keenam. Persamaan regresi baik untuk perusahaan defender dan perusahaan prospector adalah sebagai berikut:
ROI = a + b
1
LEV + b
2
LEV
2
+ ε
Keterangan : ROI : adalah variabel dependen yaitu kinerja perusahaan yang diukur dengan ROI.
LEV : adalah variabel independen yaitu tingkat leverage. LEV
2
: adalah variabel LEV tingkat dua yang menunjukkan fungsi polinomial. ε
: adalah error dari persamaan regresi tersebut.
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN
Bab ini menjelaskan hasil pengujian statistik deskriptif, pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian secara lengkap dapat dilihat dalam halaman lampiran, dari
lampiran 1 sampai dengan lampiran 12. Lampiran 1 menunjukkan jumlah sampel perusahaan yang digunakan dalam penelitian. Lampiran 2 menunjukkan hasil analisis kluster perusahaan.
Lampiran 3 menunjukkan hasil statistik deskriptif. Lampiran 4 sampai dengan lampiran 7 menunjukkan hasil pengujian asumsi klasik. Lampiran 8 sampai dengan lampiran 12
menunjukkan hasil pengujian regresi dan hipotesis.
A. Stastistik Deskriptif
1. Sampel
Berdasarkan periode yang telah ditentukan yaitu antara 1 Januari 2006 sampai 31 Desember 2008 diporoleh data awal 33 perusahaan. Dari data tersebut diperoleh 25
perusahaan yang memenuhi kriteria pemilihan sampel dengan N observasi sebanyak 75. Hasil pengelompokkan diperoleh 14 perusahaan di lingkungan tidak stabil prospector
dan 11 perusahaan di lingkungan stabil defender dengan analisis cluster menggunakan metode hirarkhi. Observasi terhadap 2 kelompok perusahaan tersebut menunjukkan
kelompok perusahaan di lingkungan tidak stabil terkonsentrasi pada industri rokok tobacco manufactures, industri makanan dan minuman food and beverage products,
industri tekstil textile mill products dan industri keramik stone and clay products. Sedangkan kelompok perusahaan di lingkungan stabil terkonsentrasi pada industri kimia
chemical and allied products, industri besi dan baja metal and allied products, industri kabel cable dan industri kosmetik cosmetic products.
2. Variabel
Stastistik deskriptif memberikan gambaran mengenai karakteristik variabel penelitian. Hasil analisis statistik deskriptif adalah sebagai berikut.
Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Variabel Minimum
Maksimum Mean
Deviasi Standar LNROI
-3.51 3.81
1.0424 1.43931
LEV 0.05
2.1 0.4926667
0.36185085
MO 0.0001
0.7 0.0560213
0.13927886 LINGK
1 0.44
0.5 LINGKMO
0.7 0.0421
0.13915 LINGKLEV
0.7 0.1897
0.25668 Sumber : Lampiran 3
Analisis statistik deskriptif seperti pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa variabel LNROI nilai mean 1.0424, deviasi standar 1.43931, dan berada pada range minimum -3.51 sampai 3.81.
Variabel LEV dengan nilai mean 0.4926667, deviasi standar 0.36185085, dan terletak pada range minimum 0.05 sampai 12.1. Variabel MO dengan nilai mean 0.0560213, deviasi standar
0.13927886, dan berada pada range minimum 0.0001 hingga 0.7. Variabel LINGKMO dengan nilai mean 0.13915, deviasi standar 0.13915, dan berada pada range 0 sampai 0.7. Variabel
LINGKLEV dengan nilai mean 0.1897, deviasi standar 0.25668, dan berada pada range minimum 0 hingga 0.7.
B. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Pengujian normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai Kolmogorov
Smirnov Z pada tiap variabel penelitian. Hasil pengujian normalitas dengan model Kolmogorov Smirnov adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas
Variabel Signifikansi
Distribusi Normal
LNROI 0,800
Normal LEV
0,242 Normal
MO 0,205
Normal Sumber : Lampiran 4
Hasil pengujian Normalitas menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov Smirnov Z untuk semua variabel berada di atas nilai alpha 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa semua variabel yang
diuji berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinearitas pada penelitian ini dilakukan dengan
melihat nilai Variance Inflation Factor VIF dari hasil regresi antar variabel independen, dependen, serta variabel kontrol. Nilai VIF adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Variation Inflation Factor
Keterangan
LEV 1,355
Tidak terjadi Multikolinearitas MO
8,488 Tidak terjadi Multikolinearitas
LINGKUNGAN 4,403
Tidak terjadi Multikolinearitas LINGKMO
9,317 Tidak terjadi Multikolinearitas
LINGKLEV 3,921
Tidak terjadi Multikolinearitas Sumber : Lampiran 5
Hasil pengujian regresi pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai VIF seluruh variabel berada di bawah 10, hal ini berarti bahwa tidak terdapat adanya multikolinearitas Gujarati 2006.
3. Uji Autokorelasi Pengujian asumsi klasik yang ketiga adalah melihat adanya gejala autokorelasi.
Pengujian autokorelasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar disturbance term. Hal ini dilakukan dengan melihat hasil uji Durbin Watson pada analisis regresi. Hasilnya
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi
Nilai Durbin Watson Keterangan
1.298 Tidak ada autokorelasi
Sumber : Lampiran 6 Nilai Durbin Watson pada analisis regresi di dalam tabel 4.4 menunjukkan nilai sebesar 1.298.
Sesuai dengan tabel Durbin Watson, nilai Durbin Watson sebesar 1.298 terletak di daerah antara d
U
– 4-d
U
, sesuai dengan Gujarati 2006 berarti nilai Durbin Watson tersebut menunjukkan tidak terdapat gejala autokorelasi.
4. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian asumsi klasik yang keempat adalah melihat adanya heteroskedastisitas pada model regresi. Untuk melihat adanya heteroskedastisitas pada model regresi di dalam penelitian
ini dilakukan Uji Glesjer dengan melakukan regresi nilai absolut residual model regresi tersebut terhadap variabel bebas Gujarati 2006.
Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Signifikansi
Keterangan
LEV 0.172
Tidak terjadi Heteroskedastisitas MO
0.170 Tidak terjadi Heteroskedastisitas
LINGK 0.702
Tidak terjadi Heteroskedastisitas LINGKMO
0.195 Tidak terjadi Heteroskedastisitas
LINGKLEV 0.054
Tidak terjadi Heteroskedastisitas Sumber : Lampiran 7
Dari hasil Uji Glesjer pada tabel 4.5 terlihat variabel LEV, MO, LINGK, LINGKMO, dan variabel LINGKLEV secara
statistik tidak signifikan terhadap variabel dependen pada α = 0.05, hal ini menunjukkan pada model persamaan regresi tidak terdapat adanya gejala heteroskedastisitas.
C. Hasil Pengujian Hipotesis