PERANAN RADIO SEBAGAI MEDIA KEHUMASAN PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN (Studi Pada Radio Pradya Suara Kota Tuban)
PERANAN RADIO SEBAGAI MEDIA KEHUMASANPEMERINTAH
KABUPATEN TUBAN(Studi Pada Radio Pradya Suara Kota Tuban)
Oleh: Angel Pramitasari ( 06220321 )
Communication Science
Dibuat: 20100922 , dengan 8 file(s).
Keywords: Peranan Radio dan Media Kehumasan
ABSTRAKSI
Radio siaran pemerintah adalah badan radio yang dengan tegas dimiliki dan dikuasai oleh
pemerintah. Katrakteristik utama dari radio ini adalah sebagai “corong”, menyebarluaskan
kebijakan pemerintah. Intinya, radio pemerintah merupakan instrumen penting sebagai perantara
antara pemerintah dengan masyarakat sebagai upaya memperlancar arus informasi dan segala
bentuk program pemerintah dalam memberdayakan masyarakatnya.
Atas dasar tersebut, Radio Pradya Suara (RPS) FM 94,9 MHz, mengoptimalkan layanan kepada
publik/pendengar sebagai fungsi “media jasa” dan “media massa” sebagai media informasi,
hiburan, pendidikan, dan iklan (RPSFM, 2008). Melalui program siaran yang disuguhkan,
Pradya Suara berupaya tetap menjadi radio yang konsisten dengan berbagai programnya serta
selalu efektif berpengaruh pada perkembangan Kabupaten Tuban, baik itu di bidang pendidikan,
ekonomi, dan kebudayaan seperti halnya sekarang. Berangkat dari latar belakang masalah diatas,
maka tujuan dari penelitian ini adalah ingin memahami dan mendiskripsikan peran radio Pradya
Suara dalam menjalankan fungsi kehumasan sebagai radio Pemerintah Kabupaten Tuban.
Dengan sumber lima informan yang terdiri dari tiga informan utama, diantaranya: Pimpinan
Humas, Kepala Bagian media atau kepala Studio Radio Pradya Suara, staf Humas atau penyiar
Radio Pradya Suara. Dua informan pendukung: masyarakat atau pendengar aktif Radio Pradya
Suara.
Metode penelitian yang digunakan adalah Pendekatan Deskriptif Kualitatif, yaitu data yang
hendak dikumpulkan adalah tentang bagaimana peranan Radio Pradya Suara dalam
menjalankann fungsi Kehumasan Pemerintah Kabupaten Tuban berupa informasi yang didapat
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Strategi pengumpulan data yang digunakan
adalah peneliti terjun langsung ke lokasi, menjelaskan maksud dan tujuan, kemudian peneliti
berusaha untuk diterima dengan baik, sehingga informan yang telah ditunjuk dapat terbuka
dalam menjawab pertanyaan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Melalui teknik analisa ini, maka dapat diungkap
peran apa saja yanng dimainkan Radio Pradya dalam menjalankan fungsi Kehumasan
Pemerintah Kabupaten Tuban.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Radio Pradya Suara menjalankan peran media sesuai teori
yang dijadikan kerangka analisis penelitian. Peran tersebut diantaranya: (1) Sebagai media
publikasi Pemerintah dan masyarakat, (2) Sebagai media penyampai kebijakan Pemerintah
(3) Sebagai media penghubung antara Pemerintah dengan masyarakat, (4) Sebagai media
pencitraan Pemerintah, (5) Sebagai media
pengontrol dan perekat antara Pemerintah dengan Masyarakat, (6) Sebagai media Jasa
(Pelayanan kepada Pemerintah dan masyarakat), (7) Sebagai media pendidikan, (8) Sebagai
media pelestari budaya daerah. Meskipun beberapa peran tersebut telah terlaksana, oleh
masyarakat dinilai kurang maksimal. Adapun saran bagi radio ini adalah sebaiknya lebih
menyadari keberadaannya merupakan radio Pemerintah yang seharusnya lebih mementingkan
pemenuhan informasi pada masyarakatnya. Mengurangi banyaknya iklan dan menambah
informasi. Selalu up date berita, konsisten, dan berusaha mempertahankan image yang telah
terbentuk. Apabila segala kekurangan diusahakan untuk diperbaharui sebagai upaya perbaikan,
maka dengan sendirinya citra positif Radio Pradya Suara dengan Pemerintah Kabupaten Tuban
akan lebih diakui.
ABSTRACT
Keywords: The Role of Public Relations, Radio and Media
Radio broadcast radio entities which the government is firmly owned and controlled by the
government. The main characteristics of this radio is as a "funnel", distribution of government
policy. In essence, the government radio is an important instrument as an intermediary between
the government and the community as an effort to expedite the flow of information and all forms
of government programs in empowering citizens. On that basis, the Radio Voice Pradya (RPS)
FM 94.9 MHz, optimize services to the public / audience as a function of "media services" and
"mass media" as a medium of information, entertainment, education, and advertising (RPSFM,
2008). Through broadcasting programs that are served, Pradya effort remains a radio voice that is
consistent with the various programs and always effective influence on the development of
Tuban district, whether in education, economics, and culture as now. Departure from the
background problem, so the purpose of this research is to understand and describe the role
Pradya radio voice in running the public relations function as the radio Tuban regency
government. With the source of five informants who were comprised of three key informants,
including: Head of Public Relations, Head of media or head Pradya Radio Studio Sound, public
relations staff or Pradya radio announcer's voice. Two informants supporting: the community or
an active listener Pradya Radio Voice.
The research method is qualitative and descriptive approach, that is data to be collected is about
how the role of the Voice Radio Pradya menjalankann Tuban Government Public Relations
function in the form of information obtained through observation, interviews, and
documentation. Data collection strategy used is a direct jump to the location of the researcher,
explaining the purpose and goals, then the researcher tried to be accepted by both, so that
informants who have been appointed to open in answering interview questions. Data analysis
techniques used are data reduction, data presentation, and conclusion. Through this analysis
technique, it can reveal what role it played yanng Radio Pradya in carrying out the functions of
Public Relations, Government of Tuban.
The results showed that the Radio Voice Pradya run according to the theory of the role of media
used as a framework of analysis. These roles are: (1) As a government publication media and the
public, (2) As a medium of government policy, (3) As a media liaison between the Government
and the community, (4) For the Government of imaging media, (5) For the media controller and
the glue between the Government and Society, (6) As a media services (Services to Government
and community), (7) As a medium of education, (8) As a regional cultural conservationists
media. Although some of these roles has been done, by people considered less maximal. As for
suggestions for this radio should be more aware of its presence is a radio that the Government
should have put more emphasis on the fulfillment of information on citizens. Reduce the number
of ads and add information. Always update news, consistent, and try to maintain the image that
has been formed. If any shortcomings as the efforts sought to be remedied, the positive image of
itself Voice Radio Pradya with Tuban regency government will be more recognized.
KABUPATEN TUBAN(Studi Pada Radio Pradya Suara Kota Tuban)
Oleh: Angel Pramitasari ( 06220321 )
Communication Science
Dibuat: 20100922 , dengan 8 file(s).
Keywords: Peranan Radio dan Media Kehumasan
ABSTRAKSI
Radio siaran pemerintah adalah badan radio yang dengan tegas dimiliki dan dikuasai oleh
pemerintah. Katrakteristik utama dari radio ini adalah sebagai “corong”, menyebarluaskan
kebijakan pemerintah. Intinya, radio pemerintah merupakan instrumen penting sebagai perantara
antara pemerintah dengan masyarakat sebagai upaya memperlancar arus informasi dan segala
bentuk program pemerintah dalam memberdayakan masyarakatnya.
Atas dasar tersebut, Radio Pradya Suara (RPS) FM 94,9 MHz, mengoptimalkan layanan kepada
publik/pendengar sebagai fungsi “media jasa” dan “media massa” sebagai media informasi,
hiburan, pendidikan, dan iklan (RPSFM, 2008). Melalui program siaran yang disuguhkan,
Pradya Suara berupaya tetap menjadi radio yang konsisten dengan berbagai programnya serta
selalu efektif berpengaruh pada perkembangan Kabupaten Tuban, baik itu di bidang pendidikan,
ekonomi, dan kebudayaan seperti halnya sekarang. Berangkat dari latar belakang masalah diatas,
maka tujuan dari penelitian ini adalah ingin memahami dan mendiskripsikan peran radio Pradya
Suara dalam menjalankan fungsi kehumasan sebagai radio Pemerintah Kabupaten Tuban.
Dengan sumber lima informan yang terdiri dari tiga informan utama, diantaranya: Pimpinan
Humas, Kepala Bagian media atau kepala Studio Radio Pradya Suara, staf Humas atau penyiar
Radio Pradya Suara. Dua informan pendukung: masyarakat atau pendengar aktif Radio Pradya
Suara.
Metode penelitian yang digunakan adalah Pendekatan Deskriptif Kualitatif, yaitu data yang
hendak dikumpulkan adalah tentang bagaimana peranan Radio Pradya Suara dalam
menjalankann fungsi Kehumasan Pemerintah Kabupaten Tuban berupa informasi yang didapat
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Strategi pengumpulan data yang digunakan
adalah peneliti terjun langsung ke lokasi, menjelaskan maksud dan tujuan, kemudian peneliti
berusaha untuk diterima dengan baik, sehingga informan yang telah ditunjuk dapat terbuka
dalam menjawab pertanyaan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Melalui teknik analisa ini, maka dapat diungkap
peran apa saja yanng dimainkan Radio Pradya dalam menjalankan fungsi Kehumasan
Pemerintah Kabupaten Tuban.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Radio Pradya Suara menjalankan peran media sesuai teori
yang dijadikan kerangka analisis penelitian. Peran tersebut diantaranya: (1) Sebagai media
publikasi Pemerintah dan masyarakat, (2) Sebagai media penyampai kebijakan Pemerintah
(3) Sebagai media penghubung antara Pemerintah dengan masyarakat, (4) Sebagai media
pencitraan Pemerintah, (5) Sebagai media
pengontrol dan perekat antara Pemerintah dengan Masyarakat, (6) Sebagai media Jasa
(Pelayanan kepada Pemerintah dan masyarakat), (7) Sebagai media pendidikan, (8) Sebagai
media pelestari budaya daerah. Meskipun beberapa peran tersebut telah terlaksana, oleh
masyarakat dinilai kurang maksimal. Adapun saran bagi radio ini adalah sebaiknya lebih
menyadari keberadaannya merupakan radio Pemerintah yang seharusnya lebih mementingkan
pemenuhan informasi pada masyarakatnya. Mengurangi banyaknya iklan dan menambah
informasi. Selalu up date berita, konsisten, dan berusaha mempertahankan image yang telah
terbentuk. Apabila segala kekurangan diusahakan untuk diperbaharui sebagai upaya perbaikan,
maka dengan sendirinya citra positif Radio Pradya Suara dengan Pemerintah Kabupaten Tuban
akan lebih diakui.
ABSTRACT
Keywords: The Role of Public Relations, Radio and Media
Radio broadcast radio entities which the government is firmly owned and controlled by the
government. The main characteristics of this radio is as a "funnel", distribution of government
policy. In essence, the government radio is an important instrument as an intermediary between
the government and the community as an effort to expedite the flow of information and all forms
of government programs in empowering citizens. On that basis, the Radio Voice Pradya (RPS)
FM 94.9 MHz, optimize services to the public / audience as a function of "media services" and
"mass media" as a medium of information, entertainment, education, and advertising (RPSFM,
2008). Through broadcasting programs that are served, Pradya effort remains a radio voice that is
consistent with the various programs and always effective influence on the development of
Tuban district, whether in education, economics, and culture as now. Departure from the
background problem, so the purpose of this research is to understand and describe the role
Pradya radio voice in running the public relations function as the radio Tuban regency
government. With the source of five informants who were comprised of three key informants,
including: Head of Public Relations, Head of media or head Pradya Radio Studio Sound, public
relations staff or Pradya radio announcer's voice. Two informants supporting: the community or
an active listener Pradya Radio Voice.
The research method is qualitative and descriptive approach, that is data to be collected is about
how the role of the Voice Radio Pradya menjalankann Tuban Government Public Relations
function in the form of information obtained through observation, interviews, and
documentation. Data collection strategy used is a direct jump to the location of the researcher,
explaining the purpose and goals, then the researcher tried to be accepted by both, so that
informants who have been appointed to open in answering interview questions. Data analysis
techniques used are data reduction, data presentation, and conclusion. Through this analysis
technique, it can reveal what role it played yanng Radio Pradya in carrying out the functions of
Public Relations, Government of Tuban.
The results showed that the Radio Voice Pradya run according to the theory of the role of media
used as a framework of analysis. These roles are: (1) As a government publication media and the
public, (2) As a medium of government policy, (3) As a media liaison between the Government
and the community, (4) For the Government of imaging media, (5) For the media controller and
the glue between the Government and Society, (6) As a media services (Services to Government
and community), (7) As a medium of education, (8) As a regional cultural conservationists
media. Although some of these roles has been done, by people considered less maximal. As for
suggestions for this radio should be more aware of its presence is a radio that the Government
should have put more emphasis on the fulfillment of information on citizens. Reduce the number
of ads and add information. Always update news, consistent, and try to maintain the image that
has been formed. If any shortcomings as the efforts sought to be remedied, the positive image of
itself Voice Radio Pradya with Tuban regency government will be more recognized.