2. Lossless Compression
Pada kompresi file teks metode Lossy Compression tidak sesuai untuk digunakan, di mana pada file teks hilangnya karakter walaupun hanya satu buah dapat
menghasilkan teks yang salah, ambigu, atau tidak dapat dimengerti. File seperti ini harus dikompresi dengan metode lossless compression. Pada metode lossless
compression, hasil yang didapat identik dengan data original sebelum proses kompresi. Beberapa algoritma yang tergolong jenis metode ini antara lain FLBE,
VLBE, Even-Rodeh Code, Huffman Code, 7z, ace, bow, Zip, rar.
8.6. Algoritma Even-Rodeh
Algoritma kompresi Even-Rodeh dikembangkan oleh Shimon Even dan Michael Rodeh pada tahun 1978 yang merupakan algoritma berjenis lossless compression. Ide
dasar dibalik algoritma ini adalah untuk menuliskan panjang dari string sebelum menuliskan string tersebut secara rekursif sampai kepada sebuah length yang dapat
direpresentasikan pada fixed-size field. Untuk membaca representasi string asli, setiap string panjang akan memberitahukan bagaimana cara menemukan string selanjutnya.
Diperlukan sebuah cara untuk menentukan apakan string selanjutnya adalah string panjang atau string asli. Yaitu dengan merepresentasikan string panjang tanpa 0
didepannya dan menuliskan sebuah angka 0 sebelum string asli Even Rodeh, 1978.
Tahap-tahap pembentukan kode Even-Rodeh dengan n sebagai indeks dari karakter yang telah diurutkan adalah sebagai berikut:
1. Bila n
4, prepend atau tambah pada bagian awal kode dengan 3-bit representasi binari n.
2. Bila n
≥ 4: a.
Set kode menjadi bit 0 b.
Prepend kode dengan representasi binari n. c.
Set panjang bit n sebagai nilai n. d.
Prepend kode dengan representasi binari n. e.
Ulangi langkah c hingga panjang bit n ≥ 4.
Beberapa daftar kode Even-Rodeh dan jumlah bit kode Even-Rodeh berdasarkan frekuensi karakter dapat dilihat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3 Kode Even-Rodeh
n Kode Even-Rodeh
000 1
001 2
010 3
011 4
100 0 7
111 0 8
100 1000 0 15
100 1111 0 16
101 10000 0 32
110 100000 0 100
111 1100100 0
Tabel 2.4 Jumlah bit kode ER berdasarkan variasi karakter
n Jumlah bit ER
0-3 3
4-7 4
8-15 8
16-31 9
32-63 10
64-127 11
128-255 16
8.7. Penelitian yang Relevan
1. Tengku Surya Pramana 2013, dalam skripsi yang berjudul “Implementasi
Massey-Omura Cryptosystem dan Lehmann Prime Generator untuk keamanan Email pada Mozilla Thunderbird”, menyatakan bahwa waktu eksekusi program
berbanding lurus dengan besar bilangan prima dan kunci. Di mana rata-rata waktu enkripsi lebih lama dibandinggkan dengan waktu dekripsi.
2. Muhammad Solihin 2013, dalam skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem
Pengamanan dan Kompresi Data Teks dengan Fibonacci Encoding dan Algoritma Shannon-Fano serta Aloritma Deflate”, menyatakan bahwa rasio kompresi rata-
rata yang antara file input dengan file output untuk file dokumen input dengan ekstensi .doc adalah 43.653, sedangkan rasio kompresi rata-rata antara file
input dengan file output untuk file teks input dengan ekstensi .txt adalah 78.444.
Universitas Sumatera Utara
3. Ade Rani Abdullah 2016, dalam skripsi yang berjudul “Perbandingan Algoritma
Even-Rodeh dan Algoritma Variable Length Binary Encoding VLBE pada Kompresi File Teks”, menyatakan bahwa algoritma Even-Rodeh dan algoritma
VLBE dipengaruhi oleh jumlah variasi karakter. 4.
Umri Erdiansyah 2014, dalam skripsi yang berjudul “Perbandingan Algoritma Elias Delta Code dan Levenstein untuk Kompresi File Teks”, menyatakan bahwa
hasil pengujian kompresi file teks dengan karakter yang berbeda berdasarkan variabel Ratio of Compression, Compression Ratio, Redundancy dan waktu
kompresi menunjukkan bahwa metode Elias Delta code lebih baik dibandingkan dengan metode Levenstein dengan rasio kompresi rata-rata sebesar 134.40.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN