PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 BINJAI T. P. 2014/2015.

iii

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN
MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
PADA MATERI SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA
SMA NEGERI 6 BINJAI T. P. 2014/2015
Dina Aslamiyah (NIM 4113131015)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang
dibelajarkan melalui model Problem Based eearning (PBL) dengan media
Animasi lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui
pembelajaran konvensional dengan media Animasi. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
XI SMA Negeri 6 Binjai yang terdiri dari 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan
dengan cara random sampling dengan mengambil 2 dari 3 kelas yaitu kelas XI
IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Sampel
penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol sebanyak 30 siswa. Instrumen yang
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes objektif dalam bentuk
pilihan ganda berjumlah 23 soal yang sudah valid dengan nilai reliabelitas sebesar
0,903. Kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan model PBL dengan
media animasi dan kelas kontrol diberi perlakuan secara konvensional dengan

media animasi. Dari hasil penelitian, untuk kelas eksperimen diperoleh nilai ratarata pre-test sebesar 45,07 dan post-test sebesar 90,58 dengan persentase
peningkatan hasil belajar sebesar 84%. Sedangkan nilai rata-rata pre-test untuk
kelas kontrol sebesar 48,98 dan post-test sebesar 78,26 dengan persentase
peningkatan hasil belajar sebesar 58%. Data hasil kelompok sampel berdistribusi
normal dan homogen. Hasil uji t pihak kanan diperoleh thitung = 12,87 dan ttabel =
1,671, sehingga thitung > ttabel yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan
hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang
dibelajarkan melalui model Problem Based eearning (PBL) dengan media
Animasi secara signifikan lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional dengan media Animasi.
Kata kunci: hasil belajar siswa, model Problem Based eearning (PBL), media
animasi, sistem koloid

iv

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmasirrahim, Alhamdulillahirabbil ‘Alamis puji das syukur
pesulis ucapkas kepada Allah Subhasahu Wa Ta’ala, atas berkat das rahmat-Nya,
pesulis dapat mesyelesaikas skripsi isi desgas baik. Skripsi berjudul “Pengaruh
Model Problem Based eearning (PBL) dengan Media Animasi terhadap Hasil

Belajar Kimia Siswa pada Materi Sistem Koloid di kelas XI IPA SMA Negeri
6 Binjai T. P. 2014/2015”, disusus ustuk memperoleh gelar Sarjasa Pesdidikas
Kimia, Fakultas Matematika Das Ilmu Pesgetahuas Alam Usiversitas Negeri
Medas.
Pada kesempatas isi pesulis mesgucapkas terima kasih kepada Dra.
Nurmalis, M.Si., sebagai doses pembimbisg skripsi (PS) yasg telah basyak
memberikas bimbisgas das saras-saras kepada pesulis sejak awal peselitias
sampai desgas selesaisya pesulisas skripsi isi. Ucapas terima kasih juga
disampaikas kepada Ibu Prof. Dr. Retso Dwi Suyasti, M.Si., Bapak Drs.
Eddyasto, Ph.D., das Ibu Jusifa Layla Sihombisg, S.Si., M.Sc., sebagai doses
pesguji yasg telah memberikas masukas das saras-saras mulai dari peselitias
sampai desgas selesaisya skripsi isi. Lebih lasjut ucapas terima kasih
disampaikas kepada Bapak Alm. Prof. Dr. Suharta, M.Si. selaku doses
pembimbisg akademik (PA), das Bapak Agus Kembares, S.Si., M.Si. yasg telah
bersedia mesjadi doses pembimbisg akademik (PA) mesggastikas doses
sebelumsya. Tak luput ucapas terimakasih juga di sampaikas kepada seluruh
Bapak das Ibu Doses beserta Staf Pegawai Jurusas Kimia FMIPA UNIMED yasg
sudah membastu pesulis. Ucapas terima kasih juga disampaikas kepada guruguru sekolah yasg telah mesdidik pesulis sehisgga pesulis dapat memperoleh
gelar Sarjasa. Ucapas terima kasih kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia das Siswa/i kelas XI SMA Negeri 6 Bisjai

yasg telah basyak membastu pesulis selama proses peselitias berlasgsusg.
Teristimewa pesulis sampaikas terima kasih kepada kedua Orasg Tua
pesulis, Muhammad Hussi Thamris das Aisyah yasg berjuasg keras dalam
mesdidik das mesyekolahkas serta mesdoakas pesulis sehisgga pesulis dapat
memperoleh gelar Sarjasa. Ucapas terima kasih juga kepada Kakak, Abasg, Om

v

Dika, Om Sutris, basg Fasi serta pihak keluarga laissya yasg telah memberikas
dukusgas/ motivasi das semasgat yasg luar biasa.
Terima kasih juga pesulis sampaikas kepada temas seperjuasgas, Imul,
Dwi, Uti, April, Fisa, Juli, Isu, Corry, Fitri, Cici das seluruh mahasiswa Kimia
Reguler A 2011 yasg selalu memberikas dukusgas das motivasi dalam
pesyelesaias skripsi isi.
Pesulis telah berupaya semaksimal musgkis dalam pesyelesaias skripsi isi,
samus pesulis mesyadari masih basyak kelemahas baik dari segi isi maupus tata
bahasa, ustuk itu pesulis mesgharapkas saras das kritik yasg bersifat
membasgus dari pembaca demi kesempursaas skripsi pesulis isi. Kirasya isi
skripsi pesulis isi bermasfaat bagi kita semua dalam memperkaya khasasah ilmu
pesdidikas saiss.


Medas,

Jusi 2015

Pesulis

Dina Aslamiyah

vi

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran


Halaman
i
ii
iv
vi
viii
ix
x

TAT I: PENDAHILIAN

1

1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
1.7.


1
4
4
4
4
5
5

Latar Belakang
Ruang Lingkup
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Definisi Operasional

TAT II: TINJAIAN PISTAKA

7


2.1.
2.2.
2.3.
2.4.

7
7
8
9
9
10
11
11
12
13
14
14
15
16

16
16
17
18
18

Belajar
Hasil Belajar
Model Pembelajaran
Model Problem Based eearning (PBL)
2.4.1. Pengertian Model PBL
2.4.2. Karakteristik Model PBe
2.4.3. Tujuan Model PBL
2.4.4. Sintaks Model PBL
2.4.5. Manfaat Model PBL
2.4.6. Kelebihan dan Kekurangan PBL
2.5. Media Pembelajaran
2.5.1. Pengertian Media Pembelajaran
2.5.2. Kegunaan Media Pendidikan
2.6. Media Animasi

2.6.1. Pengertian Animasi
2.6.2. Manfaat Media Animasi
2.6.3. Kelebihan dan Kekurangan Media Animasi
2.7. Materi Sistem Koloid
2.7.1. Sistem Dispersi

vii

2.7.2. Sistem Koloid
2.7.3. Sifat Koloid
2.7.4. Koloid Liofil dan Koloid Liofob
2.7.5. Pembuatan Koloid
2.7.6. Peranan Koloid
2.8. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian

19
20
25
26
28

29

TAT III: METODE PENELITIAN

P1

3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.

31
31
31
33
36
36
36


Lokasi dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel Kelas
Rancangan dan Variabel Penelitian
Instrumen Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
3.5.1. Persiapan Penelitian
3.5.2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

TAT IV: HASIL DAN PEMTAHASAN

41

4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.2. Data Hasil Penelitian
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1. Uji Normalitas Pre-test dan Post-test
4.2.2. Uji Homogenitas Pre-test dan Post-test
4.3. Analisis Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
4.3.1. Normalitas Data Gain
4.3.2. Homogenitas Data Gain
4.3.3. Persentase Peningkatan Hasil Belajar
4.4. Pengujian Hipotesis
4.5. Pembahasan

41
41
42
43
44
44
45
45
46
46
48
48

TAT V: KESIMPILAN DAN SARAN

52

5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

52
52

DAFTAR PISTAKA

54

ix

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. : Sintaks PBL
Tabel 2.2. : Perbedaan Umum Sistem Dispersi Suspensi, Koloid, dan
Larutan
Tabel 2.3. : Beberapa Jenis Koloid
Tabel 2.4. : Perbandingan Sifat Sol Hidrofil dengan Sol Hidrofob
Tabel 3.1. : Desain Penelitian
Tabel 3.2. : Tabel Penolong Untuk Pengujian Normalitas
Tabel 4.1. : Hasil Perolehan Rata-Rata Pre-test Dan Post-test
Tabel 4.2. : Uji Normalitas Data Pre-test Dan Post-test
Tabel 4.3. : Uji Homogenitas Data Pre-test Dan Post-test
Tabel 4.4. : Uji Normalitas Data Gain
Tabel 4.5. : Uji Homogenitas Data Gain
Tabel 4.6. : Persen Peningkatan Hasil Belajar
Tabel 4.7. : Hasil Uji Hipotesis

Halaman
12
18
19
26
32

39
43
44
45
45
46
47
48

viii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. : Efek Tyndall
Gambar 2.2. : Gerak Brown
Gambar 2.3. : (a) Koloid Fe(OH)3 yang Mengadsorbsi Ion H+ dan
(b) Koloid As2S3 yang Mengadsorbsi Ion S2Gambar 2.4. : Pesawat Cottrel
Gambar 2.5. : Proses Cuci Darah
Gambar 3.1. : Prosedur Penelitian
Gambar 4.1. : Diagram Hasil Rata-rata Pre-test dan Post-test Sampel
Gambar 4.2. : Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Halaman
20
21
22
22
25
37
43
47

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29
Lampiran 30
Lampiran 31
Lampiran 32
Lampiran 33
Lampiran 34

: Silabus Pembelajaran
: Rencana pelaksanaan Pembelajaran
: Lembar Analisis
: Media Animasi yang Digunakan
: Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Sebelum Validasi
: Soal Sebelum Validasi
: Kunci Jawaban Soal Sebelum Validasi
: Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Setelah Validasi
: Soal Setelah Validasi
: Kunci Jawaban Soal Setelah Validasi
: Perhitungan Validitas Tes
: Tabel Validitas Tes
: Perhitungan Reliabilitas Tes
: Tabel Reliabilitas Tes
: Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
: Tabel Tingkat Kesukaran
: Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Penelitian
: Tabel Daya Beda
: Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes
: Tabulasi Nilai Hasil Belajar
: Perhitungan Standar Deviasi Uji Kemampuan Siswa
: Uji Normalitas Data Hasil Belajar
: Uji Homogenitas Data Hasil Belajar
: Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
: Uji Normalitas Data Gain
: Uji Homogenitas Data Gain
: Pengujian Hipotesis
: Persentase Peningkatan Hasil Belajar
: Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment
: Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2)
: Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi-t (Tabel t)
: Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F
: Jadwal Kegiatan Penelitian
: Dokumentasi Penelitian di SMA Negeri 6 Binjai

Halaman
57
60
95
112
116
128
136
137
145
150
151
154
155
156
157
159
160
162
163
165
167
169
173
175
178
180
181
183
184
186
187
188
189
190

54

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., 2010, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta
Amir, M. T., 2010, Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning,
Kencana, Jakarta
Astuti, L. S., 2011, Peningkatan Hasil Belajar Konsep Kesetimbangan Kimia
Melalui Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning), Skripsi,
FITK, Universitas Isalm Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta
Dewi, R. S., dkk., 2013, Upaya Peningkatan Interaksi Sosial dan Prestasi Belajar
Siswa dengan Problem Based Learning pada Pembelajaran Kimia Pokok
Bahasan Sistem Koloid di SMA N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/ 2012,
Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 1: 15-20
Darma, S., dkk., 2015, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Ciri-Ciri
Makhluk Hidup dengan Menggunakan Media Video Animasi di SMP
Negeri, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran UNTAN Vol. 4 No. 1: 1-13
Dimyanti, dan Mudjiono , 2006, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Furoidah,

M.

F.,

2009,

Pengaruh

Penggunaan

Media

Animasi

Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Biologi Kelas VII MTS Surya Buana Malang, Skripsi, Universitas Negeri
Malang, Malang
Istarani, 2012, 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan
L.G, Noferi, 2013, Perbandingan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa
Menggunakan Multimedia Video Animasi dengan Media Gambar Charta
pada Materi Sistem Reproduksi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 5
Binjai T.P.2012/2013, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan
Nurani, Y., dkk., 2003, Strategi Pembelajaran, Universitas Terbuka, Jakarta
Pratiwi, B., dkk., 2013, Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual terhadap
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, Jurnal FKIP UNILA Vol. 1 No. 7: 1-12

55

Pratiwi, Y., dkk., 2014, Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta
Tahun Pelajaran 2013/ 2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) Vol. 3 No. 3:
2337-9995.
Purwanto, 2011, Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Rusman, 2012, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Rajawali Pers, Jakarta.
Sagala, S., 2012, Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Alfabeta, Bandung.
Sanjaya, W., 2008, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Silitonga, P. M., 2011, Statistik, Universitas Negeri Medan, Medan.
Slameto, 2010, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,
Jakarta.
Sudarmo, U., 2007, Kimia untuk SMA Kelas 2, Phibeta, Jakarta.
Sunaryan, Y., 2012, Kimia Dasar 2 Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia Terkini,
CV Yrama Widya, Bandung.
Suprijono, 2012, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Suyanti, R. D., 2006, Strategi Pembelajaran Kimia, Universitas Negeri Medan,
Medan.
Syah, M., 2009, Psikologi Belajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Trianto, 2011, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,
Jakarta.
Wasonowati, R. R. T., dkk., 2014, Penerapan Model Problem Based Learning
(PBL) pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau dari
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta

56

Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) Vol. 3 No. 3:
2337-9995.
Widya, S. P., 2012, Perbandingan Penggunaan Media Video dan Animasi
terhadap Hasil Belajar dan Minimalisasi Miskonsepsi Siswa Tentang Kultur
Jaringan di SMA Negeri 1 Lubukpakam, Skripsi, Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan, Medan.

1

BABBIB
PENDAHULUANB
1.1. LatarBBelakangBMasalahB
Pada dasarnya ilmu kimia merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan
alam (IPA) yang memegang peranan penting terhadap perkembangan dan
kemajuan teknologi. Bidang studi ini banyak digunakan dalam kehidupan seharihari, seperti bahan makanan, minuman, pakaian bahkan industri. Melihat begitu
pentingnya ilmu kimia dalam kehidupan manusia dan teknologi, para siswa perlu
dibekali

pengetahuan

dan

kemampuan

kimia,

agar

mampu

mengikuti

perkembangan ilmu dan teknologi yang saat ini menjadi prioritas pembangunan.
Namun disisi lain, ilmu kimia dapat dikategorikan ke dalam ilmu
pengetahuan yang kompleks sehingga tidak jarang para siswa mengalami
kesulitan saat mempelajarinya. Dalam mempelajari kimia, siswa memerlukan
pengetahuan yang mendalam untuk memahami konsep-konsep yang ada di dalam
pelajaran kimia. Siswa tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan dalam
berhitung tetapi juga dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menguasai
konsep yang bersifat abstrak. Sifat keabstrakan inilah yang menjadi penyebab
kesulitan siswa untuk memahami pelajaran kimia yang pada akhirnya
mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.
Salah satu konsep yang dipelajari pada mata pelajaran kimia di kelas XI
adalah sistem koloid. Dalam mempelajari sistem koloid, diperlukan kegiatan yang
dapat membangun pengetahuan siswa bukan hanya sekedar hafalan semata. Siswa
harus secara pribadi melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan proses
mentalnya seperti mengadakan pengamatan, melakukan percobaan, bersimulasi,
dan memecahkan masalah terkait dengan materi yang sedang dipelajari. Dengan
demikian kualitas tenaga pendidik akan sangat berpengaruh terhadap mutu
pendidikan yang dikelolanya terutama dalam mengajarkan siswa.
Oleh karena itu sebelum melakukan penelitian, peneliti memperhatikan
situasi, kondisi belajar dan melakukan observasi di tempat penelitian yaitu SMA
N 6 Binjai pada bulan Januari 2015. Peneliti mewawancarai beberapa siswa kelas

2

XI mengenai minatnya terhadap pelajaran kimia. Diantara sebagian siswa
berpendapat bahwa kimia merupakan pelajaran yang kurang diminati serta
merupakan pelajaran yang sulit, karena siswa hanya mengandalkan hafalan rumus
dan konsep saja. Selain itu peneliti juga menemukan bahwa laboratorium kurang
difungsikan untuk kegiatan pembelajaran karena kegiatan pembelajaran hanya
terbatas pada mencatat, latihan dan hafalan saja. Dapat dikatakan bahwa proses
pembelajaran yang diterapkan guru masih menggunakan metode pembelajaran
konvensional.
Menurut Sanjaya (2008), pembelajaran konvensional sering dianggap
sebagai metode yang membosankan. Selain itu, pembelajaran konvensional juga
kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun minat,
kemampuan berpikir serta sikap ilmiahnya.
Dari permasalahan yang ada, model pembelajaran Problem Based eearning
(PBL) dapat menjadi salah satu alternatif dari sekian banyak model pembelajaran
inovativ yang diterapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Astuti (2011)
mengemukakan

bahwa,

dalam

pembelajaran

berbasis

masalah

(PBL),

pembelajaran didasarkan pada struktur masalah yang nyata dengan kehidupan
sehari-hari dan berkaitan dengan konsep-konsep kimia yang akan dibelajarkan.
Semua informasi akan mereka kumpulkan melalui penelaahan materi ajar,
eksperimen, ataupun melalui diskusi dengan temannya, untuk dapat memecahkan
masalah yang dihadapinya. Dengan cara ini, siswa dapat mengetahui mengapa
mereka belajar dan dapat memahami setiap langkah yang dilakukan selama proses
belajar berlangsung. Selain itu, agar pembelajaran terlihat lebih menarik peneliti
menggunakan media Animasi pada proses belajar. Media Animasi dapat
menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara
alami maupun manipulasi. Dengan demikian, media Animasi dapat membantu
guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan
tidak membosankan.
Penelitian sehubungan dengan Problem Based eearning (PBL) telah banyak
dilakukan diantaranya Dewi (2013), meneliti upaya peningkatan interaksi sosial
dan prestasi belajar siswa dengan Problem Based eearning pada pembelajaran

3

kimia pokok bahasan sistem koloid di SMA N 5 Surakarta tahun pelajaran
2011/2012, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan PBL dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem koloid sebesar 90,63%. Hasil
penelitian lainnya dengan judul pelaksanaan model pembelajaran Problem Based
eearning (PBL) pada materi redoks kelas X SMA Negeri 5 Surakarta tahun
pelajaran 2013/2014, menunjukkan bahwa PBL dapat meningkatkan persentase
peserta didik yang mencapai KKM pada materi redoks sebesar 81,25% (Pratiwi,
2014). Penelitian lain dilakukan oleh Wasonowati (2014), dengan hasil
penelitiannya mengenai penerapan model Problem Based eearning (PBL) pada
pembelajaran hukum-hukum dasar kimia ditinjau dari aktivitas dan hasil belajar
siswa kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta tahun pelajaran 2013/2014,
menunjukkan bahwa PBL dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah
pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa dengan persentase peningkatan
berturut-turut adalah 78%; 81,24% dan 78,13%.
Lebih lanjut penelitian mengenai media Animasi yang dilakukan oleh Widya
(2012), dengan judul penelitian perbandingan penggunaan media video dan
animasi terhadap hasil belajar dan minimalisasi miskonsepsi siswa tentang kultur
jaringan di SMA Negeri 1 Lubukpakam, hasil penelitian yang diperoleh
menyatakan bahwa media animasi dapat menurunkan miskonsepsi siswa terhadap
materi yang diajarkan dengan persentase siswa yang mengalami miskonsepsi
sebesar 29%. Berikutnya, hasil penelitan perbandingan hasil belajar dan aktivitas
siswa menggunakan multimedia video animasi dengan media gambar charta pada
materi sistem reproduksi manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 5 Binjai t.p.
2012/2013, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan
multimedia video animasi mengalami peningkatan hasil belajar dengan rata-rata
sebesar 76,86% (Noferi, 2013).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
peneltian dengan judul: “PengaruhB ModelB Problem Based eearning (PBL)B
denganB MediaB AnimasiB terhadapB HasilB BelajarB KimiaB SiswaB padaB MateriB
SistemBKoloidBdiBkelasBXIBIPABSMABNegeriB6BBinjaiBT.BP.B2014/2015”.

4

1.2. RuangBLingkupB
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang
menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah model Problem Based
eearning (PBL) dengan media Animasi terhadap hasil belajar kimia siswa pada
materi sistem koloid di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Binjai t. p. 2014/2015.B
1.3. RumusanBMasalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian adalah sebagai berikut:
1.

Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui model Problem Based
eearning (PBL) dengan media Animasi lebih tinggi secara signifikan
dibandingkan hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran
konvensional dengan media Animasi?

2.

Berapa persen (%) kah gain ternormalisasi siswa pada materi sistem koloid
yang dibelajarkan melalui model Problem Based eearning (PBL) dengan
media Animasi?

1.4. BatasanBMasalahB
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.

Penelitian ini menggunakan model Problem Based eearning (PBL) dengan
media Animasi.

2.

Materi yang diberikan pada penelitian ini adalah sistem koloid.

3.

Hasil penelitian yang diukur adalah data hasil belajar siswa.

4.

Subjek penelitian adalah siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 6 Binjai t. p.
2014/2015.

1.5. TujuanBPenelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1.

Mengetahui apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui model
Problem Based eearning (PBL) dengan media Animasi lebih tinggi
dibandingkan hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran
konvensional dengan media Animasi.

5

2.

Mengetahui berapa persen (%) kah gain ternormalisasi siswa pada materi
sistem koloid yang dibelajarkan melalui model Problem Based eearning
(PBL) dengan media Animasi.

1.6. ManfaatBPenelitian
1.

Bagi Guru
Pertimbangan bagi para guru dalam memilih model dan media pembelajaran
yang efektif untuk digunakan dalam proses belajar mengajar kimia.

2.

Bagi Siswa
Meningkatkan pemahaman siswa tentang materi ajar yang diberikan guru.

3.

Bagi Peneliti
Menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan
kompetensi sebagai calon guru.

4.

Bagi Peneliti Selanjutnya
Bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

1.7. DefinisiBOperasionalB
1.

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar (Dimyanti, 2006). Dalam penelitian ini yang menjadi hasil belajar
adalah nilai atau skor yang diperoleh siswa pada tes akhir penelitian.

2.

Skor gain ternormalisasi adalah perbandingan dari skor gain aktual dan skor
gain maksimal. Skor gain aktual yaitu skor gain yang diperoleh siswa
sedangkan skor gain maksimal yaitu skor gain tertinggi yang mungkin
diperoleh siswa (Muflihah, 2008).

3.

Problem Based eearning (PBL) adalah salah satu model pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik dengan cara menghadapkan para peserta didik
tersebut dengan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupannya
(Istarani, 2012).
Adapun sintaks Problem Based eearning (PBL) menurut Trianto (2011)
adalah sebagai berikut:
Tahap 1:
masalahB

Tahapan
Orientasi siswa

Guru
pada Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan masalah logistik yang

6

Tahap 2: Mengorganisasi
untuk belajarB

siswa

Tahap 3: Membimbing penyelidikan
individual maupun kelompokB

Tahap 4: Mengembangkan
menyajikan hasil karya B

Tahap
5:
mengevaluasi
masalahB

4.

dan

Menganalisis
dan
proses pemecahan

dibutuhkan, mengajukan fenomena atau
demonstrasi
atau
cerita
untuk
memunculkan masalah, memotivasi
siswa untuk terlibat dalam pemecahan
masalah yang dipilih.
Guru membantu mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
Guru mendorong untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen,
untuk
mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah.
Guru membantu siswa merencanakan
dan menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan, video, dan model serta
membantu siswa berbagi tugas dengan
temannya.
Guru membantu siswa melakukan
refleksi
atau
evaluasi
terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses
pemecahan masalah yang digunakan

Media Animasi pembelajaran merupakan media yang berisi kumpulan
gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan
dilengkapi dengan audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesanpesan pembelajaran (Furoidah, 2009).

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN
MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA
PADA MATERI SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA
SMA NEGERI 6 BINJAI T. P. 2014/2015
Oleh :
Dina Aslamiyah
NIM 4113131015
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015

52

BABBV
KESIMPULANBDANBSARANB
B

5.1. KesimpulanB

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu:
1.

Rataan nilai hasil belajar kimia siswa kelas eksperimen setelah
diberikan pembelajaran menggunakan Problem Based eearning (PBL)
dengan media animasi adalah sebesar 90,58 + 5,36.

2.

Rataan nilai hasil belajar kimia siswa kelas kontrol setelah diberikan
pembelajaran secara konvensional dengan media animasi adalah
sebesar 78,26 + 5,59.

3.

Hasil belajar siswa yang dibelajarkan melalui model Problem Based
eearning (PBL) dengan media animasi secara signifikan lebih tinggi
dibandingkan

hasil

belajar

siswa

yang

dibelajarkan

melalui

pembelajaran konvensional dengan media animasi.
4.

Persen peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XI SMA Negeri 6
Binjai pada materi sistem koloid yang dibelajarkan menggunakan
Problem Based eearning dengan media animasi sebesar 84%
sedangkan yang dibelajarkan secara konvensional dengan media
animasi sebesar 58%.

5.2. SaranB
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan
hal-hal berikut:
1.

Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menggunakan model
pembelajaran Problem Based eearning (PBL) sebagai salah satu
alternativ

pembelajaran

karena

model

pembelajaran ini

dapat

meningkatkan hasil belajar kimia khususnya pada materi sistem koloid.
2.

Pihak sekolah hendaknya turut mendukung pengembangan model
Problem Based eearning (PBL) dengan melengkapi fasilitias belajar

53

seperti peralatan laboratorium dan alat peraga lainnya sehingga
membantu siswa dalam melakukan proses belajar terutama materi yang
mengharuskan siswa untuk melakukan praktikum.B
3.

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti model Problem Based
eearning (PBL) dengan media animasi, disarankan untuk lebih
memperhatikan kelemahan-kelemahan model PBL dan media animasi
untuk menghindari kesalahan dalam penelitian sehingga diperoleh hasil
yang maksimal.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDA ACEH

0 3 1

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI TEMPEH

0 5 18

PENGARUH KETERAMPILAN METAKOGNITIF TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

1 17 43

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LINGKUNGAN

1 19 69

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 METRO UTARA

0 11 83

KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SDN DI GUGUS IKAN LODAN KOTA SEMARANG

0 28 353

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI 4 KOTA TERNATE THE INFLUENCE OF INSTRUCTIONAL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MODEL TOWARD CRITICAL THINKING SKILL OF STUDENT

0 0 6

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI ZAMAN PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION PADA KELAS XI SMA NEGERI 1 KISARAN

0 0 12

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA LKS MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 KODI

6 19 60

PENGARUH MODEL POE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI KOLOID

0 0 14