AKTIVITAS DESTINATION BRANDING KOTA BLITAR SEBAGAI KOTA WISATA MELALUI IKON BHUMI BUNG KARNO ( Studi Pada Dinas Komunikasi Informatika dan Pariwisata Daerah Kota Blitar )

(1)

AKTIVITAS DESTINATION BRANDING KOTA BLITAR

SEBAGAI KOTA WISATA MELALUI IKON BHUMI BUNG

KARNO

( Studi Pada Dinas Komunikasi Informatika dan Pariwisata Daerah Kota Blitar )

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana ( S -1 ) Komunikasi

Disusun oleh:

Diah Ayu Fitayani NIM.08220134

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

AKTIVITAS DESTINATION BRANDING KOTA BLITAR

SEBAGAI KOTA WISATA MELALUI IKON BHUMI BUNG

KARNO

( Studi Pada Dinas Komunikasi Informatika dan Pariwisata Daerah Kota Blitar )

SKRIPSI

Disusun oleh:

Diah Ayu Fitayani NIM.08220134

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI Nama : Diah Ayu Fitayani

NIM : 08220134 Konsentrasi : Public Relation Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Aktivitas Destination Branding Kota Blitar Sebagai Kota Wisata Melalui Ikon Bhumi Bung Karno (Studi Pada Dinas Komunikasi Informatika dan Pariwisata Daerah Kota Blitar)

Pembimbing : 1. Nasrullah,M.Si 2. Nurudin,M.Si Kronologi Bimbingan

Tanggal Paraf Pembimbing Keterangan

Pembimbing 1 Pembimbing 2

6 Februari 2012 Acc. Judul

9 Maret 2012 Proposal

12 Maret 2012 Seminar Proposal

8 Mei 2012 Acc. Bab I

8 Mei 2012 Acc. Bab II

8 Mei 2012 Acc. Bab III

21 Juni 2012 Acc. Bab IV

18 Juli 2012 Acc. Bab V & Acc.

Semua Naskah

Malang, 18 Juli 2012 Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II


(4)

Lembar Persetujuan Skripsi Nama : Diah Ayu Fitayani

NIM : 08220134 Konsentrasi : Public Relation Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Aktivitas Destination Branding Kota Blitar Sebagai Kota Wisata Melalui Ikon Bhumi Bung Karno (Studi Pada Dinas Komunikasi Informatika dan Pariwisata Daerah Kota Blitar)

Pembimbing : 1. Nasrullah,M.Si 2. Nurudin, M.Si

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Nasrullah, M.Si Nurudin, M.Si

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi


(5)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Diah Ayu Fitayani Tempat, Tanggal Lahir : Blitar, 12 Mei 1989 NIM : 08220134

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Aktivitas Destination Branding Kota Blitar Sebagai Kota Wisata Melalui Ikon Bhumi Bung Karno ( Studi Pada Dinas Komunikasi Informatika dan Pariwisata Daerah Kota Blitar )

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

“Aktivitas Destination Branding Kota Blitar Sebagai Kota Wisata Melalui Ikon Bhumi Bung Karno”

( Studi Pada Dinas Komunikasi Informatika dan Pariwisata Daerah Kota Blitar )

adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 30 Juli 2012 Yang menyatakan,


(6)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Diah Ayu Fitayani NIM : 08220134

Jurusan : Komunikasi Konsentrasi : Public Relation Judul Skripsi :

AKTIVITAS DESTINATION BRANDING KOTA BLITAR SEBAGAI KOTA WISATA MELALUI IKON BHUMI BUNG KARNO

(Studi Pada Dinas Komunikasi Informatika dan Pariwisata Daerah Kota Blitar) Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang dan dinyatakan LULUS Pada Hari : Rabu

Tanggal : 1 Agustus 2012 Tempat : Ruang 605, GKB I

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

Dr. Wahyudi, M.Si Dewan Penguji :

1. Muslimin Machmud, Ph.D Penguji I ( )

2. Novin Farid Setyo Wibowo, S.Sos Penguji II ( ) 3. Nasrullah, M.Si Penguji III ( )


(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tiada yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selain Engkau Engkau curahkan seluruh kasih-MU pada makhluk-MU

Telah banyak karunia yang Engkau berikan padaku, telah banyak Engkau limpahkan rizki-MU padaku, tak terhingga nikmat yang aku rasakan, namun

demikian aku sering lalai mensyukurinya. Jangan karena kealpaan itu, engkau murkai aku ya ALLAH

Ya Allah, tiadalah daya ku memujamu saat ini, tanpa adanya nikmat terhadap yang kau beri. Tiada pula tertumpuk rasa bangga atas hati, tanpa

adanya kerendahan jati diri.

Ku akan berlari mengejar masa yang telah dinanti melepas belenggu dari masa yang telah kulewati.

Ya Allah berilah arti akan hidup ini agar tiada penyesalan atas waktu yang berganti.

Dengan tangan, kaki dan hati ku berusaha, dengan mata, mulut dan pikiran kuberkata semoga ini semua akan berguna, sebagai pacuan atas perjuangan

dan masa depan.

Dan tiadalah apa yang aku persembahkan, melainkan segala amalan dan urusan dalam kehidupan.

Betapa beruntungnya diri ini menjadi mahasiswa UMM, betapa beruntungnya pula memiliki keluarga kecil yang selalu penuh dengan kehangatan. Beribu pengalaman kudapat, mulai dari seorang Diah yang awalnya tidak memiliki banyak teman,saat ini telah merasakan indahnya

kehidupan dan insya allah telah siap mengabdi kepada masyarakat. Tak mudah kuraih semua, kusadari itu, bercucuran keringat pada tahun pertama, curahan airmata saat suka dan duka, pengorbanan moril dan materil di tahun terakhir. Pahit, manis perjalananku di kampus ini, sangat ku syukuri dan kunikmati semua karena banyak orang yang terus mendukungku,

menggerakkan langkah kaki ini.

Mohon maaf apabila dalam melangkah ada yang tidak senang dengan perilakuku, aku hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kekhilafan.


(8)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan bimbingan-Nya sehingga pebulis dapat menyelesaikan skripsi yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul :

AKTIVITAS DESTINATION BRANDING KOTA BLITAR SEBAGAI KOTA WISATA MELALUI IKON BHUMI BUNG KARNO (Studi Pada Dinas Komunikasi Informatika dan Pariwisata Daerah Kota

Blitar)

Tidak sedikit kesulitan dan rintangan yang penulis hadapi dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat terwujud tanpa bantuan dan dorongan dari bebagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas semua bantuan dan dorongan baik secara moral maupun materiil sehingga terselesaikannya skripsi ini, kepada :

1. Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.

2. Kedua orang tuaku tercinta, bapak Suyanto Trilaksono,S.Pd dan ibunda Sri Utami, S.Pd. Bapak, ibu ini anakmu mencoba memberikan terbaik untuk kalian. Betapa diri ini ingin kalian bangga, betapa tidak ternilai kasih sayang kalian kepadaku. Permohonan maaf yang tidak terkira apabila selama ini Diah nakal dan tidak mendengar apa kata kalian. Namun dalam hati tidak pernah sedikitpun kasih sayang itu luntur untuk kalian.


(9)

3. Kakakku tersayang Lisa Ratna Wulan, terima kasih atas dukungannya yang selalu siap membantu, mendoakan, selalu peduli dan terus mendukungku.

4. Bapak Nasrullah, M.Si selaku dosen pembimbing I dan bapak Nurudin,M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah sabar dalam menyampaikan ilmu, memberikan pencerahan, bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat segera terselesaikan.

5. Seluruh dosen jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah membantu dalam bentuk sumbangan pemikiran tentang hal-hal yang terkait dalam skripsi ini, serta telah memberikan motivasi sehingga skripsi ini dapat segera terselesaikan.

6. Seluruh penulis buku yang telah menjadi sumber inspirasi dan membantu dalam memberikan ilmu pengetahuan, wawasan serta pemahan tentang segala hal yang terkandung dalam penulisan skripsi ini.

7. Untuk sahabat-sahabatku tersayang Dian Budi W,S.Ikom, Mustiawan,S.Ikom, Harris Syahjohan,S.Ikom, M.Inal,S.Ikom, Teguh S,Ikom, Alfianur Haris,S.Ikom, Widorini P. yang telah memberikan semangat, menjaga di saat aku sakit, menggandeng saat aku gembira dan yang selalu memberikan sumbangan pemikiran serta sumbangan doa selama penyelesaian skripsi ini berlangsung.

8. Para penghuni Green House dan kawan-kawanku terkasih nyong Dita, nyong Sari, nying Einggrit, Lia, Rima, Silvi, Oyik, Buk Ti, Mbak Nur dan Bu Sri alias ibu kost yang selalu ada memberikan semangat dan terus berharap agar skripsi ini segera terselesaikan.

9. Segenap narasumber yang telah memberikan informasi dan pengetahuan berkaitan dengan skripsi ini.


(10)

Akhir kata dengan segala kekurangan dan keterbatasan kemampuan yang ada, sehingga apabila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Malang, 1 Agustus 2012


(11)

DAFTAR ISI

Cover

Lembar Persetujuan Lembar Pengesahan Pernyataan Orisinilitas

Berita Acara Bimbingan Skripsi Abstraksi

Halaman Persembahan Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C.Tujuan Penelitian ... 6

D.Manfaat Penelitian 1. Secara Akademis ... 7

2. Secara Praktis ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Komunikasi ... 1.1 Pengertian Komunikasi ... 8

1.2 Proses Komunikasi ... 9

2. Pengertian Aktivitas ... 11

3. Destination Branding ... 13

a. Manfaat Destination Branding ... 15

b. Elemen Destination Branding... 15

4. Citra ... 16

a. Manfaat Citra ... 16

b. Elemen Citra ... 17

c. Pengembangan Citra Melalui Destination Branding ... 18

5. Definisi Ikon ... 19

6. Kota Blitar ... 23

BAB III METODE PENELITIAN 1. Tipe Penelitian ... 24


(12)

3. Subyek dan Informan Penelitian ... 25

4. Jenis Data 4.1 Data Primer ... 26

4.2 Data Sekunder ... 26

5. Teknik Pengumpulan Data ... a. Observasi ... 27

b. Wawancara ... 28

c. Dokumentasi ... 28

6. Teknik Analisis Data 6.1 Mengidentifikasi data dan klarifikasi data ... 28

6.2 Pengujian Data ... 29

6.3 Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi ... 29

7. Teknik Keabsahan Data ... 29

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A.Gambaran Umum Kota Blitar ... 31

B. Sedut Pandang Dinas Kominparda Kota Blitar ... 33

B.1 Fungsi dan Tugas Dinas Kominparda Kota Blitar ... 34

B.2 Lambang Kota Blitar ... 34

B.2.1 Sesanti ... 35

B.2.2 Dasar ... 36

B.2.3 Arti Bentuk Lambang Kota Blitar ... 36

B.2.4 Arti Penggunaan Warna Pada Lambang ... 37

B.3 Visi dan Misi Dinas Kominparda Kota Blitar ... 37

B.4 Struktur Organisasi Dinas Kominparda Kota Blitar ... 38

C.Permasalahan Yang Dialami Oleh Pariwisata Kota Blitar ... 41

D.Sekilas Tentang Pariwisata Kota Blitar ... 42

BAB V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A.Profil Informan ... 51

A.1 Latar Belakang Pengetahuan Informan ... 52

A.2 Latar Belakang Usia dan Masa Kerja ... 53

B. Pemahaman Ikon Bhumi Bung Karno ... 54

C. Aktivitas destination Branding ... 56

D. Penetapan Differensiasi, Positioning, dan Brand ... 69

E. Citra Pariwisata Kota Blitar ... 71

F. Teknik Pengumpulan Data ... 72


(13)

BAB VI PENUTUP

A.Kesimpulan ... 76 B. Saran ... 77 LAMPIRAN


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Gary & Kotler, Philips. 2004 . Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: PT.Indeks.

Ardianto,Elvinaro. 2010 . Metode Penelitian untuk Public Relations. Bandung: Sembiosa Rekatama Media.

Budi Prasadja Tan, Rio. 2010. Kunci Sukses Memasarkan Jasa Pariwisata. Jakarta: Erlangga.

Diarta, Ketut Surya & Pitana,Igde. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Aditya Bakti.

Effendy, Onong Uchjana. 2006. Hubungan Masyarakat Suatu Study Komunikologis. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya

Kartajaya, Hermawan. 2004 . Seri 9 Elemen Marketing – Hermawan Kartajaya on Brand. Bandung: PT. Mizan Pustaka.

Kertajaya, Hermawan. 2010. Grow With Character The Story.Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama

Kertajaya, Hermawan. 2010. Grow With Character The Model.Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama

Kennedy, John.E. & Soemanegara,R, Darmawan. 2006 . Marketing Communication. Jakarta: BIP Kelompok Gramedia.

Kotler, Philip. 1988. Marketing Management,Sixth Edition.Jakarta:Erlangga Kotler, Philip & Keller,Kevin,Lane.2008. Manajemen Pemasaran,Edisi Ketiga

Belas.Jakarta:Erlangga

Kriyanto, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group

Moloeng, Lexy J. 2004 . Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda.

Mulyana, Dedy. 2005 . Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar . Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasution, Prof. Dr. S. 2003 . Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito.

Ruslan,Rosady. 2008. Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers


(15)

Sudaryanto. 1989. Aneka Konsep Kedataan Lingual Dalam Linguistik. Yogyakarta: Duta wacana University Press

Sugiono. 2010 . Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suwena,I Ketut & Widyatmaja,I Gst Ngr. 2010 . Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Bali: Udayana University Press.

Tjiptono,Fandy.1998. Strategi Pemasaran.Yogyakarta:Andi

Widjaja, A.W. 1986 . Komunikasi, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bina Aksara.

Non Buku (Brosur)

Dinas Komunikasi Informatika dan Pariwisata Daerah Kota Blitar.2011. Pesona Wisata Kota Blitar

Artikel dari Database

http://archives.whitebiblio.com/archives/2294 (diakses:selasa 06-03-2012,11.42) http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/jatim/blitar.pdf(diakses:23-2-2012) http://www.kotablitar.com/profil/(diakses:23-02-2012)


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia pariwisata dan turisme sangat pesat belakangan ini. Terlepas dari isu-isu keamanan yang terjadi di setiap negara, pariwisata tumbuh sebagai salah satu penghasil devisa negara. Hal ini terutama terjadi di negara-negara Asia Tenggara khususnya Indonesia yang terkenal memiliki keindahan alam yang banyak. Selain itu juga didukung dengan keunikan kebudayaan daerah yang berkembang di masing-masing daerah diseluruh penjuru tanah air. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara wisata yang menarik untuk dikunjungi.

Dalam hal ini, penulis akan lebih mengerucutkan penelitian dalam sektor pariwisata pada daerah Kota Blitar. Dimana daerah ini memiliki banyak potensi pariwisata yang mungkin kiranya kita sebagai warga negara Indonesia patut untuk tetap melestarikan kebudayaan tersebut. Namun, di Indonesia masih banyak lagi daerah-daerah yang memiliki keindahan alam dan kebudayaan unik yang menarik untuk dikunjungi bagi para wisatawan. Seperti halnya sebuah brand (produk), setiap daerah seolah memiliki identitas unik, yang pastinya berbeda satu sama lain. Hal ini mendorong terjadinya persaingan antar daerah untuk menunjukkan keunggulan identitas dan potensi pariwisata daerah mereka masing-masing. Setiap daerah berlomba untuk membrandingkan daerahnya demi meningkatkan pendapatan daerah di sektor pariwisata.


(17)

2

Seperti halnya dalam industri lainnya, industri pariwisata yang juga memerlukan pemasaran. Menurut Hermawan Kertajaya (2010:264) dalam memasarkan suatu daerah diperlukan aktivitas dan strategi yang dapat menghasilkan merek daerah yang kokoh dan kredibel di mata wisatawan. Aktivitas tersebut adalah Strategic Place Triangle yang terdiri dari pertama, penetapan positioning, yaitu upaya untuk membangun suatu posisi di benak pelanggan. Kedua, pengembangan diferensiasi, yaitu upaya untuk membedakan dari melalui pemberian value proposition yang unik dan berbeda dari apa yang diberikan oleh daerah pesaing. Ketiga, membangun brand tidak lain adalah membangun awareness, asosiasi merk, persepsi kualitas, dan loyalitas merek.

Kota Blitar memiliki potensi wisata yang unggul untuk ditawarkan wisatawan. Keberadaan makam, kediaman serta peninggalan-peninggalan sejarah Sang Proklamator, menjadikan kota ini mendapat julukan Bhumi Bung Karno, dimana wisatawan dapat menikmati napak tilas kehidupan Bung Karno saat beliau masih hidup sampai dengan petilasan makam tempat peristirahatannya. Selain itu, Pemerintah Kota Blitar menjadikan Ikon Bhumi Bung Karno untuk dijadikannya brand penarik wisatawan domestik maupun juga asing.

Menurut Goeldner (2000:653) Destination branding adalah sebuah nama, simbol, logo, kata-kata, tanda atau penjelasan lain dari sebuah pengalaman perjalanan mengesankan yang diasosiasikan unik dengan destinasi. Destination branding didasari oleh passion dan identitas yang menarik yang saling berhubungan dengan berbagai hal yang akan memudahkan orang memiliki asosiasi dengan tempat tersebut. Destination branding diyakini memiliki kekuatan


(18)

3

untuk mengubah persepsi dan mengubah cara pandang seseorang terhadap suatu tempat atau tujuan termasuk melihat perbedaan sebuah tempat dengan tempat lainnya untuk dipilih sebagai tujuan.

Menurut Illianchenko (2005:4) Destination branding dibagi dalam tiga elemen, yaitu Culture, History, dan Nature.

Culture merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain yang dimiliki anggota masyarakat. Goeldner et al (2000:98) mengungkapkan bahwa pariwisata yang sukses bukan hanya tentang kepemilikan transportasi dan hotel yang lebih baik, tetapi juga menambahkan sebuah fakta mengenai ciri khas daerah dalam menjaga cara hidup yang tradisional dan memperhitungkan sebuah citra khas yang menguntungkan bagi wisatawan seperti produk atau jasa.

History atau sejarah dapat menjadi salah satu dimensi yang paling menarik dan sebuah instrumen yang kaya dengan menciptakan sebuah pengalaman unik bagi para wisatawan (Iiiachenko,2005:6). Tempat bersejarah, cerita dan legenda semua memberikan pengalaman yang romantis dan tak terlupakan.

Nature atau alam merupakan dimensi dasar dari industri pariwisata, Tom Power (2006:143) menyatakan bahwa alasan orang melakukan perjalanan adalah untuk mendapatkan pengalaman keindahan alam, khususnya gunung dan laut. Iliachenko (2005:6) membedakan antara tiga komponen unik dari lingkungan yang alami dan menganggap banyak destinasi yang dikarakteristikkan primary and unchangeably oleh phsiografinya (alam dan tampilan tata letaknya),


(19)

4

iklim(cuaca dalam setahun, kondisi panas dan dinginnya kelembaban, kekeringan dan angin), masyarakat sebagai penduduk dan wisatawan potensial.

Dalam hal ini dimensi history yang akan digunakan Dinas Komunikasi,Informatika, dan Pariwisata Daerah Kota Blitar (di bawah naungan Pemerintah Kota Blitar) dalam mengangkat ikon Bhumi Bung Karno tersebut sebagai branding penarik wisatawan. Karena dengan adanya ikon tersebut tingkat kunjungan dan penilaian wisatawan domestik maupun mancanegara dapat meningkat pesat. Pentingnya branding yang dilambangkan dengan nama, simbol, logo, kata-kata, tanda atau penjelasan lain adalah memvisualkan gagasan dan cita-cita menjadi sebuah icon ini akan berfungsi sebagai awareness compaign yang memiliki asosiasi positif, imajinatif, dan mudah dipahami.

Destination branding yang digambarkan melalui sebuah nama, simbol, logo, kata-kata, tanda atau penjelasan lain hal yang akan memudahkan wisatawan memiliki asosiasi dengan destinasi tersebut. Citra yang diberikan wisatawan terhadap suatu destinasi diciptakan dari persepsi wisatawan terhadap destinasi melalui sebuah nama, simbol, logo, kata-kata, tanda atau penjelasan lain tersebut.

Citra yang ada dalam benak wisatawan tidak selamanya selaras dengan kondisi riil destinasi itu sendiri. Jadi, citra destinasi memiliki potensi dalam mempengaruhi kompetitif tidaknya destinasi. Sukatendel dalam Ardianto (2005:18) menyatakan : Image is the impression, the feeling, the conception which the public has of company, a consciouslycreated impression of an object, person, or organization. Citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap destinasi, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau


(20)

5

organisasi. Menurut Sukatendel citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu aset terpencil dari suatu destinasi atau organisasi.

Menurut Shirley Harrison (2005:71), persepsi yang dapat membentuk opini publik untuk membangun suatu citra produk yang positif merupakan hal yang penting. Terdapat empat elemen yang dapat membangun citra, yaitu personality (kepribadian) yang merupakan gabungan dari karakteristik produk destinasi yang diketahui dan diterima oleh publiknya, reputation (Reputasi) yang merupakan apa yang diyakini oleh publiknya berdasarkan pengalaman sendiri atau orang lain terhadap produk atau jasa destinasi, value (nilai/etnik) yang merupakan nilai-nilai dari produk yang dikeluarkan oleh destinasi, destination identity (identitas destinasi) yang merupakan identitas yang dituangkan dalam bentuk logo, simbol, packaging dan seremonial lainnya yang terdapat dalam fisik produk tersebut, sehingga pengenalan konsumen akan produk destinasi maupun destinasi itu sendiri bisa terbentuk dengan cepat.

Citra yang diberikan wisatawan terhadap suatu destinasi diciptakan dari persepsi wisatawan terhadap destinasi melalui sebuah nama, simbol, logo, kata-kata, tanda atau penjelasan lain hal yang akan memudahkan wisatawan memiliki asosiasi dengan destinasi tersebut. Destination branding “Bhumi Bung Karno” memudahkan wisatawan memberikan persepsi terhadap Kota Blitar sehingga dapat tercipta citra Kota Blitar dalam benak wisatawan sebagai “Destinasi Pariwisata”.


(21)

6

Di setiap kegiatan yang berkenaan dengan destination branding sebenarnya tidak hanya sebatas membuat slogan atau logo, tetapi merupakan ruh dari kota itu sendiri yang juga menjadi faktor pendukung. Ruh yang menjiwai segala aktifitas kota, baik itu jiwa warganya, watak birokrasinya, maupun sarana infrastrukturnya. Sementara slogan, logo, desain interior, arsitektur bangunan, ruang publik serta unsur penataan visual kota lainnya merupakan penyempurnaan dari keseluruhan ruh kota dan potensinya. Destination branding juga menuntut sinergi dari keseluruhan unsur pembentuk kota, baik manusianya, fasilitas umum, infrastruktur maupun sistem transportasinya. Hal ini tidak lain agar Kota Blitar mencapai sebuah merek yang kuat dan mempunyai brand yang panjang dan kekal abadi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang tersebut, permasalahan yang timbul dalam peneliti adalah “Bagaimana Dinas Komunikasi Informatika dan Pariwisata Daerah Kota Blitar dalam melaksanakan aktivitas destination branding Kota Blitar sebagai kota wisata melalui ikon Bhumi Bung Karno?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas destination branding Kota Blitar sebagai kota wisata melalui ikon Bhumi Bung Karno yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Pariwisata Daerah Kota Blitar.


(22)

7

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Akademis

Dari hasil penelitian ini, nantinya diharapkan bagi mahasiswa dan akademis dapat memberikan manfaat yaitu sebagai sarana pengetahuan dalam mengetahui pentingnya Destination branding dalam menciptakan citra pariwisata daerah yang sesuai dengan tujuan secara efisien dan efektif. Serta penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa lainnya untuk penelitian sejenis.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat dan membuka wawasan bagi masyarakat luas terutama terhadap dinas atau instansi terkait, dalam proses komunikasi yang tepat untuk destination branding. Selain itu tidak kalah pentingnya penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi dan koreksi Dinas Komunikasi,Informatika dan Pariwisata Kota Blitar dalam proses destination branding melalui ikon Bhumi Bung Karno tersebut.


(1)

Seperti halnya dalam industri lainnya, industri pariwisata yang juga memerlukan pemasaran. Menurut Hermawan Kertajaya (2010:264) dalam memasarkan suatu daerah diperlukan aktivitas dan strategi yang dapat menghasilkan merek daerah yang kokoh dan kredibel di mata wisatawan. Aktivitas tersebut adalah Strategic Place Triangle yang terdiri dari pertama, penetapan positioning, yaitu upaya untuk membangun suatu posisi di benak pelanggan. Kedua, pengembangan diferensiasi, yaitu upaya untuk membedakan dari melalui pemberian value proposition yang unik dan berbeda dari apa yang diberikan oleh daerah pesaing. Ketiga, membangun brand tidak lain adalah membangun awareness, asosiasi merk, persepsi kualitas, dan loyalitas merek.

Kota Blitar memiliki potensi wisata yang unggul untuk ditawarkan wisatawan. Keberadaan makam, kediaman serta peninggalan-peninggalan sejarah Sang Proklamator, menjadikan kota ini mendapat julukan Bhumi Bung Karno, dimana wisatawan dapat menikmati napak tilas kehidupan Bung Karno saat beliau masih hidup sampai dengan petilasan makam tempat peristirahatannya. Selain itu, Pemerintah Kota Blitar menjadikan Ikon Bhumi Bung Karno untuk dijadikannya brand penarik wisatawan domestik maupun juga asing.

Menurut Goeldner (2000:653) Destination branding adalah sebuah nama, simbol, logo, kata-kata, tanda atau penjelasan lain dari sebuah pengalaman perjalanan mengesankan yang diasosiasikan unik dengan destinasi. Destination branding didasari oleh passion dan identitas yang menarik yang saling berhubungan dengan berbagai hal yang akan memudahkan orang memiliki asosiasi dengan tempat tersebut. Destination branding diyakini memiliki kekuatan


(2)

untuk mengubah persepsi dan mengubah cara pandang seseorang terhadap suatu tempat atau tujuan termasuk melihat perbedaan sebuah tempat dengan tempat lainnya untuk dipilih sebagai tujuan.

Menurut Illianchenko (2005:4) Destination branding dibagi dalam tiga elemen, yaitu Culture, History, dan Nature.

Culture merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain yang dimiliki anggota masyarakat. Goeldner et al (2000:98) mengungkapkan bahwa pariwisata yang sukses bukan hanya tentang kepemilikan transportasi dan hotel yang lebih baik, tetapi juga menambahkan sebuah fakta mengenai ciri khas daerah dalam menjaga cara hidup yang tradisional dan memperhitungkan sebuah citra khas yang menguntungkan bagi wisatawan seperti produk atau jasa.

History atau sejarah dapat menjadi salah satu dimensi yang paling menarik dan sebuah instrumen yang kaya dengan menciptakan sebuah pengalaman unik bagi para wisatawan (Iiiachenko,2005:6). Tempat bersejarah, cerita dan legenda semua memberikan pengalaman yang romantis dan tak terlupakan.

Nature atau alam merupakan dimensi dasar dari industri pariwisata, Tom Power (2006:143) menyatakan bahwa alasan orang melakukan perjalanan adalah untuk mendapatkan pengalaman keindahan alam, khususnya gunung dan laut. Iliachenko (2005:6) membedakan antara tiga komponen unik dari lingkungan yang alami dan menganggap banyak destinasi yang dikarakteristikkan primary and unchangeably oleh phsiografinya (alam dan tampilan tata letaknya),


(3)

iklim(cuaca dalam setahun, kondisi panas dan dinginnya kelembaban, kekeringan dan angin), masyarakat sebagai penduduk dan wisatawan potensial.

Dalam hal ini dimensi history yang akan digunakan Dinas Komunikasi,Informatika, dan Pariwisata Daerah Kota Blitar (di bawah naungan Pemerintah Kota Blitar) dalam mengangkat ikon Bhumi Bung Karno tersebut sebagai branding penarik wisatawan. Karena dengan adanya ikon tersebut tingkat kunjungan dan penilaian wisatawan domestik maupun mancanegara dapat meningkat pesat. Pentingnya branding yang dilambangkan dengan nama, simbol, logo, kata-kata, tanda atau penjelasan lain adalah memvisualkan gagasan dan cita-cita menjadi sebuah icon ini akan berfungsi sebagai awareness compaign yang memiliki asosiasi positif, imajinatif, dan mudah dipahami.

Destination branding yang digambarkan melalui sebuah nama, simbol, logo, kata-kata, tanda atau penjelasan lain hal yang akan memudahkan wisatawan memiliki asosiasi dengan destinasi tersebut. Citra yang diberikan wisatawan terhadap suatu destinasi diciptakan dari persepsi wisatawan terhadap destinasi melalui sebuah nama, simbol, logo, kata-kata, tanda atau penjelasan lain tersebut.

Citra yang ada dalam benak wisatawan tidak selamanya selaras dengan kondisi riil destinasi itu sendiri. Jadi, citra destinasi memiliki potensi dalam mempengaruhi kompetitif tidaknya destinasi. Sukatendel dalam Ardianto (2005:18) menyatakan : Image is the impression, the feeling, the conception which the public has of company, a consciouslycreated impression of an object, person, or organization. Citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap destinasi, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau


(4)

organisasi. Menurut Sukatendel citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu aset terpencil dari suatu destinasi atau organisasi.

Menurut Shirley Harrison (2005:71), persepsi yang dapat membentuk opini publik untuk membangun suatu citra produk yang positif merupakan hal yang penting. Terdapat empat elemen yang dapat membangun citra, yaitu personality (kepribadian) yang merupakan gabungan dari karakteristik produk destinasi yang diketahui dan diterima oleh publiknya, reputation (Reputasi) yang merupakan apa yang diyakini oleh publiknya berdasarkan pengalaman sendiri atau orang lain terhadap produk atau jasa destinasi, value (nilai/etnik) yang merupakan nilai-nilai dari produk yang dikeluarkan oleh destinasi, destination identity (identitas destinasi) yang merupakan identitas yang dituangkan dalam bentuk logo, simbol, packaging dan seremonial lainnya yang terdapat dalam fisik produk tersebut, sehingga pengenalan konsumen akan produk destinasi maupun destinasi itu sendiri bisa terbentuk dengan cepat.

Citra yang diberikan wisatawan terhadap suatu destinasi diciptakan dari persepsi wisatawan terhadap destinasi melalui sebuah nama, simbol, logo, kata-kata, tanda atau penjelasan lain hal yang akan memudahkan wisatawan memiliki asosiasi dengan destinasi tersebut. Destination branding “Bhumi Bung Karno” memudahkan wisatawan memberikan persepsi terhadap Kota Blitar sehingga dapat tercipta citra Kota Blitar dalam benak wisatawan sebagai “Destinasi Pariwisata”.


(5)

Di setiap kegiatan yang berkenaan dengan destination branding sebenarnya tidak hanya sebatas membuat slogan atau logo, tetapi merupakan ruh dari kota itu sendiri yang juga menjadi faktor pendukung. Ruh yang menjiwai segala aktifitas kota, baik itu jiwa warganya, watak birokrasinya, maupun sarana infrastrukturnya. Sementara slogan, logo, desain interior, arsitektur bangunan, ruang publik serta unsur penataan visual kota lainnya merupakan penyempurnaan dari keseluruhan ruh kota dan potensinya. Destination branding juga menuntut sinergi dari keseluruhan unsur pembentuk kota, baik manusianya, fasilitas umum, infrastruktur maupun sistem transportasinya. Hal ini tidak lain agar Kota Blitar mencapai sebuah merek yang kuat dan mempunyai brand yang panjang dan kekal abadi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang tersebut, permasalahan yang timbul dalam peneliti adalah “Bagaimana Dinas Komunikasi Informatika dan Pariwisata Daerah Kota Blitar dalam melaksanakan aktivitas destination branding Kota Blitar sebagai kota wisata melalui ikon Bhumi Bung Karno?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas destination branding Kota Blitar sebagai kota wisata melalui ikon Bhumi Bung Karno yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Pariwisata Daerah Kota Blitar.


(6)

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Akademis

Dari hasil penelitian ini, nantinya diharapkan bagi mahasiswa dan akademis dapat memberikan manfaat yaitu sebagai sarana pengetahuan dalam mengetahui pentingnya Destination branding dalam menciptakan citra pariwisata daerah yang sesuai dengan tujuan secara efisien dan efektif. Serta penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa lainnya untuk penelitian sejenis.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat dan membuka wawasan bagi masyarakat luas terutama terhadap dinas atau instansi terkait, dalam proses komunikasi yang tepat untuk destination branding. Selain itu tidak kalah pentingnya penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi dan koreksi Dinas Komunikasi,Informatika dan Pariwisata Kota Blitar dalam proses destination branding melalui ikon Bhumi Bung Karno tersebut.