PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA INTERAKTIF BERBASIS WEB PADA MATERI POKOK LARUTAN ASAM BASA.

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA INTERAKTIF BERBASIS WEB PADA MATERI POKOK LARUTAN ASAM BASA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh : HAIRINA NIM : 8136141003

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Hairina: Pengembangan Bahan Ajar Kimia Interaktif Berbasis Web pada Materi Pokok Larutan Asam Basa. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Kimia, Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bahan ajar kimia interaktif berbasis web. Bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Jenis penelitian termasuk penelitian dan pengembangan (research and development). Subjek penelitian adalah bahan ajar materi pokok larutan asam basa. Adapun, sampel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 20 orang guru kimia kelas XI di kota Medan, 2 orang dosen kimia umum dan dosen media Universitas Negeri Medan, dan 40 orang siswa. Pemilihan sampel dalam penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Hasil analisis berdasarkan BSNP diperoleh, aspek kelayakan isi 4,48 adalah sangat valid, artinya sangat layak dan tidak perlu revisi, kelayakan bahasa 4,72 adalah sangat valid, artinya sangat layak dan tidak perlu revisi, kelayakan penyajian 4,40 adalah valid, artinya layak dan tidak perlu revisi, dan kelayakan kegrafikan 4,63 adalah sangat valid, artinya sangat layak dan tidak perlu direvisi. Hasil pendapat siswa mengenai bahan ajar kimia interaktif memiliki nilai rata-rata sebesar 3,55 adalah valid, artinya layak untuk digunakan. Bahan ajar yang telah dikembangkan kemudian diuji kepada siswa. Pengujian terhadap siswa menggunakan 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terhadap siswa kelas eksperimen diberikan bahan ajar kimia interaktif berbasis web yang telah dikembangkan, sedangkan siswa kelas kontrol menggunakan bahan ajar yang disediakan sekolah. Berdasarkan hasil tes diperoleh peningkatan hasil belajar (gain) siswa kelas eksperimen (menggunakan bahan ajar kimia interaktif berbasis web) sebesar 72% dan peningkatan hasil belajar (gain) siswa kelas kontrol (tidak menggunakan web) sebesar 60%. Berdasarkan uji t-test terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan hasil belajar siswa menggunakan bahan ajar kimia interaktif berbasis web dan tanpa menggunakan bahan ajar kimia interaktif berbasis web dengan nilai signifikan 0,02 < 0,05. Kata Kunci: Bahan Ajar Kimia Interaktif, Web, Penelitian dan Pengembangan (R


(6)

ABSTRACT

Hairina: Development of Interactive Chemistry Teaching Materials on the Web-Based Subject Matter Acid Base Solution. Thesis. Medan: Study Program of Chemistry, Postgraduate, Universitas Negeri Medan, 2015.

This research aims to obtain the interactive we-based of chemistry teaching materials. Research is a descriptive study. This type of research, including research and development (research and development). Subjects were teaching materials on the subject of acid base solution. The sample used in this study consisted of 20 XI-class chemistry in the city of Medan, 2 general chemistry lecturers and media lecturers University of Medan, and 40 students. The selection of the sample in this study is using purposive sampling technique. The results of the analysis based on BSNP obtained, feasibility aspects of the content of 4.48 is very valid, it means very feasible and does not need to be revised, the feasibility of language 4.72 is very valid, it means very feasible and does not need to be revised, the feasibility of presenting 4.40 is valid, it means feasible and does not need to be revised, and the feasibility of graph 4.63 is very valid, it means very feasible and does not need to be revised. Teaching materials that have been developed then tested to students. Testing of students using two classes, experimental and control classes. The results of student opinion regarding the interactive chemistry teaching materials have an average value of 3.55 is valid, meaning that deserves to be used. Teaching materials that have been developed and then tested to students. Testing of students using two classes, experimental and control classes. Against the experimental class students were given an interactive chemistry teaching materials have been developed web-based, while the control class using teaching materials provided by the school. Based on test results obtained improvement of learning outcomes (gains) grade students experiment (using teaching materials web-based interactive chemistry) of 72% and an increase in learning outcomes (gain) control class (do not use the web) of 60%. Based on the t-test there are significant differences between improving student learning outcomes using interactive chemistry teaching materials and without the use of web-based teaching materials web-based interactive chemistry with significant value of 0.02 < 0.05.

Keywords: Interactive Chemistry Teaching Materials, Web, Research and Development (R & D), Acid Base Solution


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tesis yang berjudul: “Pengembangan Bahan Ajar Kimia Interaktif berbasis Web pada Materi Pokok Larutan Asam Basa”. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan alam yakni Rasulullah Muhammad SAW, semoga mendapat syafaat dari beliau di Yaumil Masyar kelak, Amin.

Pada kesempatan ini penulis berkenan mengucapkan terima kasih kepada Bapak Eddiyanto, Ph.D sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si sebagai Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis. Kepada Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana Unimed. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia, sekaligus selaku dosen narasumber. Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Kimia, sekaligus selaku dosen narasumber dan notulen. Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si selaku Dosen Narasumber serta kepada Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Unimed yang telah mengajar dan mendidik penulis. Kepada Ayahanda Abu Bakar dan Ibunda Nuraini terima kasih atas kasih sayang yang telah diberikan, dukungan, serta pengorbanan baik moril maupun materil yang tak terhitung nilainya dan tak dapat dibalas dengan apapun juga. Kepada Ayahanda Alm. Agussalim Linggo dan Ibunda Almh. Yusuwarni terima kasih untuk amanah dan kepercayaan yang telah diberikan.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si dan bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si

selaku validator ahli dan Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si selaku validator untuk validasi isi isntrumen

2. Bapak Said Iskandar yang telah membantu penulis dalam proses pembuatan web


(8)

3. Ibu Desi Yulian, S.Pd yang telah memberikan informasi dan membantu administrasi kepada penulis

4. Ibu Dra. Hj. Safrimi, M.Pd kepala sekolah SMAN 1 Medan, bapak Drs. Sutrisno, M.Pd kepala sekolah SMAN 2 Medan, bapak Drs. Sahlan Daulay, M.Pd kepala sekolah SMAN 3 Medan, bapak Drs. H. Muhammad Daud, MM kepala sekolah SMAN 7 Medan, bapak Windu Manik, S.Pd kepala sekolah SMA Swasta Teladan Cinta Damai Beserta Bapak/Ibu guru bidang studi kimia yang telah membantu

5. Kakak dan Abangku, Fitrida, Sulmawati, Farida Eryani, Irwan Putra, Erlina Sari, Kasmidar, Yusra Arita, Hijrayandi, Safrikurniadi, Warjukna, Arhamna, Irhamna serta keluarga besarku yang selalu memberikan motivasi

6. Pun dan Makcik, Drs. Nurddin (Kabag Keuangan UNIMED), Dr. Arwasnyah Ibnu, M.Si (Ketua Jurusan Ekonomi), Lili Yuliani, Asnawati Torong yang selalu menjaga dan menginggatkanku untuk belajar diperantauan ini

7. Sahabat seperjuanganku Evy Noviyanti Siregar yang selalu berjuang bersama, Zakiyah Khairani, Revi Maylina Tanjung, dan Rizky Annisa Harahap

8. Teman-teman seperjuangan pendidikan kimia pascasarjana Unimed angkatan XXIII, bg ilfan, salim, bro, devi, henni, kak mariana, nesfi, QQ, kak putri, uswa, rahmi, kiah

9. Teman dan adik-adikku, Afina Saadah, Hasanah Hakim, Laina Zuhra, Desy Dara Jelita, Ncu Husna

10. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan tesis ini yang tak bisa disebut satu persatu, terima kasih semuanya.

Semoga Allah SWT memberi balasan yang setimpal atas bantuan dan dukungan yang diberikan. Harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, April 2015 Penulis


(9)

v

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak i

Abstrac ii

Kata Pengantar iii

Daftar Isi v

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel viii

Daftar Lampiran ix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 7

1.7. Defenisi Operasional 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1. Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Konsep Dasar Bahan Ajar 9

2.1.2. Jenis-jenis Bahan Ajar 11

2.1.3. Tujuan Penyusunan Bahan ajar 11

2.1.4. Kreteria Bahan Ajar yang baik 12

2.1.5. Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran 15

2.1.6. Penelitian Pengembangan 16

2.1.7. Defenisi E-learning 21

2.1.8. Komponen dan Karakteristik E-learning 22

2.1.9. Model Penyelenggaraan E-learning 24

2.1.10. Bahan Ajar Berbasis Web 25

2.1.11. Karakteristik Mata Pelajaran Kimia 28

2.2. Penelitian yang Relevan 31

2.3. Kerangka Konseptual 32

BAB III METODE PENELITIAN 34

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 34

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 34

3.3. Metode Penelitian 35

3.4. Prosedur Penelitian 35

3.5. Teknik Pengumpulan Data 37

3.6. Instrumen Pengumpulan Data 38


(10)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 47 4.1. Analisis Bahan Ajar Materi Larutan Asam Basa Web A, B, C, dan D 47 4.2. Analisis Bahan Ajar Kimia Interaktif Berbasis Web yang telah 51

Dikembangkan

4.3. Implementasi Bahan Ajar Kimia Interaktif Berbasis Web 68

4.3.1. Analisis Data Hasil Belajar 70

4.3.2. Peningkatan Hasil Belajar 71

4.4. Analisis Pendapat Siswa terhadap Bahan Ajar kimia Interaktif 73 Berbasis Web yang telah Dikembangkan

4.5. Analisis motivasi Belajar Siswa 74

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 78

5.1. Simpulan 78

5.2. Saran 79


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1. Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata 43 Tabel 4.1. Daftar Harga Bimbingan untuk Berlangganan Web C 50 Tabel 4.2. Daftar Harga Voucher untuk Berlangganan Web D 51 Tabel 4.3. Hasil Analisis Kelayakan Isi Bahan Ajar Berbasis Web 56 Tabel 4.4. Hasil Analisis Kelayakan Bahasa Bahan Ajar Berbasis Web 59 Tabel 4.5. Hasil Analisis Kelayakan Penyajian Bahan Ajar Berbasis 62

Web

Tabel 4.6. Hasil Analisis Kelayakan Kegrafikan Bahan Ajar Berbasis 65 Web


(12)

Gambar 2.1. Komponen e-learning sebagai suatu sistem pembelajaran

berbantuan teknologi elektronik 23

Gambar 3.1. Diagram Alir Desain Penelitian 36 Gambar 4.1. Grafik Kelayakan Isi oleh Dosen 53 Gambar 4.2. Grafik Kelayakan Isi oleh Guru 55 Gambar 4.3. Grafik Kelayakan Bahasa oleh Dosen 57 Gambar 4.4. Grafik Kelayakan Bahasa oleh Guru 58 Gambar 4.5. Grafik Kelayakan Penyajian oleh Dosen 60 Gambar 4.6. Grafik Kelayakan Penyajian oleh Guru 61 Gambar 4.7. Grafik Kelayakan Kegrafikan oleh Dosen 63 Gambar 4.8. Grafik Kelayakan Kegrafikan oleh Guru 64 Gambar 4.9. Grafik Kelayakan Media oleh Dosen 67 Gambar 4.10. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa 72


(13)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 83

Lampiran 2. Web yang Dianalisis 87

Lampiran 3. Analisis Bahan Ajar Berdasarkan BSNP 89 Lampiran 4. Standar Penilaian Buku Teks Pelajaran (BSNP) 109 Lampiran 5. Lembar Instrumen Penelitian untuk Dosen Media 121 Lampiran 6. Lembar Instrumen Penelitian untuk Siswa 124

Lampiran 7. Pedoman Wawancara Guru Sekolah 127

Lampiran 8. Soal Evaluasi 130

Lampiran 9. Penilaian Aspek Kelayakan Isi dan Bahasa oleh Dosen 137 Lampiran 10. Penilaian Aspek Kelayakan Penyajian dan Kegrafikan oleh 138

Dosen

Lampiran 11. Penilaian Aspek Kelayakan Web (Media) oleh Dosen Media 139 Lampiran 12. Penilaian Aspek Kelayakan Isi oleh Guru 140 Lampiran 13. Penilaian Aspek Kelayakan Bahasa oleh Guru 141 Lampiran 14. Penilaian Aspek Kelayakan Penyajian oleh Guru 142 Lampiran 15. Penilaian Aspek Kelayakan Kegrafikan oleh Guru 143

Lampiran 16. Lembar Validasi Isi 144

Lampiran 17. Tingkat Kesukaran Test 154

Lampiran 18. Daya Pembeda Test 155

Lampiran 19. Pengecoh 156

Lampiran 20. Perhitungan Uji Reabilitas Test 157

Lampiran 21. Rekap Analisis Butir Soal 158

Lampiran 22. Peritungan Gain 159

Lampiran 23. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas 160

Lampiran 24. Uji T-Paired Sampel 161

Lampiran 25. Bahan Ajar Kimia Interaktif Berbasis Web yang telah 162 Dikembangkan


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dewasa ini terutama internet telah memasuki seluruh aspek kebutuhan umat manusia terutama dalam bidang pendidikan. Jaringan internet yang tersedia dengan beraneka sumber belajar dengan mudah diakses di seluruh pelosok tanah air kapan saja dan dimana saja, telah memainkan peran penting dalam menunjang aktifitas pembelajaran. TIK memberikan kontribusi nyata dalam terealisasinya pembelajaran lebih mendalam, mampu memenuhi kebutuhan belajar siswa dengan tingkatan intelektual yang beragam serta mengembangkan kompetensi kognitif, afektif dan keterampilan personal peserta didik (Kurniahayati, dkk., 2012).

Cepatnya pergerakan TIK ini dapat diamati secara jelas pada bidang bisnis, ekonomi dan pemerintahan dengan munculnya konsep dan aplikasi berupa e-goverment, e-commerce, e-community dan lain sebagainya. Fenomena tersebut telah menjadi tren dan secara berangsur-angsur menggeser metode konvensional. Begitu pula dalam dunia pendidikan, seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat tersebut, saat ini bermunculan istilah E-learning, online E-learning, web based training, online courses, web based education dan sebagainya, dan juga terdapat banyak lembaga pendidikan yang memanfaatkan sistem E-learning demi meningkatkan efektifitas dan fleksibilitas pembelajaran (Barak., 2007; Littlejohn, dkk., 2008; Tasri., 2011).


(15)

2

TIK dapat berfungsi sebagai alat untuk merancang lingkungan belajar yang baru dan menciptakan pembelajaran yang menarik (Barak., 2007). Pendidikan sarjana kimia pada berbagai perguruan tinggi di Amerika Serikat juga sudah melibatkan beberapa jenis interaksi multimedia dan berbagai upaya untuk mempelajari efektifitas pembelajaran dengan memberikan tugas rumah secara online (Richaerds, dkk., 2011; Parker., 2013). Pemanfaatan TIK atau dalam dunia pendidikan disebut juga dengan e-learning merupakan tren baru dalam pembelajaran untuk mendapatkan momentum pada berbagai tingkat pembelajaran (Kumar & Kumar., 2013).

Baru-baru ini World Wide Web (www) telah memberikan sistem baru yang dirancang untuk penggunaan jaringan dan mendukung software untuk digunakan. Sebagai upaya untuk membuat kemajuan dalam pendidikan serta memecahkan masalah yang ada dalam pembelajaran (Shin., 2002). Penggunaan World Wide Web (www) harus didukung dengan jaringan atau internet, dimana internet merupakan jaringan global yang memungkinkan manusia untuk terhubung satu sama lain di seluruh dunia melalui komputer (Tasri., 2011).

Ilmu dan teknologi yang berkembang sangat pesat juga membawa implikasi terhadap penambahan bahan ajar yang harus disampaikan kepada peserta didik. Sementara itu waktu yang tersedia bagi guru dan peserta didik untuk bertatap muka di lingkungan sekolah sangat terbatas, bahkan cenderung berkurang. Hal ini menuntut terobosan-terobosan yang dapat membantu memperpanjang waktu belajar peserta didik di luar jam pembelajaran. Teknologi Internet dapat menjadi terobosan yang efektif untuk mengatasi masalah hubungan


(16)

antara guru dan peserta didik dalam mengolah informasi bahan pelajaran. Penggunaan fasilitas Internet dalam dunia pendidikan sangat besar manfaatnya, khususnya kaum intelektual dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara mudah dan murah.

Bahan ajar merupakan salah satu faktor utama dalam proses pembelajaran. Meskipun guru dapat menjelaskan materi dengan jelas, namun akan kurang lengkap jika tidak ada bahan pelajaran yang digunakan (Ratnawati, dkk., 2013). Depdiknas (2008), menyatakan bahwa bahan ajar dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi yang akan disajikan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan alat bantu media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif seperti penggunaan komputer atau internet (e-learning).

Pembelajaran kimia pada umumnya hanya terbatas pada penggunaan bahan ajar berupa buku teks dan LKS sehingga siswa kurang dapat memahami konsep mikroskopik. Lemahnya interaksi guru dan siswa serta kecepatan belajar siswa seringkali dianggap sama sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar, maka dari itu usaha-usaha peningkatan kualitas pembelajaran kimia saat ini terus dilakukan, termasuk peningkatan bahan ajar dan media pembelajaran.

Motivasi belajar merupakan salah satu aspek psikis yang membantu dan mendorong seseorang untuk mencapai tujuannya. Motivasi sangat besar pengaruhnya terhadap keinginan belajar seseorang, bila guru tidak mampu meningkatkan motivasi maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik tersendiri baginya. Maka motivasi harus ada dalam diri


(17)

4

seseorang, sebab motivasi merupakan modal dasar untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, motivasi harus menjadi pangkal permulaan dari semua aktivitas siswa. Motivasi belajar tidak hanya didapatkan dari guru disekolah atau tentor dibimbel, motivasi juga harus ada dari orang tua dan keluarga.

Mata pelajaran kimia seringkali dianggap sebagai pelajaran yang sulit karena materi kimia bersifat abstrak. Padahal sebagian besar ilmu kimia merupakan percobaaan dan sebagian besar pengetahuannya diperoleh dari penelitian di laboratorium (Chang., 2005).

Materi kimia yang sulit ini semakin sulit karena keterbatasan waktu belajar di sekolah dan kurang menariknya metode pembelajaran yang diajarkan guru membuat siswa harus mengikuti pelajaran tambahan di luar sekolah seperti bimbingan belajar. Lembaga bimbingan belajar (Bimbel) kini begitu populer di kalangan siswa dan orang tua, dan dapat ditemukan hampir di setiap sudut kota-kota besar. Sekarang bimbel di kota-kota besar dan bagi siswa di SMA favorit bukan lagi sekedar tren, mengikuti bimbel kini sudah menjadi wajib bagi siswa, mulai tingkat SD, SMP, SMA. Terlebih lagi bagi siswa SMA yang berniat melanjutkan ke perguruan tinggi negeri favorit seperti UI, ITB, UGM dan PTN terkemuka lainnya. Tanpa ikut bimbel, sepertinya mereka tidak percaya diri dengan kemampuan mereka yang telah didapat di sekolah (Siburian., 2014).

Bimbel juga dirasakan para siswa dapat memberikan motivasi belajar dan bagi orang tua bimbel juga sangat membantu mereka yang sibuk bekerja agar anak mereka ketika diberikan tugas dari sekolah yang dirasa berat bagi orang tua untuk menyelesaikannya maka bimbel sebagai solusi bagi pendidikan anak.


(18)

Namun tidak semua siswa dapat mengikuti bimbel dengan mudah, hanya siswa yang orang tuanya berpenghasilan lebih yang dapat mengikuti bimbel sedangkan siswa yang orang tuanya berpenghasilan pas-pasan tidak dapat mengikuti bimbel. Ini disebabkan karena mahalnya biaya mengikuti bimbel.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian pengembangan bahan ajar kimia interaktif berbasis web (e-learning) pada materi pokok larutan asam basa, dalam hal ini penulis mengangkat judul penelitian “Pengembangan Bahan Ajar Kimia Interaktif Berbasis Web pada Materi Pokok Larutan Asam Basa”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah-masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Belum banyaknya ketersediaan bahan ajar kimia berbasis web dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.

2. Bahan ajar kimia berbasis web belum memenuhi Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai standar isi.

3. Belum adanya bahan ajar berbasis web yang disusun secara tepat dan benar menurut BNSP.

4. Bahan ajar berbasis web belum dapat mendukung peningkatan hasil belajar siswa.


(19)

6

1.3.Batasan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang diidentifikasi di atas, beberapa hal dalam masalah-masalah tersebut dibatasi sebagai berikut:

1. Menganalisis bahan ajar kimia SMA Kelas XI materi larutan asam basa

2. Mengembangkan bahan ajar kimia SMA Kelas XI materi larutan asam basa berbasis web hanya pada materi dan latihan soal

3. Penilaian dan revisi bahan ajar kimia berbasis web yang standar oleh tim ahli (dosen) dan guru-guru kimia SMA sehingga dihasilkan bahan ajar kimia berbasis web interaktif yang baik

4. Uji coba terbatas bahan ajar kimia interaktif berbasis web pada materi larutan asam basa sehingga dihasilkan bahan ajar yang layak untuk digunakan.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah yang akan diteliti adalah:

1. Bagaimana tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMA materi larutan asam basa berbasis web yang telah beredar di internet berdasarkan BSNP?

2. Bagaimana tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMA materi larutan asam basa berbasis web yang telah dikembangkan berdasarkan BSNP?

3. Apakah dengan menggunakan bahan ajar kimia berbasis web dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

4. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan bahan ajar kimia interaktif berbasis web dan tanpa bahan ajar kimia interaktif berbasis web?


(20)

1.5. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian ini secara umum adalah:

1. Mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMA materi larutan asam basa yang sudah beredar di internet berdasarkan BSNP

2. Mengetahui tingkat kelayakan bahan ajar kimia SMA materi larutan asam basa berbasis web yang telah dikembangkan berdasarkan BSNP

3. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan bahan ajar kimia berbasis web yang telah dikembangkan

4. Mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan bahan ajar kimia interaktif berbasis web dan tanpa bahan ajar kimia interaktif berbasis web

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tersedianya bahan ajar kimia SMA materi larutan asam basa berbasis web

yang interaktif sesuai dengan BNSP.

2. Bahan ajar kimia SMA materi larutan asam basa berbasis web yang telah dikembangkan dapat membantu guru dalam pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah.

3. Bahan ajar kimia SMA materi larutan asam basa berbasis web yang telah dikembangkan dapat membantu siswa dalam belajar di sekolah maupun di luar sekolah.


(21)

8

4. Bahan ajar kimia SMA materi larutan asam basa berbasis web yang telah dikembangkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

5. Sebagai masukan bagi peneliti lainnya untuk mengembangkan bahan ajar berbasis web sesuai BSNP.

1.7. Definisi Operasional

1. Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan dalam upaya meningkatkan mutu.

2. Bahan Ajar Kimia Interaktif adalah bahan ajar kimia SMA/MA yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat melihat apa yang dikehendaki untuk proses-proses selanjutnya. Pengguna akan mendapatkan informasi atau umpan balik sesuai dengan aksi atau navigasi yang dipilih.

3. World Wide Web atau WWW atau juga dikenal dengan WEB adalah salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet. Web dalam bahan ajar kimia merupakan kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan bahan ajar berupa teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jarigan-jaringan halaman (Hyperlink).


(22)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Bahan ajar berbasis web pada materi pokok larutan asam basa yang telah beredar diinternet (web A, B, C dan D) sudah baik namun masih belum sesuai dengan tuntutan kurikulum artinya sebagian isi bahan ajar perlu direvisi. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan pada bahan ajar tersebut.

2. Bahan ajar kimia interaktif berbasis web yang telah dikembangkan memiliki kategori valid, sudah layak dan memenuhi standar BSNP.

3. Bahan ajar kimia interaktif berbasis web yang telah dikembangkan berdasarkan pendapat siswa memiliki nilai rata-rata sebesar 3,55 adalah valid, artinya layak untuk digunakan.

4. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan bahan ajar kimia interaktif berbasis web yang telah dikembangkan pada materi pokok larutan asam basa sebesar 72% sedangkan peningkatan hasil belajar siswa tanpa menggunakan bahan ajar yang telah dikembangkan sebesar 60%. 5. Terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan hasil belajar siswa


(23)

79

menggunakan bahan ajar kimia interaktif berbasis web dengan nilai signifikan 0,02 < 0,05.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disarankan bahwa :

1. Kepada guru dan pengguna bahan ajar

a. Sebaiknya penggunaan bahan ajar lebih memperhatikan kelayakan isi, urutan materi yang sistematis, sehingga tidak ada lagi yang tidak memenuhi standar kelayakan berdasarkan standar kelayakan BSNP. b. Sebelum menggunakan bahan ajar hendaknya menelaah terlebih

dahulu. Apabila ditemukan kekurangan atau kesalahan hendaknya diperbaiki terlebih dahulu sebelum disampaikan saat pembelajaran. 2. Kepada penulis bahan ajar

Dalam penulisan hendaknya diperhatikan kelayakan isi suatu buku dan KI, KD pada kurikulum yang berlaku untuk menghindari kesalahan konsep.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y., (2014), Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013, Bandung: Refika Aditama

Barak, M., (2007), Transition fro Traditional to ICT-enhanced Learning Environments in Undergraduate Chemestry Course, Elsevier Computers and Education 48:40-43

Baswedan, A., (2013), Kilas Balik Dunia Pendidikan di Indonesia, www.prestasi-iief.org, diakses 8 Desember 2014

Chang, R., (2005), Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1, Erlangga: Jakarta

Dick, W dan Carey, (2005), The Systemic Design Of Intructional (6 th ed). New York: Omegatype Typography, Inc

Depdiknas, 2006, Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu, Jakarta: Depdiknas

________, (2008), Panduan Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta: Depdiknas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, (2010), Petunjuk Teknis

Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta: Depdiknas

Hodge, A, Richardson, J, dan York, C, S., (2009), The Impact of Web-Based Homework Tool in University Algebra Courses on Student Learning and Strategies, Journal of Online Learning and Teaching, 5(4):618-629 Holden, J.T., (2005), An Intruction Media Selection Guide for Distance

Education, Unaited State Distance Learning Association (USDLA), USA: USDLA Official Publication

Kumar, R, K, dan Kumar, R, J., (2013), Effectiveness of E-learning in Teaching Chemistry with Reference Certain selected Variables, International Journal of Education and Practice 1(1):1-13

Kurniahayati, Dwi dan Syamsurizal., (2012), Pengembangan Pembelajaran Berbasis Web Centric Course pada Materi Stoikiometri untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa di SMA Titian Teras Jambi, Edu-Sains 1(1): 38-44

Kurniasih, I., dan Berlin, S., (2014), Panduan Membuat Bahan Ajar Buku Teks Pelajaran Sesuai dengan Kurikulum 2013, Surabaya: Kata Pena


(25)

81

Littlejohn, Falconer, dan Mcgill., (2008), Carakterising Effective E-learning resources, Elsevier Computers and Education 50:757-771

Munafifah, E., (2013), Pengembangan Bahan ajar Buku Teks Pelajaran IPA-Kimia SMP/MTs, Program Studi Pendidikan IPA-Kimia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan

Naidu, S., (2006). E-learning: a Guidebook of Principles, procedures, and Practices (edisi Revisi, 2006), New Delhi: Commonwealth Educational Media Center

Nugraha, D,A., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi SETS Berorientasi Konstruktivistik, Journal of Innovative Science Education 2(1):28

Padmo, D., (2004), Teknologi Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Belajar Melalui Teknologi Pembelajaran, Ciputat: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan

Parker, L, L, dan Loudon, G, M., (2013), Case Study Using Online Homework in Undergraduate Organic Chemistry: Results and Student Attitudes, J, Chem, Educ., 90:37-44

Permendikbud, (2014), Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Prawiradilaga, D, S., (2013), Mozaik Teknologi Pendidikan E-learning, Jakarta: Kencana

Ratnawati, B, Silaban, R, dan Eddiyanto., (2014), Analisis dan Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas X Semester I SMK Farmasi Sesuai KTSP, Jurnal Pendidikan Kimia 6(1):1-10

Rashty, D., (1999), E-learning Process Models, www.addwise.com/artikel/e-learning_Proces_Models.pdf, diakses 19 Februari 2010

Richards, Drelick, Henry, dan Roberston., (2011), Online Homwork, Help or Hidrance What Students Think How They Perform, J, Coll, Sci, Teach, 40:81-94

Ridwan, (2003), Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta


(26)

Setyosari, P., (2012), Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Siburian, T., (2014), Rahasia Bimbel, Jakarta: Pustaka Mina

Shin, D., (2002), A Web-based, Ineractive Virtual Laboratory System for Unit Operations and Process System Engineering Education: Issues, Design and Implementaion, Elsevier Computers and Education 26:319-330 Stockey, D., (2006), E-learning Definition and Explanationi,

www.derekstockey.com, di akses 19 Februari 2010

Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Pendekatan kuatitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta

Tasri, L., (2011), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web, Jurnal Medtek 3:2 Tim Pascasarjana UNIMED., (2010), Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis

& Disertasi. Medan: Program Pascasarjana UNIMED

Tocharman, M., (2009), Seri Pembelajaran, Diklat/BIMTEK KTSP DIT, Pembinaan SMA: DEPDIKNAS


(1)

4. Bahan ajar kimia SMA materi larutan asam basa berbasis web yang telah dikembangkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

5. Sebagai masukan bagi peneliti lainnya untuk mengembangkan bahan ajar berbasis web sesuai BSNP.

1.7. Definisi Operasional

1. Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan dalam upaya meningkatkan mutu.

2. Bahan Ajar Kimia Interaktif adalah bahan ajar kimia SMA/MA yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat melihat apa yang dikehendaki untuk proses-proses selanjutnya. Pengguna akan mendapatkan informasi atau umpan balik sesuai dengan aksi atau navigasi yang dipilih.

3. World Wide Web atau WWW atau juga dikenal dengan WEB adalah salah satu

layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet. Web dalam bahan ajar kimia merupakan kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan bahan ajar berupa teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jarigan-jaringan halaman (Hyperlink).


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Bahan ajar berbasis web pada materi pokok larutan asam basa yang telah beredar diinternet (web A, B, C dan D) sudah baik namun masih belum sesuai dengan tuntutan kurikulum artinya sebagian isi bahan ajar perlu direvisi. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan pada bahan ajar tersebut.

2. Bahan ajar kimia interaktif berbasis web yang telah dikembangkan memiliki kategori valid, sudah layak dan memenuhi standar BSNP.

3. Bahan ajar kimia interaktif berbasis web yang telah dikembangkan berdasarkan pendapat siswa memiliki nilai rata-rata sebesar 3,55 adalah valid, artinya layak untuk digunakan.

4. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan bahan ajar kimia interaktif berbasis web yang telah dikembangkan pada materi pokok larutan asam basa sebesar 72% sedangkan peningkatan hasil belajar siswa tanpa menggunakan bahan ajar yang telah dikembangkan sebesar 60%. 5. Terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan hasil belajar siswa


(3)

menggunakan bahan ajar kimia interaktif berbasis web dengan nilai signifikan 0,02 < 0,05.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disarankan bahwa :

1. Kepada guru dan pengguna bahan ajar

a. Sebaiknya penggunaan bahan ajar lebih memperhatikan kelayakan isi, urutan materi yang sistematis, sehingga tidak ada lagi yang tidak memenuhi standar kelayakan berdasarkan standar kelayakan BSNP. b. Sebelum menggunakan bahan ajar hendaknya menelaah terlebih

dahulu. Apabila ditemukan kekurangan atau kesalahan hendaknya diperbaiki terlebih dahulu sebelum disampaikan saat pembelajaran. 2. Kepada penulis bahan ajar

Dalam penulisan hendaknya diperhatikan kelayakan isi suatu buku dan KI, KD pada kurikulum yang berlaku untuk menghindari kesalahan konsep.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y., (2014), Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013, Bandung: Refika Aditama

Barak, M., (2007), Transition fro Traditional to ICT-enhanced Learning Environments in Undergraduate Chemestry Course, Elsevier Computers and Education 48:40-43

Baswedan, A., (2013), Kilas Balik Dunia Pendidikan di Indonesia, www.prestasi-iief.org, diakses 8 Desember 2014

Chang, R., (2005), Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1, Erlangga: Jakarta

Dick, W dan Carey, (2005), The Systemic Design Of Intructional (6 th ed). New York: Omegatype Typography, Inc

Depdiknas, 2006, Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu, Jakarta: Depdiknas

________, (2008), Panduan Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta: Depdiknas Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, (2010), Petunjuk Teknis

Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta: Depdiknas

Hodge, A, Richardson, J, dan York, C, S., (2009), The Impact of Web-Based Homework Tool in University Algebra Courses on Student Learning and Strategies, Journal of Online Learning and Teaching, 5(4):618-629 Holden, J.T., (2005), An Intruction Media Selection Guide for Distance

Education, Unaited State Distance Learning Association (USDLA), USA: USDLA Official Publication

Kumar, R, K, dan Kumar, R, J., (2013), Effectiveness of E-learning in Teaching Chemistry with Reference Certain selected Variables, International Journal of Education and Practice 1(1):1-13

Kurniahayati, Dwi dan Syamsurizal., (2012), Pengembangan Pembelajaran Berbasis Web Centric Course pada Materi Stoikiometri untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa di SMA Titian Teras Jambi, Edu-Sains 1(1): 38-44

Kurniasih, I., dan Berlin, S., (2014), Panduan Membuat Bahan Ajar Buku Teks Pelajaran Sesuai dengan Kurikulum 2013, Surabaya: Kata Pena


(5)

Littlejohn, Falconer, dan Mcgill., (2008), Carakterising Effective E-learning resources, Elsevier Computers and Education 50:757-771

Munafifah, E., (2013), Pengembangan Bahan ajar Buku Teks Pelajaran IPA-Kimia SMP/MTs, Program Studi Pendidikan IPA-Kimia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan

Naidu, S., (2006). E-learning: a Guidebook of Principles, procedures, and Practices (edisi Revisi, 2006), New Delhi: Commonwealth Educational Media Center

Nugraha, D,A., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Reaksi Redoks Bervisi SETS Berorientasi Konstruktivistik, Journal of Innovative Science Education 2(1):28

Padmo, D., (2004), Teknologi Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Belajar Melalui Teknologi Pembelajaran, Ciputat: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan

Parker, L, L, dan Loudon, G, M., (2013), Case Study Using Online Homework in Undergraduate Organic Chemistry: Results and Student Attitudes, J, Chem, Educ., 90:37-44

Permendikbud, (2014), Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Prawiradilaga, D, S., (2013), Mozaik Teknologi Pendidikan E-learning, Jakarta: Kencana

Ratnawati, B, Silaban, R, dan Eddiyanto., (2014), Analisis dan Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas X Semester I SMK Farmasi Sesuai KTSP, Jurnal Pendidikan Kimia 6(1):1-10

Rashty, D., (1999), E-learning Process Models, www.addwise.com/artikel/e-learning_Proces_Models.pdf, diakses 19 Februari 2010

Richards, Drelick, Henry, dan Roberston., (2011), Online Homwork, Help or Hidrance What Students Think How They Perform, J, Coll, Sci, Teach, 40:81-94

Ridwan, (2003), Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta


(6)

Setyosari, P., (2012), Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Siburian, T., (2014), Rahasia Bimbel, Jakarta: Pustaka Mina

Shin, D., (2002), A Web-based, Ineractive Virtual Laboratory System for Unit Operations and Process System Engineering Education: Issues, Design and Implementaion, Elsevier Computers and Education 26:319-330 Stockey, D., (2006), E-learning Definition and Explanationi,

www.derekstockey.com, di akses 19 Februari 2010

Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Pendekatan kuatitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta

Tasri, L., (2011), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web, Jurnal Medtek 3:2 Tim Pascasarjana UNIMED., (2010), Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis

& Disertasi. Medan: Program Pascasarjana UNIMED

Tocharman, M., (2009), Seri Pembelajaran, Diklat/BIMTEK KTSP DIT, Pembinaan SMA: DEPDIKNAS