HUBUNGAN PERSEPSI PENGEMBANGAN KARIR DENGAN KETERLIBATAN KERJA KARYAWAN

HUBUNGAN PERSEPSI PENGEMBANGAN KARIR DENGAN
KETERLIBATAN KERJA KARYAWAN
Oleh: YANI BUDI PRATIWI ( 04810065 )
Psychology
Dibuat: 2010-03-02 , dengan 3 file(s).

Keywords: Kata kunci : Persepsi pengembangan karir, Keterlibatan kerja
ABSTRAKSI
Persepsi terhadap pengembangan karir itu sangatlah penting bagi karyawan dan organisasi.
Karyawan yang telah gagal mempersepsikan pengembangan karirnya maka akan berakibat pada
turunnya keterlibatan karyawan dalam pekerjaannya yang nantinya akan menimbulkan kerugian
bagi perusahaan karena pembengkakan biaya pelatihan dan pengembangan karyawan jika di
amati dari perspektif perusahaan, Dari sisi karyawan, adanya persepsi yang buruk terhadap
pengembangan karir dapat mengakibatkan karyawan mengalami frustasi, merasa tidak dihargai,
merasa tidak bernilai, tidak memiliki harapan, kurang optimis dan mempercepat keinginan untuk
berpindah dari organisasi. Untuk itu organisasi perlu mengelola bahwa persepsi karyawan untuk
memaksimalkan motivasi karir mereka dalam pengembangan karirnya.
Tidak adanya pengembangan karir yang jelas akan menurunkan pula bentuk keterlibatan kerja
karyawan terhadap organisasi. Rendahnya keterlibatan tersebut ditunjukkan sikap karyawan yang
enggan untuk bekerja dengan tingkat absensi yang tinggi, rendahnya minat untuk bekerja dan
lain sebagainya. Keterlibatan kerja menjadi salah satu faktor penting pembahasan di dalam

pekerjaan karena keterlibatan kerja berhubungan dengan motivasi dan kepuasan pada karyawan.
Oleh karena itu, langkah yang paling awal dilakukan perusahaan adalah mengetahui persepsi
karyawan, jika karyawan mampu membentuk persepsinya dengan baik maka karyawan akan
lebih optimal dalam mengembangkan karirnya. Selain itu, perlu juga diketahui tentang persepsi
karyawan tentang jenjang atau perjalanan karir mereka selama ini. Bagaimanapun persepsi
sifatnya adalah subyektif. Ketika seorang karyawan mempersepsikan bahwa karir mereka
mengalami perubahan yang positif, maka akan mempengaruhi sikap dan perilaku yang salah
satunya adalah keterlibatan terhadap perusahaan.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi
pengembangan karir dengan keterlibatan kerja.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh
karyawan dan karyawati yang bekerja di PT.PLN (Persero) APJ. Malang yang berjumlah 85
orang, yang diambil dengan teknik sampel total sampling. Sedangkan, metode pengumpulan data
yang digunakan adalah skala, ada 2 skala yang digunakan yaitu skala persepsi pengembangan
karir dan skala keterlibatan kerja yang disusun oleh peneliti sendiri, untuk metode analisa data
dengan menggunakan teknik Product Moment dari Karl Pearson yang dibantu dengan program
komputer SPSS 13.
Dari analisa data yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa (r = 0,713 ; p = 0,000) maka dapat
disimpulkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi pengembangan karir
dengan keterlibatan kerja, Hal ini menunjukkan bahwa semakin positif persepsi karyawan

terhadap pengembangan karir maka keterlibatan kerjanya semakin tinggi. dan bila semakin
negatif persepsi karyawan terhadap pengembangan karirnya maka keterlibatan kerjanya semakin
rendah. Dari penelitian ini didapatkan koefisien determinan variabel (r2) sebesar 0,508. Hal ini

berarti persepsi pengembangan karir menyumbangkan 50,8% terhadap keterlibatan kerja,
sedangkan sisanya sebesar 49,2% dipengaruhi faktor-faktor lain.

ABSTRAC
The Perception about career development is very important for employee and organization. The
employees, who have failed to consider their career development, will ensue for the decrease of
employee involvement in their job. It will cause a big loss for the company because of the
increasing of training cost and employee development if we look from the company perspective.
From employee side, there is a bad perception about career development could cause a
frustration experience, unappreciated, invaluable, hopeless, and pessimistic then influence of
employee wants to move out from the organization. For the matter of that, organization need to
Manage the employee perception to maximize their motivation of career in their career
development.
There is no clear career development will also decrease the form of involvement of employee’s
work about organization. The low of the involvement pointed out from an employee attitude
which reluctant to work with a high level of attendance, the low of interest to work and etc.

because of that, the first step to do by a company is to know the employee’s perception, if
employee able to shape their perception well, so the employee will more optimal to develop their
career. Besides, must to know about employee’s perception, it is about progress or their career
journey until now. Anyway, perception is subjective. When an employee consider that their
career become positive, it give an influence for their attitude and behavior which one of them is
their involvement in company.
The goal which wants to reach in this research is to know the relationship of perception of career
development with job involvement.
This research is quantitative research. Population in this research is whole of workingman and
workingwoman who worked at PT.PLN (persero) APJ Malang. They are 85 people. And using
Total sample technique in method of research. Whereas, the method of collecting data using
scale method, there are 2 scales in used, they are perception of career development scale and job
involvement scale which arranged by the researcher itself. For analysis data method by using a
product moment technique from karl pearson and helped by computer program SPSS 13.
From the done data analysis, it have a result that (r=0,713; p=0,000). In summarize, there is very
significant positive relationship between perceptions of career development with job
involvement, it pointed that more positive of employee’s perception face job involvement, so
their job involvement become higher. And if more negative of employee’s perception faces job
involvement, so their job involvement becomes lower. From this research, we get a coefficient of
variable determinant (r2) about 0,508. It means the perception of career development contribute

50’8% about job involvement, and the scrap value 49,2% has influenced by other factors.

Dokumen yang terkait

Hubungan Persepsi Terhadap Pengembangan Karir Dengan Semangat Kerja

13 59 77

Hubungan Persepsi Terhadap Program Pengembangan Karir Dengan Kompetisi Kerja

1 36 17

Hubungan antara persepsi pengembangan karir dengan motivasi kerja karyawan PT.AISIN Indonesia Cikarang Bekasi

0 5 102

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KETERLIBATAN KERJA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Keterlibatan Kerja.

0 4 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DENGAN KETERLIBATAN KERJA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompensasi Dengan Keterlibatan Kerja.

0 6 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengembangan Karir Dengan Komitmen Organisasi Pada Karyawan Rumah Sakit.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR DENGAN KOMITMEN ORGANISASI Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengembangan Karir Dengan Komitmen Organisasi Pada Karyawan Rumah Sakit.

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN DENGAN LOYALITAS KERJA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengembangan Karir Karyawan Dengan Loyalitas Kerja CV. Sinar Abadi.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN DENGAN LOYALITAS KERJA Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengembangan Karir Karyawan Dengan Loyalitas Kerja CV. Sinar Abadi.

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PELUANG PENGEMBANGAN KARIR DAN PERSEPSI TERHADAP Hubungan Antara Persepsi Terhadap Peluang Pengembangan Karir dan Persepsi Terhadap Jaminan Sosial dengan Semangat Kerja.

0 1 14