Dimana : P
n
= jumlah penduduk setelah n tahun
P
o
= jumlah penduduk mula-mula e
= bilangan logaritma natural yang besarnya adalah 2,7182818 r
= pertumbuhan penduduk tiap tahun
Metode Aritmatik P
n
= P
o
+ K . t
2-14 Dimana :
P
n
= jumlah penduduk yang diperkirakan jiwa
P
o
= jumlah penduduk pada akhir tahun data jiwa K
= pertambahan pendudul rata-rata tiap tahun t = jumlah tahun proyeksi tahun
Metode Geometri P
n
= P
o
1+r
n
2-15 Dimana :
P
n
= jumlah penduduk pada akhir tahun ke-n jiwa P
o
= jumlah penduduk pada tahun yang ditinjau jiwa r
= angka pertambahan penduduk tiap tahun
n
= jumlah tahun proyeksi tahun
2.9. Pompa
Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang memiliki fungsi untuk mengangkat atau mengalirkan zat cair dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi. Pompa
merupakan alat yang paling utama dalam proses pendistribusian air bersih. oleh karena itu, pemilihan jenis pompa harus dilakukan sesuai dengan kondisi pemakaian guna
memperlancar pendistribusian air bersih. Ada dua jenis pompa yang bisa di pilih, yaitu pompa poros mendatar dan poros tegak. Pemilihan dua jenis pompa tersebut didasarkan
atas pertimbangan berikut ini Haruo, 2000 : 51: 1.
Jika tidak ada pembatasan-pembatasan pada kondosi pengisapan dan operasi pompa kecil atau sedang maka pompa berporos mendatar adalah lebih
ekonomis. 2.
Jika head isap statis cukup besar, atau pompa harus bekerja otomatis, maka pompa berporos tegak adalah lebih sesuai.
3. Jika pompa harus sering dibongkar pasang karena mutu air yang buruk atau
sebab lain maka pompa berporos mendatar lebih menguntungkan. Dalam merencanakan instalasi pompa, pemilihan jenis-jenis pompa juga harus
dipertimbangkan berdasarkan kondisi instalasi dan akan ditampilkan pada table 2.6 berikut ini:
Tabel 2.3. Pompa Yang Sesuai Untuk Kondisi Pemakaian Tertentu Kondisi pemakaian
Pompa yang sesuai
Untuk luas ruangan yang terbatas Pompa tegak
Untuk sumur dalam Pompa tegak jenis sumur dalam deep well,
dengan motor di atas atau di bawah pompa submersible-motor
Untuk fluktuasi yang besar pada air isap
Pompa tegak Untuk ruang pompa yang dapat
terendam air terkena banjir Pompa tegak dengan lantai ganda
Untuk memompa air limbah dan berlumpur. Untuk penguat booster
Pompa volut tegak jenis sumuran kering dry pit. Pompa dengan laluan masuk dan keluar
terletak sesumbu inline, untuk ukuran kecil
untuk mencegah pengotoran air yang dipompa oleh minyak pelumas atau
gemuk Pompa volut mendatar atau pompa tegak
dengan pelumas air
Untuk mengurangi kebisingan Pompa dengan motor terendam, pompa tegak
jenis tromol sumuran untuk penguat Bila kebocoran ke luar pompa tidak
diizinkan pompa motor berselubung
Sumber : Haruo, 2000 : 51 Untuk mengetahui total kehilangangan tinggi pada pompa dapat menggunakan
persamaan berikut iniHaruo, 2000 : 26: H=h
a
+ Δh
p
+ h
1
+ v
d 2
2 g 2-16
dengan: H
: head total pompa m
h
a
: head statis total m atau perbedaan tinggi antara head isap dan head keluar Δh
p
: perbedaan tekanan yang bekerja pada kedua permukaan air m
h
1
: kerugian head di pipa, katup, belokan, sambungan, dll. Dalam pemilihan suatu pompa, terlebih dahulu harus diketahui kapasitas aliran serta
head yang diperlukan untuk mengalirkan zat cair yang akan dipompa. Selain itu, agar pompa dapat bekerja tanpa mengalami kavitasi, kita perlu mengetahui tekanan minimum
yang tersedia pada sisi masuk pompa yang terpasang. Data yang diperlukan dalam pemilihan pompa terdapat pada tabel 2.4. berikut ini:
Tabel 2.4. Data Yang Diperlukan Untuk Pemilihan Pompa No.
Data yang diperlukan Keterangan
1 Kapasitas
Diperlukan juga keterangan mengenai kapasitas maksimum dan minimum.
2 Kondisi isap
Tinggi isap dari dari permukaan air isap ke level pompa.
Tinggi fluktuasi permukaan air isap. Tekanan yang bekerja pada permukaan air isap.
Kondisi pipa isap.
3 Kondisi keluar
Tinggi permukaan air keluar ke level pompa. Tinggi fluktuasi permukaan air keluar.
Besarnya tekanan pada permukaan air keluar. Kondisi pipa keluar.
4 Head total pompa
Harus ditentukan berdasarkan kondisi-kondisi diatas. 5
Jenis zat cair Air tawar, air laut, minyak, zat cair khusus zat kimia,
temperatur, berat jenis, viskositas, kandungan zat padat, dll. 6
Jumlah pompa 7
Kondisi kerja Kerja terus-menerus, terputus-putus, jumlah jam kerja
seluruhnya dalam setahun. 8
Penggerak Motor listrik, motor bakar torak, turbin uap.
9 Poros tegak atau
mendatar hal ini kadang-kadang ditentukan oleh pabrik pompa yang
bersangkutan berdasarkan instalasinya.
10 Tempat instalasi
Pembatasan-pembatasan pada ruang instalasi, ketinggian di atas permukaan laut, di luar atau di dalam gedung, fluktuasi
temperatur.
11 Lain-lain
Sumber : Haruo, 2000 : 51
2.10. Hidrolika Aliran pada Sistem Jaringan Pipa