Hasil Pengamatan Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Adapun Hasil pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: NO Perlakuan Volume Titrasi Berat C-organik BO NH4FeSO4 0,5N 1 Blanko 11,7 - - - 2 Sampel Tanah 2,3 0,5gr 3,12 5,37

4.2 Pembahasan

Pada praktikum ini dilakukan percobaan mengenai bahan organik tanah. Bahan organik adalah semua fraksi bukan mineral yang merupakan suatu sistem kompleks dan dinamis yang bersumber dari timbunan sisa tumbuhan, hewan, dan jasad mikro di dalam tanah yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi dan terus menerus mengalami perubahan bentuk karena dipengaruhi oleh faktor biologi, kimia, dan fisika. Adapun sumber dari bahan organik adalah: a. Sumber primer diperoleh dari jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting, daun, bunga, dan buah. Jaringan ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah serta diinkorporasi dengan tanah.Sumber sekunder diperoleh dari binatang. Dalam kegiatannya, binatang terlebih dahulu harus menggunakan bahan organik tanaman, setelah itu barulah binatang menyumbang bahan organiknya. Kedua sumber bahan organik tersebut memiliki pengaruh yang berbeda terhadap tanah. Hal ini dikarenakan perbedaan komposisi atau susunan dari bahan organik tersebut. Jaringan binatang berbeda dengan jaringan tumbuhan, oleh sebab itu pada jaringan binatang umumnya lebih cepat hancur dibandingkan dengan jaringan tumbuhan. b. Sumber sekunder bahan organik adalah fauna. Fauna terlebih dahulu harus menggunakan bahan organik tanaman setelah itu barulah menyumbangkan pula bahan organik. Perbedaan sumber bahan organik tanah tersebut akan memberikan perbedaan pengaruh yang disumbangkannya ke dalam tanah. Hal itu berkaitan erat dengan komposisi atau susunan dari bahan organik tersebut. Kandungan bahan organik dalam setiap jenis tanah tidak sama. Hal ini tergantung dari beberapa hal yaitu; tipe vegetasi yang ada di daerah tersebut, populasi mikroba tanah, keadaan drainase tanah, curah hujan, suhu, dan pengelolaan tanah. Komposisi atau susunan jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dengan jaringan binatang. Pada umumnya jaringan binatang akan lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan. Jaringan tumbuhan sebagian besar tersusun dari air yang beragam dari 60-90 dan rata-rata sekitar 75. Bagian padatan sekitar 25 dari hidrat arang 60, protein 10, lignin 10- 30 dan lemak 1-8. Bahan organik tanah memiliki peranan penting dalam penilaian suatu tanah. Bahan organik tanah berperan secara fisik, kimia, dan biologi. a. Fungsi fisik - Meningkatkan kemampuan tanah menahan air. Hal ini dapat dikaitkan dengan sifat polaritas air yang bermuatan negatif dan positif yang selanjutnya berkaitan dengan partikel tanah dan bahan organik. Air tanah mempengaruhi mikroorganisme tanah dan tanaman di atasnya. Kadar air optimal bagi tanaman dan mikroorganisme adalah 0,5 bar atmosfer. - Warna tanah menjadi coklat hingga hitam. Hal ini meningkatkan penyerapan energi radiasi matahari yang kemudian mempengaruhi suhu tanah. - Merangsang granulasi agregat dan memantapkannya - Menurunkan plastisitas, kohesi dan sifat buruk lainnya dari liat. b. Fungsi Kimia Meningkatkan daya jerap dan kapasitas tukar kation KTK. Sekitar setengah dari kapasitas tukar kation KTK tanah berasal dari bahan organik. Bahan organik dapat meningkatkan kapasitas tukar kation dua sampai tiga puluh kali lebih besar daripada koloid mineral yang meliputi 30 sampai 90 dari tenaga jerap suatu tanah mineral. Peningkatan KTK akibat penambahan bahan organik dikarenakan pelapukan bahan organik akan menghasilkan humus koloid organik yang mempunyai permukaan dapat menahan unsur hara dan air sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian bahan organik dapat menyimpan pupuk dan air yang diberikan di dalam tanah. Peningkatan KTK menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur- unsur hara. c. Fungsi Biologis - meningkatkan populasi organisme tanah - meningkatkan aktivitas organisme tanah - meningkatkan keragaman organisme tanah Berdasarkan hasil percobaan, voli=ume titrasi NH4FeSO4 0,5 N pada blanko diperoleh 11,7 ml. Pada blanko tidak dilakukan perhitungan bahan organik karena erlenmeyer hanya berisi larutan tanpa contoh tanah. Sedangkan pada sampel tanah diperoleh volume titrasi 2,3 ml dengan berat tanah 0,5 gr. Sehingga diperoleh presentase C-Organik sebesar 3,12 dan presentase bahan organik sebesar 5,37. Berdasarkan perhitungan, maka tanah yang diuji termasuk ke dalam jenis tanah oksisols, dimana kandungan bahan organiknya sekitar 4-5. Oksisols yang sangat lapuk memiliki kandungan bahan organik yang cukup tinggi. Faktor yang mempengaruhi jumlah bahan organik tanah diantaranya adalah kedalaman tanah, iklim, temperatur, tekstur, dan drainase. Contoh bahan organik tanah yaitu seperti pupuk organik yang berupa pupuk hijau, pupuk kandan, pupuk kompos, dan pupuk hayati. Selain itu N, P, S, dan B juga merupakan bahan organik tanah tang merupakan sumber hara bagi tanaman. Sisa tanaman seperti daun, ranting yang sudah terdekomposisi dan kotoran dari mikrofauna juga merupakan bahan organik. Bahan organik memiliki peranan sangat penting di dalam tanah. Bahan organik tanah juga merupakan salah satu indikator kesehatan tanah. Tanah yang sehat memiliki kandungan bahan organik tinggi, sekitar 5. Sedangkan tanah yang tidak sehat memiliki kandungan bahan organik yang rendah. Kesehatan tanah penting untuk menjamin produktivitas pertanian.

V. KESIMPULAN