2.4.6. Gejala Klinis Kanker Payudara
Antara gejala klinis kanker payu dara adalah seperti berikut: Purwoastuti, 2008.
• Ada bejolan yang keras di payudara. Benjolan menyerupai bunga kubis dan
mudah berdarah. •
Bentuk umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit
atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu. •
Puting berubah bisa masuk kedalam, atau terasa sakit terus-menerus, mengeluarkan cairan atau darah
• Kulit atau puting susu menjadi tertarik ke dalam retraksi, berwarna merah
muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi odema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk, mengkerut, atau timbul borok pada payudara. Borok itu
semakin lama akan semakin membesar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah.
Ciri-ciri lainnya antara lain pendarahan pada puting susu, rasa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok,
atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang, kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak edema pada lengan, dan
penyebaran kanker ke seluruh tubuh •
Ada perubahan pada kulit payudara diantara berkerut, iritasi, seperti kulit jeruk. •
Adanya benjolan-benjolan kecil •
Ada luka di payudara yang sulit sembuh •
Payudara terasa panas, memerah, dan bengkak •
Terasa sakit atau nyeri bisa juga ini bukan sakit karena kanker, tetapi tetap harus diwaspadai
• Terasa sangat gatal di daerah sekitar puting
• Benjolan yang keras itu tidak bergerak terfiksasi dan biasanya pada awal
tidak terasa sakit •
Apabila benjolan itu kanker, awalnya biasanya hanya pada satu payudara. •
Metastase menyebar kekelenjar getah bening sekitar dan tubuh lain
Universitas Sumatera Utara
2.4.7. Patafisiologi Kanker Payudara
Kanker payudara, seperti bentuk lain dari kanker, adalah hasil dari faktor lingkungan dan turun-temurun beberapa. Beberapa faktor-faktor ini meliputi: San
Antonio Breast Cancer Symposium a
Lesi pada DNA seperti mutasi genetik. Mutasi yang dapat menyebabkan kanker payudara telah eksperimental dikaitkan dengan paparan estrogen.
b Kegagalan pengawasan kekebalan Failure of immune surveillance, sebuah
teori di mana sistem kekebalan tubuh menghilangkan sel-sel ganas sepanjang hidup seseorang.
c Faktor pertumbuhan abnormal sinyal dalam interaksi antara sel-sel stroma dan
sel epitel dapat memfasilitasi pertumbuhan sel ganas. d
Cacat diwariskan dalam gen perbaikan DNA, sepertiBRCA1, BRCA2danTP53. Orang-orang di negara-negara berkembang melaporkan
tingkat kejadian lebih rendah dibandingkan di negara maju.
2.4.8. Diagnosa Kanker Payudara