PENJADWALAN PROSES OPERASI PADA PT. SONOKEMBANG WAHANA JAYA-MALANG

(1)

PENJADWALAN PROSES OPERASI

PADA PT. SONOKEMBANG WAHANA JAYA-MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh : Bayu Asih Syilvia 201010160311251

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


(2)

(3)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi yang berjudul “Penjadwalan Proses Operasi padaPT. Sonokembang Wahana Jaya-Malang”.

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis dan menggambarkan desain proses operasidi PT. Sonokembang Wahana Jaya sehingga waktu proses produksi dapat diminimalkan, selanjutnya digunakan untuk memenuhi serta melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana di bidang Ekonomi. Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Marsudi, M.M selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

3. Dra. Hj. Triningsih Sri Supriyati, M.P selaku Dosen Pembimbing Utama sekaligus Dosen Wali kelas E Angkatan 2010, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini. 4. Dra. Sri Nastiti Andarini, M.M, selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang

penuh kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga selesainya penulisan skripsi ini.

5. Baroya Mila Shanty, S.E, MM, Triningsih Sri Supriyati, M.P, Dr. Fien Zulfikarijah, M.M, Heru Budiana, Sigit Pramono S.E, M.M selaku Dosen Pengampu mata kuliah Konsentrasi Manajemen Operasional, terimakasih atas Ilmu yang telah diberikan semoga bermanfaat bagi kita semua.


(4)

6. Pimpinan dan staff karyawan PT. Sonokembang Wahana Jaya Malang, yang telah memberikan peneliti izin untuk melakukan penelitian.

7. Bapak M.Jayan dan Ibu Sukowati, serta adik tersayang Yuliarie Wulandari yang telah memberikan segenap dukungan,baik moril dan materil, yang setiap saat mendoakan, selalu memberikan dukungan dan perhatian serta semangat sehingga dapat terus meningkatkan prestasi.

8. Zainul Afandi yang berperan sebagai sahabat, kakak dan tunangan tersayang, terimakasih atas waktu, tenaga, biaya, kasih sayang, doa, dan semangat yang selalu diberikan agar peneliti selalu giat dalam perkuliahan serta pengerjaan skripsi..

9. Teman-teman bertigabelas konsentrasi MO 2010. Mas Supri, Ari, Lalu, Dirman, Sungek, Toni, Iqbal, Indra, PakKajiMifta, Yandi, Yanuar, Lukmen, Zulkarnaen, Terima kasih atas segala dukungan, persahabatan dan suka duka yang kita bagi bersama selama 2 semester.

10.Teman-teman Part Time Prodi Manajemen, Ari Wibowo, Resti Eva, Ringga Eka, dan yang selalu memberi dukungan disaat penulis tidak ada semangat lagi. Terimakasih sudah menjadi teman terbaik disaat susah dan senang. 11.Teman-teman kozt putri “Selera 99” yang selalu menyemangati peneliti, 12.Semua pihak yang telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam

penyelesaian skripsi iniyang tidak bisa disebut satu persatu.

Semoga budi baik Bapak/Ibu Dosen, Saudara dan teman-teman yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Penulis menyadari akan keterbatasan pengetahuan dalam pesunan skripsi ini, maka dari itu dengan segala kerendahan hati penuis mengharapkansaran dan kritik yang bersifat membangun guna kesempurnaan


(5)

skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, Agustus 2014 Penulis,


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

I. PENDAHULAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C.Batasan Masalah ... 6

D.Tujuan Penelitian ... 7

E. Kegunaan Penelitian ... 7

II. TINJUAN PUSTAKA A.Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 8

B. Landasan Teori ... 9

1. Strategi Proses ... 9

2. Analisi Aliran Proses ... 10

3. Desain Operasi Jasa ... 13

4. penjadwalan ... 14

C. Kerangka Pikir ... 20

III. METODE PENELITIAN A.Lokasi Penelitian ... 22

B. Jenis Penelitian ... 22

C.Definisi Operasional Variabel ... 22

D.Populasi dan Sampel ... 24

E. Jenis dan Sumber Data... 24

F. Teknik Pengumpulan Data ... 25

G.Teknik Analisis Data ... 26

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Tinjauan Umum Perusahaan ... 31

1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 31

2. Struktur Organisasi ... 32

3. Personalia ... 39

4. Kegiatan Operasional ... 41

5. Pemasaran ... 48

6. Klasifikasian Data... 50

B. Analisis Data ... 51


(7)

2. Process Maping ... 55 3. Diagram Gantt ... 67 C. Pembahasan ... 91

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan ... 95 B.Saran ... 96 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Segitiga Jasa 13 Gambar 2.2 Diagram Gantt 19 Gambar 2.3 Kerangka Pikir 20 Gambar 3.1 Flow Chart Desain Proses dan Penjadwalan 27 Gambar 3.2 Diagram Alir (Flow Diagram) 28 Ganbar 3.3 Peta Fungsi waktu Dasar 29 Gambar 3.4 Peta Fungsi waktu Target 29 Gambar 3.5 Contoh Diagram Gantt 30 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Sonokembang Wahana Jaya 33 Gambar 4.2 Proses Produksi PT. Sonokembang Wahana Jaya 44 Gambar 4.3 Flow Diagram Proses Operasi

PT. Sonokembang Wahana Jaya 53 Gambar 4.4 Hasil Pemetaan Proses untuk pesanan 5.750 porsi 55 Gambar 4.5 Hasil Pemetaan Proses untuk pesanan 6.200 porsi 57 Gambar 4.6 Hasil Pemetaan Proses untuk pesanan 700 porsi 59 Gambar 4.7 Hasil Pemetaan Proses untuk pesanan 4.400 porsi 61 Gambar 4.8 Hasil Pemetaan Proses untuk pesanan 3.600 porsi 63 Gambar 4.9 Hasil Pemetaan Proses untuk pesanan 4.300 porsi 65 Gambar 4.10 Pengaplikasian Diagram Gantt

untuk pesanan 5.750 porsi 67 Gambar 4.11 Pengaplikasian Diagram Gantt

untuk pesanan 6.200 porsi 71 Gambar 4.12 Pengaplikasian Diagram Gantt

untuk pesanan 700 porsi 75 Gambar 4.13 Pengaplikasian Diagram Gantt

untuk pesanan 4.400 porsi 79 Gambar 4.14 Pengaplikasian Diagram Gantt

untuk pesanan 3.600 porsi 83 Gambar 4.15 Pengaplikasian Diagram Gantt

untuk pesanan 4.300 porsi 87 Gambar 4.16 Pengaplikasian Kegiatan Proses Produksi Inti


(9)

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Simbol- simbol yang Digunakan dalam Peta Aliran Proses 12 Tabel 4.1 Junlah Tenaga Kerja Tetap pada PT. Sonokembang

Wahana Jaya per Departemen Dengan satuan Orang 39 Tabel 4.2 Pembagian Jam Kerja pada PT. Sonokembang

untuk Karyawan Tetap per hari 40 Tabel 4.3Tabel Alat dan Mesin utama yang digunakan

PT. Sonokembang dalam proses operasi 42 Tabel 4.4Tabel Alat dan Mesin Pembantu yang digunakan

PT. Sonokembang dalam proses operasi 42 Tabel 4.5Tabel Bahan Produksi utama yang digunakan

PT. Sonokembang dalam proses operasi 43 Tabel 4.6Jenis Produk Yang Dihasilkan PT. Sonokembang

Wahana Jaya 48

Tabel 4.7Data Waktu Standart Proses Produksi

pada PT. Sonokembang Wahana Jaya 50 Tabel 4.8 Hasil pencatatan pesanan beserta batas waktu


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Nama Lampiran Judul

Lampiran 1 Bukti Pesanan Bulan Agustus 2014 Lampiran 2 Bukti Pesanan tanggal 23 Agustus 2014 Lampiran 3 Struktur Organisasi tiap Departemen Lampiran 4 Standart Waktu Pengiriman ke Gedung

Lampiran 5 Waktu Standart Proses Produksi PT. Sonokembang Wahana Jaya tiap pesanan

Lampiran 6 Hasil Pencatatan Bukti Pesanan pada PT. Sonokembang Wahana Jaya untuk pesanan 23 Agustus 2014

Lampiran 7 Hasil Pencatatan Waktu Proses Produksi tiap pesanan

Lampiran 8 Hasil pencatatan pekerjaan beserta waktu proses dan batas waktu pekerjaan hari Sabtu 23 Agustus 2014 Lampiran 9 Pengaplikasian pemetaan proses tiap pesanan Lampiran 10 Pengaplikasiandiagram Gantt tiap pesanan


(12)

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, Putu. 2011. Perencanaan Penjadwalan Distribusi Produk dengan Metode Distribution Requirement Planning (DRP) Di PT. Kharisma Esa Ardhi-Surabaya. Surabaya: UPN Veteran.

Heizer, Jay. dan Barry Render. 2010. Manajemen Operasi Buku 1 Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.

Heizer, Jay. dan Barry Render. 2010. Manajemen Operasi Buku 2 Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.

Herjanto, Eddy. 1999. Manajemen Produksi & Operasi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Ishak, Aulia. 2010. Manajemen Operasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ma’arif, M.Syamsul. dan Hendri Tanjung. 2003. Manajemen Operasi. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Nasullah, Muhammad Alfian. 2012. Evaluasi Alternatif Aturan Prioritas Penjadwalan (Studi Pada Perusahaan Jasa Laundry Dewi Sri). Malang:UMM.

Oscar, Johan Ong. 2013. Penjadwalan Non-Delay Melalui Mesin Majemuk untuk Meminimumkan Maskepan.Program Studi Teknik Industri. President University.

Schroeder, Roger G. 2002. Manajemen Operasi: Pengambilan Keputusan dalam Suatu FungsiOperasi. Jakarta: Erlangga.

Supomo, Bambang. 2009. Metedologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi & Manajemen Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.

Sanusi, Anwar. 2013. Metedologi Penelitian Bisnis.Jakarta: Salemba Empat. Wibisono, Dermawan. 2000. Seri Komunikasi Profesional:Riset Bisnis Edisi 1.


(13)

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan dunia usaha mengalami persaingan yang begitu ketat dan peningkatan permintaan layanan lebih dari pelanggan. Dalam memenangkan persaingan tersebut, perusahan membutuhkan strategi operasi diantaranya meningkatkan kepuasan pelanggan melalui produk berkualitas, ketepatan waktu pengiriman, dan efisiensi biaya. Selain itu, manajemen operasional merupakan salah satu upaya dalam memenangkan persaingan, disamping teknologi-teknologi yang canggih, manajemen operasional yang handal dalam merencanakan proses produksi juga sangat dibutuhkan dalam rangka menciptakan proses produksi yang cepat dan efisien guna memberikan kepuasan kepada pelanggan.

Melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efisien agar tujuan tercapai adalah yang diinginkan oleh semua manajemen perusahaan.Oleh karena itu pemahaman mengenai konsep penjadwalan sangat penting, sehingga para pelaksana mengetahui kapan waktu harus memulai suatu pekerjaan dan kapan waktu mengakhirinya.Penjadwalan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan dalam meningkatkan persaingan pada era pasar bebas karena teknik penjadwalan yang benar bergantung pada volume pesanan, sifat alami operasi dan kompleksitas pekerjaan keseluruhan, demikian pula kepentingan yang ditempatkan pada empat kriteria.Keempat kriteria tersebut adalah Meminimalkan waktu penyelesaian, memaksimalkan utilisasi,


(15)

2

meminimalkan persediaan barang setengah jadi (work in process-WIP), meminimalkan waktu tunggu pelanggan (Heizer, 2010).

Penjadwalan akan berimplikasi pada banyak hal diantaranya pada penggunaan asset yang dimiliki perusahaan menjadi efektif sehingga investasi yang ditanamkan perusahaan akan memberikan hasil yang optimal. Kapasitas yang akan digunakan akan lebih terukur sehingga jumlah output dapat dipastikan dan pelayanan kepada konsumen dapat lebih baik dari sebelumnya. Pada akhirnya akan lebih cepat pengiriman produk kepada konsumen yang berarti keunggulan kompetitif bagi perusahaan dalam pelayanan yang cepat dapat tercapai.

Heizer (2010) menjelaskan bahwa jenis-jenis penjadwalan ada tiga, diantaranya penjadwalan jangka pendek; penjadwalan agregat; dan penjadwalan proyek. Dari ketiga penjadwalan tersebut mempunyai tujuan untuk meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, tingkat persediaan, serta penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan. Penjadwalan harus dibedakan dengan perencanaan agregat. Perencanaan agregat berupaya menentukan sumber daya yang digunakan, sedangkan penjadwalan mengalokasikan sumber daya yang disediakan oleh perencanaan agregat sedemikian rupa sehingga tujuan operasi tercapai.

Pengurutan pekerjaan pada mesin terdiri atas dua jenis yaitu pengurutan n pekerjaan terhadap 1 mesin dan pengurutan 2 pekerjaan terhadap lebih dari 1 mesin. Pengurutan n pekerjaan terhadap m mesin juga terdiri atas dua jenis,disesuaikan dengan kondisi permasalahan yaitum mesin paralel


(16)

3

maksudnya masing-masing pekerjaan diproses pada mesin yang disusun secara parallel dan m mesin seri, maksudnya masing-masing pekerjaan harus melewati masing-masing mesin.

Seperti penelitian yang dilakukan Putu (2011) dengan hasil penelitian bahwa dengan menggunakan metode DRP terjadi penurunan biaya sebesar 20% dari metode yang digunakan perusahaan.Sedangkan penelitian yang dilakukan Alfian (2011) dengan hasil penelitian bahwa aturan prioritas yang paling efektif dari ketiga metode yaitu metode first come first served. Ini dapat dilihat dari ukuran efektifitas yang menghasilkan waktu penyelesaian rata-rata, rata-rata jumlah pekerjaan dalam system dan keterlambatan pekerjaan rata rata metode first come first served lebih kecil dari pada metode lainya, dan juga untuk utilisasi metode first come first served lebih besar dari pada utilisasi metode shortest processing time dan longest processing time.

Dari fenomena diatas dapat disimpulkan bahwa Penjadwalan sangat penting bagi perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa, karena dengan adanya penjadwalan perusahaan bisa menciptakan proses operasi yang cepat dan efisien sehingga dapat mengurangi keterlambatan pada pengambilan pesanan.Apabila suatu kegiatan atau aktivitas dikerjakan tanpa adanya penjadwalan, besar kemungkinan kegiatan tersebut tidak akan berjalan sesuai dengan harapan. Selain itu dengan penjadwalan sangat jelas dapat menghasilkan biaya yang lebih rendah, pengiriman yang lebih cepat dan dapat diandalkan.


(17)

4

Perusahaan jasa biasanya menjual tingkat pelayanan, pada dasarnya dalam perusahaan jasa dibutuhkan suatu pelayanan yang cepat dan efisien. Disini peran sebuah penjadwalan sangat dibutuhkan untuk menciptakan pelayanan yang cepat dan efisien. Penjadwalan pada perusahaan jasa berbeda beberapa hal dengan perusahaan manufaktur, biasanya dalam perusahaan manufaktur yang dijadwalkan adalah material, sedangpada perusahaan jasa adalah sistem operasinya, selain itu sistem jasa jarang menyimpan persediaan seperti perusahaan manufaktur dan lebih banyak menyerap tenaga kerja.

Secara umum jasa biasanya dapat berupa tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dimana produk yang ditawarkan bisa berupa produk fisik maupun tidak, dimana jika produk itu berupa produk fisik yang didalam tahapannya akan melalui beberapa perubahan sehingga nantinya akan memuaskan keinginan konsumen/ pelanggan tersebut.Kategori penawaran jasa dapat dibedakan menjadi dua macam, antara lain jasa murni (Pure Service)merupakan tawaran hanya berupa jasa. Contohnya konsultasi psikologis dan juga jasa campuran(Hybrid)merupakan penawaran barang dan jasa dengan proporsi yang sama. Contohnya makanan yang ditawarkan di restoran atau kateringdisertai pelayanan yang mengesankan.

Katering merupakan salah satu bentuk usaha dari industri jasa (Hospitality Industry), dimana produk utamanya adalah penjualan makanan dan minuman dengan pelayanan jasa lainnya yang berorientasi pada kepuasan konsumen. Pada pengelolaan usahanya, katering menangani penyediaan


(18)

5

makanan dan minuman di tempat dimana produk usaha itu diselenggarakan (In-side catering) atau produk makanan dan minuman di bawa ke luar tempat produksinya (out-side catering).

PT. Sonokembang Wahana Jaya Malang merupakan perusahaan Jasa yang bergerak di bidang pelayanan jasa katering dan hanya beroperasi berdasarkan pesanan yang datang.PT.Sonokembang Wahana Jaya yang menerima pesanan dengan kontrak dimana waktu pengambilan dan jumlah yang dijanjikan untuk diambil sudah ditentukan.Hal ini membuat perusahaan harus memperkirakan waktu selesai pesanan yaitu dimulai saat job order diterima sampai pesanan jadi dan siap diambil. Adapun penjadwalan operasi pada PT. Sonokembang Wahana Jaya menggunakan lebih dari 2 mesin dimana proses awal dimulai dengan adanya penerimaan order, rencana produksi, belanja bahan, proses produksi, dan penyajian pesanan dilokasi.

PT.Sonokembang Wahana Jaya sering mengalami masalah dalam penjadwalan proses operasi karena tidak jarang PT. Sonokembang menerima permintaan lebih dari 3 pesanan dalam sehari, dengan jumlah porsi, menu dan tempat yang berbeda, sehingga tidak jarang pula terjadi keterlambatan atau salah pengiriman pesanan ke konsumen. Karena kendala inilah perlu dibuat penjadwalan proses operasi pada PT. Sonokembang Wahana Jaya, sehingga metode penjadwalan yang dihasilkan dapat mengurangi keterlambatan pengiriman tersebut.Diharapkan dengan penjadwalan proses operasi yang baik, keberhasilan dalam pemenuhan permintaan pelanggan akan menjadi lebih optimal, kinerja penjualan meningkat dan dalammemenuhi order dengan tepat


(19)

6

waktu dan tepat jumlah sehingga keterlambatan dan salah pengiriman dapat ditekan seminimun mungkin.

Berkaitan dengan uraian di atas, dapat dilihat betapa pentingnya penjadwalan operasi pada sebuah perusahaan. Oleh karena itu penulis

mengadakan penelitian dengan judul “Penjadwalan Proses Operasi pada PT. Sonokembang Wahana Jaya-Malang”.

B.PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka permasalahan dapat dirumuskansebagai berikut:

1. Bagaimana desain proses operasi pada PT. Sonokembang Wahana Jaya? 2. Bagaimana penjadwalan proses operasipada PT. Sonokembang Wahana

Jaya?

C.PEMBATASAN MASALAH

Batasan masalah berfungsi untuk membatasi obyek masalah yang diteliti tidak meluas dan mempermudah peneliti dalam menganalisa permasalahan.Adapun batasan masalahnya yaitu penelitian hanya dilakukan pada penjadwalan proses operasi pada tanggal 23 Agustus 2014 dimana terdapat 6 pesanan dalam sehari pada PT. Sonokembang Wahana Jaya dengan menu, jumlah porsi, waktu pengambilan dan tempat penyajian yang berbeda. Analisis yang dilakukan terkait dengan kegiatan proses operasi, tetapi tidak semua proses inti operasi yang dianalisis secara rinci, tetapi hanya pada proses produksi pada kegiatan persiapan bahan produksi sampai proses produksi karena pada dua kegiatan tersebut setiap tahapan proses memiliki standart


(20)

7

waktu yang berbeda tergantung dari jumlah porsi yang dipesan. Selain itu persiapan bahan produksi dan proses produksi merupakan faktor utama keberhasilan pemenuhan pesanan. Data yang di analisis berkaitan dengan jumlah porsi pada tiap pesanan yang berupa jumlah porsi prasmanan (paket pesta) dan gubukan tanpa memperhatikan jumlah menu.

D.TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk menggambarkan desain proses operasidi PT. Sonokembang Wahana Jaya sehingga waktu proses produksi dapat diminimalkan.

2. Untuk menganalisatotal waktu pengerjaan proses operasi mulai dari pesanan masuk sampai penyajian pesanan dari hasil penjadwalanproses operasi yang dilakukan di PT. Sonokembang Wahana Jaya.

E.KEGUNAAN PENELITIAN

1. Hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan sebagai evaluasi dan perbandingan terhadap penjadwalan proses operasi yang ada di PT. Sonokembang Wahana Jaya.

2. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat menjadi sumber referensi pada penelitian selanjutnya khusunya penelitian tentang penjadwalan.


(21)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Penelitian Terdahulu

Sebagai pertimbangan dan acuan perbandingan untuk landasan penelitian yang akan dilakukan, maka peneliti menggunakan penelitian terdahulu tentang penjadwalan sebagai berikut: penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Alfian Nasullah ( 2012 ), tujuan penelitiannnya yaitu untuk mengetahui metode analisa yang paling efektif pada Jasa Laundry Dewi Sri. Pada penelitian inimenggunakan metode analisa FCFS, SPT dan LPTdengan hasil penelitian bahwa aturan prioritas pada Jasa Laundry Dewi Sri yang paling efektif dari ketiga metode tersebut yaitu metode FCFS.

Putu Andayani (2011), dalam tujuan penelitiannya yaitu untuk merencanakan penjadwalan aktivitas pendistribusian produksi Kursi lipat, lemari dan meja furniture dan juga untuk meminimkan total biaya distribusi yang minimum. Pada penelitian ini menggunakan metode Distribution Requirement Planning (DRP) dengan hasil penelitian bahwa total biaya dengan menggunakan metode perusahaan lebih besar dari metode DRP sehingga metode DRP dipilih untuk melakukan perencanaan dan penjadwalan distribusi produk ke kota Probolinggo, Semarang, Bandung dan Jakarta.

Johan Oscar (2013), metode yang dipakai dalam penelitiannya adalah algoritma Non-Delay dengan menggunakan mesin majemuk sesuai dengan keadaan kebanyakan perusahaan saat ini. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode penjadwalan dengan menggunakan


(22)

algoritmanon-9

delay untuk mesin majemuk lebih optimal daripada metode yang telah digunakan oleh perusahaan saat ini. Dengan metode ini, untuk memproduksi 48 job dengan 33 mesin membutuhkan maskepan 373 jam kerja dengan flow time 6,71 jam dan tardiness 188 jam.

Adapun persamaan penelitian terdahulu dengan sekarang adalah memiliki tujuanuntuk merencanakan penjadwalan yang tepat untuk proses operasi sehingga dapat mengetahui total waktu atau biaya pengerjaan suatu pekerjaan, sedangkan perbedaan dari ketiga penelitian ini adalah pada obyek dan metode yang digunakan dari tiap penelitian diatas.

B.Landasan Teori 1) Strategi Proses

Sebuah organisasi dapat menentukan suatu cara yang efektif dan efisien untuk menghasilkan suatu barang atau jasa dengan menerapkan strategi proses. Cara yang dibuat dan dipilih harus memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang dihasilkan dalam batasan biaya dan manajerial lainnya.

Strategi proses (process strategy) atau strategi transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses adalah menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan dari pelanggan dan spesifikasi produk yang ada dalam batasan biaya dan batasan manajerial lainnya. Proses yang dipilih akan berdampak jangka panjang


(23)

10

terhadap efisiensi dan produksi, serta fleksibilitas, biaya, dan kualitas barang yang diproduksi (Heizer, 2010).

Ma’arif (2003) menjelaskan bahwa terdapat 4 tipe pendekatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam strategi proses, yaitu: pendekatan proyek, pendekatan Batch Production, pendekatan Mass Production dan pendekatan Proses yang berkelanjutan (Continuous Process).

Tipe-tipe Proses:

a) Pendekatan Proyek: merupakan sutu jenis produksi suatu barang untuk memenuhi pesanan pelanggan.

b) Batch Production: Sistem produksi yang memproses beberapa item dalam kelompok (batch) kecil.

c) Mass Production:Memproduksi barang yang volumenya besar dengan produk yang terstandarisasi.

d) Continuous Process:digunakan untuk komoditas produk yang volumenya sangat besar.

2) Analasis Aliran Proses

Mempelajari aliran proses berhubungan langsung dengan transformasi prosesnya sendiri yang dapat dipandang sebagai suatu rangkaian aliran yang menghubungkan masukan kepada keluaran. Dalam aliran proses, kita akan menganalisis bagaimana suatu barang dibuat atau bagaimana suatu jasa dihasilkan. Apabila urutan tahapan yang digunakan dalam mengubah masukan menjadi keluaran dianalisis, biasanya dapat ditemukan metode atau prosedur yang lebih baik.


(24)

11

Ishak(2010) menyebutkan bahwa inti dari analisis aliran proses adalah peta aliran. Ide menguraikan aliran proses dalam bentuk peta aliran (flow chart) sangat bermanfaat dan membantu dalam mencari prosedur dan metode yang lebih baik. Memahami bagaimana bekerjanya suatu proses merupakan halpenting untuk memastikan persaingan suatu perusahaan. Suatu proses yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan akan merugikan perusahaan tersebut setiap menit perusahaan tersebut beroperasi.

Ishak(2010) menjelaskan bahwa peta aliran digunakan untuk menggambarkan dan memperbaiki proses transformasi alam siste produksi. Dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses produksi. Beberapa atau seluruh elemen-elemen berikut ini mungkin dirubah:

a) Bahan Baku b) Rancangan Kerja

c) Tahapan Proses yang digunakan d) Informasi Pengendalian Manajemen e) Peralatan atau perkakas.

Untuk tujuan analisis biasanya dibuat suatu peta aliran proses yang enguraikan proses dengan simbol-simbol seperti ditunjukkan pada tabel 2.1.


(25)

12

Tabel 2.1

Simbol- simbol yang Digunakan dalam Peta Aliran Proses

Gambar Simbol untuk Keterangan

Operasi

Apabila benda kerja mengalami perubahan sifat(fisik, kimia), mengambil/memberikan informasi

Inspeksi

Apabila benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan, baik kualitas maupun kuantitas.

Transportasi

Apabila benda kerja, pekerja, atau perlengkapan mengalami perpindahan tempat

Delai (Menunggu)

Apabila benda kerja, pekerja, atau perlengkapan tidak mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu (biasanya sebentar)

Storage (Penyimpanan)

Apabila benda kerja disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama

Sumber: Ishak (2010)

. Cara terbaik melakukan analisa proses adalah dengan diagram yang menunjukan elemen-elemen dasar dari proses tersebut, seperti tugas, aliran, area penyimpanan.Di lain pihak, perencanaan pelayanan dirancang untuk membantu memusatkan perhatian pada bagian interaksi pelanggan dalam proses.


(26)

13

3) Desain Operasi Jasa

Sebagian besar definisi jasa menekankan ketidakmampuan jasa untuk diraba (intangibility) sebagai kebalikan untuk diraba (tangibility) dari suatu barang (Schroeder: 2002). Dalam merancang proses industry jasa dibutuhkan suatu kerangka kerja. Pada gambar 3.1 merupakan segitiga jasa yang dikemukakan oleh Albrecth dan Ron Zemke (1985). Kerangka ini merupakan segitiga jasa, yang mengasumsikan terdapat empat elemen yang harus dipertimbangkan dalam memproduksi jasa: pelanggan, manusia, strategi, dan system.

Gambar 2.1 Segitiga Jasa

Sumber: Schroeder (2002)

Strategi Jasa

Pelanggan

Sistem


(27)

14

Pelanggan ditengah-tengah segitiga sebab jasa harus selalu berpusat pada pelanggan.Manusia adalah karyawan dari perusahaan jasa.Strategi adalah pandangan atau filosofi yang digunakan untuk menuntun segala aspek pelayanan jasa, serta system adalah system fisik dan prosedur yang digunakan.

Konsep yang berhubungan dengan segitiga jasa memberikan suatu cara berpikir yang menarik tentang operasi jasa. Konsep ini bermanfaat untuk merancang system jasa dan untuk memecahkan masalah-masalah jasa. Segitiga jasa juga dapat digunakan untuk mendiagnosa masalah jasa dan untuk menentukan apa penyebab dari pelayanan yang jelek.

4) Penjadwalan

a)Pengertian Penjadwalan

Penjadwalan (schedulling) merupakan salah satu kegiatan penting dalam perusahaan. Dalam suatu perusahaan industry, penjadwalan diperlukan dlam mengalokasikan tenaga operator, mesin dan peralatan produksi, urutan proses, jenis produk, pembelian material, dan sebagainya.Demikian pula dalam kegiatan perhotelan, penadwala diperlukan dalam pengaturan kamar hotel, ruang seminar/resepsi, menu makanan, ataupun acara entertaintment.

Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja, sehingga penjadwalan merupakan salah satu kegiatan penting dalam perusahaan. Penjadwalan diperlukan dalam mengalokasikan tenaga, operator, mesin


(28)

15

dan perlatan produksi. Terlepas dari jenis perusahaanya setiap perusahaan perlu untuk melakukan penjadwalan sebaik mungkin agar memperoleh utilisasi maksimum dari sumber daya produksi dan aset lain yang dimiliki (Herjanto: 1999).

Maka dapat disimpulkan bahwa penjadwalan merupakan pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, yang mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan maupun tenaga kerja, dan menentukan urutan pelaksanaan bagi suatu kegiatan operasi.Penjadwalan bertujuan meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, dan tingkat persediaan, serta penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan.

Menurut Heizer (2010 ) penjadwalan sangat penting sekali bagi perusahaan karena :

a) Dengan penjadwalan yang efektif, perusahaan dapat menggunakan asetnya dan menghasilkan kapasitas investasi yang lebih besar dan sebaliknya mengurangi biaya.

b) Penjadwalan menambah kapasitasdan fleksibilitas yang terkait dan memberikan waktu pengiriman yang lebih cepat dan dengan demikian pelayanan kepada pelanggan menjadi lebih baik.

c) Dengan menggunakan konsep penjadwalan jangka pendek maka keunggulan kompetitif dengan pengiriman dapat diandalkan.


(29)

16

b)Isu-Isu Penjadwalan

Penjadwalan sangat erat kaitannya dengan waktu operasi.Penjadwalan dimulai dengan perencanaan kapasitas yang meliputi fasilitas dan penguasaan terhadap mesin, kemudian jadwal induk membagi rencana kasar dan membuat jadwal keseluruhan untuk output. Penjadwalan jangka pendek menerjemahkan keputusan kapasitas, rencana jangka menengah ke dalam urutan pekerjaan, penugasan khusus terhadap karyawan, bahan baku dan fasilitas.

Berbagai isu yang berkitan dengan penjadwalan menurut Heizer (2010) diantaranya :

1) Penjadwalan kedepan

Penjadwalan ke depan memulai skedul /jadwal segera setelah persyaratan diketahui. Banyak digunakan pada rumah sakit, klinik, restoran untuk makan malam, perusahaan permesinan. Pekerjaan dilaksanakan atas pesanan konsumen dan sesegera mungkin dilakukan pengiriman. Dirancang untuk menghasilkan jadwal yang bisa diselesaikan meski tidak berarti memenuhi tanggal jatuh temponya (Heizer, 2010).

2) Penjadwalan Kebelakang

Penjadwalan ke belakang dimulai dengan tanggal jatuh tempo, menjadwal operasi finsal dahulu. Tahap-tahap dalam pekerjaan kemudian dijadwal pada suatu waktu, dibalik. Dengan mengurangi lead time untuk tiap item akan didapatkan waktu awal. Banyak


(30)

17

digunakan di perusahaan manufaktur dan juga jasa seperti katering. Hal-hal tehnis seperti kerusakan mesin, masalah mutu seringkali membuat penjadwalan semakin kompleks, sehingga perlu pemikiran khusus (Heizer, 2010).

c) Kriteria Penjadwalan

Teknik penjadwalan yang benar tergantung pada volume pesanan, ciri operasi, dan keseluruhan kompleksitas pekerjaan, sekaligus pentingnya tempat pada masing-masing dari empat kriteria. Menurut Heizer (2010), empat kriteria itu adalah:

1. Meminimalkan waktu penyelesaian. Ini dinilai dengan menetukan rata-rata waktu penyelsaiaan.

2. Memaksimalkan utilisasi. Ini dinilai dengan menentukan presentase waktu fasilitas itu digunakan.

3. Meminimalkan persediaan barang dalam proses. Ini dinilai dengan menetukan rata-rata jumlah pekerjaan dalam system. Hubungan antara jumlah pekerjaan dalam system dan persediaan barang dalam proses adalah tinggi. Dengan demikian semakin kecil jumlah ppekerjaan yang ada dalam system, maka akan semakin kecil persediaannya

4. Meminimalkan waktu tunggu pelanggan. Ini dinilai dengan menetukan rata-rata jumlah keterlambatan.

Empat kriteria ini juga dapat digunankan dalam industri, untuk mengevaluasi kinerja penjadwalan.sebagai tambahan, pendekatan penjadwalan yang baik haruslah sederhana, jelas, mudah dimengerti,


(31)

18

mudah dilaksanakan, fleksibel dan realistik.Sasaran dari penjadwalan adalah untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya sehingga tujuan produksi bisa tercapai. Dalam hal ini, kita harus memeriksa penjadwalan di dalam peoduksi yang berfokus pada proses (terputus-putus), produksi yang berulang-ulang dan sektor jasa.

d) Diagram Gantt

Beberapa manajer perusahaan kesulitan dalam melihat beberapa ketimpangan antara pembebanan pusat kerja yang satu dengan pusat kerja yang lainnya. Di satu sisi banyak pusat kerja yang banyak membutuhkan pekerja karena waktu kerja yang dibutuhkan lebih lama, tetapi disisi lain pusat kerja terdapat banyak waktu luang yang membutuhkan sedikit pekerja. Oleh karena itu untuk manajer biasanya menggunakan Diagram Gantt untuk melihat ketimpangan-ketimpangan pembebanan antara pusat kerja satu dengan pusat kerja yang lain.

Diagram Gantt merupakan alat Bantu visual yang sangat berguna dalam pembebanan dan penjadwalan. Diagram Gant menunjukkan penggunaan sumber daya seperti pusat pekerjaan dan tenaga kerja. Ketika digunakan dalam pembebanan, maka diagram ini akan menunjukkan pembebanan dan waktu luang pada beberapa departemen, mesin atau fasilitas (Heizer,2010).

Diagram Gantt menunjukkan beban kerja dalam sistem sedemikian rupa sehingga manajer mengetahui penyesuaian apa yang sesuai. Sebagai contoh ketika pusat kerja dibebani secara berlebihan, maka


(32)

19

dari karyawan pusat kerja yang memiliki beban rendah dapat dipindahkan untuk sementara agar dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja.

Sebagai contoh Sebuah produsen mesin cuci di New Orleans menerima pesanan khusus untuk mesin yang digunakan pada fasilitas yang unik, seperti kapal selam, rumah sakit, dan industri binatu yang besar. Produksi setiap mesin membutuhkan tugas dan jangka waktu yang berbeda-beda.

Gambar 2.2 Diagram Gantt

Sumber: (Heizer,2010)

Diagram pembebanan Gantt memiliki keterbatasan utama. Diagram ini tidak memperhitungkan variabilitas produksi, seperti gangguan mesin yang tidak diharapkan atau kesalahan manusia yang memerlukan pengerjaan ulang. Sebagai konsekuensinya, diagram Gantt harus diperbarui secara berkala untuk memperhitungkan pekerjaan baru dan perkiraan waktu baru yang diperbaiki (Heizer,2010)

Oleh karena itu biasanya diagram Gantt diperlukan manajer perusahaan untuk melihat pembebanan pada pusat kerja yang ada diperusahaan. Ketika manajer mampu melihat pembebanan antara pusat


(33)

20

kerja di perusahaan maka manajer akan mampu menyesuaikan kebutuhan pekerja di setiap pusat kerja.

C.KERANGKA PIKIR

Meminimalkan keterlambatan maksimum (Maximum tardiness)sangat penting dalam sebuah penjadwalan.Dengan adanya usaha mengurangi keterlambatan maksimum merupakan sebuah bentuk pelayanan guna memuaskan pelanggan yang nantinya berdampak pada loyalitas pelanggan.

Menurut Heizer (2010) menjelaskan bahwa mengurangi keterlambatan maksimum (Maximum tardiness) dapat dilihat dari sebuah pendekatan yang meminimalkan waktu pemrosesan untuk mengurutkan sekelompok pekerjaan melalui dua pusat kerja dan meminimalkan waktu luang total dalam pusat kerja.

Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 2.3

Kerangka pikir

Sumber: (Heizer,2010 diolah) Pesanan:

 Porsi  Waktu  Tempat

Pemetaan fungsi waktu:

 Perpindahan

bahan

 Total waktu

 Aktivitas

 Arah aliran

Diagram Gantt

 Pusat pengerjaan

 Waktu


(34)

21

Dari Gambar 2.3 dapat dilihat bahwa pesanan merupakan data yang akan diolah, sedangkan pemetaan fungsi waktu dan Diagram Gant merupakan alat analisa yang digunakan untuk mengolah data. Dengan demikian diharapkan dapatmenganalisis dan menggambarkan desain proses operasidi PT. Sonokembang Wahana Jaya sehingga waktu proses produksi dapat diminimalkan, selain itu menganalisatotal waktu pengerjaan proses operasi mulai dari pesanan masuk sampai penyajian pesanan dari hasil penjadwalanproses operasi yang dilakukan di PT. Sonokembang Wahana Jaya sehingga penelitian ini tercapai.


(1)

b)Isu-Isu Penjadwalan

Penjadwalan sangat erat kaitannya dengan waktu operasi.Penjadwalan dimulai dengan perencanaan kapasitas yang meliputi fasilitas dan penguasaan terhadap mesin, kemudian jadwal induk membagi rencana kasar dan membuat jadwal keseluruhan untuk output. Penjadwalan jangka pendek menerjemahkan keputusan kapasitas, rencana jangka menengah ke dalam urutan pekerjaan, penugasan khusus terhadap karyawan, bahan baku dan fasilitas.

Berbagai isu yang berkitan dengan penjadwalan menurut Heizer (2010) diantaranya :

1) Penjadwalan kedepan

Penjadwalan ke depan memulai skedul /jadwal segera setelah persyaratan diketahui. Banyak digunakan pada rumah sakit, klinik, restoran untuk makan malam, perusahaan permesinan. Pekerjaan dilaksanakan atas pesanan konsumen dan sesegera mungkin dilakukan pengiriman. Dirancang untuk menghasilkan jadwal yang bisa diselesaikan meski tidak berarti memenuhi tanggal jatuh temponya (Heizer, 2010).

2) Penjadwalan Kebelakang

Penjadwalan ke belakang dimulai dengan tanggal jatuh tempo, menjadwal operasi finsal dahulu. Tahap-tahap dalam pekerjaan kemudian dijadwal pada suatu waktu, dibalik. Dengan mengurangi lead time untuk tiap item akan didapatkan waktu awal. Banyak


(2)

digunakan di perusahaan manufaktur dan juga jasa seperti katering. Hal-hal tehnis seperti kerusakan mesin, masalah mutu seringkali membuat penjadwalan semakin kompleks, sehingga perlu pemikiran khusus (Heizer, 2010).

c) Kriteria Penjadwalan

Teknik penjadwalan yang benar tergantung pada volume pesanan, ciri operasi, dan keseluruhan kompleksitas pekerjaan, sekaligus pentingnya tempat pada masing-masing dari empat kriteria. Menurut Heizer (2010), empat kriteria itu adalah:

1. Meminimalkan waktu penyelesaian. Ini dinilai dengan menetukan rata-rata waktu penyelsaiaan.

2. Memaksimalkan utilisasi. Ini dinilai dengan menentukan presentase waktu fasilitas itu digunakan.

3. Meminimalkan persediaan barang dalam proses. Ini dinilai dengan menetukan rata-rata jumlah pekerjaan dalam system. Hubungan antara jumlah pekerjaan dalam system dan persediaan barang dalam proses adalah tinggi. Dengan demikian semakin kecil jumlah ppekerjaan yang ada dalam system, maka akan semakin kecil persediaannya

4. Meminimalkan waktu tunggu pelanggan. Ini dinilai dengan menetukan rata-rata jumlah keterlambatan.

Empat kriteria ini juga dapat digunankan dalam industri, untuk mengevaluasi kinerja penjadwalan.sebagai tambahan, pendekatan penjadwalan yang baik haruslah sederhana, jelas, mudah dimengerti,


(3)

mudah dilaksanakan, fleksibel dan realistik.Sasaran dari penjadwalan adalah untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya sehingga tujuan produksi bisa tercapai. Dalam hal ini, kita harus memeriksa penjadwalan di dalam peoduksi yang berfokus pada proses (terputus-putus), produksi yang berulang-ulang dan sektor jasa.

d) Diagram Gantt

Beberapa manajer perusahaan kesulitan dalam melihat beberapa ketimpangan antara pembebanan pusat kerja yang satu dengan pusat kerja yang lainnya. Di satu sisi banyak pusat kerja yang banyak membutuhkan pekerja karena waktu kerja yang dibutuhkan lebih lama, tetapi disisi lain pusat kerja terdapat banyak waktu luang yang membutuhkan sedikit pekerja. Oleh karena itu untuk manajer biasanya menggunakan Diagram Gantt untuk melihat ketimpangan-ketimpangan pembebanan antara pusat kerja satu dengan pusat kerja yang lain.

Diagram Gantt merupakan alat Bantu visual yang sangat berguna dalam pembebanan dan penjadwalan. Diagram Gant menunjukkan penggunaan sumber daya seperti pusat pekerjaan dan tenaga kerja. Ketika digunakan dalam pembebanan, maka diagram ini akan menunjukkan pembebanan dan waktu luang pada beberapa departemen, mesin atau fasilitas (Heizer,2010).

Diagram Gantt menunjukkan beban kerja dalam sistem sedemikian rupa sehingga manajer mengetahui penyesuaian apa yang sesuai. Sebagai contoh ketika pusat kerja dibebani secara berlebihan, maka


(4)

dari karyawan pusat kerja yang memiliki beban rendah dapat dipindahkan untuk sementara agar dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja.

Sebagai contoh Sebuah produsen mesin cuci di New Orleans menerima pesanan khusus untuk mesin yang digunakan pada fasilitas yang unik, seperti kapal selam, rumah sakit, dan industri binatu yang besar. Produksi setiap mesin membutuhkan tugas dan jangka waktu yang berbeda-beda.

Gambar 2.2 Diagram Gantt

Sumber: (Heizer,2010)

Diagram pembebanan Gantt memiliki keterbatasan utama. Diagram ini tidak memperhitungkan variabilitas produksi, seperti gangguan mesin yang tidak diharapkan atau kesalahan manusia yang memerlukan pengerjaan ulang. Sebagai konsekuensinya, diagram Gantt harus diperbarui secara berkala untuk memperhitungkan pekerjaan baru dan perkiraan waktu baru yang diperbaiki (Heizer,2010)

Oleh karena itu biasanya diagram Gantt diperlukan manajer perusahaan untuk melihat pembebanan pada pusat kerja yang ada diperusahaan. Ketika manajer mampu melihat pembebanan antara pusat


(5)

kerja di perusahaan maka manajer akan mampu menyesuaikan kebutuhan pekerja di setiap pusat kerja.

C.KERANGKA PIKIR

Meminimalkan keterlambatan maksimum (Maximum tardiness)sangat penting dalam sebuah penjadwalan.Dengan adanya usaha mengurangi keterlambatan maksimum merupakan sebuah bentuk pelayanan guna memuaskan pelanggan yang nantinya berdampak pada loyalitas pelanggan.

Menurut Heizer (2010) menjelaskan bahwa mengurangi keterlambatan maksimum (Maximum tardiness) dapat dilihat dari sebuah pendekatan yang meminimalkan waktu pemrosesan untuk mengurutkan sekelompok pekerjaan melalui dua pusat kerja dan meminimalkan waktu luang total dalam pusat kerja.

Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 2.3

Kerangka pikir

Sumber: (Heizer,2010 diolah) Pesanan:

 Porsi  Waktu  Tempat

Pemetaan fungsi waktu:  Perpindahan

bahan  Total waktu  Aktivitas  Arah aliran Diagram Gantt

 Pusat pengerjaan  Waktu


(6)

Dari Gambar 2.3 dapat dilihat bahwa pesanan merupakan data yang akan diolah, sedangkan pemetaan fungsi waktu dan Diagram Gant merupakan alat analisa yang digunakan untuk mengolah data. Dengan demikian diharapkan dapatmenganalisis dan menggambarkan desain proses operasidi PT. Sonokembang Wahana Jaya sehingga waktu proses produksi dapat diminimalkan, selain itu menganalisatotal waktu pengerjaan proses operasi mulai dari pesanan masuk sampai penyajian pesanan dari hasil penjadwalanproses operasi yang dilakukan di PT. Sonokembang Wahana Jaya sehingga penelitian ini tercapai.