Indikator Tercapainya Akuntabilitas Akuntabilitas

akuntabilitas publik. 60 Sedangkan Wijaya menyatakan bahwa, prinsip- prinsip pengelolaan dana pendidikan terdiri dari prinsip-prinsip umum dan prinsip-prinsip khusus. Prinsip-prinsip umum pengelolaan meliputi keadilan, efisien, transparansi, dan akuntabilitas. a. Keadilan berarti besarnya dana pendidikan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. b. Efisiensi merupakan perbandingan antara input dan output atau antara daya tenaga, pikiran, waktu, biaya dengan hasil. c. Transparansi berarti adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan sekolah. d. Akuntabilitas berarti penggunaan dana dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan rencana sekolah yang ditetapkan. 61 Lebih lanjut Wijaya menjelaskan prinsip-prinsip khusus pengelolaan keuangan meliputi efektivitas, kecukupan, dan berkelanjutan. a. Efektivitas diterapkan pada kepala sekolah untuk dapat mengatur keuangan dan membiaya aktivitas sekolah dalam rangka mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan. b. Kecukupan berarti pendanaan pendidikan mencukupi biaya penyelenggaraan pendidikan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan. c. Berkelanjutan berarti pendanaan pendidikan dapat digunakan secara berkelanjutan untuk memberikan pelayanan pendidikan yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan. 62 Dari pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prinsip- prinsip pengelolaan keuangan meliputi prinsip keadilan, efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas publik. Keadilan merupakan dana yang ada disesuaikan dengan tujuan pencapaian kegiatan pendidikan, efisiensi merupakan penetapan masukan dan keluaran sumber dana ataupun sumber daya yang telah dikorbankan, efektivitas merupakan penggunaan dana telah sesuai dengan tujuan dan sasaran kegiatan, transparansi merupakan keterbukaan sumber dana yang telah diperoleh, 60 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi, 2003, h. 33. 61 David Wijaya, Implikasi Manajemen Keuangan Sekolah terhadap Kualitas pendidikan, Jurnal Pendidikan Penabur, No. 13, 2009, h. 86. 62 Ibid,. h. 87. dan akuntabilitas merupakan wujud pertanggungjawaban melalui laporan keuangan yang dibuat oleh sekolah.

3. Tujuan Pengelolaan Keuangan

Tujuan pengelolaan keuangan sebenarnya tercermin dari kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh manajemen keuangan. Dalam hal tersebut kegiatan manajemen keuangan terbatas pada kegiatan terhadap pengelolaan keuangan yang meliputi perencanaan sumber keuangan, perencanaan alokasi keuangan, serta penentuan struktur aktiva, keuangan dan modal perusahaan. Dengan demikian, maka tugas pokok manajemen keuangan adalah merencanakan perolehan dan penggunaan dana tersebut untuk memaksimalkan nilai perusahaan. 63 Harmono berpendapat bahwa tujuan pengelolaan keuangan adalah memaksimalkan kekayaan stakeholders, yang berarti meningkatkan nilai organisasi yang merupakan ukuran nilai objektif oleh publik dan orientasi pada kelangsungan hidup organisasi. 64 Hermino menyatakan bahwa tujuan manajemen keuangan sekolah yaitu: a. Menjamin agar dana yang tersedia digunakan untuk kegiatan harian sekolah dan kelebihan dana yang ada diinvestasikan kembali. b. Memelihara barang-barang asset sekolah. c. Menjaga agar peraturan-peraturan serta praktik penerimaan, pencatatan, dan pengeluaran uang diketahui dan dilaksanakan. 65 Dari pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan keuangan sekolah adalah memberikan nilai tambah keuntungan sekolah dalam mendapatkan sumber keuangan, melakukan kegiatan sekolah dengan dana yang tersedia, dan menjamin segala proses pencatatan laporan keuangan. 63 Moeljadi, Manajemen Keuangan: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, Malang: Bayumedia, 2006 h.10. 64 Harmono, Manajemen Keuangan, Bandung: Bumi Aksara, 2009, h. 1. 65 Agustinus Hermino, Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013 h. 183.