Pengaruh Teknik Akupresur Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Klinik Budi Kemuliaan Medan

(1)

PENGARUH TEKNIK AKUPRESUR TERHADAP NYERI

PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI KLINIK

BUDI KEMULIAAN MEDAN

RIA FEBRINA

105102090

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV KEBIDANAN FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 RIA FEBRINA

Pengaruh Pemberian Teknik Akupresur Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Klinik Budi Kemuliaan Medan

xii + 47 hal + 3 skema + 6 tabel + 1 grafik + 10 lampiran ABSTRAK

Nyeri pada persalinan merupakan suatu proses yang fisiologis tetapi menimbulkan ketakutan dan kecemasan.Nyeri adalah pengalaman sensorik atau emosional yang tidak menyenangkan yang diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual. Teknik akupresur merupakan salah satu teknik nonfarmakologis yang sangat efektif dalam manajemen nyeri persalinan.Akupresur merupakan bagian kecil dari akupuntur yang sangat membantu ibu hamil.Tujuan penelitian adalah mengindentifikasi teknik akupresur terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif.Desain penelitian yang digunakan ini adalah quasy-eksperimen yang bersifat two group pretest-postes. dengan besar sampel sebanyak 26 orang dengan metode pengambilan sampel purposive sampling dan analisis data yang digunakan adalah uji t-dependen dan uji t-independen.Karakteristik usia responden pada kelompok intervensi 20-25 tahun 12 orang (46,2%) dan pada kelompok kontrol 20-25 tahun dan 31-35 tahun 9 orang (34,6%).Paritas responden pada kelompok intervensi mayoritas primigravida 16 orang (61,5%) dan kelompok kontrol mayoritas primigravida 15 orang (57,7%).Pendidikan responden pada kelompok intervensi mayoritas SMA 17 orang (65,4%) dan kelompok kontrol mayoritas SMA 19 orang (73,1%).Dari hasil uji statistik t-dependent pada kelompok intervensi sebelum intervensi nilai rata-rata adalah 8.27 dan setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata adalah 5.31. Pada kelompok kontrol sebelum intervensi nilai rata-rata adalah 5.96 dan setelah nilai rata-rata adalah 8.23.Perbandingan intensitas nyeri sesudah intervensi pada kelompok intervensi dengan nilai rata – rata 5.31 dan sesudah intervensi pada kelompok kontrol nilai rata –rata 8.23 dan uji statistik t-independen pada kelompok intervensi diperoleh nilai P=0,000.Maka dapat disimpulkan adanya pengaruh yang signifikan dari pemberian teknik akupresur terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif.Teknik akupresur dapat dilakukan oleh bidan dan di harapkan dapat menjadi informasi baru tentang penanganan nyeri persalinan dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu asuhan kebidanan,khususnya pada asuhan kebidanan II (persalinan).

Daftar Pustaka : 24 (1981-2011)


(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan kepada peneliti untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Pengaruh Pemberian Teknik Akupresur Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif”. KaryaTulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat bagi peneliti untuk menyelesaikan pendidikan dan mencapai gelar SST di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes sebagai Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Nur Asnah Sitohang, S. Kep, NS, M. Kep sebagai ketua program D-IV bidan pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen pembimbing karya tulis ilmiah peneliti yang penuh keikhlasan dan kesabaran telah memberikan arahan, bimbingan, dan ilmu yang bermanfaat dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

3. Ibu Farida Linda Sari Siregar, S. Kep, NS, M. Kep sebagai penguji 1. 4. dr. Christoffel L Tobing, SpOG sebagai penguji 2.

5. Ibu Hj. Juliani, SST, MARS selaku dosen pembimbing akademik peneliti.

6. Seluruh Dosen Pengajar D IV Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak mendidik peneliti selama proses perkuliahan dan staf non akademik yang membantu memfasilitasi secara administratif.

7. Bapak Prof. Amri Amir, Sp. Ak, Sp. F (K), DFM, SH, SpAK yang telah bersedia memvalidasi instrumen peneliti.

8. Bidan Hj. Mona Durriyah, Am.Keb, SKM yang telah memberikan izin penelitian 9. Para responden yang telah bersedia berpartisipasi selama proses penelitian.


(5)

10.Teristimewa kepada orang tuaku tercinta Bapak Zulkifli dan Ibu Herriani, abangku (Alm) Imam Munandar dan adik-adikku Reza Marina, S.E dan Mulia Munandar, suamiku tercinta Suriadi Sembiring, S.E dan anakku tersayang Alif Akmal Siddik Sembiring yang telah memberikan cinta, doa, dukungan, penghiburan dan motivasi kepada penulis.

11.Rekan-rekan mahasiswa D-IV Bidan Pendidik USU stambuk 2010/2011 yang telah memberikan semangat dan masukan dalam penyusunan skripsi ini dan menemani penulis selama penyusunan KTI (Yusra, Wiwi, Fitri Gingging, Kak Theresia, Ester, Wiwit, Angel, Fitmel, Rika, Fitri Jawa, Plo, Suri, Riris, Ary, Lena, Elsa, Meyana, Siska).

12.Semua pihak yang dalam kesempatan ini tidak dapat disebutkan namanya satu persatu saya ucapkan terima kasih.

Semoga Allah Yang Maha Kuasa melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah banyak membantu peneliti.

Medan, Juni 2011


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR SKEMA ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

1. Tujuan Umum ... 5

2. Tujuan Khusus ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri ... 7

1. Definisi Nyeri ... 7

2. Teori Nyeri ... 7

3. Klasifikasi Nyeri ... 8

4. Pengukuran Intensitas Nyeri ... 9

B. Persalinan ... 11

1. Definisi Persalinan ... 11

2. Nyeri Dalam Persalinan ... 11

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rasa Nyeri Dalam Persalinan ... 12


(7)

5. Tahapan Persalinan (Kala I) ... 14

C. Akupresur ... 15

1. Definisi Akupresur ... 15

2. Tujuan Akupresur ... 15

3. Manfaat Akupresur ... 16

4. Persiapan Tindakan Akupresur ... 17

5. Lokasi Titik Akupresur Saat Persalinan Untuk Mengurangi Nyeri ... 17

BAB III. KERANGKA KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep ... 22

B. Hipotesis ... 23

C. Definisi Operasional ... 23

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel ... 26

1. Populasi ... 26

2. Sampel ... 26

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

1. Lokasi Penelitian ... 27

2. Waktu Penelitian ... 27

D. Pertimbangan Etik ... 27

E. Instrumen Penelitian ... 28

F. Uji Validitas dan Uji Reabilitas ... 28


(8)

H. Analisis Data ... 31

BAB V. HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian ... 33

1. Analisis Univariat ... 33

1.1 Karakteristik Demografi Ibu Bersalin ... 33

1.2 Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Intervensi ... 35

1.3 Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Kontrol ... 35

1.4Intensitas Nyeri Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi pada Setiap Kontraksi ... 36

2. Analisis Bivariat ... 37

2.1Perbandingan Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Intervensi ... 37

2.2Perbandingan Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Kontrol ... 38

2.3Perbandingan Intensitas Nyeri Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol ... 39

B. Pembahasan ... 40

1. Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 40


(9)

3. Implikasi untuk Asuhan Kebidanan/Pendidikan Kebidanan

... 42

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 44

1. Praktek Kebidanan ... 44

2. Pendidikan Kebidanan ... 44

3. Penelitian Selanjutnya ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 46 LAMPIRAN


(10)

7

DAFTAR SKEMA

Skema 1. Skala nyeri ... 9 Skema 2. Variabel Independen dan Variabel Dependen ... 22 Skema 3. Desain Penelitian ... 25


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Sebaran Karakteristik Demografi Ibu Bersalin ... 34 Tabel 5.2. Distribusi Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik

Akupresur pada Kelompok Intervensi ... 35 Tabel 5.3. Distribusi Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik

Akupresur pada Kelompok Kontrol ... 36 Tabel 5.4. Perbandingan Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik

Akupresur pada Kelompok Intervensi ... 38 Tabel 5.5. Perbandingan Intensitas Nyeri Sebelum dan Sesudah Dilakukan Teknik

Akupresur pada Kelompok Kontrol ... 39 Tabel 5.6. Perbandingan Intensitas Nyeri Setelah Dilakukan Teknik Akupresur


(12)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Intensitas Nyeri Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi


(13)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Lembar Kuisioner Data Demografi dan Lembar Observasi Lampiran 3 : Lembar Prosedur Pelaksanaan Teknik Akupresur

Lampiran 4 : Lembar Protap Penelitian

Lampiran 5 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah Lampiran 6 : Master Data Penelitian

Lampiran 7 : Hasil Out Put Data Penelitian

Lampiran 8 : Lembar Surat Izin Data Pendahuluan dari Fakultas Keperawatan USU Lampiran 9 : Lembar Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU Lampiran 10 : Balasan Surat Izin Penelitian dari Klinik Budi Kemuliaan


(14)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2011 RIA FEBRINA

Pengaruh Pemberian Teknik Akupresur Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Klinik Budi Kemuliaan Medan

xii + 47 hal + 3 skema + 6 tabel + 1 grafik + 10 lampiran ABSTRAK

Nyeri pada persalinan merupakan suatu proses yang fisiologis tetapi menimbulkan ketakutan dan kecemasan.Nyeri adalah pengalaman sensorik atau emosional yang tidak menyenangkan yang diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual. Teknik akupresur merupakan salah satu teknik nonfarmakologis yang sangat efektif dalam manajemen nyeri persalinan.Akupresur merupakan bagian kecil dari akupuntur yang sangat membantu ibu hamil.Tujuan penelitian adalah mengindentifikasi teknik akupresur terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif.Desain penelitian yang digunakan ini adalah quasy-eksperimen yang bersifat two group pretest-postes. dengan besar sampel sebanyak 26 orang dengan metode pengambilan sampel purposive sampling dan analisis data yang digunakan adalah uji t-dependen dan uji t-independen.Karakteristik usia responden pada kelompok intervensi 20-25 tahun 12 orang (46,2%) dan pada kelompok kontrol 20-25 tahun dan 31-35 tahun 9 orang (34,6%).Paritas responden pada kelompok intervensi mayoritas primigravida 16 orang (61,5%) dan kelompok kontrol mayoritas primigravida 15 orang (57,7%).Pendidikan responden pada kelompok intervensi mayoritas SMA 17 orang (65,4%) dan kelompok kontrol mayoritas SMA 19 orang (73,1%).Dari hasil uji statistik t-dependent pada kelompok intervensi sebelum intervensi nilai rata-rata adalah 8.27 dan setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata adalah 5.31. Pada kelompok kontrol sebelum intervensi nilai rata-rata adalah 5.96 dan setelah nilai rata-rata adalah 8.23.Perbandingan intensitas nyeri sesudah intervensi pada kelompok intervensi dengan nilai rata – rata 5.31 dan sesudah intervensi pada kelompok kontrol nilai rata –rata 8.23 dan uji statistik t-independen pada kelompok intervensi diperoleh nilai P=0,000.Maka dapat disimpulkan adanya pengaruh yang signifikan dari pemberian teknik akupresur terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif.Teknik akupresur dapat dilakukan oleh bidan dan di harapkan dapat menjadi informasi baru tentang penanganan nyeri persalinan dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu asuhan kebidanan,khususnya pada asuhan kebidanan II (persalinan).

Daftar Pustaka : 24 (1981-2011)


(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini turun dibandingkan AKI tahun 2002 yang mencapai 307 per 100.000 KH. Namun angka ini masih tetap tertinggi di antara negar-negara ASEAN, padahal dalam Millenium Development Goals (MDGs) di targetkan tahun 2015 AKI tidak lebih dari 104 per 100.000 kelahiran (SDKI, 2007, dalam Yulifah & Yuswanto, 2009, hal. 15). Tahun 2009 yang mencapai 226 per 100.000 KH (RPJKMN 2009).

Pada tahun 2000 didapatkan angka tertinggi kematian ibu terdapat di Propinsi Kalimantan Barat 1223.3 per 100.000 kelahiran hidup, terendah terdapat di Propinsi Riau 173.2 per 100.000 kelahiran hidup dan di Sumut terdapat 567,1 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2007, dalam Yulifah & Yuswanto, 2009, hal. 14).

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, mengestimasi Angka Kematian Bayi pada tahun 2007 sebesar 26,90 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini menurun bila dibandingkan dengan AKB tahun sebelumnya yang sebesar 28,2 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKI di Sumatera Utara tahun 2008 adalah 290/100.000 kelahiran hidup (Profil Sumut, 2008, hal. 35).

Setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil, di mana didapatkan kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat. Walaupun demikian pada beberapa kasus, kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003). Nyeri


(16)

adalah pengalaman sensori atau emosional yang tidak menyenangkan yang di akibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual (Suddarth & Brunner dalam Smeltzer, 2001, hal. 212).

Penelitian Maulana (2007), di RS. Rajawali Bantul, dengan tujuan untuk mengidentifikasi skala nyeri pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kelompok eksperimen di berikan teknik akupresur sedangkan kelompok kontrol tidak. Menggunakan metode penelitian experimental dengan menggunakan desain pre-post test dalam 2 kelompok (non equivalent control group). Di dapatkan hasil hipotesa nol (Ho) diterima, yang berarti ada perbedaan ada perbedaan nyeri sebelum dan sesudah di berikan teknik akupresur. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak terjadi perubahan tingkat nyeri yang signifikasi sehingga hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternative (Ha) ditolak pada kelompok ini, artinya tidak terdapat perbedaan. Sehingga ada pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap tingkat nyeri inpartu kala I. Hal ini berarti teknik akupresur dapat membantu menurunkan tingkat nyeri pada ibu inpartu kala I persalinan.

Penelitian Hutagaol (2010), di klinik Nurhayati, dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap penurunan nyeri persalinan kala I pada ibu primipara. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen. Desain penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan perlakuan yang telah diteliti sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Didapatkan hasil, berdasarkan pengukuran tabel power analisis didapatkan hasil penelitian yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi akupresur yaitu p=0.000 (p<0.05)


(17)

sehingga dapat dikatakan bahwa intervensi akupresur memberikan pengaruh (efek) yang signifikan terhadap penurunan intensitas nyeri ibu bersalin.

Selain secara medis, upaya menghilangkan rasa sakit dapat dilakukan secara non-medis, yaitu melalui cara-cara alamiah atau sering disebut juga terapi alternatif. Pasien masa kini mengeksploitasi terapi alternatif karena semakin ingin mengontrol pengobatan dirinya sendiri. Diantaranya pijat aromaterapi dalam persalinan, hipnosis, visualisasi persalinan, teknik auditori dan audio visual persalinan, relaksasi, metode hypnobirthing dan terapi akupuntur/akupresur (Danuatmaja dan Meiliasari, 2004, hal. 61-107). Teknik akupresur dapat membantu mereka dalam mengurangi nyeri persalinan, bukan saja mudah untuk bisa dilakukan sendiri tetapi juga dengan biaya yang relatif murah, karena hanya membutuhkan kedua tangan dalam mengatasi nyeri yang dirasakan. Akupresur yaitu menekan titik tertentu dengan menggunakan telunjuk maupun ibu jari untuk menstimulasi aliran energi di meridian. Teknik ini sudah di gunakan ratusan tahun dengan sangat aman dan efektif (Turana, 2004, ¶ 1-3).

Berdasarkan survei pendahuluan peneliti pada tanggal 22-24 september 2010 hasil wawancara dengan sepuluh bidan, didapatkan pernyataan kalau pembukaan jalan lahir 2-6 cm dengan keadaan ibu masih kuat bidan menganjurkan pasien untuk berjalan-jalan untuk mempercepat pembukaan dan bidan tetap mengajak pasien berkomunikasi dengan ekspresi wajah tetap ramah dan senyum sehingga tidak membuat pasien jenuh dan stres. Setiap ibu merasakan nyeri yang berbeda antara satu dengan yang lain, ada juga bidan yang mengurut dan mengelus-elus perut pasien bila pasien bersedia untuk di urut, hal ini di lakukan untuk mengurangi nyeri pada ibu dan sesuai dengan permintaan pasien, bila pasien sudah lelah bidan menganjurkan pasien untuk berbaring atau istirahat sejenak. Para bidan pernah mendengar dan sedikit tau tentang teknik kerja dari akupresur.


(18)

Dari sepuluh ibu hamil yang diwawancarai (22-24 september 2010), terdapat delapan ibu tidak kuat dalam menghadapi nyeri persalinan, banyak yang mengeluh dan kebanyakan dari mereka meminta supaya mereka lebih baik di operasi saja karena tidak tahan menghadapi sakitnya melahirkan secara normal. Mereka tidak tahu bahwasanya walaupun mereka operasi tidak akan terasa nyeri karena telah di beri suntikan anastesi, tetapi mereka tidak tahu kalau setelah selesai operasi, rasa ngilu dan nyeri akan tetap di rasakan. Ini di karenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang mereka dapatkan tentang kekurangan dan kelebihan melahirkan caesar, ini akan sangat berdampak pada ekonomi keluarga yang tidak mencukupi bila harus bersalin caesar.

Sangat di sayangkan bila hal tersebut di atas terus terjadi pada masyarakat luas dan tidak segera diatasi dengan cepat, tepat dan baik, maka hal ini akan menambah angka kesakitan dan bahkan kematian pada ibu. Maka peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh teknik akupresur terhadap nyeri persalinan. Sehingga hal ini dapat di terapkan dalam praktek kebidanan nantinya dan dapat mengurangi angka kesakitan pada ibu-ibu yang akan melahirkan sehingga dengan tenang para ibu dapat menghadapi persalinan nantinya.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah adakah pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif di klinik budi kemuliaan medan 2011


(19)

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

untuk mengetahui adakah pengaruh teknik akupressur terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif di klinik budi kemuliaan medan 2011

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi karakteristik responden

b. Untuk mengidentifikasi skala nyeri sebelum dilakukan akupresur pada kelompok intervensi

c. Untuk mengidentifikasi skala nyeri sesudah dilakukan akupresur pada kelompok intervensi

d. Untuk mengidentifikasi skala nyeri sebelum dilakukan akupresur pada kelompok kontrol

e. Untuk mengidentifikasi skala nyeri sesudah dilakukan akupresur pada kelompok kontrol

f. Untuk menguji skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan akupresur pada kelompok intervensi

g. Untuk menguji skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan akupresur pada kelompok kontrol

h. Membandingkan perbedaan skala nyeri setelah dilakukan teknik akupresur pada kelompok intervensi dan setelah dilakukan teknik akupresur pada kelompok control


(20)

D. Manfaat Penelitian 1. Praktek Kebidanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan informasi tentang intervensi alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan kala I.

2. Pendidikan Kebidanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu asuhan kebidanan nantinya khususnya pada asuhan kebidanan II (persalinan). 3. Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang teknik akupresur bagi peneliti berikutnya yang akan melakukan penelitian tentang pengaruh teknik akupresur pada nyeri persalinan.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri

1. Definisi Nyeri

Nyeri adalah pengalaman sensori atau emosional yang tidak menyenangkan yang diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual (Suddarth & Brunner dalam Smeltzer, 2001, hal. 212). Menurut McCaffery (1980), nyeri adalah segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi kapan saja seseorang mengatakan bahwa ia merasa nyeri (Potter, 2005, hal. 1503).

2. Teori Nyeri

Nyeri merupakan suatu fenomena yang penuh rahasia. Ada beberapa teori yang menjelaskan mekanisme transmisi nyeri. Diantaranya :

a. Teori pola (Pattern Theory) adalah nyeri yang terjadi karena efek-efek kombinasi intensitas syimulus dan jumlah impuls-impuls pada dorsal ujung dari sum-sum belakang. Tidak termasuk aspek-aspek fisiologi.

b. Teori pemisahan (specificity theory) Reseptor-reseptor nyeri tertentu menyalurkan impuls-impuls keseluruh jalur nyeri ke otak. Tidak memperhitungkan aspek-aspek fisiologis dari persepsi dan respon nyeri. c. Teori pengendalian gerbang (gate control theory) Impuls-impuls nyeri dapat

dikendalikan oleh mekanisme gerbang pada ujung dorsal dari sum-sum belakang untuk memungkinkan atau menahan transmisi. Faktor-faktor


(22)

gerbang terdiri dari efek impuls-impuls yang ditransmisi ke serabut-serabut saraf konduksi cepat atau lamban dan efek-efek impuls dari batang otak dan korteks.

d. Teori transmisi dan inhibisi. Adanya stimulus pada nociceptor memulai transmisi implus-implus saraf, sehinggga transmisi implus nyeri menjadi efektif oleh neurotransmitter yang spesifik. Kemudian, inhibisi implus nyeri menjadi efektif oleh implus-implus pada serabut-serabut besar yang memblok implus-implus pada serabut lamban endogen opiate system supersif (Suddarth & Brunner dalam Smeltzer, 2001, hal. 216).

3. Klasifikasi Nyeri

Terdapat dua tipe nyeri yaitu: a. Nyeri Akut

Nyeri ini bersifat mendadak , durasi singkat, biasanya berhubungan dengan kecemasan. Orang biasa meresponnya dengan cara fisiologis yaitu diaforesis, peningkatan denyut jantung, peningkatan pernafasan, peningkatan tekanan darah dan dengan perilaku. Nyeri akut merupakan mekanisme yang berlangsung kurang dari enam bulan, secara fisiologis terjadi perubahan denyut jantung, frekuensi nafas, tekanan darah, aliran darah perifer, tekanan otot, keringat pada telapak tangan dan perubahan pada ukuran pupil.

b. Nyeri Kronik

Nyeri ini bersifat dalam, tumpul, diikuti dengan berbagai macam gangguan. Terjadi lambat dan meningkat secara perlahan, dimulai setelah detik pertama dan meningkat perlahan sampai beberapa detik atau menit. Nyeri ini biasanya berhubungan dengan kerusakan jaringan yang sifatnya terus


(23)

menerus atau intermitten. Nyeri kronik merupakan nyeri yang konsisten yang menetap sepanjang satu periode waktu dan tidak mempunyai awitan yang ditetapkan dan sering sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini tidak mempunyai respon terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. Nyeri kronik ini sering didefinisikan sebagai nyeri yang berlangsung selama enam bulan atau lebih (Suddarth & Brunner dalam Smeltzer, 2001, hal. 214). 4. Pengukuran Intensitas Nyeri

Menurut Perry dan Potter (1993) nyeri tidak dapat diukur secara objektif misalnya dengan X-Ray atau tes darah. Namun tipe nyeri yang muncul dapat di ramalkan berdasarkan tanda dan gejala. Kadang-kadang bidan hanya bisa mengkaji nyeri dengan berpatokan pada ucapan dan perilaku pasien. Pasien kadang-kadang diminta untuk menggambarkan nyeri yang dialaminya sebagai nyeri ringan, sedang atau berat. Bagaimana pun makna dari istilah tersebut berbeda antara bidan dan pasien. Ada tiga cara mengkaji intensitas nyeri yang biasa digunakan yaitu :

A SkalaNyeri Numerik

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak Nyeri

Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat terkontrol

Nyeri berat Tidak terkontrol B Skala Nyeri Deskriptif

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak

Nyeri berat Tidak terkontrol nyeri


(24)

C Skala Analog Visual (VAS)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak nyeri

Nyeri berat tidak terkontrol

Gambar 1. Contoh Skala Nyeri A. Skala Nyeri Numerik, B. Skala Nyeri Deskriptif C. Skala Analog Visual (VAS)

(Suddarth & Brunner dalam Smeltzer, 2001, hal. 214).

Nyeri yang ditanyakan pada skala tersebut adalah intensitas nyeri sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Cara mengkaji nyeri yang digunakan adalah 0-10 angka skala intensitas nyeri.

Keterangan : 0 : Tidak nyeri.

1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.

4-6 : Nyeri sedang : secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik. 7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi

masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi rasa nyeri.

10 : Nyeri sangat berat : pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul. (Suddarth dan Brunner dalam Smeltzer, 2001, hal. 218).


(25)

B.Persalinan

1. Definisi Persalinan

Persalinan adalah Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Proses pengeluaran janin yang lahir secara spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, yang umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin (Prawirohardjo, 2002, hal. 180).

2. Nyeri dalam Persalinan

Beberapa sistem tubuh terpengaruh oleh persalinan. Nyeri persalinan berkaitan dengan peningkatan frekuensi nafas. Hal ini menyebabkan penurunan kadar PaCO2 yang

disertai dengan peningkatan pH. Kemudian, janin juga terpengaruh dan selanjutnya terjadi penurunan PaCO2 janin. Hal ini dapat diketahui dengan adanya deselerasi akhir

pada kardiotograf. Keseimbangan asam basa sistem juga dapat berubah karena hiperventilasi dan latihan pernafasan. Alkalosis kemudian dapat mempengaruhi difusi oksigen ke plasenta sehingga terjadi hipoksia janin. Curah jantung meningkat selama kala satu dan dua persalinan. Peningkatan ini dapat mencapai 20% dan 50%. Hal ini terjadi akibat kembalinya darah uterus ke sirkulasi maternal yang berjumlah sekitar 250-300 ml pada setiap kontraksi. Nyeri, kekhawatiran, dan ketakutan dapat menyebabkan respon simpatis sehingga curah jantung dapat menjadi lebih besar (Myles, 2009, hal. 466).


(26)

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasa Nyeri dalam Persalinan

Faktor- faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan yaitu : a) Usia, wanita yang sangat muda dan ibu yang tua mengeluh tingkat nyeri persalinan yang lebih tinggi, b) Paritas dapat mempengaruhi persepsi, primipara mengalami nyeri yang lebih besar pada awal persalinan, sedangkan multipara mengalami peningkatan tingkat nyeri setelah proses persalinan dengan penurunan cepat pada persalinan kala II, c) Wanita yang mempunyai pelvis kecil, bayi besar, bayi dengan presentasi abnormal, d) Wanita yang mempunyai riwayat dismenorea dapat mengalami peningkatan persepsi nyeri, kemungkinan karena produksi kelebihan prostaglandin, e) Kecemasan akan meningkatkan respon individual terhadap rasa sakit, ketidaksiapan menjalani proses melahirkan, dukungan dan pendamping persalinan, takut terhadap hal yang tidak diketahui, pengalaman buruk persalinan yang lalu juga akan menambah kecemasan, sehingga menimbulkan peningkatan rangsang nosiseptif pada tingkat korteks serebral dan peningkatan sekresi katekolamin yang juga meningkatkan ransang nosiseptif pada pelvis karena penurunan aliran darah dan terjadi ketegangan otot, f) faktor sosial dan budaya di mana beberapa budaya mengharapkan stoicisme (sabar dan membiarkannya) sedang budaya yang lainnya mendorong keterbukaan untuk menyatakan perasaan (Walsh, 2007, hal. 261).

4. Sebab-Sebab Mulainya Persalinan

Sebab-sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas. Banyak faktor yang memegang peranan dan bekerja dalam proses terjadinya persalinan antara lain : Teori hormonal, prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh saraf, dan nutrisi hal inilah yang diduga memberikan pengaruh sehingga partus dimulai.


(27)

Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaiknya estrogen meningkatkan kontraksi otot rahim. Selama kehamiIan terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his.

b. Teori oxcytosin

Pada akhir kehamilan kadar oxcytosin bertambah. Oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.

c. Keregangan otot-otot

Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan maka makin tereganglah otot-otot rahim sehingga timbullah kontraksi untuk mengeluarkan janin.

d. Pengaruh janin

Hipofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan oleh karena itu pada ancephalus kehamilan sering lebih lama dari biasa. e. Teori Prostaglandin

Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke-15 hingga aterm meningkat, terutama saat persalinan (Prawirohardjo, 2005, hal. 181).

Secara mikroskopis perubahan-perubahan biokimia dalam tubuh wanita hamil sangat menentukan seperti perubahan hormon estrogen dan hormon progesteron. Seperti di ketahui bahwa hormon estrogen merupakan penenang bagi otot otot uterus, menurunnya hormon ini terjadi kira-kira 1-2 minggu sebelum partus dimulai.


(28)

Kadar prostaglandin cenderung meningkat ini terjadi mulai kehamilan usia 15 minggu hingga aterm lebih pada saat partus berlangsung, plasenta yang mulai menjadi tua seiring dengan tuanya usia kehamilan. Keadaan uterus yang terus membesar dan menegang mengakibatkan terjadinya ishkemik otot-otot uterus hal ini juga yang diduga menjadi penyebab terjadinya gangguan sirkulasi utero-plasenter sehingga plasenta mengalami degenerasi. Faktor lain yang berpengaruh adalah berkurangnya jumlah nutrisi, hal ini pertama kali dikemukakan oleh Hipokrates : bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan dikeluarkan. Faktor lain yang dikemukakan adalah tekanan pada pleksus frankenhauser yang terletak di belakang servik, bila ganglion ini tertekan maka kontraksi uterus dapat dibangkitkan (Prawirohardjo, 2005, hal. 181).

5. Tahapan Persalinan (Kala I) Kala I

Pada Kala I Persalinan dimulainya proses persalinan yang ditandai dengan adanya timbulnya his dan disertai dengan keluarnya lendir bersemu darah (bloody show). Lendir yang bersemu darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis karena serviks mulai membuka atau mendatar. Sedangkan darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis itu pecah karena pergeseran ketika serviks membuka. Proses membukanya serviks sebagai akibat his terdiri dari 2 fase :

1. Fase Laten : Dari awal kontraksi hingga pembukaan 3 cm, durasi 20-30 detik, tidak terlalu mulas, berlangsung 7-8 jam

2. Fase Aktif : Pembukaan dari 4 cm hingga lengkap, penurunan bagian terbawah janin, durasi 40 detik atau lebih dengan frekuensi 3x10 menit atau lebih dan sangat mulas, berlangsung 6 jam, dibagi atas 3 subfase :


(29)

a. Fase akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan 3-4 cm

b. Fase dilatasi maksimal : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4-9 cm c. Fase deselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 9 cm sampai

lengkap.

Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida, pada multigravida pun terjadi akan tetapi terjadi lebih pendek (Prawirohardjo, 2005, hal. 182).

C. Akupresur

1. Definisi Akupresur

Akupresur adalah pendekatan penyembuhan yang berasal dari daerah timur yang menggunakan masase titik tertentu di tubuh (garis aliran energi atau meridian) untuk menurunkan nyeri atau mengubah fungsi organ (Walsh, 2007, hal. 266).

2. Tujuan Akupresur

Menekan titik tertentu dapat dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan selama hamil dan saat kontraksi datang. Akupresur seperti halnya akupuntur merupakan terapi yang menekankan titik-titik tertentu pada tubuh yang diyakini dapat mengatasi rasa tak nyaman selama hamil maupun saat mengalami kontraksi menjelang persalinan. Saat hamil pun, akupresur bisa mengusir morning sickness yang melanda. Sedangkan pada kondisi menjelang persalinan, akupresur selain untuk meringankan rasa sakitnya juga untuk meningkatkan intensitas kontraksi itu sendiri (Turana, 2004, ¶ 4).

Akupresur merupakan bagian kecil dari akupuntur yang sangat membantu ibu hamil. Pada saat proses persalinan, akupresur memberikan rasa nyaman selama proses persalinan atau relaksasi. Pada sebagian orang, akupresur ini juga dikenal banyak digunakan untuk merangsang kontraksi atau mendorong kemajuan kontraksi agar


(30)

pembukaan lebih cepat terjadi dengan mulus dan ibu merasa nyaman saat proses persalinan itu berjalan (Turana, 2004, ¶ 1-3).

3. Manfaat Akupresur

Sejarah membuktikan bahwa akupresur bermanfaat untuk : a. Pencegahan penyakit

Akupresur dipraktekkan secara teratur pada saat-saat tertentu menurut aturan yang sudah ada, yaitu sebelum sakit. Tujuannya adalah mencegah masuknya sumber penyakit dan mempertahankan kondidi tubuh.

b. Penyembuhan penyakit

Akupresur dapat digunakan menyembuhkan keluhan sakit dan dipraktekkan ketika dalam sakit.

c. Rehabilitasi

Akupresur dipraktekkan untuk meningkatkan kondisi kesehatan sesudah sakit.

d. Promotif

Akupresur dipraktekkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh walaupun tidak sedang sakit (Oka, 2003, hal. 3).

4. Persiapan Tindakan Akupresur

Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan agar pemanfaatan akupresur baik, yaitu : ruangan tempat melakukan pemijatan hendaknya tidak pengap dan mempunyai sirkulasi udara yang baik, pemijatan dilakukan ditempat yang bersih, posisi orang yang akan dipijat sebaiknya berbaring, duduk, dan tidak berdiri, tangan sebelum memijat dicuci bersih dan kuku jari tidak panjang serta tidak tajam, pemijat dalam keadaan bebas bergerak dengan posisi yang nyaman, kondisi pasien yang perlu


(31)

diperhatikan sebelum melakukan teknik akupresur adalah sebaiknya pasien tidak dalam keadaan emosional (marah, takut, terlalu gembira, atau sedih), tidak terlalu lapar atau terlalu kenyang, alat bantu pijat yang digunakan tidak tajam dan bersih, pemijatan dapat dilakukan dengan ujung-ujung jari, kepalan tangan, telapak tangan, pangkal telapak tangan dan siku. titik acupoint tidak dalam keadaan luka atau bengkak, dan untuk pasien yang lemah kondisinya akupresur hanya diperlukan untuk menguatkan kondisinya dan jumlah titik yang dipergunakan jangan terlalu banyak (Oka, 2003, hal. 38).

Penekanan pada saat awal harus dilakukan dengan lembut, kemudian secara bertahap kekuatan penekanan ditambah sampai terasa sensasi yang ringan tetapi tidak sakit (Turana, 2004, ¶ 3).

5. Lokasi Titik Akupresur Saat Persalinan untuk Mengurangi Nyeri

Cara kerja akupresur ini sendiri cukup mudah dan sederhana karena tidak memerlukan bantuan jarum akupuntur. Cukup dengan menekan pada titik-titik tertentu sesuai dengan tujuan untuk apa akupresur dilakukan.

a. Akupresur untuk meningkatkan intensitas kontraksi disebut dengan istilah Spleen 6 dan hoku atau usus besar 4. Spleen 6 dapat ditemukan empat jari lebarnya di atas tulang pergelangan kaki .

Letakkan 4 jari di atas mata kaki di bagian kaki. Lalu tekan selama satu menit dengan ibu jari, yaitu di bagian belakang tulang kaki kanan bergantian dengan


(32)

kaki kiri. Atau bersamaan secara simultan. Gerakkan ibu jari naik turun sedikit atau dalam bentuk lingkaran kecil (Klein & Thompson, 2009).

b. Hoku atau LI4 adanya di jaringan antara jempol dan jari telunjuk.

Letakkan jari di telapak tangan pasien dan ibu jari di luar telapak tangan. Tekan perlahan secara bersamaan kiri dan kanan. Titik ini sangat dikenal banyak orang dan sangat efektif untuk menghilangkan sakit kepala. Lanjutkan menekan titik-titik ini dengan berhenti sejenak dan hentikan jika kekuatan kontraksi sudah meningkat. Titik-titik ini akan makin efektif jika dipadukan dengan tehnik untuk meningkatkan kontraksi seperti mengelus pusar pasien. Titik akupresur ini akan bekerja sangat efektif jika air ketuban sudah pecah sementara itu kontraksi belum juga mengalami kemajuan. Jangan menggunakan titik-titik ini jika waktu persalinan sudah lewat waktu. Karena tujuan akupresur ini lebih ditujukan untuk merangsang kontraksi lebih cepat dan mengurangi rasa sakit saat kontraksi berlangsung.

c. Dua titik pada tangan bisa meringankan sakit kontraksi.

Hoku atau L14

3 a


(33)

d. Juga dapat mencoba satu titik pada bahu yang disebut Gallbladder 21.

Dapat menempatkan GB 21 dengan cara menekan ibu jari pada bahu dekat ke arah leher, satu-dua inchi agak ke bawah leher. Dua titik ini sangat mudah dilakukan. Tekan dengan keras selama 60 detik atau hitung sampai angka 30. Berhentilah 2-3 menit, lalu tekan lagi. Titik ini juga berguna bagi wanita setelah melahirkan.

e. Ada beberapa titik sacral dikenal dengan istilah Bladder 27-34 pada tulang punggung bagian bawah yang juga sangat efektif untuk mengatasi sakit saat kontraksi termasuk saat terasa sakit kontraksi ini merambat sampai ke bagian pinggang bagian bawah menuju ke arah paha

Untuk mengurangi rasa sakit itu, suami atau bidan yang mendampingi bisa mengelus dan sedikit menekan di dekat tulang ekor untuk merangsang titik

4 a

4 c 4 b

5 a


(34)

akupresur. Jika kesulitan menemukan titik akupresur ini bisa dilakukan dengan memakai bola tennis atau kepalan tangan merangsang daerah tulang punggung bagian bawah

f. Titik K1

Titik ini terletak pada 1/3 bagian atas telapak kaki, ketika telapak kaki fleksi (menarik jari kaki ke depan ke arah telapak kaki).

Lakukan penekanan yang kuat ke dalam dan ke depan ke arah jempol kaki. Titik ini mempunyai efek relaksasi dan dapat digunakan kapan saja saat persalinan. Penekanan pada titik ini juga dapat berguna saat pasien panik (misal mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan pada persalinan sebelumnya). Titik ini berguna untuk membantu menenangkan wanita yang merasa ketakutan (Turana, 2004).


(35)

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kerangka Konsep

Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar dua variabel (variabel independen dan variabel dependen) (Nursalam, 2008, hal. 55). Variabel independen dalam penelitian ini adalah teknik akupresur dan variabel dependen adalah Skala Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif.

Ada dua kelompok yang harus diukur skala nyerinya, yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan teknik akupresur, sementara kelompok kontrol tidak mendapat perlakuan apapun. Hasil yang diharapkan adalah menurunnya skala nyeri persalinan kala I fase aktif.

Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konsep penelitian sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel dependen

Skema 1. Variabel independen dan variabel dependen

Teknik Akupresur Skala Nyeri Persalinan Kala I Fase


(36)

B.Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis alternative (Ha) yaitu ada pengaruh teknik akupresur terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif.

C.Defenisi Operasional No Variabel Defenisi

Operasional

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala 1 Variabel

Independen (Akupresur) Teknik akupresur yang di lakukan dalam menurunkan intensitas nyeri persalinan dengan menggunakan jari tangan pada titik akupresur tubuh ibu inpartu kala I fase aktif

- - 0= tidak di

lakukan 1= dilakukan

Nominal

2 Variabel Dependen (skala nyeri persalinan kala I fase aktif)

Sakit atau rasa nyeri yang di rasakan atau yang dikeluhkan ibu saat inpartu kala I fase aktif

Skala nyeri dan lembar observasi Wawancara dan observasi Skala nyeri yang dirasakan ibu inpartu Rasio

3 Usia Umur yang di

hitung sejak lahir hingga penelitian di lakukan

Kuesioner Wawancara 1=20-25 2=26-30 3=31-35 4=36-40 5=41-45

Interval

4 Paritas Jumlah

persalinan yang pernah di alami ibu

Kuesioner Wawancara 1=1 2=2 3=>3

Nominal


(37)

tingkat yang tinggi untuk menyelesaikan

suatu pendidikan

2= SMP 3=SMA 4=Perguruan Tinggi


(38)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen yaitu satu kelompok dilakukan intervensi sesuai dengan metode yang dikehendaki, kelompok lainnya dilakukan seperti biasanya (Nursalam, 2008, hal. 80). Desain penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan.

Bentuk rancangan dapat digambarkan sebagai berikut :

Variabel Pretest Perlakuan Postest

Kelompok intervensi 01 X 02

Kelompok kontrol 01 0 02

Skema 2. Desain Penelitian Keterangan :

01 : Skala nyeri ibu inpartu kala I fase aktif sebelum diberikan intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

02 : Skala nyeri ibu inpartu kala I fase aktif sesudah diberikan intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol

X : Dilakukan intervensi (Teknik Akupresur) 0 : Tidak dilakukan intervensi


(39)

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu bersalin kala I di Klinik Bersalin Budi Kemuliaan pada bulan September – November 2009 yaitu sebanyak 35 orang

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan karena sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan. Penentuan besar sampel dengan menggunakan rumus (Nursalam, 2008) :

Dimana :

n = Besar sampel N = Besar populasi

d = Tingkat kepercayaan (0.1) maka :


(40)

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 26 orang, di mana 26 orang untuk kelompok intervensi dan 26 orang untuk kelompok kontrol. Adapun kriteria sampel yang digunakan adalah kriteria inklusi yaitu : Ibu inpartu yang memasuki fase aktif, yaitu pembukaan serviks 4 - 9 cm, Ibu bersalin dengan presentasi kepala, janin hidup dengan taksiran berat janin 2500-4000 gram, Kondisi ibu tidak dalam keadaan emosional, tidak terlalu lapar atau terlalu kenyang, titik akupresur ibu tidak dalam keadaan luka dan bengkak, dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, bersedia diwawancara dan menjawab pertanyaan yang diajukan secara verbal setelah memberikan persetujuan dengan sukarela, ibu bersalin yang akan bersalin normal .

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Klinik Budi Kemuliaan Jalan Emas no. 1, dengan pertimbangan pimpinan klinik tersebut adalah Bidan Delima dan banyak ibu bersalin yang bersalin di klinik tersebut.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yaitu September 2010 - Juni 2011

D. Pertimbangan Etik

Setelah mendapat persetujuan dari insitusi pendidikan yaitu Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU dan izin Bidan di Klinik Budi Kemuliaan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : memberikan penjelasan kepada calon responden penelitian tentang tujuan dan prosedur penelitian. Dalam penelitian ini tidak ada responden yang mengundurkan diri ,


(41)

semua responden bersedia untuk dijadikan sampel penelitian, maka responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Responden berhak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan. Kerahasian catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak menuliskan nama responden pada instrumen, tetapi mengunakan inisial dan rahasia. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner terdiri dari data demografi ibu inpartu yang meliputi inisial, usia, paritas, pendidikan dan instrumen berisi tentang pertanyaan yang menggambarkan intensitas nyeri yang dirasakan oleh ibu berdasarkan skala nyeri deskriptif (0-10). Peneliti memperlihatkan dan menjelaskan instrumen skala nyeri deskriptif yang dalam bentuk selembar kertas kepada responden dan diisi ke dalam lembar instrumen yang berisi intensitas nyeri yang dirasakan ibu sesuai dengan angka yang disebutkan. Hal ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh teknik akupresur dalam menurunkan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif.

F. Uji Validitas dan Uji Reabilitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan instrumen. Alat ukur harus diuji validitas dan realibilitasnya. Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang sudah baku berdasarkan literatur sehingga tidak perlu lagi di uji validitas dan realibilitasnya.


(42)

G. Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan surat izin penelitian dari Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan telah mendapat izin dari pimpinan Klinik Budi Kemuliaan, peneliti melaksanakan pengumpulan data pada ibu inpartu kala I fase aktif sesuai kriteria penelitian. Pada saat pengumpulan data peneliti menjumpai responden yang bersalin di Klinik Budi Kemuliaan setelah pimpinan klinik menghubungi peneliti melalui telepon selular. Sebelumnya peneliti menjelaskan kepada responden tentang tujuan dan manfaat penelitian, prosedur penelitian, serta pengukuran skala nyeri. Selanjutnya meminta kesediaan responden untuk mengikuti penelitian dan menandatangani lembar persetujuan (informed consent). Responden dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Untuk memperkuat hasil penelitian, sebelum melakukan pengumpulan data, perlu dibuat alat ukur pengumpulan data, yaitu kuesioner. Pembuatan kuesioner ini terkait dengan data demografi ibu bersalin.

Peneliti mengkaji skala nyeri yang dirasakan pada kedua kelompok sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Peneliti mengkaji skala nyeri pada kelompok kontrol terlebih dulu, setelah kelompok kontrol terkumpul 26 responden., maka selanjutnya peneliti melakukan teknik akupresur pada kelompok intervensi berjumlah 26 responden.

Untuk pengumpulan data pada kelompok kontrol, peneliti mengidentifikasi skala nyeri sebelum dan sesudah tidak diberikan perlakuan apapun pada persalinan kala I fase aktif. Pada kontraksi I peneliti mengkaji skala nyeri dengan meminta responden untuk menunjukkan skala nyeri yang responden rasakan dan ini merupakan pretest pada kelompok kontrol, kontraksi II peneliti kembali meminta responden untuk menunjukkan skala nyeri yang dirasakan, pada kontraksi III peneliti kembali meminta responden untuk


(43)

menunjukkan skala nyeri yang dirasakan, pada kontraksi ke IV peneliti kembali meminta responden untuk menunjukkan skala nyeri yang dirasakan, pada kontraksi ke V peneliti kembali meminta responden untuk menunjukkan skala nyeri yang dirasakan, pada kontraksi ke VI peneliti kembali meminta responden untuk menunjukkan skala nyeri yang dirasakan dan ini merupakan hasil dari posttest pada kelompok kontrol. Pada kelompok intervensi, peneliti akan melakukan teknik akupresur. Peneliti kemudian melakukan intervensi pada ibu inpartu kala I fase aktif dengan memberikan teknik akupresur pada titik acupoint Hoku atau LI4 yang adanya di jaringan antara jempol dan jari telunjuk dengan menggunakan ibu jari selama 20 menit selama 6 kali kontraksi. Kontraksi I peneliti meminta responden untuk menunjukkan skala nyeri yang responden rasakan pada lembar skala nyeri yang telah disiapkan dan ini merupakan pretest pada kelompok intervensi, kontraksi II peneliti melakukan perlakuan teknik akupresur selama 2 menit, kontraksi III peneliti meminta responden untuk menunjukkan skala nyeri yang responden rasakan, kontraksi IV peneliti kembali melakukan perlakuan teknik akupresur selama 2 menit, kontraksi V peneliti kembali meminta responden untuk menunjukkan skala nyeri yang responden rasakan dan pada kontraksi VI peneliti kembali melakukan perlakuan teknik akupresur selama 2 menit. Peneliti mengkaji kembali intensitas nyeri pada responden sesuai dengan instrumen pengukuran nyeri yang telah disiapkan. Dan ini merupakan hasil dari posttest pada kelompok intervensi. Data yang telah diperoleh kemudian dikumpulkan untuk dianalisis lalu hasil di yang didapatkan dimasukan kedalam lembar observasi skala nyeri.

Peneliti meminta izin kepada pimpinan klinik untuk meminta bantuan 2 orang perawat klinik sebagai asisten, yang merupakan tamatan dari D-III Kebidanan dengan pengalaman kerja 1 tahun agar dapat membantu peneliti dalam pengumpulan data dan


(44)

melakukan teknik akupresur kepada ibu inpartu. Sebelumnya peneliti sudah melatih ibu klinik dan dua orang perawat klinik tentang teknik akupresur guna menyamakan persepsi dalam melakukan teknik akupresur, sehingga teknik akupresur dapat dilakukan dengan baik. Peneliti melatih ibu klinik dan dua orang perawat klinik selama 2 hari di klinik budi kemuliaan pada tanggal 12 Februari-14 Februari 2011. Di dalam penelitian ini semua responden memenuhi syarat untuk dijadikan responden, tidak ada pasien yang

menolak untuk dijadikan sebagai responden. Pengumpulan data dilakukan pada 1 Januari 2011- 30 April 2011.

H. Analisis Data

Data yang telah terkumpul, dilakukan analisis data kembali dengan memeriksa semua kuesioner apakah jawaban sudah lengkap atau benar (editing). Kemudian data diberi kode (coding) untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan data yang dimasukkan kedalam bentuk tabel. Entry data dalam komputer dan dilakukan dengan menggunakan teknik komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan cleaning dan entry yakni pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan kedalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan.

Analisis data dilakukan menggunakan bantuan program yang disesuaikan, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Univariat

Analisis ini merupakan prosedur pengolahan data dengan menggambarkan data dalam bentuk table atau grafik, meliputi data yang bersifat kategorik dan numerik. Data yang bersifat kategori terdiri dari usia responden, paritas dan pendidikan


(45)

responden, yakni akan di cari frekuwensi dan persentase. Kemudian data yang bersifat numerik akan di cari mean, median, dan standar deviasi, dengan sistem komputerisasi.

2. Bivariat

Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh teknik akupresur terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Uji t-dependen digunakan untuk mengukur skala nyeri persalinan kala I fase aktif pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah di lakukan teknik akupresur selama 20 menit dengan menganalisis data secara bivariat maka diperoleh mean perbedaan sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Uji t-independen digunakan untuk membandingkan skala nyeri persalinan kala I fase aktif pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah di lakukan teknik akupresur. Pedoman dalam menerima hipotesis adalah apabila nilai P < 0,05 maka H0 di tolak dan dan Ha menyatakan adanya pengaruh. Apabila

nilai P > 0,05 maka H0 gagal ditolak dan Ha menyatakan adanya pengaruh. Data

di sajikan dalam bentuk tabel agar dapat dengan mudah dilihat pengaruh teknik akupresur terhadap penurunan nyeri pada persalinan kala I fase aktif.


(46)

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap nyeri persalinan kala I pada fase aktif. Penelitian ini melibatkan kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

Selama penelitian telah dihimpun 26 orang ibu yang bersalin yang menjadi subjek penelitian dan dibagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan teknik akupresur dan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apapun. Kelompok intervensi berjumlah 26 orang dan kelompok kontrol berjumlah 26 orang.

1. Analisis Univariat

1.1 Karakteristik Demografi Ibu Bersalin

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebaran karakteristik demografi ibu bersalin untuk kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Paritas ibu bersalin adalah berjumlah 26 orang (100%). Seluruh ibu bersalin berada pada fase aktif, kelompok intervensi 26 orang (100%) dan kelompok kontrol 26 orang (100%), usia ibu bersalin pada kelompok intervensi mayoritas berusia 20-25 tahun yaitu 12 orang (46,2%) sementara pada kelompok kontrol mayoritas berusia 20-25 tahun dan 31-35 tahun yaitu


(47)

9 orang (34,6%), paritas ibu pada kelompok intervensi mayoritas primigravida yaitu 16 orang (61,5%) sementara pada kelompok kontrol paritas ibu mayoritas primigravida yaitu 15 orang (57,7%), pendidikan ibu pada kelompok intervensi mayoritas SMA yaitu 17 orang (65,4%) sementara pada kelompok kontrol juga mayoritas pada pendidikan SMA yaitu 19 orang (73,1%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.1

Tabel 5.1.

Distribusi Karakteristik Responden Ibu Bersalin Karakteristik Demografi

Ibu Bersalin

Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol

f % f %

1.Usia 20 - 25 26 - 30 31 - 35 36 - 40 41 - 45

12 7 4 2 1 46,2 26,9 15,4 7,7 3,8 9 6 9 1 1 34,6 23,1 34,6 3,8 3,8

Total 26 26

2. Paritas 1 2 >3 16 7 3 61,5 26,9 11,5 15 3 8 57,7 11,5 30,8

Total 26 26

3. Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi 0 2 17 7 0 7,7 65,4 26,9 1 1 19 5 3,8 3,8 73,1 19,2


(48)

1.2Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Intervensi

Berdasarkan hasil penelitian sebelum dilakukan teknik akupresur pada kelompok intervensi diperoleh rata-rata nyeri = 8.27, SD = 0.778 dan setelah dilakukan

teknik akupresur pada kelompok intervensi diperoleh rata-rata nyeri = 5.31, SD = 0.679. hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2.

Distribusi Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Intervensi

No Variabel Mean SD

Nilai Max-Min

95 % CI

n Lower Upper

1 Intensitas Nyeri

sebelum tindakan

8.27 0.778 7-10

2.649 3.274 26

2 Intensitas Nyeri

sesudah tindakan

5.31 0.679 4 -7

1.3Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Kontrol

Berdasarkan hasil penelitian sebelum dilakukan teknik akupresur pada kelompok kontrol diperoleh rata-rata nyeri = 5.96, SD = 1.076 dan setelah dilakukan


(49)

teknik akupresur pada kelompok kontrol diperoleh rata-rata nyeri = 8.23, SD = 1.032. hal ini dapat dilihat pada tabel 5.3.

Tabel 5.3.

Distribusi Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Kontrol

No. Variabel Mean SD

Nilai Max-Min

95 % CI

n Lower Upper 1 Intensitas Nyeri

sebelum tindakan

5.96 1.076 4-8

2.485 2.054 26 2 Intensitas Nyeri

sesudah tindakan

8.23 1.032 7-10

1.4 Intensitas Nyeri Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi pada Setiap Kontraksi

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata nyeri ibu bersalin pada setiap kontraksi. Pada kelompok intervensi rata-rata intensitas nyeri yang dirasakan ibu pada kontraksi kesatu = 8.27 (SD : 0.778), kontraksi ketiga = 7.08 (SD : 0.744), kontraksi kelima = 6.35 (SD: 0.892) dan kontraksi keenam = 5.31 (SD : 0.679). Pada kelompok kontrol rata-rata intensitas nyeri yang dirasakan ibu pada kontraksi kesatu =


(50)

(SD: 1.132) dan pada kontraksi keenam = 8.23 (SD: 1.032). hal ini dapat dilihat pada grafik 5.1

Grafik 5.1

Intensitas Nyeri Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi pada Setiap Kontraksi

2. Analisis Bivariat

2.1 Perbandingan Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Intervensi

Berdasarkan hasil penelitian sebelum dilakukan teknik akupresur pada kelompok intervensi diperoleh rata-rata nyeri = 8.27, SD = 0.778, dan setelah dilakukan

teknik akupresur pada kelompok intervensi diperoleh rata-rata nyeri = 5.31, SD = 0.679. Dengan beda mean = 2.962, Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0.000.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan teknik akupresur efektif secara

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

kontraksi 1 kontraksi 2 kontraksi 3 kontraksi 4

kelompok Kontrol kelompok intervensi

S K A L A N Y E R I 10


(51)

signifikan terhadap penurunan intensitas nyeri selama persalinan kala I fase aktif. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.4

Tabel 5.4.

Perbandingan Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Intervensi

No Variabel Mean SD Beda Mean Nilai P n

1 Intensitas Nyeri sebelum tindakan

8.27 0.778 2.962 0,000 26

2 Intensitas Nyeri sesudah tindakan

5.31 0.679

2.4 Perbandingan Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Kontrol

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata nyeri sebelum dilakukan teknik akupresur pada kelompok kontrol yaitu sebanyak 26 orang diperoleh rata-rata nyeri = 5.96, SD = 1.076, Skala nyeri setelah dilakukan teknik akupresur pada kelompok kontrol yaitu sebanyak 26 orang diperoleh rata-rata nyeri = 8.23, SD = 1.032, dengan beda mean 2.269 dan Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0.000. hal ini dapat dilihat pada tabel 5.5


(52)

Tabel 5.5.

Perbandingan Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Kontrol

No Variabel Mean SD Beda Mean Nilai P n

1 Intensitas Nyeri sebelum tindakan

5.96 1.076

2.269 0,000

26 2 Intensitas Nyeri

sesudah tindakan

8.23 1.032

2.5 Perbandingan Intensitas Nyeri Setelah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Intervensi dan pada Kelompok Kontrol

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata nyeri setelah dilakukan teknik akupresur pada kelompok intervensi yaitu sebanyak 26 orang diperoleh rata-rata nyeri = 8.23, SD =1.032 dan skala nyeri setelah tidak dilakukan teknik akupresur pada kelompok kontrol yaitu sebanyak 26 orang diperoleh rata-rata nyeri = 5.31, SD = 0,679. Hasil uji statistik (t-independen) diperoleh nilai P = (0,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan teknik akupresur efektif secara signifikan terhadap penurunan intensitas nyeri selama persalinan kala I fase aktif. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.6


(53)

Tabel 5.6

Perbandingan Intensitas Nyeri Sesudah Dilakukan Teknik Akupresur pada Kelompok Kontrol dan Sesudah Dilakukan Teknik Akupresur

pada Kelompok Intervensi

No Variabel Mean SD SE P value n

1 Intensitas nyeri sesudah tindakan pada Kelompok Kontrol

8.23 1.032 0,202

0,000

26

2 Intensitas nyeri sesudah tindakan pada Kelompok Intervensi

5.31 0.679 0,133 26

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian akan diuraikan pembahasan tentang hasil penurunan dari pemberian teknik akupresur terhadap nyeri persalinan.

1. Interpretasi dan Diskusi Hasil

Hasil penelitian menunjukan mayoritas usia responden pada kelompok intervensi adalah 20-25 tahun yaitu 12 orang ( 46,2% ) dan pada kelompok kontrol mayoritas usia 20-25 tahun dan 31-35 tahun yaitu 9 orang (34,6%). Paritas responden pada kelompok intervensi mayoritas primigravida yaitu 16 orang (61,5%) dan pada kelompok kontrol adalah mayoritas primigravida 15 orang (57,7%). Tingkat pendidikan pada kelompok


(54)

intervensi mayoritas SMA yaitu 17 orang (65,4%) dan pada kelompok kontrol mayoritas pada pendidikan SMA yaitu 19 orang (73,1 %).

Dari hasil uji statistik t-dependent pada kelompok intervensi dapat disimpulkan ada pengaruh pada kelompok intervensi dan pengaruh signifikan pada kelompok kontrol dengan menggunakan teknik akupresur dan ada perbedaan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai P = 0,000.

Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Hutagaol (2010) terkait pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap penurunan nyeri persalinan yang dilakukan oleh Hutagaol pada titik BL32 (Pang Kuang Su) atau di daerah lumbo sakral didapatkan hasil bahwa setelah diberikan teknik akupresur terjadi perubahan (penurunan) tingkat nyeri yang sangat berarti dengan nilai P = 0.000. Dalam hal ini teknik akupresur berpengaruh signifikan dalam menurunkan nyeri persalinan.

Akupresur seperti halnya akupuntur merupakan terapi yang menekankan titik-titik tertentu pada tubuh yang diyakini dapat mengatasi rasa tak nyaman selama hamil maupun saat mengalami kontraksi menjelang persalinan. Saat hamil pun, akupresur bisa mengusir morning sickness yang melanda. Sedangkan pada kondisi menjelang persalinan, akupresur selain untuk meringankan rasa sakitnya juga untuk meningkatkan intensitas kontraksi itu sendiri (Turana, 2004, ¶ 4).

Nyeri adalah bagian integral dari persalinan dan melahirkan (Melzack, 1984 dikutip oleh Mander 2003). Nyeri adalah pengalaman sensorik atau emosional yang tidak menyenangkan yang diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual (Suddarth & Brunner dalam Smeltzer, 2001, hal. 212), Menurut McCaffery (1980), nyeri adalah segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi kapan saja seseorang mengatakan bahwa ia merasa nyeri (Potter, 2005, hal. 1503).


(55)

Teknik akupresur merupakan salah satu teknik nonfarmakologis yang sangat efektif dalam manajemen nyeri persalinan. Akupresur merupakan bagian kecil dari akupuntur yang sangat membantu ibu hamil. Pada saat proses persalinan, akupresur memberikan rasa nyaman selama proses persalinan atau relaksasi. Pada sebagian orang, akupresur ini juga dikenal banyak digunakan untuk merangsang kontraksi atau mendorong kemajuan kontraksi agar pembukaan lebih cepat terjadi dengan mulus dan ibu merasa nyaman saat proses persalinan itu berjalan (Turana, 2004, ¶ 1-3).

2. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian disini adalah pada pengukuran intensitas nyeri tidak sama pada setiap responden, ini disebabkan kedatangan pasien yang berbeda, dimana pasien datang pembukaannya tidak semua sama antara responden yang satu dan responden yang lainnya.

3. Implikasi untuk Asuhan Kebidanan/Pendidikan Kebidanan

Dari hasil penelitian telah diketahui bahwa pemberian teknik akupresur sebagai salah satu dari teknik nonfarmakologi berpengaruh terhadap pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif. Jadi, teknik akupresur dapat digunakan dalam asuhan kebidanan pada ibu inpartu untuk membantu ibu mengurangi rasa nyeri persalinan tanpa efek samping pada ibu dan bayi.


(56)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh teknik akupresur terhadap pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif di Klinik Budi Kemuliaan Medan tahun 2011 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Karakteristik demografi responden di Klinik Budi Kemuliaan Medan bulan Januari - April 2011 dapat dijelaskan bahwa ibu inpartu di Klinik Budi Kemuliaan Medan pada kelompok intervensi mayoritas usia 20-25 tahun sebanyak 12 orang (46,2%), pada kelompok kontrol usia mayoritas 20-25 tahun dan usia 31-35 tahun sebanyak 9 orang (34,6%). Paritas pada kelompok intervensi mayoritas primipara sebanyak 16 orang (61,5%) dan pada kelompok kontrol mayoritas responden prmipara sebanyak 15 orang (57,7%). Status pendidikan responden pada kelompok intervensi mayoritas SMA sebanyak 17 orang (65,4%) dan pada kelompok kontrol mayoritas SMA sebanyak 19 orang (73,1%).

2. Intensitas nyeri responden pada kelompok intervensi sebelum intervensi nilai rata-rata mencapai 8.27 dengan stándar deviasi 0.778 dan setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata 5.31 dengan stándar deviasi 0.679. Intensitas nyeri responden pada kelompok kontrol sebelum intervensi nilai rata-rata mencapai 5.96 dengan standar deviasi 1.076 dan setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata 8.23 dengan stándar deviasi 1.032.

3. Perbandingan intensitas nyeri sesudah intervensi pada kelompok intervensi mengalami penurunan atau rendah sehingga dapat dinyatakan bahwa pemberian


(57)

teknik akupresur dalam pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif mempunyai pengaruh.

B. SARAN

1. Praktek Kebidanan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh teknik akupresur terhadap penurunan nyeri persalinan maka diharapkan bidan menggunakan teknik akupresur dalam menurunkan nyeri persalinan pada ibu inpartu. Pemberian teknik akupresur tidaklah sulit akan tetapi harus dilakukan pada titik acupoint yang tepat supaya memberikan efek yang optimal. Teknik akupresur dapat dilakukan oleh bidan pada jaringan antara jempol dan jari telunjuk ibu inpartu.

2. Pendidikan Kebidanan

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi informasi baru tentang penanganan nyeri persalinan dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu asuhan kebidanan, khususnya pada asuhan kebidanan II (persalinan).

3. Penelitian Kebidanan

Pada penelitian ini, peneliti melakukan teknik akupresur hanya pada satu titik acupoint. Diharapkan peneliti selanjutnya melakukan teknik akupresur pada beberapa titik acupoint untuk melihat apakah ada efek yang lebih dalam menurunkan nyeri persalinan dan memberikan perlakuan yang sama pada pembukaan serta lamanya tekanan pada titik akupresur yang sama pada setiap responden. Selain itu diharapkan ke depan banyak penelitian kebidanan yang meneliti manfaat teknik akupresur untuk masalah kesehatan lainnya terutama masalah dalam persalinan.


(58)

DAFTAR PUSTAKA

Betts, Debra(1997). How to Do Maternity Acupressur. Diambil tanggal 3 Mei 2011 dari

Cheng, Chung-Hayn. (2004). Labour Acupressur. Diambil pada tanggal 3 Mei 2011 dari

Danuatmaja, B., Meiliasari, Mila. (2008). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Cet. 1. Jakarta : Puspa Swara.

Eko, R. I., Maulana, D. (2007). Pengaruh Pemberian Teknik Akupresur Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Di Rumah Sakit Rajawali Citra Ponorono Banguntapan Bantul. Seminar Nasional Teknologi. Yogyakarta : Dipublikasikan. Hutagaol, I. (2010). Pengaruh Pemberian Teknik Akupresur Terhadap Penurunan Nyeri

Persalinan Kala I Pada Ibu Primipara. Skripsi Fakultas Keperawatan Universitas Usu : Tidak di publikasikan.

Heidari, et all. (2006). Effect Of Acupressure On Labor Pain Intensity. Hakim Research Journal. Karaji , Near Tehran.

JNPK-KR. (2007). Asuhan Persalinan Normal. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi, Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (JNPK-KR/POGI), Dan JHPIEGO Corporation, Jakarta.

Kang Duck-Hee, et all, (2004). effect of SP6 Acupressure On Labor Pain And Length Of Delivery Time In Women During Labor. The Journal Of Alternative And Complementary Medicine.

Klein, S., Thompson, F. (2009). Panduan Lengkap Kebidanan. Yogyakarta : Pallmall. Mander, Rosemary. (2004). Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC

Myles, M. N. (1981). Text Book For Midwives. Churchiil Livingston Edinburg

Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.


(59)

Oka, Putu Sukanta. (2003). Akupresur dan Minuman untuk Mengatasi Gangguan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.

Prawirihardjo, Sarwono. (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Potter, P.A., Perry, G. A. ( 2001). Fundamentals Of Nursing. (5th. ed ). St. Loise : Mosby.

Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. (2008). Profil Kesehatan Sumatera Utara. Sumut.

Saifuddin ,A.B. (2002), Panduan Praktis Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Simkin, Penny. (2005). Buku Saku Persalinan. Jakarta : EGC.

Smeltzer, S.C., Bare, B. G (2002). Textbook Of Medikal Surgical Nursing Brunner & Suddarth.(8th. Ed). (H. Y. Kuncara, dkk, Trj). Jakarta : EGC (Buku asli di terbitkan 1996).

Turana, Yuda. (2004). Akupresur. Diambil tanggal 4 september 2010 From hptt://www.medikaholistik.com.

Tim Penyusun Program D-IV USU. (2010). Panduan Penelitian Karya Tulis Ilmiah. Medan : Tidak Dipublikasikan

Walsh, L. V. (2007). Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC.

William, Ann (2010). When to Do Labour Acupressur. Diambil pada tanggal 3 Mei 2011 dari http:/www.articlesnatch.com.

Yulifah, Rita., Yuswanto, Tri. (2009). Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.


(60)

LAMPIRAN 1

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Pengaruh Pemberian Teknik Akupresur terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I

Fase Aktif di Klinik Budi Kemuliaan Medan 2011 Oleh :

Ria Febrina

Saya adalah mahasiswa Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi adakah pengaruh pemberian teknik akupresur terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif.

Untuk keperluan tersebut, saya memohon kesediaan ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya juga memohon kesediaan ibu memberikan jawaban berdasarkan kuesioner dengan jujur apa adanya. Saya menjamin kerahasiaan jawaban dan identitas ibu. Informasi yang ibu berikan hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud-maksud lain.

Jika ibu bersedia menjadi peserta penelitian ini, silahkan menandatangani kolom dibawah ini sebagai bukti kesukarelaan ibu.

Terima kasih atas partisipasi ibu dalam penelitian ini.


(61)

LAMPIRAN 2

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK AKUPRESUR TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

I. DATA DEMOGRAFI

Petunjuk : jawaban akan diisi oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara dengan ibu dan ditulis pada tempat yang disediakan.

1. Tanggal/waktu penelitian : ...

2. Kode responden : ...

3. Usia : ...

4. Paritas : ( ) 1 ( ) 2 ( ) >3 5. Pendidikan : ( ) SD

( ) SMP ( ) SMA


(62)

Intensitas nyeri yang dirasakan oleh ibu pada setiap kontraksi Kontraksi Sebelum intervensi Setelah intervensi

I ( ) ( )

II ( ) ( )

III ( ) ( )

IV ( ) ( )

V ( ) ( )

VI ( ) ( )

II. INTENSITAS NYERI SEBELUM DAN SETELAH INTERVENSI

Petunjuk

1. Jawaban akan diisi oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara dengan ibu dan ditulis pada tempat yang disediakan

2. Pada skala ini, angka 0 = tidak nyeri, 1-3 = nyeri ringan, 4-6 = nyeri sedang, 7-9 = nyeri berat terkontrol, dan angka 10 = nyeri berat tidak terkontrol. Tanyakan kepada responden pada angka berapa nyeri yang dirasakannya dan peneliti akan menuliskan pada tempat yang sudah disediakan untuk enam kali kontraksi yang terjadi yang dilihat pada setiap kali kontraksi.


(63)

LAMPIRAN 3

PROSEDUR TEKNIK AKUPRESUR 6. Definisi

Akupresur adalah pendekatan penyembuhan yang berasal dari daerah timur yang menggunakan masase titik tertentu di tubuh (garis aliran energi atau meridian) untuk menurunkan nyeri atau mengubah fungsi organ.

7. Tujuan Akupresur

a. Mengurangi ketidaknyamanan selama hamil dan saat kontraksi datang. b. Saat hamil pun, bisa mengurangi mual muntah.

c. Merangsang kontraksi atau mendorong kemajuan kontraksi agar pembukaan lebih cepat terjadi dan ibu merasa nyaman saat proses persalinan itu berjalan.

8. Persiapan Tindakan Akupresur

a. Alat : Alat bantu pijat yang digunakan tidak tajam dan bersih, pemijatan dapat dilakukan dengan ujung-ujung jari, kepalan tangan, telapak tangan, pangkal telapak tangan dan siku.

b. Tempat : Ruangan hendaknya tidak pengap dan mempunyai sirkulasi udara yang baik dan ruangan yang bersih.

c. Bidan :

- Tangan sebelum memijat dicuci bersih dan kuku jari tidak panjang serta tidak tajam.

- Bidan dalam posisi bebas bergerak dan dengan posisi yang nyaman. d. Pasien :


(64)

- Kondisi pasien yang perlu diperhatikan sebelum melakukan teknik akupresur adalah sebaiknya pasien tidak dalam keadaan emosional (marah, takut, terlalu gembira, atau sedih), tidak terlalu lapar atau terlalu kenyang.

- Titik acupoint tidak dalam keadaan luka atau bengkak dan untuk pasien yang lemah kondisinya akupresur hanya diperlukan untuk menguatkan kondisinya dan jumlah titik yang dipergunakan jangan terlalu banyak.

9. Prosedur akupresur

a. Penekanan pada saat awal harus dilakukan dengan lembut, kemudian secara bertahap kekuatan penekanan ditambah sampai terasa sensasi yang ringan tetapi tidak sakit.

b. Hoku atau LI4 adanya di jaringan antara jempol dan jari telunjuk.

- Letakkan jari di telapak tangan pasien dan ibu jari di luar telapak tangan. Tekan perlahan secara bersamaan kiri dan kanan. Karena tujuan akupresur ini lebih ditujukan untuk merangsang kontraksi lebih cepat dan mengurangi rasa sakit saat kontraksi berlangsung.


(65)

LAMPIRAN 4

PROTAP PENELITIAN TENTANG PENGARUH TEKNIK AKUPRESUR TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF di KLINIK

BUDI KEMULIAAN MEDAN 2011

1. Memperkenalkan dan menjelaskan prosedur teknik akupresur.

2. Memberikan informed concent dan bersedia menjadi responden. Peneliti mengkaji skala nyeri yang dialami responden sebelum dilakukan intervensi dengan menggunakan skala nyeri yang sudah ada dikuesioner dan diisi langsung oleh peneliti setelah responden menunjukkan angka beberapa nyeri yang dirasakan.

3. Melakukan teknik akupresur kepada responden setiap kontraksi yang terjadi selama 6 kali kontraksi.

4. Peneliti mengkaji derajat nyeri yang dialami responden sesudah dilakukan intervensi dengan menggunakan skala pengukuran nyeri yang sudah ada dikuisioner dan di isi langsung oleh peneliti setelah responden menunjukkkan angka beberapa nyeri yang dirasakan.


(66)

(67)

(68)

Prof. Dr. Amri Amir, SpF. DFM, SH

69 / 1075 / KW / DR / I / 87 Medical Check-Up Praktek :

Jln. Gatot Subroto No. 247 Medan Telp. 4523353

Hari kerja : Senin s/d Sabtu Pukul : 17.00 – 21.00 WIB

Rumah :

Jln. Gatot Subroto

Gg. Johar No. 5-A Medan Telp.4152950

HP : 08126030433

SURAT KETERANGAN

Dengan ini menerangkan bahwa : Nama : RIA FEBRINA NIRM : 105102090

Pendidikan : Program D-IV Bidan Pendidik Fak. Keperawatan USU Medan Judul : PENGARUH TEKNIK AKUPRESUR TERHADAP NYERI

PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

Benar telah melakukan Validity Content oleh Dokter Spesialis Akupuntur.

Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.


(69)

KLINIK BUDI KEMULIAAN

Jl. Emas No.74 B Telp. 061 – 7369808

SURAT KETERANGAN

Dengan ini menerangkan bahwa : Nama : RIA FEBRINA NIRM : 105102090

Pendidikan : Program D-IV Bidan Pendidik Fak. Keperawatan USU Medan Judul : PENGARUH TEKNIK AKUPRESUR TERHADAP NYERI

PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

Benar telah melaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh Teknik Akupresur Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Klinik Budi Kemuliaan Medan”.

Adapun penelitian tersebut berjalan dengan lancar dan baik. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Januari - 30 April 2011.

Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.


(70)

(71)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : RIA FEBRINA

Tempat/tanggal lahir : KR. GEUKUEH/ 2 FEBRUARI 1985

Agama : ISLAM

Nama Ayah : ZULKIFLI

Nama Ibu : HERRIANI

Anak Ke : 2 dari 4 bersaudara

Nama Suami : SURIADI SEMBIRING, SE

Nama Anak : ALIF AKMAL SIDDIK SEMBIRING

Alamat : JL. DENAI NO. 100 TEGAL SARI MANDALA III

Riwayat Pendidikan :

TK. BUNGONG KEUPULA LHOKSEUMAWE : TAHUN 1990-1991

SD NEGERI 12 LHOKSEUMAWE : TAHUN 1991-1997

MTS S MISBAHUL ULUM LHOKSEUMAWE : TAHUN 1997-2000

SMA NEGERI 10 PEKANBARU : TAHUN 2000-2003

AKADEMI KEBIDANAN NUSANTARA 2000 MEDAN : TAHUN 2004-2007 D-IV BIDAN PENDIDIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA : TAHUN 2010-2011


(1)

(2)

(3)

Prof. Dr. Amri Amir, SpF. DFM, SH

69 / 1075 / KW / DR / I / 87 Medical Check-Up Praktek :

Jln. Gatot Subroto No. 247 Medan Telp. 4523353

Hari kerja : Senin s/d Sabtu Pukul : 17.00 – 21.00 WIB

Rumah :

Jln. Gatot Subroto

Gg. Johar No. 5-A Medan Telp.4152950

HP : 08126030433

SURAT KETERANGAN

Dengan ini menerangkan bahwa : Nama : RIA FEBRINA NIRM : 105102090

Pendidikan : Program D-IV Bidan Pendidik Fak. Keperawatan USU Medan Judul : PENGARUH TEKNIK AKUPRESUR TERHADAP NYERI

PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

Benar telah melakukan Validity Content oleh Dokter Spesialis Akupuntur.

Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.


(4)

KLINIK BUDI KEMULIAAN

Jl. Emas No.74 B Telp. 061 – 7369808

SURAT KETERANGAN

Dengan ini menerangkan bahwa : Nama : RIA FEBRINA NIRM : 105102090

Pendidikan : Program D-IV Bidan Pendidik Fak. Keperawatan USU Medan Judul : PENGARUH TEKNIK AKUPRESUR TERHADAP NYERI

PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

Benar telah melaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh Teknik Akupresur Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Klinik Budi Kemuliaan Medan”.

Adapun penelitian tersebut berjalan dengan lancar dan baik. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Januari - 30 April 2011.

Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.


(5)

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : RIA FEBRINA

Tempat/tanggal lahir : KR. GEUKUEH/ 2 FEBRUARI 1985

Agama : ISLAM

Nama Ayah : ZULKIFLI Nama Ibu : HERRIANI Anak Ke : 2 dari 4 bersaudara

Nama Suami : SURIADI SEMBIRING, SE

Nama Anak : ALIF AKMAL SIDDIK SEMBIRING

Alamat : JL. DENAI NO. 100 TEGAL SARI MANDALA III

Riwayat Pendidikan :

TK. BUNGONG KEUPULA LHOKSEUMAWE : TAHUN 1990-1991

SD NEGERI 12 LHOKSEUMAWE : TAHUN 1991-1997

MTS S MISBAHUL ULUM LHOKSEUMAWE : TAHUN 1997-2000

SMA NEGERI 10 PEKANBARU : TAHUN 2000-2003

AKADEMI KEBIDANAN NUSANTARA 2000 MEDAN : TAHUN 2004-2007 D-IV BIDAN PENDIDIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA : TAHUN 2010-2011