BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO 2003 setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil, dimana kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup. Walaupun demikian, pada beberapa kasus kelahiran
bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa penuh dengan rasa nyeri dan rasa takut akan penderitaan. Menurut Surininah 2009 melahirkan merupakan hal yang
menyakitkan bagi seorang wanita dan setiap wanita memiliki tingkat nyeri yang berbeda-
beda.
Nyeri adalah proses alamiah dalam persalinan. Apabila tidak diatasi dengan baik akan menimbulkan masalah lain yaitu meningkatnya kecemasan saat menghadapi persalinan
sehingga produksi hormon adrenalin meningkat dan mengakibatkan vasokonstriksi yang menyebabkan aliran darah ibu ke janin menurun. Janin akan mengalami hipoksia sedangkan
ibu akan mengalami persalinan lama dan dapat meningkatkan tekanan sistolik dan diastolik
Rosmery, 2004.
Departemen WHO Menetapkan Kehamilan Lebih Aman yang pada dasarnya menekankan pada penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang terampil untuk
mengurangi angka kematian bayi dan kematian ibu secara signifikan pada tahun 2015 dengan deteksi dini, antenatal care, penatalaksanaan persalinan dan nifas yang baik WHO,
2010, ¶ 1. Manajemen nyeri persalinan dapat diterapkan secara non farmakologis dan farmakologis.
Pendekatan secara non farmakologis tanpa penggunaan obat-obatan seperti : relaksasi,
Universitas Sumatera Utara
masase, akupresur, akupuntur, kompres panas atau dingin dan aromaterapi, sedangkan secara farmakologis melalui penggunaan obat-obatan. Manajemen nyeri non farmakologis
lebih aman, sederhana dan tidak menimbulkan efek merugikan serta mengacu kepada asuhan sayang ibu, dibandingkan dengan metode farmakologi yang berpotensi mempunyai
efek yang merugikan Danuatmaja, 2008.
Penelitian Sylvia T Brown 2001 yang bertujuan untuk melihat pengaruh metode nonfarmakologi terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan dengan 10 metode
nonfarmakologi yang dilakukan pada 46 orang sampel diperoleh hasil bahwa teknik pernapasan, relaksasi, akupresur, masase merupakan teknik paling efektif menurunkan nyeri
saat persalinan Arifin, L., 2008, ¶ 2.
Akupresur telah digunakan selama ribuan tahun untuk mengobati berbagai penyakit. Ada tekanan pointitik yang dapat merangsang kontraksi atau menginduksi persalinan. Akupresur
adalah seni penyembuhan kuno yang telah efektif digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia selama lebih dari 5000 tahun. Ini didasarkan pada ide-ide dan prinsip yang sama
seperti akupuntur, namun menggunakan tekanan jari bukan jarum. Ini melibatkan aplikasi tekanan spesifik ketitik sensitif di sepanjang tubuh. Tidak ada pil, obat, perangsang atau
jarum yang terlibat dan itu aman bagi ibu serta bayi Maulana, 2007.
Akupresur melibatkan tekanan dengan menggunakan jari-jari dan ibu jari pada titik-titik tertentu. Menggunakan akupresur merupakan cara alami untuk menginduksi persalinan
dengan membantu leher rahim menjadi matang dan melebar. Ini adalah cara yang benar-
benar aman untuk induksi persalinan bagi ibu dan bayi Heidari etc, 2006.
Akupresur prinsip kerjanya sama seperti akupuntur. Ada titik-titik di seluruh tubuh yang diidentifikasi ribuan tahun yang lalu oleh dokter China untuk merangsang respon dalam
Universitas Sumatera Utara
tubuh untuk kondisi kesehatan tertentu. Menginduksi secara alami proses persalinan
merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan seperti pada akupresur Turana, 2010, ¶ 4.
Dalam persalinan, akupresur membantu ibu lebih rileks dan nyaman. Ibu yang diberi akupresur selama 20 menit setiap jam pada tahapan persalinan yang dilakukan oleh petugas
kesehatan, keluarga pasien ataupun pasien itu sendiri akan lebih bebas dari rasa sakit, karena akupresur merangsang tubuh melepaskan senyawa endorphin. Saat memijat, pemijat harus
memperhatikan respon ibu apakah tekanan yang diberikan sudah tepat Meiliasari, M., dan
Danuatmaja, B. 2004.
Penelitian Rahmadani 2009 yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh akupresur terhadap nyeri persalinan yang dilakukan pada 9 orang ibu primipara kelompok intervensi
dan 9 orang kelompok kontrol selama 30 menit dengan menggunakan desain quasy eksperimen
diperoleh hasil bahwa sebelum dilakukan pijat punggung akupresur, intensitas nyeri rata-rata 7,33 dan setelah dilakukan pijat punggung intensitas nyeri rata-rata 4,56. Hal
ini menunjukkan bahwa pijat punggung dapat menurunkan intensitas nyeri persalinan pada
ibu primipara kala I.
Salah satu kegunaan terbaik dari akupresur adalah dengan menggunakan titik-titik tekan untuk memperkuat kontraksi atau ketika ketuban sudah pecah, tetapi proses persalinan
belum dimulai. Tekanan juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit selama kontraksi dan ada beberapa titik-titik akupresur persalinan pada bagian tubuh yang dapat dimanipulasi
Sukanta, 2003.
Survei pendahuluan yang peneliti lakukan di Klinik Bersalin Rita Fadilah didapat 1 orang pasien yang akan bersalin dan berada pada kala 1 fase aktif terlihat cemas dan gelisah
karena kurangnya informasi tentang teknik persalinan, sedang diketahui bahwa peranan
Universitas Sumatera Utara
metode akupresur sangat penting saat melahirkan terutama bagi bidan yang berkompetensi untuk menolong persalinan secara normal. Di Klinik ini juga belum pernah dilakukan
penelitian tentang pengaruh metode akupresur terhadap nyeri persalinan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh metode akupresur terhadap nyeri
persalinan pada ibu inpartu kala I fase aktif di Klinik Bersalin Rita Fadilah Medan.
B. Rumusan Masalah