pada 3 sampai 10 MST secara in vitro