IMPLEMENTASI NILAI-NILAI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF BAGI HASIL PADA
1
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF BAGI HASIL PADA
AJB BUMIPUTERA 1912 DIVISI SYARIAH JEMBER
Implementation Values Of Syariah In Perspective Profit Sharing
On AJB Bumiputera 1912 Division of Syariah Jember
Agustina Pratiwi, Akhmad Toha, Sugeng Iswono
Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember (UNEJ)
Jln. Kalimantan No. 37, Jember 68121
E-mail: agustinapratiwi15@yahoo.com
ABSTRACT
Implementation of sharia values in perspective of profit-sharing at AJB Bumiputera 1912
Sharia Division Jember should be made in accordance with Islamic law. The purpose of this
research was to determine the implementation of sharia values in perspective of profit-sharing
at AJB Bumiputera 1912 Sharia Division Jember. The research used qualitative paradigm with
descriptive research type. Interviews and documentation were used for data collection to obtain
more in-depth information, especially about what was not discovered in the observation. Key
informants in the research were Unit Head of AJB Bumiputera 1912 Sharia Division Jember.
The results showed that the operating system in 1912 Sharia Division Jember was in accordance
with Islamic law. Mechanism of profit-sharing applied by the company already used shariah
values by using mudharabah with mudharabah muthlaqah type. Profit sharing is based on the
profit sharing ratio of 70% compared to 30%. 70% is the profit for insurance participants and
30% is the company profit. Although mudharabah used by the company is in line with the
provisions of Islamic law, in practice it still has shortcomings. The weakness is that, in practice,
what is referred as mudharabah for the company is a direct agreement contained in the
insurance policy without the direct practice of ijab qobul (statement of consent) referred to the
contract, so that the ijab qobul to distinguish the shariah insurance form conventional practice
has not been made.
Keywords: Sharia value, profit sharing, mudharaba, consent qobul
Pentingnya
PENDAHULUAN
Asuransi,
karena
asuransi
merupakan lembaga yang mau menanggung
setiap resiko yang akan dihadapi nasabahnya
Latar Belakang
Saat ini risiko dapat terjadi kepada
baik perorangan maupun badan. Asuransi di
semua orang dalam kehidupan sehari-hari.
Indonesia secara umum terbagi menjadi dua,
Risiko
yaitu asuransi jiwa dan asuransi kerugian.
yang
terjadi
bisa
berupa
risiko
kematian, kecelakaan, sakit, atau dipecat dri
Asuransi jiwa merupakan lembaga yang
pekerjaan. Oleh sebab itu, maka setiap risiko
dapat
yang akan dihadapi harus dicegah agar tidak
meminimalisir kerugian pada diri seseorang.
menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.
Pertumbuhan asuransi jiwa di Indonesia saat
e- SOSPOL XXX
melindungi
diri
seseorang
dan
2
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
ini telah mengalami kemajuan yang sangat
pesat.
Banyaknya
permintaan
Berdasarkan pengamatan peneliti saat
masyarakat
melakukan observasi pendahuluan, peneliti
terhadap kebutuhan jasa asuransi jiwa menjadi
melihat terdapat beberapa perusahaan asuransi
penyebab naiknya aset asuransi jiwa di
konvensional yang memiliki produk syariah
Indonesia. Perkembangan asuransi jiwa yang
dan membuka cabang di Jember tetapi
meningkat juga terjadi di Jember. Berdasarkan
perkembangannya belum dapat dilihat. Kinerja
data dari Otoritas Jasa Keuangan perusahaan
perusahaan-perusahaan
asuransi jiwa yang berada di Jember salah
masih
satunya adalah AJB (Asuransi Jiwa Bersama)
masyarakat. Perusahaan asuransi konvensional
Bumiputera 1912.
yang mempunyai produk syariah maupun
dalam
tahap
asuransi
tersebut
promosi
kepada
Meningkatnya perkembangan asuransi di
asuransi syariah yang berlokasi di Jember
Indonesia, di sisi lain memunculkan adanya
hanya sebagai agen saja, tetapi operasionalnya
anggapan para ulama yang mengharamkan
masih belum berjalan. Walaupun ada beberapa
asuransi
perusahaan asuransi syariah
konvensional.
Sebagian
ulama
yang
sudah
melihat bahwa praktik asuransi konvensional
berjalan tetapi perusahaan tersebut hanya
tidak
memiliki sedikit polis asuransi, sehingga
dibenarkan
dalam
Islam
karena
mengandung unsur gharar, maysir dan riba’
kegiatan
didalamnya.
tersebut masih belum efektif.
Anggapan
mengharamkan
ulama
perusahaan
asuransi
konvensional
Berbeda dengan asuransi konvensional
merupakan salah satu alasan mulai muncul dan
yang memiliki produk syariah di Jember. AJB
berkembangnya asuransi berbasis syariah.
Bumiputera 1912 Divisi Syariah Jember
Asuransi
asuransi
yang
operasional
syariah
agar
merupakan salah satu jasa asuransi jiwa yang
masyarakat Indonesia dapat berasuransi sesuai
melakukan kegiatan operasional berdasarkan
dengan ketentuan syariat Islam. Masyarakat
prinsip syariat Islam. AJB Bumiputera 1912
Indonesia
Divisi Syariah Jember sebagai asuransi syariah
yang
didirikan
mayoritas
penduduknya
muslim menjadi salah satu faktor penyebab
dalam
praktiknya
besarnya
takaful
yang
peluang
bagi
asuransi
syariah.
menggunakan
berarti
tolong
prinsip
menolong.
Berdirinya lembaga keuangan berbasis syariah
Sebenarnya asuransi syariah memiliki kegiatan
dan
dunia
operasioanal yang sama dengan asuransi
perasuransian khususnya asuransi syariah saat
konvensional pada umumnya, hanya saja ada
ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat,
beberapa transaksi yang membedakan antara
mendorong AJB Bumiputera 1912 tidak hanya
asuransi
memiliki asuransi konvensional tetapi juga
syariah. Salah satu transaksi yang menjadi
membuka asuransi berbasis syariah.
pembeda antara asuransi syariah dengan
melihat
e- SOSPOL XXX
perkembangan
konvensional
dengan
asuransi
3
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
asuransi konvensional adalah transaksi dalam
pembagian keuntungan.
Pembagian keuntungan dalam asuransi
syariah dikenal dengan istilah bagi hasil.
Penerapan sistem bagi hasil ini masih perlu
dievaluasi lagi agar sesuai dengan prinsip
syariah dan tidak ada pihak yang dirugikan.
1 berkas klaim saja (ini tdk sesuai
komitmen dari surat bp Adi
Haris)dan [sic] sampai sekarang
belum ada hasilnya…” (Kompas,
2011).
Sumber:
http://www.kompas.com/suratpem
baca/read/20397 [27 Januari 2015]
Kasus Asuransi Syariah
Keuntungan asuransi syariah dibagikan kepada
(ASM)
perusahaan dan peserta berdasarkan rasio yang
terkait penerapan sistem pengelolaan syariah
disepakati diawal kontrak. Konsep ini disebut
tidak sesuai dengan syariah islam, sehingga
akad mudharabah.
memunculkan
Pertumbuhan asuransi syariah yang
menimbulkan
Mubarakah
kegelisahan
tuduhan
bahwa
publik
asuransi
berbasis syariah hanya berlabel syariah saja
antusias
sedangkan isinya atau kegiatan operasionalnya
masyarakat disisi lain juga mengakibatkan
sama saja dengan asuransi konvensional.
terjadinya
dapat
Berdasakan penjelasan tersebut maka penulis
menghambat pertumbuhan asuransi syariah di
tertarik untuk menelaah lebih jauh tentang
Indonesia. Terjadinya kasus pada asuransi
implementasi
syariah juga dapat menghambat perkembangan
perspektif bagi hasil pada AJB Bumiputera
asuransi syariah, salah satu kasus asuransi
1912 Divisi Syariah Jember.
meningkat
syariah
pesat
dan
ketimpangan
terjadi
pada
tingginya
sehingga
asuransi
syariah
dalam
syariah
mubarakah yang tidak membayarkan klaim
kepada pesertanya.
“Perusahaan kami ikut asuransi
kesehatan dari Asuransi Syariah
Mubarakah (ASM) 1 tahun dari
Juli 2009-Juli 2010. 1 bulan hingga
2 bulan lancar tapi kemudian
bulan-bulan berikutnya sampai
kontrak/polis berakhir belum juga
pembayaran
klaimnya
diselesaikan. Manager Keuangan
ASM bp Aldi Haris sudah
membuatkan surat yang isinya
akan menyelesaikan pembayaran
klaim dg cara bertahap dan
terjadwal, tetapi hal itu tidak
dijalankan oleh ASM. Sampai
kami menhubungi [sic] Direktur
Utamanya bp. Parmin , [sic]
kemudian stafnya hanya merespon
e- SOSPOL XXX
nilai-nilai
Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian
implementasi
ini
yaitu
nilai-nilai
“Bagaimanakah
syariah
dalam
perspektif bagi hasil pada AJB Bumiputera
1912 Divisi Syariah Jember?”
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang akan dicapai
yaitu untuk mendeskripsikan implementasi
nilai-nilai syariah dalam perspektif bagi hasil
pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
Jember
4
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
aktivitas ekonomi dan nilai-nilai syariah
senantiasa menjadi landasan utamanya. Sistem
ekonomi syariah akan lebih bermakna jika
Manfaat
Penelitian
menambah
ini
diharapkan
wawasan,
kepustakaan,
dan
mampu
dapat
dipraktekkan pada lembaga-lembaga yang
memperkaya
berkaitan langsung dengan ekonomi, seperti
memberikan
salah satunya adalah lembaga keuangan.
kontribuasi pada pengembangan teori, yang
berkaitan dengan sistem bagi hasil berdasarkan
Lembaga Keuangan
prinsip syariah.
Menurut Kasmir (2012:3),”pengertian
lembaga keuangan adalah setiap perusahaan
yang
TINJAUAN PUSTAKA
bergerak
di
bidang
keuangan,
menghimpun dana, menyalurkan dana atau
kedua-duanya.”
Konsep Nilai dalam Islam
Pengertian
tersebut
Kita sering mendengar dan bahkan
menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan
sering menggunakan istilah nilai. Nilai secara
oleh lembaga keuangan selalu berkaitan
umum memiliki pengertian yang sangat luas.
dengan bidang keuangan yang aktivitasnya
Kata nilai dalam bahasa inggris “value”,
menghimpun
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
menyalurkannya kembali kepada masyarakat
(KBBI)
terutama
Online
memiliki
arti
harga.
dana
dalam
dari
masyarakat
mendukung
dan
pembiayaan
Berdasarkan judul penelitian di dalam tinjauan
pembangunan ekonomi. Lembaga keuangan
pustaka ini kata nilai berhubungan erat dengan
berdasarkan aktivitasnya dibagi menjadi dua
keagamaan.
yaitu, lembaga keuangan bank dan lembaga
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
keuangan bukan bank.
(KBBI) Online,”nilai dalam kaitan keagamaan
adalah suatu konsep mengenai penghargaan
Asuransi
tinggi yang diberikan oleh masyarakat pada
Asuransi merupakan salah satu lembaga
beberapa masalah pokok dalam kehidupan
keuangan bukan bank. Kata asuransi berasal
keagamaan
yang
sehingga
dari bahasa Inggris, insurance. Insurance
dijadikan
pedoman
melakukan
mempunyai pengertian: (a) asuransi, dan (b)
kegiatan.” Islam menuntut dan mengarahkan
jaminan. Asuransi dalam bahasa Belanda
kaum muslimin untuk melakukan tindakan
berasal dari kata “assurantie”, yang dalam
sesuai dengan apa yang dibolehkan dan
hukum Belanda disebut verzekering yang
dilarang oleh Allah SWT. Oleh sebab itu,
berarti
Islam juga menganjurkan dalam melaksanakan
Prodjodikoro (dalam Ali 2008:1), asuransi
e- SOSPOL XXX
bersifat
suci
dalam
pertanggungan.
Menurut
Wirjono
5
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
adalah suatu persetujuan pihak yang menjamin
dengan asuransi konvensional. Perbedaan
dan berjanji kepada pihak yang dijamin, untuk
tersebut
antara
menerima
sumber
hukum,
sejumlah
uang premi
sebagai
lain
mengenai
asal-usul,
dewan pengawas, akad,
pengganti kerugian, yang mungkin akan
sharing of risk vs transfer of risk, pengelolaan
diderita oleh yang dijamin karena akibat dari
dana, investasi dana, kepemilikan dana, unsur
suatu peristiwa yang belum jelas.
premi, loading, sumber pembayaran klaim,
dan keuntungan.
Asuransi Syariah
Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor
21/DSN-MUI/X/2001
Pedoman
Salah satu perbedaan antara asuransi
Umum Syariah (dalam Manan 2012:238)
syariah dengan asuransi konvensional terletak
disebutkan bahwa yang dimaksud dengan
pada
asuransi
keuntungan
tadhamun)
syariah
adalah
tentang
Bagi Hasil pada Asuransi Syariah
(ta’min,
usaha
takaful
pada
keuntungan.
asuransi
Pembagian
syariah
lebih
tolong-
dikenal dengan sistem bagi hasil. Mardani
menolong diantara sejumlah orang atau pihak
(2012:195) menyatakan,”secara umum bagi
melalui investasi dalam bentuk aset dan atau
hasil atau akad kemitraan dalam bisnis dapat
melalui dana tabarru’ yang memberikan pola
dilakukan
pengembalian
mudharabah,
untuk
saling
atau
pembagian
menghadapi
risiko
diantaranya
yaitu
musyarakah,
akad
muzara’ah,
tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai
musaqah, dan mugharasah.” Akad-akad yang
dengan syariah.
telah
disebutkan
tersebut
penulis
hanya
Akad yang sesuai dengan syariah adalah
membahas tentang akad mudharabah, karena
akad yang tidak mengandung unsur gharar
akad mudharabah adalah akad yang paling
(penipuan), maysir (perjudian), riba’, zhulm
umum digunakan dalam asuransi syariah.
(penganiayaan), risywah (suap), barang haram,
Menurut Mardani (2012:195) secara
dan maksiat. Asuransi yang berdasarkan
terminologis mudharabah adalah akad kerja
prinsip syariah, harus sesuai dengan syariat
sama antara pemilik modal (shahibul mal)
Islam dengan kata lain akad yang dilakukan
dengan pengelola modal (mudharib) untuk
oleh
digunakan dalam aktivitas yang produktif
perusahaan
asuransi
tidak
boleh
bertentangan dengan syariat Islam.
dengan keuntungan akan dibagi anatara kedua
pihak sesuai dengan perjanjian yang telah
Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi
disepakati kedua belah pihak. Pendapat lain
Konvensional
dikemukakan
Menurut
(2012:46)
Hasan
(2014:54)
terdapat
memberikan arti mudharabah yaitu pemilik
beberapa perbedaan antara asuransi syariah
harta atau pemodal memberikan hartanya
e- SOSPOL XXX
Nafis
oleh
6
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
kepada orang lain yang bekerja dan berdagang
kualitatif, karena peneliti mengumpulkan data
untuknya
hasil
dari informasi deskriptif yang berupa kata-kata
akan dibagi antara
dari sumber penelitian, dan menggambarkan,
yang
disepakati
keuntungan nantinya
dengan
mereka berdua.
meringkas berbagai kondisi dan situasi yang
terdapat pada objek penelitian. Bogdan dan
Taylor (dalam Moleong 2012:4) menyatakan
Jenis-jenis Mudharabah
Hasan (2014:59) menyatakan bahwa
secara umum mudharabah
terbagi menjadi
dua jenis yaitu mudharabah muthlaqah dan
mudharabah muqayyadah.
1) Mudharabah muthlaqah adalah bentuk
perjanjian kerjasama antara shahibul mal
dan mudharib yang cakupannya sangat luas
dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis
usaha, waktu, dan daerah bisnis. Hal ini
berarti bahwa shahibul mal memberikan
kekuasaan
yang
sangat
besar
kepada
mudharib atau asuransi syariah untuk
menjalankan usahanya.
bahwa,
“Metodologi kualitatif sebagai
prosedur yang menghasilkan data
deskriptif yang berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat
diamati.
Menurut
mereka
pendekatan ini diarahkan pada
latar dan individu tersebut secara
holistik (utuh). Jadi dalam hal ini
tidak boleh mengisolasi individu
atau organisasi ke dalam variabel
atau hipotesis tetapi perlu
memandangnya sebagai bagian
dari suatu keutuhan.”
Observasi pendahuluan dilakukan untuk
mempermudah dan membantu peneliti dalam
2) Mudharabah muqayyadah adalah bentuk
memperoleh informasi secara umum mengenai
kebalikan dari mudharabah muthlaqah
nilai-nilai syariah dalam perspektif bagi hasil
dimana mudharib mendapat pembatasan
pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
dalam menjalankan usahanya baik itu jenis,
Jember dan gambaran awal perusahaan.
waktu, dan tempat usaha. Sehingga dalam
Pemilihan informan dalam penelitian
hal ini merupakan usaha kerja sama yang
kualitatif harus dilakukan dengan selektif,
dalam perjanjiannya akan dibatasi oleh
karena informan memberikan manfaat kepada
kehendak shahibul mal, selagi dalam
peneliti
bentuk-bentuk yang dihalalkan oleh hukum
mendapatkan informasi lebih dalam yang
islam.
dibutuhkan selama penelitian. Peneliti dalam
untuk
penelitian
METODE PENELITIAN
dalam
dapat
kualitatif
memilih
dan
menggali
diberikan
dan
kebebasan
menentukan
jumlah
informan. Informan kunci dipilih peneliti
Tipe penelitian ini menggunakan tipe
penelitian
deskriptif
e- SOSPOL XXX
dengan
pendekatan
karena tidak semua karyawan AJB Bumiputera
1912 Divisi Syariah Jember bisa memberikan
7
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
informasi mengenai objek penelitian, sehingga
sehingga
informan kunci bisa menunjuk informan
memberikan gambaran yang jelas mengenai
selanjutnya yang bisa memberikan informasi
obajek penelitian. Data yang dianggap penting
mengenai objek penelitian sebagai tambahan
dan diperlukan diolah untuk memenuhi tujuan
informasi sampai data yang diperlukan dalam
yang ingin dicapai sesuai dengan rumusan
penelitian terpenuhi. Jumlah informan akan
masalah yang telah dirumuskan, sehingga data
disesuaikan dengan kebutuhan data informasi
penting tidak akan terabaikan.
sesuai dengan tujuan penelitian sampai data
data
yang
diperoleh
dapat
Langkah selanjutnya yaitu penyajian
terkumpul secara lengkap.
data. Data yang telah direduksi kemudian
Informan kunci dalam penelitian ini adalah:
disajikan
Nama
: M. Ichsanuddin
Jabatan
: Kepala Unit
Topik Wawancara
: Bagi Hasil pada AJB
Bumiputera 1912 Divisi Syariah Jember
memudahkan peneliti untuk memahami dan
dalam
bentuk
narasi
sehingga
mempelajari secara keseluruhan gambaran dari
objek penelitian. Data yang telah disajikan
dalam bentuk narasi dan dideskripsikan oleh
Analisis
dilakukan
data
dengan
dalam
penelitian
mengikuti
ini
prosedur
peneliti
maka
kesimpulan
peneliti
berdasarkan
dapat
menarik
fakta-fakta
yang
dipaparkan oleh Sugiyono yaitu menggunakan
terjadi dilapangan. Saat penelitian berlangsung
reduksi data. Miles dan Huberman (dalam
peneliti
Sugiyono,
mengemukakan
terhadap kesimpulan data dengan melakukan
bahwa,”aktivitas dalam analisis data kualitatif
wawancara secara mendalam dan dilakukan
dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara berulang-ulang agar hasil penelitian
secara terus-menerus sampai tuntas sehingga
tersebut teruji kebenarannya.
2011:246)
otomatis
melakukan
verifikasi
datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis
HASIL DAN PEMBAHASAN
data, yaitu reduksi data, penyajian data, dan
Bagi Hasil pada Perusahaan
penarikan kesimpulan dan verifikasi.”
Keuntungan
Analisis data yang dilakukan peneliti
yang
diharapkan
di
dalam penelitian ini yaitu peneliti melakukan
asuransi syariah dikenal dengan istilah bagi
reduksi data. Data yang telah dikumpulkan
hasil.
selama penelitian berlangsung dipilih hal-hal
keuntungan antara peserta dengan perusahaan
yang pokok dan memfokuskan data yang
sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah
penting yang berkaitan dengan nilai-nilai
pihak. Bagi hasil di asuransi syariah harus
syariah dalam perspektif bagi hasil yang telah
terjadi keadilan, sehingga jika ada keuntungan
diperoleh peneliti mulai dari wawancara,
akan dibagi rata sesuai dengan persentase
observasi,
kesepakatan antara kedua belah pihak dan jika
studi
kepustakaan
dan
studi
dokumentasi selama penelitian berlangsung,
e- SOSPOL XXX
Bagi
hasil
merupakan
pembagian
ada kerugian maka akan dirasakan bersama.
8
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
Jember
dalam
menggunakan
kegiatan
istilah
operasionalnya
bagi
hasil
dalam
AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Jember
terjadi sejak awal perjanjian antara peserta dan
perusahaan.
Hal
ini
disebabkan
akad
pembagian keuntungannya. Keuntungan yang
mudharabah pada perusahaan sudah langsung
diperoleh
tertuang dalam polis asuransi.
AJB
Bumiputera
1912
Divisi
Syariah Jember berasal dari hasil investasi
Walaupun sudah menggunakan akad
yang akan dibagi perdasarkan persentase bagi
mudharabah tetapi dalam prakteknya AJB
hasil yang telah disepakati di awal kontrak.
Bumiputera 1912 Divisi Syariah Jember masih
Besarnya keuntungan yang akan diberikan
terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan
AJB Bumiputera
Divisi
Jember
tersebut dikarenakan dalam prakteknya akad
kepada
tergantung
hasil
mudharabah dalam perusahaan lebih dikenal
peserta
Syariah
dari
investasinya. Semakin besar hasil investasi
sebagai bentuk perjanjian tertulis
maka dana santunan yang didapat semakin
perusahaan dengan peserta asuransi. Akad
besar.
mudharabah di AJB Bumiputera 1912 Divisi
antara
Syariah Jember langsung terjadi ketika peserta
melakukan kesepakatan dengan perusahaan,
Akad Mudharabah pada Perusahaan
AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
sehingga tidak terjadi praktek langsung adanya
dalam kegiatan operasionalnya menggunakan
ijab qobul yang sesuai dengan ketentuan
nilai-nilai yang sesuai dengan hukum Islam,
syariat Islam. Ijab qobul dalam perusahaan
begitu juga dengan pembagian keuntungannya.
hanya tertera dalam polis asuransi peserta.
Keuntungan di AJB Bumiputera 1912 Divisi
Syariah dibagi berdasarkan konsep bagi hasil.
Bagi hasil yang diterapkan oleh perusahaan
menggunakan akad mudharabah.
Akad
mudharabah
Penentuan Besaran Bagi Hasil
Akad
mudharabah
yang
diterapkan
dalan perusahaan juga menjelaskan persentase
terjadi
bagi hasil yang lebih dikenal dengan istilah
diperusahaan yaitu peserta asuransi tidak dapat
nisbah bagi hasil. Nisbah bagi hasil yang
memberikan batasan-batasan tertentu kepada
diterapkan perusahaan yaitu 70% dibanding
perusahaan mengenai pengelolaan dananya
30%. 70% merupakan keuntungan peserta
sehingga semua pengelolaan dana mengikuti
asuransi
aturan perusahaan dan peserta tidak dapat
keuntungan perusahaan. Akad mudharabah
menolak ketentuan-ketentuan yang berlaku.
dalam perusahaan dapat dikategorikan ke
Akad
dapat
dalam jenis akad mudharabah muthlaqah,
akad
sehingga ketentuan persentase bagi hasil pada
mudharabah muthlaqah. Akad mudharabah di
perusahaan tidak dapat diganti. Persentase
mudharabah
dikategorikan
e- SOSPOL XXX
ke
yang
tersebut
dalam
jenis
syariah
dan
30%
merupakan
9
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
nisbah bagi hasil tersebut telah tercantum di
tabarru’ pertahunnya tidak bisa ditentukan
dalam polis asuransi, sehingga persentase bagi
karena besarnya dana tabarru’ dan premi yang
hasil
dikeluarkan peserta bergantung dari umur
tersebut
disepakati
saat
peserta
menandatangani polis asuransi. Pembagian
peserta dan lama periode asuransi.
keuntungan yang telah disepakati tesebut akan
diterima peserta saat akhir periode perjanjian
Pembayaran Bagi Hasil
kontrak atau saat terjadi klaim dari peserta
dalam bentuk manfaat asuransi.
Mudharabah akan dibayarkan oleh AJB
Bumiputera 1912 Divisi Syariah Jember
kepada peserta asuransi jika kontrak selesai
atau terjadi klaim oleh peserta. Pencairan dana
Perhitungan Bagi Hasil
Perhitungan bagi hasil antara ketiga
ke peserta biasanya memiliki tenggang waktu
produk asuransi di AJB Bumiputera 1912
dari pengajuan berkas selama sepuluh hari
Divisi Syariah Jember memiliki kesamaan.
kerja.
Bagi hasil di AJB Bumiputera 1912 Divisi
Syariah
dihitung
prinsip
terdapat pada ketiga produk AJB Bumiputera
mudharabah dengan ketentuan pembagian
1912 Syariah memiliki perbedaan. Produk
70% peserta dan 30% perusahaan. Lamanya
mitra
masa asuransi tergantung dari peserta, lebih
penerimaan dana, tetapi bisa juga diterima
lama masa asuransi maka hasil investasi yang
sekaligus.
dibagikan juga akan semakin besar. Bagi hasil
dengan kesepakatan antara peserta dengan
tiap tahun di perusahaan dihitung berdasarkan
perusahaan saat awal kontrak. Produk mitra
rumus yaitu jumlah dana investasi dikali
mabrur dan mitra amanah dalam penerimaan
asumsi bagi hasil dikali bagian investasi
dananya tidak mengenal penerimaan secara
ditambah dengan jumlah bagi hasil tahun
bertahap, penerimaan dana diterima secara
sebelumnya.
sekaligus saat terjadi klaim atau habis kontrak.
Mekanisme
berdasarkan
Mekanisme pembayaran bagi hasil yang
perhitungan
pengelolaan
iqra’
memiliki
Pembayaran
tahapan
dilakukan
dalam
sesuai
Klaim yang diajukan peserta saat akhir
dana di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
perjanjian
Jember dalam prakteknya sudah tersistem,
mengundurkan diri maka peserta berhak untuk
sehingga jika ada peserta yang bergabung
mendapatkan manfaat asuransi yang terdiri
dengan perusahaan maka karyawan AJB
dari dana tabungan yang telah disetorkan
Bumiputera 1912 Divisi Syariah Jember hanya
ditambah bagi hasil atas investasi perusahaan
memasukkan data peserta ke komputer dan
yang dinamakan dengan istilah nilai tunai.
perhitungan dananya akan muncul dengan
Peserta asuransi meninggal dunia sewaktu
secara
masa kontrak maka ahli waris peserta asuransi
otomatis.
e- SOSPOL XXX
Besar
persentase
dana
asuransi
dan
saat
peserta
10
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
akan memperoleh pembagian hasil keuntungan
perusahaan dan peserta asuransi
yang diperoleh perusahaan atas investasinya
mal) mendapatkan 70% sesuai kesepakatan
dan dana tabungan yang telah disetorkan atau
awal atau sesuai dengan isi perjanjian polis
“nilai tunai” ditambah lagi dengan dana
asuransi. Hasil pembagian keuntungan miliki
santunan
santunan
peserta yang 70% dimasukkan ke dalam
kebajikan ditetapkan oleh perusahaan diluar
rekening tabungan dan rekening tabarru’ milik
bagi hasil keuntungan investasi.
peserta dan akan dibayarkan kepada peserta
perusahaan.
Besarnya
(shahibul
dalam bentuk manfaat asuransi.
Mekanisme Bagi Hasil pada Perusahaan
Mekanisme
pengelolaan
dana
PENUTUP
perusahaan dilakukan berdasarkan berdasarkan
akad
mudharabah
muthlaqah.
Skema
Kesimpulan
mudharabah di AJB Bumiputera 1912 Divisi
Sistem operasional di AJB Bumiputera
Syariah Jember yaitu mula-mula peserta
1912 Divisi Syariah Jember sesuai dengan
menandatangani polis asuransi sebagai bukti
syariat Islam. Mekanisme bagi hasil yang
bahwa peserta menyetujui semua ketentuan
diterapkan
yang ada pada perusahaan begitu juga dalam
menggunakan nilai-nilai syariah. Nilai syariah
hal pembagian keuntungan. Setelah terjadi
yang diterapkan dalam bagi hasil di AJB
kesepakatan peserta membayarkan sejumlah
Bumiputera 1912 Divisi Syariah Jember
premi kepada perusahaan. Premi peserta yang
menggunakan akad mudharabah dengan jenis
dibayarkan ke perusahaan akan dikurangi
akad mudharabah muthlaqah.
biaya. Dana yang terkumpul dari peserta
ada
perusahaan
Akad mudharabah yang
sudah
terjadi di
setelah dikurangi biaya operasional oleh
perusahaan sesuai dengan syariat Islam karena
perusahaan akan dimasukkan ke dalam dua
akad mudharabah di perusahaan diartikan
rekening
sebagai kerjasama antara peserta sebagai
yang
berbeda
yaitu
rekening
tabungan dan rekening tabarru’.
shahibul
mal
dan
perusahaan
sebagai
Total dana dikedua tabungan tersebut
mudharib. Walaupun akad mudharabah yang
akan diinvestasikan oleh AJB Bumiputera
digunakan perusahaan sesuai dengan ketentuan
1912 Divisi Syariah Jember. Investasi yang
syariat Islam tetapi dalam prakteknya masih
dilakukan oleh perusahaan dikelola sendiri
memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut
oleh Bumiputera Syariah. Hasil dari investasi
yaitu dalam prakteknya akad mudharabah
atau keuntungan dari investasi tesebut akan
pada perusahan merupakan suatu perjanjian
dibagi antara pihak asuransi (mudharib)
yang tertuang langsung dalam polis asuransi
mendapatkan
tanpa dipraktekkan secara langsung ijab qobul
e- SOSPOL XXX
30%
sebagai
keuntungan
11
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
yang dimaksudkan dalam akad, sehingga ijab
qobul sebagai pembeda praktek asuransi
syariah dengan konvensional belum dilakukan.
Saran
1. AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Manan, A. 2012. Hukum Ekonomi Syariah
dalam
Perspektif
Kewenangan
Peradilan Agama. Jakarta: Kharisma
Putra Utama.
Jember perlu melakukan evaluasi terutama
dalam operasional perusahaan harus lebih
Mardani. 2012. Fiqih Ekonomi Syariah.
Jakarta: Kencana..
dipraktekkan sesuai dengen ketentuan
syariat Islam yang berlaku, terutama untuk
akad
mudharabahnya,
sehingga
jelas
adanya praktek ijab qobul dalam akad.
2. Kualitas
sumber
daya
manusia
di
perusahaan harus lebih ditingkatkan agar
yang menjadi nilai jual bukan hanya
sekedar sistem bagi hasilnya tetapi juga
Moleong, L. J. 2012. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nafis, A. W. 2012. Manajemen Asuransi
syariah.
Lumajang:
Cendekia
Publishing.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif,
Kuantitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
nilai syariahnya.
DAFTAR BACAAN
Buku
Ali, Z. 2008. Hukum Asuransi Syariah.
Jakarta: Sinar Grafika.
Hasan, N. I. 2014. Pengantar Asuransi
Syariah. Jakarta: Referensi.
e- SOSPOL XXX
Internet
Kompas, 2011. Asuransi Syariah Mubarakah
Pembayaran Klaimnya Bermasalah.
http://www.kompas.com/suratpembac
a/read/20397 [27 Januari 2015]
Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia. Kamus
Besar Bahasa Indonesia Online.
http://http://kbbi.web.id [12 Februari
2015]
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF BAGI HASIL PADA
AJB BUMIPUTERA 1912 DIVISI SYARIAH JEMBER
Implementation Values Of Syariah In Perspective Profit Sharing
On AJB Bumiputera 1912 Division of Syariah Jember
Agustina Pratiwi, Akhmad Toha, Sugeng Iswono
Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember (UNEJ)
Jln. Kalimantan No. 37, Jember 68121
E-mail: agustinapratiwi15@yahoo.com
ABSTRACT
Implementation of sharia values in perspective of profit-sharing at AJB Bumiputera 1912
Sharia Division Jember should be made in accordance with Islamic law. The purpose of this
research was to determine the implementation of sharia values in perspective of profit-sharing
at AJB Bumiputera 1912 Sharia Division Jember. The research used qualitative paradigm with
descriptive research type. Interviews and documentation were used for data collection to obtain
more in-depth information, especially about what was not discovered in the observation. Key
informants in the research were Unit Head of AJB Bumiputera 1912 Sharia Division Jember.
The results showed that the operating system in 1912 Sharia Division Jember was in accordance
with Islamic law. Mechanism of profit-sharing applied by the company already used shariah
values by using mudharabah with mudharabah muthlaqah type. Profit sharing is based on the
profit sharing ratio of 70% compared to 30%. 70% is the profit for insurance participants and
30% is the company profit. Although mudharabah used by the company is in line with the
provisions of Islamic law, in practice it still has shortcomings. The weakness is that, in practice,
what is referred as mudharabah for the company is a direct agreement contained in the
insurance policy without the direct practice of ijab qobul (statement of consent) referred to the
contract, so that the ijab qobul to distinguish the shariah insurance form conventional practice
has not been made.
Keywords: Sharia value, profit sharing, mudharaba, consent qobul
Pentingnya
PENDAHULUAN
Asuransi,
karena
asuransi
merupakan lembaga yang mau menanggung
setiap resiko yang akan dihadapi nasabahnya
Latar Belakang
Saat ini risiko dapat terjadi kepada
baik perorangan maupun badan. Asuransi di
semua orang dalam kehidupan sehari-hari.
Indonesia secara umum terbagi menjadi dua,
Risiko
yaitu asuransi jiwa dan asuransi kerugian.
yang
terjadi
bisa
berupa
risiko
kematian, kecelakaan, sakit, atau dipecat dri
Asuransi jiwa merupakan lembaga yang
pekerjaan. Oleh sebab itu, maka setiap risiko
dapat
yang akan dihadapi harus dicegah agar tidak
meminimalisir kerugian pada diri seseorang.
menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.
Pertumbuhan asuransi jiwa di Indonesia saat
e- SOSPOL XXX
melindungi
diri
seseorang
dan
2
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
ini telah mengalami kemajuan yang sangat
pesat.
Banyaknya
permintaan
Berdasarkan pengamatan peneliti saat
masyarakat
melakukan observasi pendahuluan, peneliti
terhadap kebutuhan jasa asuransi jiwa menjadi
melihat terdapat beberapa perusahaan asuransi
penyebab naiknya aset asuransi jiwa di
konvensional yang memiliki produk syariah
Indonesia. Perkembangan asuransi jiwa yang
dan membuka cabang di Jember tetapi
meningkat juga terjadi di Jember. Berdasarkan
perkembangannya belum dapat dilihat. Kinerja
data dari Otoritas Jasa Keuangan perusahaan
perusahaan-perusahaan
asuransi jiwa yang berada di Jember salah
masih
satunya adalah AJB (Asuransi Jiwa Bersama)
masyarakat. Perusahaan asuransi konvensional
Bumiputera 1912.
yang mempunyai produk syariah maupun
dalam
tahap
asuransi
tersebut
promosi
kepada
Meningkatnya perkembangan asuransi di
asuransi syariah yang berlokasi di Jember
Indonesia, di sisi lain memunculkan adanya
hanya sebagai agen saja, tetapi operasionalnya
anggapan para ulama yang mengharamkan
masih belum berjalan. Walaupun ada beberapa
asuransi
perusahaan asuransi syariah
konvensional.
Sebagian
ulama
yang
sudah
melihat bahwa praktik asuransi konvensional
berjalan tetapi perusahaan tersebut hanya
tidak
memiliki sedikit polis asuransi, sehingga
dibenarkan
dalam
Islam
karena
mengandung unsur gharar, maysir dan riba’
kegiatan
didalamnya.
tersebut masih belum efektif.
Anggapan
mengharamkan
ulama
perusahaan
asuransi
konvensional
Berbeda dengan asuransi konvensional
merupakan salah satu alasan mulai muncul dan
yang memiliki produk syariah di Jember. AJB
berkembangnya asuransi berbasis syariah.
Bumiputera 1912 Divisi Syariah Jember
Asuransi
asuransi
yang
operasional
syariah
agar
merupakan salah satu jasa asuransi jiwa yang
masyarakat Indonesia dapat berasuransi sesuai
melakukan kegiatan operasional berdasarkan
dengan ketentuan syariat Islam. Masyarakat
prinsip syariat Islam. AJB Bumiputera 1912
Indonesia
Divisi Syariah Jember sebagai asuransi syariah
yang
didirikan
mayoritas
penduduknya
muslim menjadi salah satu faktor penyebab
dalam
praktiknya
besarnya
takaful
yang
peluang
bagi
asuransi
syariah.
menggunakan
berarti
tolong
prinsip
menolong.
Berdirinya lembaga keuangan berbasis syariah
Sebenarnya asuransi syariah memiliki kegiatan
dan
dunia
operasioanal yang sama dengan asuransi
perasuransian khususnya asuransi syariah saat
konvensional pada umumnya, hanya saja ada
ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat,
beberapa transaksi yang membedakan antara
mendorong AJB Bumiputera 1912 tidak hanya
asuransi
memiliki asuransi konvensional tetapi juga
syariah. Salah satu transaksi yang menjadi
membuka asuransi berbasis syariah.
pembeda antara asuransi syariah dengan
melihat
e- SOSPOL XXX
perkembangan
konvensional
dengan
asuransi
3
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
asuransi konvensional adalah transaksi dalam
pembagian keuntungan.
Pembagian keuntungan dalam asuransi
syariah dikenal dengan istilah bagi hasil.
Penerapan sistem bagi hasil ini masih perlu
dievaluasi lagi agar sesuai dengan prinsip
syariah dan tidak ada pihak yang dirugikan.
1 berkas klaim saja (ini tdk sesuai
komitmen dari surat bp Adi
Haris)dan [sic] sampai sekarang
belum ada hasilnya…” (Kompas,
2011).
Sumber:
http://www.kompas.com/suratpem
baca/read/20397 [27 Januari 2015]
Kasus Asuransi Syariah
Keuntungan asuransi syariah dibagikan kepada
(ASM)
perusahaan dan peserta berdasarkan rasio yang
terkait penerapan sistem pengelolaan syariah
disepakati diawal kontrak. Konsep ini disebut
tidak sesuai dengan syariah islam, sehingga
akad mudharabah.
memunculkan
Pertumbuhan asuransi syariah yang
menimbulkan
Mubarakah
kegelisahan
tuduhan
bahwa
publik
asuransi
berbasis syariah hanya berlabel syariah saja
antusias
sedangkan isinya atau kegiatan operasionalnya
masyarakat disisi lain juga mengakibatkan
sama saja dengan asuransi konvensional.
terjadinya
dapat
Berdasakan penjelasan tersebut maka penulis
menghambat pertumbuhan asuransi syariah di
tertarik untuk menelaah lebih jauh tentang
Indonesia. Terjadinya kasus pada asuransi
implementasi
syariah juga dapat menghambat perkembangan
perspektif bagi hasil pada AJB Bumiputera
asuransi syariah, salah satu kasus asuransi
1912 Divisi Syariah Jember.
meningkat
syariah
pesat
dan
ketimpangan
terjadi
pada
tingginya
sehingga
asuransi
syariah
dalam
syariah
mubarakah yang tidak membayarkan klaim
kepada pesertanya.
“Perusahaan kami ikut asuransi
kesehatan dari Asuransi Syariah
Mubarakah (ASM) 1 tahun dari
Juli 2009-Juli 2010. 1 bulan hingga
2 bulan lancar tapi kemudian
bulan-bulan berikutnya sampai
kontrak/polis berakhir belum juga
pembayaran
klaimnya
diselesaikan. Manager Keuangan
ASM bp Aldi Haris sudah
membuatkan surat yang isinya
akan menyelesaikan pembayaran
klaim dg cara bertahap dan
terjadwal, tetapi hal itu tidak
dijalankan oleh ASM. Sampai
kami menhubungi [sic] Direktur
Utamanya bp. Parmin , [sic]
kemudian stafnya hanya merespon
e- SOSPOL XXX
nilai-nilai
Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian
implementasi
ini
yaitu
nilai-nilai
“Bagaimanakah
syariah
dalam
perspektif bagi hasil pada AJB Bumiputera
1912 Divisi Syariah Jember?”
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang akan dicapai
yaitu untuk mendeskripsikan implementasi
nilai-nilai syariah dalam perspektif bagi hasil
pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
Jember
4
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
aktivitas ekonomi dan nilai-nilai syariah
senantiasa menjadi landasan utamanya. Sistem
ekonomi syariah akan lebih bermakna jika
Manfaat
Penelitian
menambah
ini
diharapkan
wawasan,
kepustakaan,
dan
mampu
dapat
dipraktekkan pada lembaga-lembaga yang
memperkaya
berkaitan langsung dengan ekonomi, seperti
memberikan
salah satunya adalah lembaga keuangan.
kontribuasi pada pengembangan teori, yang
berkaitan dengan sistem bagi hasil berdasarkan
Lembaga Keuangan
prinsip syariah.
Menurut Kasmir (2012:3),”pengertian
lembaga keuangan adalah setiap perusahaan
yang
TINJAUAN PUSTAKA
bergerak
di
bidang
keuangan,
menghimpun dana, menyalurkan dana atau
kedua-duanya.”
Konsep Nilai dalam Islam
Pengertian
tersebut
Kita sering mendengar dan bahkan
menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan
sering menggunakan istilah nilai. Nilai secara
oleh lembaga keuangan selalu berkaitan
umum memiliki pengertian yang sangat luas.
dengan bidang keuangan yang aktivitasnya
Kata nilai dalam bahasa inggris “value”,
menghimpun
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
menyalurkannya kembali kepada masyarakat
(KBBI)
terutama
Online
memiliki
arti
harga.
dana
dalam
dari
masyarakat
mendukung
dan
pembiayaan
Berdasarkan judul penelitian di dalam tinjauan
pembangunan ekonomi. Lembaga keuangan
pustaka ini kata nilai berhubungan erat dengan
berdasarkan aktivitasnya dibagi menjadi dua
keagamaan.
yaitu, lembaga keuangan bank dan lembaga
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
keuangan bukan bank.
(KBBI) Online,”nilai dalam kaitan keagamaan
adalah suatu konsep mengenai penghargaan
Asuransi
tinggi yang diberikan oleh masyarakat pada
Asuransi merupakan salah satu lembaga
beberapa masalah pokok dalam kehidupan
keuangan bukan bank. Kata asuransi berasal
keagamaan
yang
sehingga
dari bahasa Inggris, insurance. Insurance
dijadikan
pedoman
melakukan
mempunyai pengertian: (a) asuransi, dan (b)
kegiatan.” Islam menuntut dan mengarahkan
jaminan. Asuransi dalam bahasa Belanda
kaum muslimin untuk melakukan tindakan
berasal dari kata “assurantie”, yang dalam
sesuai dengan apa yang dibolehkan dan
hukum Belanda disebut verzekering yang
dilarang oleh Allah SWT. Oleh sebab itu,
berarti
Islam juga menganjurkan dalam melaksanakan
Prodjodikoro (dalam Ali 2008:1), asuransi
e- SOSPOL XXX
bersifat
suci
dalam
pertanggungan.
Menurut
Wirjono
5
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
adalah suatu persetujuan pihak yang menjamin
dengan asuransi konvensional. Perbedaan
dan berjanji kepada pihak yang dijamin, untuk
tersebut
antara
menerima
sumber
hukum,
sejumlah
uang premi
sebagai
lain
mengenai
asal-usul,
dewan pengawas, akad,
pengganti kerugian, yang mungkin akan
sharing of risk vs transfer of risk, pengelolaan
diderita oleh yang dijamin karena akibat dari
dana, investasi dana, kepemilikan dana, unsur
suatu peristiwa yang belum jelas.
premi, loading, sumber pembayaran klaim,
dan keuntungan.
Asuransi Syariah
Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor
21/DSN-MUI/X/2001
Pedoman
Salah satu perbedaan antara asuransi
Umum Syariah (dalam Manan 2012:238)
syariah dengan asuransi konvensional terletak
disebutkan bahwa yang dimaksud dengan
pada
asuransi
keuntungan
tadhamun)
syariah
adalah
tentang
Bagi Hasil pada Asuransi Syariah
(ta’min,
usaha
takaful
pada
keuntungan.
asuransi
Pembagian
syariah
lebih
tolong-
dikenal dengan sistem bagi hasil. Mardani
menolong diantara sejumlah orang atau pihak
(2012:195) menyatakan,”secara umum bagi
melalui investasi dalam bentuk aset dan atau
hasil atau akad kemitraan dalam bisnis dapat
melalui dana tabarru’ yang memberikan pola
dilakukan
pengembalian
mudharabah,
untuk
saling
atau
pembagian
menghadapi
risiko
diantaranya
yaitu
musyarakah,
akad
muzara’ah,
tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai
musaqah, dan mugharasah.” Akad-akad yang
dengan syariah.
telah
disebutkan
tersebut
penulis
hanya
Akad yang sesuai dengan syariah adalah
membahas tentang akad mudharabah, karena
akad yang tidak mengandung unsur gharar
akad mudharabah adalah akad yang paling
(penipuan), maysir (perjudian), riba’, zhulm
umum digunakan dalam asuransi syariah.
(penganiayaan), risywah (suap), barang haram,
Menurut Mardani (2012:195) secara
dan maksiat. Asuransi yang berdasarkan
terminologis mudharabah adalah akad kerja
prinsip syariah, harus sesuai dengan syariat
sama antara pemilik modal (shahibul mal)
Islam dengan kata lain akad yang dilakukan
dengan pengelola modal (mudharib) untuk
oleh
digunakan dalam aktivitas yang produktif
perusahaan
asuransi
tidak
boleh
bertentangan dengan syariat Islam.
dengan keuntungan akan dibagi anatara kedua
pihak sesuai dengan perjanjian yang telah
Perbedaan Asuransi Syariah dan Asuransi
disepakati kedua belah pihak. Pendapat lain
Konvensional
dikemukakan
Menurut
(2012:46)
Hasan
(2014:54)
terdapat
memberikan arti mudharabah yaitu pemilik
beberapa perbedaan antara asuransi syariah
harta atau pemodal memberikan hartanya
e- SOSPOL XXX
Nafis
oleh
6
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
kepada orang lain yang bekerja dan berdagang
kualitatif, karena peneliti mengumpulkan data
untuknya
hasil
dari informasi deskriptif yang berupa kata-kata
akan dibagi antara
dari sumber penelitian, dan menggambarkan,
yang
disepakati
keuntungan nantinya
dengan
mereka berdua.
meringkas berbagai kondisi dan situasi yang
terdapat pada objek penelitian. Bogdan dan
Taylor (dalam Moleong 2012:4) menyatakan
Jenis-jenis Mudharabah
Hasan (2014:59) menyatakan bahwa
secara umum mudharabah
terbagi menjadi
dua jenis yaitu mudharabah muthlaqah dan
mudharabah muqayyadah.
1) Mudharabah muthlaqah adalah bentuk
perjanjian kerjasama antara shahibul mal
dan mudharib yang cakupannya sangat luas
dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis
usaha, waktu, dan daerah bisnis. Hal ini
berarti bahwa shahibul mal memberikan
kekuasaan
yang
sangat
besar
kepada
mudharib atau asuransi syariah untuk
menjalankan usahanya.
bahwa,
“Metodologi kualitatif sebagai
prosedur yang menghasilkan data
deskriptif yang berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat
diamati.
Menurut
mereka
pendekatan ini diarahkan pada
latar dan individu tersebut secara
holistik (utuh). Jadi dalam hal ini
tidak boleh mengisolasi individu
atau organisasi ke dalam variabel
atau hipotesis tetapi perlu
memandangnya sebagai bagian
dari suatu keutuhan.”
Observasi pendahuluan dilakukan untuk
mempermudah dan membantu peneliti dalam
2) Mudharabah muqayyadah adalah bentuk
memperoleh informasi secara umum mengenai
kebalikan dari mudharabah muthlaqah
nilai-nilai syariah dalam perspektif bagi hasil
dimana mudharib mendapat pembatasan
pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
dalam menjalankan usahanya baik itu jenis,
Jember dan gambaran awal perusahaan.
waktu, dan tempat usaha. Sehingga dalam
Pemilihan informan dalam penelitian
hal ini merupakan usaha kerja sama yang
kualitatif harus dilakukan dengan selektif,
dalam perjanjiannya akan dibatasi oleh
karena informan memberikan manfaat kepada
kehendak shahibul mal, selagi dalam
peneliti
bentuk-bentuk yang dihalalkan oleh hukum
mendapatkan informasi lebih dalam yang
islam.
dibutuhkan selama penelitian. Peneliti dalam
untuk
penelitian
METODE PENELITIAN
dalam
dapat
kualitatif
memilih
dan
menggali
diberikan
dan
kebebasan
menentukan
jumlah
informan. Informan kunci dipilih peneliti
Tipe penelitian ini menggunakan tipe
penelitian
deskriptif
e- SOSPOL XXX
dengan
pendekatan
karena tidak semua karyawan AJB Bumiputera
1912 Divisi Syariah Jember bisa memberikan
7
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
informasi mengenai objek penelitian, sehingga
sehingga
informan kunci bisa menunjuk informan
memberikan gambaran yang jelas mengenai
selanjutnya yang bisa memberikan informasi
obajek penelitian. Data yang dianggap penting
mengenai objek penelitian sebagai tambahan
dan diperlukan diolah untuk memenuhi tujuan
informasi sampai data yang diperlukan dalam
yang ingin dicapai sesuai dengan rumusan
penelitian terpenuhi. Jumlah informan akan
masalah yang telah dirumuskan, sehingga data
disesuaikan dengan kebutuhan data informasi
penting tidak akan terabaikan.
sesuai dengan tujuan penelitian sampai data
data
yang
diperoleh
dapat
Langkah selanjutnya yaitu penyajian
terkumpul secara lengkap.
data. Data yang telah direduksi kemudian
Informan kunci dalam penelitian ini adalah:
disajikan
Nama
: M. Ichsanuddin
Jabatan
: Kepala Unit
Topik Wawancara
: Bagi Hasil pada AJB
Bumiputera 1912 Divisi Syariah Jember
memudahkan peneliti untuk memahami dan
dalam
bentuk
narasi
sehingga
mempelajari secara keseluruhan gambaran dari
objek penelitian. Data yang telah disajikan
dalam bentuk narasi dan dideskripsikan oleh
Analisis
dilakukan
data
dengan
dalam
penelitian
mengikuti
ini
prosedur
peneliti
maka
kesimpulan
peneliti
berdasarkan
dapat
menarik
fakta-fakta
yang
dipaparkan oleh Sugiyono yaitu menggunakan
terjadi dilapangan. Saat penelitian berlangsung
reduksi data. Miles dan Huberman (dalam
peneliti
Sugiyono,
mengemukakan
terhadap kesimpulan data dengan melakukan
bahwa,”aktivitas dalam analisis data kualitatif
wawancara secara mendalam dan dilakukan
dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara berulang-ulang agar hasil penelitian
secara terus-menerus sampai tuntas sehingga
tersebut teruji kebenarannya.
2011:246)
otomatis
melakukan
verifikasi
datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis
HASIL DAN PEMBAHASAN
data, yaitu reduksi data, penyajian data, dan
Bagi Hasil pada Perusahaan
penarikan kesimpulan dan verifikasi.”
Keuntungan
Analisis data yang dilakukan peneliti
yang
diharapkan
di
dalam penelitian ini yaitu peneliti melakukan
asuransi syariah dikenal dengan istilah bagi
reduksi data. Data yang telah dikumpulkan
hasil.
selama penelitian berlangsung dipilih hal-hal
keuntungan antara peserta dengan perusahaan
yang pokok dan memfokuskan data yang
sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah
penting yang berkaitan dengan nilai-nilai
pihak. Bagi hasil di asuransi syariah harus
syariah dalam perspektif bagi hasil yang telah
terjadi keadilan, sehingga jika ada keuntungan
diperoleh peneliti mulai dari wawancara,
akan dibagi rata sesuai dengan persentase
observasi,
kesepakatan antara kedua belah pihak dan jika
studi
kepustakaan
dan
studi
dokumentasi selama penelitian berlangsung,
e- SOSPOL XXX
Bagi
hasil
merupakan
pembagian
ada kerugian maka akan dirasakan bersama.
8
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
Jember
dalam
menggunakan
kegiatan
istilah
operasionalnya
bagi
hasil
dalam
AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Jember
terjadi sejak awal perjanjian antara peserta dan
perusahaan.
Hal
ini
disebabkan
akad
pembagian keuntungannya. Keuntungan yang
mudharabah pada perusahaan sudah langsung
diperoleh
tertuang dalam polis asuransi.
AJB
Bumiputera
1912
Divisi
Syariah Jember berasal dari hasil investasi
Walaupun sudah menggunakan akad
yang akan dibagi perdasarkan persentase bagi
mudharabah tetapi dalam prakteknya AJB
hasil yang telah disepakati di awal kontrak.
Bumiputera 1912 Divisi Syariah Jember masih
Besarnya keuntungan yang akan diberikan
terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan
AJB Bumiputera
Divisi
Jember
tersebut dikarenakan dalam prakteknya akad
kepada
tergantung
hasil
mudharabah dalam perusahaan lebih dikenal
peserta
Syariah
dari
investasinya. Semakin besar hasil investasi
sebagai bentuk perjanjian tertulis
maka dana santunan yang didapat semakin
perusahaan dengan peserta asuransi. Akad
besar.
mudharabah di AJB Bumiputera 1912 Divisi
antara
Syariah Jember langsung terjadi ketika peserta
melakukan kesepakatan dengan perusahaan,
Akad Mudharabah pada Perusahaan
AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
sehingga tidak terjadi praktek langsung adanya
dalam kegiatan operasionalnya menggunakan
ijab qobul yang sesuai dengan ketentuan
nilai-nilai yang sesuai dengan hukum Islam,
syariat Islam. Ijab qobul dalam perusahaan
begitu juga dengan pembagian keuntungannya.
hanya tertera dalam polis asuransi peserta.
Keuntungan di AJB Bumiputera 1912 Divisi
Syariah dibagi berdasarkan konsep bagi hasil.
Bagi hasil yang diterapkan oleh perusahaan
menggunakan akad mudharabah.
Akad
mudharabah
Penentuan Besaran Bagi Hasil
Akad
mudharabah
yang
diterapkan
dalan perusahaan juga menjelaskan persentase
terjadi
bagi hasil yang lebih dikenal dengan istilah
diperusahaan yaitu peserta asuransi tidak dapat
nisbah bagi hasil. Nisbah bagi hasil yang
memberikan batasan-batasan tertentu kepada
diterapkan perusahaan yaitu 70% dibanding
perusahaan mengenai pengelolaan dananya
30%. 70% merupakan keuntungan peserta
sehingga semua pengelolaan dana mengikuti
asuransi
aturan perusahaan dan peserta tidak dapat
keuntungan perusahaan. Akad mudharabah
menolak ketentuan-ketentuan yang berlaku.
dalam perusahaan dapat dikategorikan ke
Akad
dapat
dalam jenis akad mudharabah muthlaqah,
akad
sehingga ketentuan persentase bagi hasil pada
mudharabah muthlaqah. Akad mudharabah di
perusahaan tidak dapat diganti. Persentase
mudharabah
dikategorikan
e- SOSPOL XXX
ke
yang
tersebut
dalam
jenis
syariah
dan
30%
merupakan
9
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
nisbah bagi hasil tersebut telah tercantum di
tabarru’ pertahunnya tidak bisa ditentukan
dalam polis asuransi, sehingga persentase bagi
karena besarnya dana tabarru’ dan premi yang
hasil
dikeluarkan peserta bergantung dari umur
tersebut
disepakati
saat
peserta
menandatangani polis asuransi. Pembagian
peserta dan lama periode asuransi.
keuntungan yang telah disepakati tesebut akan
diterima peserta saat akhir periode perjanjian
Pembayaran Bagi Hasil
kontrak atau saat terjadi klaim dari peserta
dalam bentuk manfaat asuransi.
Mudharabah akan dibayarkan oleh AJB
Bumiputera 1912 Divisi Syariah Jember
kepada peserta asuransi jika kontrak selesai
atau terjadi klaim oleh peserta. Pencairan dana
Perhitungan Bagi Hasil
Perhitungan bagi hasil antara ketiga
ke peserta biasanya memiliki tenggang waktu
produk asuransi di AJB Bumiputera 1912
dari pengajuan berkas selama sepuluh hari
Divisi Syariah Jember memiliki kesamaan.
kerja.
Bagi hasil di AJB Bumiputera 1912 Divisi
Syariah
dihitung
prinsip
terdapat pada ketiga produk AJB Bumiputera
mudharabah dengan ketentuan pembagian
1912 Syariah memiliki perbedaan. Produk
70% peserta dan 30% perusahaan. Lamanya
mitra
masa asuransi tergantung dari peserta, lebih
penerimaan dana, tetapi bisa juga diterima
lama masa asuransi maka hasil investasi yang
sekaligus.
dibagikan juga akan semakin besar. Bagi hasil
dengan kesepakatan antara peserta dengan
tiap tahun di perusahaan dihitung berdasarkan
perusahaan saat awal kontrak. Produk mitra
rumus yaitu jumlah dana investasi dikali
mabrur dan mitra amanah dalam penerimaan
asumsi bagi hasil dikali bagian investasi
dananya tidak mengenal penerimaan secara
ditambah dengan jumlah bagi hasil tahun
bertahap, penerimaan dana diterima secara
sebelumnya.
sekaligus saat terjadi klaim atau habis kontrak.
Mekanisme
berdasarkan
Mekanisme pembayaran bagi hasil yang
perhitungan
pengelolaan
iqra’
memiliki
Pembayaran
tahapan
dilakukan
dalam
sesuai
Klaim yang diajukan peserta saat akhir
dana di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
perjanjian
Jember dalam prakteknya sudah tersistem,
mengundurkan diri maka peserta berhak untuk
sehingga jika ada peserta yang bergabung
mendapatkan manfaat asuransi yang terdiri
dengan perusahaan maka karyawan AJB
dari dana tabungan yang telah disetorkan
Bumiputera 1912 Divisi Syariah Jember hanya
ditambah bagi hasil atas investasi perusahaan
memasukkan data peserta ke komputer dan
yang dinamakan dengan istilah nilai tunai.
perhitungan dananya akan muncul dengan
Peserta asuransi meninggal dunia sewaktu
secara
masa kontrak maka ahli waris peserta asuransi
otomatis.
e- SOSPOL XXX
Besar
persentase
dana
asuransi
dan
saat
peserta
10
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
akan memperoleh pembagian hasil keuntungan
perusahaan dan peserta asuransi
yang diperoleh perusahaan atas investasinya
mal) mendapatkan 70% sesuai kesepakatan
dan dana tabungan yang telah disetorkan atau
awal atau sesuai dengan isi perjanjian polis
“nilai tunai” ditambah lagi dengan dana
asuransi. Hasil pembagian keuntungan miliki
santunan
santunan
peserta yang 70% dimasukkan ke dalam
kebajikan ditetapkan oleh perusahaan diluar
rekening tabungan dan rekening tabarru’ milik
bagi hasil keuntungan investasi.
peserta dan akan dibayarkan kepada peserta
perusahaan.
Besarnya
(shahibul
dalam bentuk manfaat asuransi.
Mekanisme Bagi Hasil pada Perusahaan
Mekanisme
pengelolaan
dana
PENUTUP
perusahaan dilakukan berdasarkan berdasarkan
akad
mudharabah
muthlaqah.
Skema
Kesimpulan
mudharabah di AJB Bumiputera 1912 Divisi
Sistem operasional di AJB Bumiputera
Syariah Jember yaitu mula-mula peserta
1912 Divisi Syariah Jember sesuai dengan
menandatangani polis asuransi sebagai bukti
syariat Islam. Mekanisme bagi hasil yang
bahwa peserta menyetujui semua ketentuan
diterapkan
yang ada pada perusahaan begitu juga dalam
menggunakan nilai-nilai syariah. Nilai syariah
hal pembagian keuntungan. Setelah terjadi
yang diterapkan dalam bagi hasil di AJB
kesepakatan peserta membayarkan sejumlah
Bumiputera 1912 Divisi Syariah Jember
premi kepada perusahaan. Premi peserta yang
menggunakan akad mudharabah dengan jenis
dibayarkan ke perusahaan akan dikurangi
akad mudharabah muthlaqah.
biaya. Dana yang terkumpul dari peserta
ada
perusahaan
Akad mudharabah yang
sudah
terjadi di
setelah dikurangi biaya operasional oleh
perusahaan sesuai dengan syariat Islam karena
perusahaan akan dimasukkan ke dalam dua
akad mudharabah di perusahaan diartikan
rekening
sebagai kerjasama antara peserta sebagai
yang
berbeda
yaitu
rekening
tabungan dan rekening tabarru’.
shahibul
mal
dan
perusahaan
sebagai
Total dana dikedua tabungan tersebut
mudharib. Walaupun akad mudharabah yang
akan diinvestasikan oleh AJB Bumiputera
digunakan perusahaan sesuai dengan ketentuan
1912 Divisi Syariah Jember. Investasi yang
syariat Islam tetapi dalam prakteknya masih
dilakukan oleh perusahaan dikelola sendiri
memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut
oleh Bumiputera Syariah. Hasil dari investasi
yaitu dalam prakteknya akad mudharabah
atau keuntungan dari investasi tesebut akan
pada perusahan merupakan suatu perjanjian
dibagi antara pihak asuransi (mudharib)
yang tertuang langsung dalam polis asuransi
mendapatkan
tanpa dipraktekkan secara langsung ijab qobul
e- SOSPOL XXX
30%
sebagai
keuntungan
11
Pratiwi et al., 2015. Implementasi Nilai-Nilai Syariah dalam Perspektif Bagi Hasil pada AJB .......
yang dimaksudkan dalam akad, sehingga ijab
qobul sebagai pembeda praktek asuransi
syariah dengan konvensional belum dilakukan.
Saran
1. AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah
Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Manan, A. 2012. Hukum Ekonomi Syariah
dalam
Perspektif
Kewenangan
Peradilan Agama. Jakarta: Kharisma
Putra Utama.
Jember perlu melakukan evaluasi terutama
dalam operasional perusahaan harus lebih
Mardani. 2012. Fiqih Ekonomi Syariah.
Jakarta: Kencana..
dipraktekkan sesuai dengen ketentuan
syariat Islam yang berlaku, terutama untuk
akad
mudharabahnya,
sehingga
jelas
adanya praktek ijab qobul dalam akad.
2. Kualitas
sumber
daya
manusia
di
perusahaan harus lebih ditingkatkan agar
yang menjadi nilai jual bukan hanya
sekedar sistem bagi hasilnya tetapi juga
Moleong, L. J. 2012. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nafis, A. W. 2012. Manajemen Asuransi
syariah.
Lumajang:
Cendekia
Publishing.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kualitatif,
Kuantitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
nilai syariahnya.
DAFTAR BACAAN
Buku
Ali, Z. 2008. Hukum Asuransi Syariah.
Jakarta: Sinar Grafika.
Hasan, N. I. 2014. Pengantar Asuransi
Syariah. Jakarta: Referensi.
e- SOSPOL XXX
Internet
Kompas, 2011. Asuransi Syariah Mubarakah
Pembayaran Klaimnya Bermasalah.
http://www.kompas.com/suratpembac
a/read/20397 [27 Januari 2015]
Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia. Kamus
Besar Bahasa Indonesia Online.
http://http://kbbi.web.id [12 Februari
2015]