Pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoderasi

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Oleh: GEMBONG DARMADI WIBISONO NIM. F0308013 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2013

commit to user

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul:

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Surakarta, Januari 2013 Disetujui dan diterima oleh Pembimbing

(Muhammad Syafiqurrahman, S.E., M.M., Ak) NIP. 19800604 200501 1 001

commit to user

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebels Maret guna memenuhi tugas-tugas dan syarat-syarat untuk memperleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi.

Surakarta, Januari 2013

Tim Penguji Skripsi

1. Drs. Muhammad Agung Prabowo, M.Si. Ph. D., Ak ( ............................. ) NIP: 19660501 199412 1 001

Ketua

2. Muhammad

Syafiqurrahman, S.E.,M.M.,Ak ( ............................ )

NIP: 19800604 200501 1 001 Pembimbing

3. Drs, Wartono, M.Si,Ak

........................... ) NIP. 19600309 198702 1 001

Anggota

commit to user

HALAMAN MOTTO

“Hai sekalian orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat, sesungguhnya Allah bersama orang-o rang yang sabar.” (QS. Al. Baqarah : 153)

“When you want something, all the universe conspires in

helping you to achieve it" (Paulo Coelho)

“Ya Allah, Mudah-mudahan sederhana, tetapkanlah pikiran ka mi selalu melangit. Dan, dengan hati yang terus membumi” (Pidi)

“Menulis adalah bekerja untuk keabadian” (Pramoedya Anantatoer)

commit to user

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya kecil ku ini, kupersembahkan kepada:

ALLAH SWT. Untuk semuanya tanpa terkecuali. Itu saja

Orang yang paling berjasa dalam hidupku, bapak dan ibu tercinta yang selalu memeberi alasan untuk membalas budi, telaga kasih sayang yang tak kan pernah kering mengalirkan doa untukku, mengajarkan cara terbaik menjalani hidup

Segenap teman-teman yang takkan pernah terlupakan

Serta Almamaterku Tercinta

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi dengan judul PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI.

Adapun skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai Gelar Sarjana Ekonomi pada Program S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

2. Drs. Santosa Tri Hananto, MSi, Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Bapak Muhammad Syafiqurrahman, S.E., M.M., Ak. selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dalam penulisan skripsi ini.

commit to user

4. Bapak Drs. Muhammad Agung Prabowo, M.Si., Ph. D., Ak dan Drs, Wartono,

M.Si,Ak selaku tim penguji skripsi.

5. Bapak, Ibu, kakak serta adikku. Keluarga yang tak pernah terasa ganjil

6. LPM Kentingan UNS, terima kasih telah mendidik dengan baik dan benar.

7. Dan teman-teman terbaik yang pernah saya temui. Resta, Bembeng, Bagus, Wiswis, Ivanna, Ani dan Dio yang telah lebih dulu sukses, Riki, Haris serta teman-teman seperjuangan di LPM Kentingan dan Lyli yang bersama kita berjuang sampai titik darah penghabisan. Dewo adikku yang kini sudah besar telah menyadarkanku bahwa saya adalah seorang kakak. Mari kita kelak berkumpul kembali dengan mimpi yang lebih besar, sahabat.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, Januari 2013

Penulis

commit to user

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel III.1 Proses Pengumpulan Sampel ...............................................

5 Tabel IV.1 Hasil Statistik Deskriptif ......................................................

30 Tabel IV. 2 Hasil Uji R 2 untuk LNFV sebagai Variabel Dependen (Persamaan 1, 2, 3,4,5 dan 6) ........................................... 46 Tabel IV. 3 Hasil Uji Signifikansi F untuk LNFV sebagai Variabel

Dependen (Persamaan 1, 2, 3,4,5 dan 6 .............................

48 Tabel IV. 4 Hasil Analisis Regresi untuk LNFV sebagai Variabel Dependen (Persamaan 1 ) ......................................

49 Tabel IV. 5 Hasil Analisis Regresi untuk LNFV sebagai

Variabel Dependen Dengan KM sebagai Variabel Pemoderasi (Persamaan 2 ) ...................................

50 Tabel IV. 6 Hasil Analisis Regresi untuk LNFV sebagai

Variabel Dependen Dengan KM sebagai Variabel Pemoderasi (Persamaan 3 ) ...................................

51 Tabel IV. 7 Hasil Analisis Regresi untuk LNFV sebagai

Variabel Dependen Dengan KM sebagai Variabel Pemoderasi (Persamaan 4 ) ...................................

51

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar II.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .............................................

13

commit to user

KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Gembong Darmadi Wibisono F0308013 ABSTRAK

Adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan mengindikasikan adanya faktor lain yang turut mempengaruhi hubungan diantara keduanya. Salah satu faktor yang mungkin turut mempengaruhi adalah adanya kepemilikan manjerial. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang (a) pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity (ROE) dan return on assets (ROA) terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan harga saham penutupan dan (b) pengaruh kepemilikan manajerial sebagai pemoderasi hubungan proftabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan non-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapat dari publikasi laporan keuangan perusahaan yang terdafrtar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2008-2011. Sampel dalam penelitian ini adalah 129 perusahaan non-keuangan yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana dan moderated regression analysis (MRA). Hasil penelitian dengan regresi linier menunjukkan bahwa ROE dan ROA masing-masing berpengaruh positif terhadap harga saham. Hasil pengujian dengan MRA menunjukkan hasil kepemilikan manajerial mempengaruhi hubungan ROE terhadap harga saham, ROA terhadap harga saham. Dengan kata lain kepemilikan manajerial merupakan pemoderasi hubungan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.Pada penelitian ini, profitabilitas hanya diproksikan oleh ROE dan ROA sehingga tidak menggambarkan pengaruh profitabilitas seutuhnya. Pada penelitian berikutnya dapat menggunakan proksi profitabilitas yang lain. Sampel pada penelitian ini hanya diambil dari perusahaan non-bank, pada penelitian berikutnya dapat melibatkan sektor indutri yang lain agar mencerminkan reaksi pasar modal keseluruhan.

Kata kunci: Profitabilitas, ROE, ROA, Kepemilikan Manajerial dan Nilai perusahaan

commit to user

KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Gembong Darmadi Wibisono F0308013 ABSTRACT

The inconsistent result study of the effect of p rofitability toward the firm’s value indicate another factor that influencing the relation of them. One of the factors that probably influence it is the existence of managerial ownership. Therefore, this study aims to obtain empirical evidence about (a) the effect of profitability which is proxied by ROE and ROA of the firm's value which is proxied by the closing stock price and (b) the effect of managerial ownership moderating relation between profitability to the firm’s value on the non-bank listed on the Indonesia Stock Exchange. The data in this study is a secondary data obtained from the publication of the financial companies listed on Indonesia Stock Exchange (BEI) in the period 2008-2011. The samples in this study were 129 nonfinancial firms listed on the Indonesia Stock Exchange were selected by purposive sampling method. The analysis of the data uses simple linear regression analysis and moderated regression analysis (MRA). The result with regression analysis shows that ROE, ROA each have a positive effect on stock price. The results with MRA testing shows that managerial ownership does affect the relationship between ROE on stock price and ROA on stock price. In other words, managerial ownership is moderating relations between profitability on stock price. In this study, profitability is only proxied by ROE, and ROA that does not fully describe the influence of profitability. For the future studies could use another proxy for profitability. The sample in this study was taken from only non-bank firms, the next study could involve another industry that can reflects the overall stock market reaction.

Keyword: Profitability, ROE, ROA, Managerial Ownership and Firm value

commit to user

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pesatnya perkembangan Bursa Efek Indonesia saat ini tidak dapat dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek Indonesia. Sebelum seorang investor memutuskan akan menginvestasikan dananya di pasar modal dengan membeli sekuritas yang diperdagangkan di bursa ada kegiatan terpenting yang perlu untuk dilakukan, yaitu penilaian dengan cermat terhadap emiten, ia harus percaya bahwa informasi yang diterimanya adalah informasi yang benar. Sistem perdagangan di bursa dapat dipercaya, serta tidak ada pihak lain yang memanipulasi informasi dalam perdagangan tersebut. Tanpa keyakinan tersebut, pemodal tentunya tidak akan bersedia membeli sekuritas yang ditawarkan perusahaan atau diperjualbelikan di bursa.

Dalam membuat keputusan investasi di pasar modal, faktor fundamental selalu dijadikan acuan oleh investor. Laporan keuangan menjadi alat ukur utama bagi investor untuk mengukur faktor fundamental, yang terdiri dari laporan rugi laba, neraca dan kondisi arus kas perusahaan. Posisi rugi laba perusahaan, keadaan neraca perusahaan, perbandingan antara ekuitas dan utang, dan kondisi arus kas harus selalu diperhatikan untuk dapat mendeteksi keadaan perusahaan apakah masih cukup likuid untuk beroperasi atau justru ada masalah.

Analisis faktor fundamental didasarkan pada laporan keuangan perusahaan yang dapat dianalisis melalui analisis rasio-rasio keuangan dan ukuran-ukuran lainnya seperti cash flow untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Rasio keuangan dikelompokkan dalam lima jenis yaitu: (1) rasio likuiditas, yaitu rasio yang menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka pendek; (2) rasio aktivitas,

commit to user

rasio profitabilitas, menunjukkan kemampuan dari perusahaan dalam menghasilkan keuntungan; (4) rasio solvabilitas (leverage), menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang, dan (5) rasio pasar, menunjukkan informasi penting perusahaan dan diungkapkan dalam basis per saham (Lusiana, 2011).

Banyak penelitian yang memeriksa pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan diantaranya yang dilakukan oleh Kusumawardani (2010), Situmorang (2011) dan Risdianto (2009). Teori yang mendasari penelitian-penelitian tersebut adalah semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Melalui rasio- rasio profitabilitas tersebut dapat dilihat seberapa berhasilnya manajemen perusahaan mengelola aset dan modal yang dimilikinya untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Akan tetapi beberapa penelitian menunjukkan ketidakkonsistenan mengenai pengaruh profitabilitas dalam hal ini return on equity (ROE), return on assets (ROA) dan earning per share (EPS) terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitian Kusumawardani (2010) menemukan bahwa EPS, Price Eaning Ratio (PER), ROE, Debt To Equity Ratio (DER) dan ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Begitu pula dengan penelitian Situmorang (2011) yang menguji pengaruh ROE, Net Profit Margin (NPM), DER dan Current Ratio (CR) terhadap harga saham, hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE berpengaruh terhadap harga saham. Hasil yang sama pun diperoleh dalam penelitian Risdianto (2009) dimana ROE berpengaruh terhadap harga saham. ROE merupakan rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian yang diperoleh pemilik atau pemegang saham atas investasi di perusahaan. ROE membandingkan besarnya laba bersih terhadap ekuitas saham biasa. Semakin tinggi ROE menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengembalian terhadap investasi yang dilakukan dan semakin rendah ROE suatu perusahaan maka tingkat pengembaliannya

commit to user

adalah perbandingan antara keuntungan sebelum biaya bunga dan pajak dengan seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang ada didalamnya untuk menghasilkan keuntungan, dengan

menggunakan data yang ada pada neraca dan perhitungan laba rugi pada perusahaan

tersebut. Rasio EPS digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan. Angka tersebut adalah jumlah yang disediakan bagi para pemegang saham umum setelah dilakukan pembayaran seluruh biaya dan pajak untuk periode akuntansi terkait.

Hasil yang berbeda diperoleh Harmoni (2009) yang meneliti pengaruh ROA, ROE, EPS dan Total Assers Turn Over (TATO) terhadap harga saham, hasil penelitian menunjukkan ROE, ROA dan EPS tidak berpengaruh terhadap harga saham. Begitu pula hasil penelitian Saepudin (2009) yang meneliti ROA dan ROE terhadap harga saham menunjukkan bahwa ROA berpengaruh terhadap harga saham tetapi ROE tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Ketidakkonsistenan hasil penelitian mengenai pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan yang diproksikan oleh harga saham mengindikasikan adanya faktor lain yang mempengaruhi hubungan diantara keduanya. Salah satu faktor yang mungkin turut mempengaruhi adalah adanya kepemilikan manajerial yang dimiliki perusahaan. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya oleh Bolek dan Wolski (2012) yang menguji membandingkan pengaruh rasio likuiditas dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan go public di Polandia. Berbeda dengan penelitian Bolek dan Wolski (2012), penelitian kali ini fokus menguji hubungan profitabilitas yang diproksikan dengan ROE, ROA dan EPS terhadap nilai perusahaan yang dimoderasi oleh kepemilikan manajerial .

commit to user

pemegang saham karena manajer akan lebih berhati-hati pada keputusan-keputusan yang diambilnya karena mereka juga ikut merasakan dampaknya. Kepemilikan manajerial merupakan persentase saham yang dimiliki manajer dan direksi suatu perusahaan. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh emiten kepemilikan saham dilaporkan dalam bentuk persentase. Kepemilikan manajerial ini merupakan kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawannya. Leland dan Pyle (1977) berpendapat bahwa insider berkeinginan untuk menginvestasikan modalnya ke dalam proyek mereka yang berkualitas, dan hal ini dapat mengindikasikan bahwa ekuitas yang dipegang oleh insider dapat bertindak sebagai signal nilai perusahaan (Rustandi dan Jimmi, 2008).

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh profitabilitas terhadap harga saham dengan kepemilikan manajerial sebagai

variabel pemoderasi dengan judul “PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut:

1. Apakah ROE berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan non-keuangan di BEI?

2. Apakah ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan non- keuangan di BEI?

3. Apakah EPS berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan non- keuangan di BEI?

4. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap hubungan ROE terhadap nilai perusahaan non- keuangan di BEI?

commit to user

perusahaan non- keuangan di BEI?

6. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap hubungan EPS terhadap nilai perusahaan non- keuangan di BEI?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yang dapat dinyatakan seperti berikut ini:

1. Untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh ROE terhadap nilai perusahaan non- keuangan terdaftar di Bursa Efek Indonesia..

2. Untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh adanya kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoderasi terhadap hubungan antara profitabilitas dan nilai perusahaan non- keuangan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak-pihak seperti berikut:

1. Bagi investor Hasil penelitian dapat digunakan oleh investor dalam pengambilan keputusan investasinya agar keputusan investasi yang diambil dapat lebih akurat dan memungkinkan investor untuk mengoptimalkan keuntungannya.

2. Bagi peneliti Hasil penelitian dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti sehubungan dengan variabel profitabilitas, kepemilikan manajerial dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.

3. Bagi penelitian berikutnya Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan penelitian- penelitian berikutnya terutama penelitian terkait faktor-faktor yang mempengaruhi

commit to user

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi pendanaan (financing) dan manajemen asset (Susanti, 2010).

Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan

Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai harga saham. Nurlela dan Ishaluddin (2008) dalam Kusumadilaga (2010) menjelaskan bahwa enterprise value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan.

2. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Pengertian yang sama disampaikan oleh

commit to user

menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Menurut Suherli dan Oktorina (2005) profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profit) yang akan menjadi dasar pembagian dividen perusahaan

Profitabilitas suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yag dilakukan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik dananya. Bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut.

Profitabilitas perusahaan merupakan salah satu dasar penilaian kondisi suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya. Alat analisis yang dimaksud adalah rasio-rasio keuangan. Rasio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi.

Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Dengan demikian setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin (Kusumo, 2011).

Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan. Masing-masing jenis rasio profitabilitas digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan perusahaan dalam suatu

commit to user

profitabilitas tergantung dari kebijakan manajemen. Jelasnya, semakin lengkap jenis rasio yang digunakan semakin sempurna hasil yang akan dicapai. Artinya pengetahuan tentang kondisi dan posisi profitabilitas perusahaan dapat diketahui secara sempurna. Dalam prakteknya, menurut Kasmir (2008: 199) jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah :

a. Profit margin (profit margin on sales)

b. Return on Assets (ROA)

c. Return on equity (ROE)

d. Earning Per Share (EPS)

3. Teori Keagenan

Untuk memahami masalah kepemilikan perusahaan (ownership) maka harus didasari oleh teori keagenan (agency theory). Teori ini membahas tentang adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian perusahaan. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer (agent) dengan investor (principal). Terjadinya konflik kepentingan antara pemilik dan agen karena kemungkinan agen bertindak tidak sesuai dengan kepentingan principal , sehingga memicu biaya keagenan (agency cost). Selain itu manajemen memiliki informasi yang lebih banyak daripada pemilik tentang keadaan perusahaan. Situasi ini menimbulkan peluang bagi manajemen untuk berbuat curang (Rahman, 2010).

Setyapurnama dan Norpratiwi (2004) menyatakan hubungan keagenan dapat menimbulkan masalah pada saat pihak-pihak yang bersangkutan mempunyai tujuan yang berbeda. Pemilik modal menghendaki bertambahnya kekayaan dan kemakmuran para pemilik modal, sedangkan manajer juga menginginkan bertambahnya

commit to user

antara pemilik (investor) dengan manajer (agen). Pemilik lebih tertarik untuk memaksimumkan return dan harga sekuritas dari investasinya, sedangkan manajer mempunyai kebutuhan psikologis dan ekonomi yang luas, termasuk memaksimumkan kompensasinya. Kontrak yang dibuat antara pemilik dengan manajer diharapkan dapat meminimumkan konflik antar kedua kepentingan tersebut.

4. Kepemilikan Manajerial

` Menurut Jensen dan Meckling (1976) istilah struktur kepemilikan digunakan untuk menunjukan bahwa variabel-variabel yang penting dalam struktur modal tidak hanya ditentukan oleh hutang dan ekuitas saja tetapi juga ditentukan oleh persentase kepemilikan saham oleh manajemen dan institusi. Agency problem bisa dikurangi bila manajer mempunyai kepemilikan saham dalam perusahaan. Hal ini perlu sebab akan terjadi penyebaran pengambilan keputusan dan risiko. Para manajer umumnya cenderung untuk menggunakan kelebihan keuntungan untuk konsumsi dan perilaku opurtinistik. Dan ini akan menyebabkan beban hutang karena risiko kebangkrutan meningkat, sehingga agency cost of debt meningkat dan gilirannya akan pada penurunan akan nilai perusahaan.

Salah satu cara untuk mengatasinya adalah kepemilikan manajerial untuk menyamakan kepentingan principal dan agent. Kepemilikan manajerial (managerial ownership) adalah tingkat kepemilikan saham pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan, misalnya direktur dan komisaris (Wahidahwati, 2002, dalam Rustandi dan Jimmi, 2008). Kepemilikan manajerial ini diukur dengan proporsi saham yang dimiliki perusahaan pada akhir tahun dan dinyatakan dalam presentase. Semakin besar proporsi kepemilikan manajemen dalam perusahaan maka manajemen

commit to user

mereka sendiri.

B. Kerangka Pemikiran

Perbedaan hasil penelitian yang meneliti pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan mengindikasikan terdapat variabel lain yang ikut mempengaruhi. Dalam hal ini penulis memasukkan variabel kepemilikan manajerial yang nantinya akan dapat dilihat apakah variabel ini akan mempengaruhi hubungan profitabilitas terhadap nilai perusahaan atau tidak. Oleh karena itu dapat digambarkan suatu kerangka pemikiran sebagai berikut:

PROFITABILITAS

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

C. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh ROE terhadap Nilai Perusahaan

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kusumawardani (2010), Situmorang (2011) dan Risdianto (2009) mengahasilkan hasil ROE berpengaruh signifikan

NILAI PERUSAHAAN (Harga Saham)

KEPEMILIKAN

MANAJERIAL

ROA ROE EPS

commit to user

seberapa efektif manajemen perusahaan menggunakan uang investor.

Para investor melakukan overview suatu perusahaan dengan melihat rasio keuangan sebagai alat evaluasi investasi, karena rasio keuangan mencerminkan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Jika investor ingin melihat seberapa besar perusahaan menghasilkan return atas investasi yang akan mereka tanamkan, yang akan dilihat pertama kali adalah rasio profitabilitas, terutama ROE, karena rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan menghasilkan return bagi para investor.

ROE merupakan rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian yang diperoleh pemilik atau pemegang saham atas investasi di perusahaan. Semakin tinggi ROE menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengembalian terhadap investasi yang dilakukan dan semakin rendah ROE suatu perusahaan maka tingkat pengembaliannya akan semakin rendah pula

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1: ROE berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

2. Pengaruh ROA terhadap Nilai Perusahaan

Modigliani dan Miller dalam Wirakusumah (2008) menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari aset perusahaan. Hasil positif menunjukkan bahwa semakin tinggi earnings power semakin efisien perputaran aset dan atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan. Hal ini berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Ulupui (2007) dalam Wirakusumah (2008) menemukan hasil bahwa ROA berpengaruh positif

commit to user

Makaryawati (2002), Carlson dan Bathala (1997) dalam Suranta dan Pratana (2004) juga menemukan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Hanafi dan Halim (2003) menyatakan bahwa rasio Return on Assets (ROA) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu. Demikian juga Syamsudin (2004) mengatakan bahwa Return on Asset (ROA) merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan, semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik keadaan suatu perusahaan. ROA mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Menurut Dwi Prastowo (2008) rasio ini mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya.

Atas dasar uraian yang dijelaskan diatas maka penulis mengajukan hipotesis kedua dalam penelitian ini, yaitu:

H2: ROA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

3. Pengaruh EPS terhadap Nilai Perusahaan

Penelitian Intan (2009) menemukan hasil EPS mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Investor menganggap apabila angka EPS cukup baik dan akan menghasilkan return yang sepadan dengan resiko yang ditanggungnya, maka permintaan terhadap saham perusahaan tersebut juga akan meningkat yag berarti juga turut meningkatkan harga saham. Penelitian Sasongko dan Wulandari (2006) dan Kusumawardani (2010) juga menyatakan bahwa EPS berpengaruh signifikan terhadap nilia perusahaan.

commit to user

manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat.

Atas dasar uraian diatas maka hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H3: EPS berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

4. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Pemoderasi Hubungan Profitabilitas Dengan Nilai Perusahaan

Menurut Wahyudi dan Pawestri (2006), penyatuan kepentingan pemegang saham, debt holders, dan manajemen yang notabene merupakan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap tujuan perusahaan seringkali menimbulkan masalah-masalah (agency problem). Agency problem dapat dipengaruhi oleh struktur kepemilikan (kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional).

Adanya ketidakkonsistenan hubungan antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan, seperti yang telah disebutkan dalam Bab I, bahwa terdapat berbagai hasil penelitian yang mengungkapkan profitabiitas mempunyai pengaruh positif dan negatif terhadap nilai perusahaan, diduga terdapat faktor yang turut menginteraksi. Struktur kepemilikan dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Hal ini disebabkan oleh karena adanya kontrol yang mereka miliki. Dalam penelitian ini, variabel pemoderasi yang akan digunakan adalah kepemilikan manajerial.

Hubungan antara kinerja keuangan dan nilai perusahaan akan diperkuat oleh kepemilikan manajerial karena semakin besar proporsi kepemilikan manajerial pada

commit to user

tersebut, maka manajer akan berusaha semaksimal mungkin untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

Jadi, dengan adanya kepemilikan manajerial diharapkan kinerja perusahaan tersebut akan meningkat menjadi lebih baik, dengan meningkatnya kinerja perusahaan diharapkan juga dapat meningkatkan harga saham perusahaan sebagai indikator dari nilai perusahaan, sehingga nilai perusahaan meningkat. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis alternatif yang diajukan adalah sebagai berikut.

H4: Kepemilikan Manajerial mempengaruhi hubungan antara profitabilitas dengan nilai perusahaan.

commit to user

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang tujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan yang dimoderasi oleh kepemilikan manjerial pada perusahaan non-keuangan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Sekaran (2003), pengujian hipotesis harus dapat menjelaskan sifat dari hubungan tertentu serta dapat menjelaskan perbedaan antara kelompok yang terkait dengan variabel.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode pengamatan penelitian dimulai dari tahun 2008-2011. Jumlah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2008- 2011 adalah 1.357 perusahaan. Perusahaan non-keuangan dipilih karena kemungkinan memiliki kepemilikan manajerial dalam struktur modalnya.

2. Sampel adalah bagian atau anggota dari populasi (Sekaran, 2003). Sampel merupakan beberapa anggota yang diambil dari populasi. Sampel yang diteliti pada tahun 2008-2011 harus menyediakan data yang dibutuhkan dalam penghitungan, pengukuran dan penilaian variabel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 131 perusahaan.

3. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling. Adapun kriteria yang dipilih oleh penulis dalam pengambilan sampel antara lain.

a. Perusahaan non-keuangan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek

Indonesia per tangggal 1 Januari 2008 sampai dengan 31 Desember 2011.

commit to user

dalam penelitian ini yaitu kepemilikan manajerial. Penarikan sampel dapat dilihat dalam tabel III.1:

Tabel III.1 Proses Pengumpulan Sampel Penelitian

Jumlah perusahaan non-bank yang terdapat kepemilikan manajerial pada struktur modalnya tahun 2008

33

Jumlah perusahaan non-bank yang terdapat kepemilikan manajerial pada struktur modalnya tahun 2009

33

Jumlah perusahaan non-bank yang terdapat kepemilikan manajerial pada struktur modalnya tahun 2010

46

Jumlah perusahaan non-bank yang terdapat kepemilikan manajerial pada struktur modalnya tahun 2011

19

Jumlah data yang memenuhi Kriteria 131

C. Data Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu informasi yang diperoleh dari pihak lain (Sekaran, 2003). Alasan menggunakan data sekunder dengan pertimbangan bahwa data ini mudah untuk diperoleh dan memiliki waktu yang lebih luas. Data dalam penelitian ini diperoleh dari data publikasi laporan keuangan perusahaan yang menjadi sampel yaitu seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun data berikut terdiri atas:

1. Variabel independen yaitu variabel yang menjadi stimulus atau input dalam penelitian. Dalam penelitian ini Profitabilitas adalah variabel independen yang diproksikan dengan ROE, ROA dan EPS.

commit to user

untuk menentukan efek variabel independen. Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah nilai perusahaan.

3. Variabel pemoderasi variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini kepemilikan manajerial sebagai variabel pemoderasi.

D. Defenisi dan Pengukuran Variabel

1. Nilai Perusahaan (LNFV)

Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Dalam penelitian ini nilai saham diproksikan dengan harga saham penutupan pada akhir tahun yang terdapat di laporan keuangan tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011.

2. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Dalam penelitian ini profitabilitas diproksikan dengan:

a. Return on Asets (ROA) Rasio ini adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak terhadap jumlah asset secara keseluruhan. Rasio ini merupakan suatu ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian (%) dari asset yang dimiliki. ROA diukur dengan :

commit to user

Hasil pengembalian ekuitas atau Return On Equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur lalu bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. ROE diukur dengan:

c. Earning Per Share (EPS) Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Keuntungan bagi pemegang saham adalah jumlah keuntungan setelah dipotong pajak.Keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa adalah jumlah keuntungan dikurangi pajak, dividen, dan dikurangi hak-hak lain untuk pemegang saham prioritas. EPS dihitung dengan rumus :

E. Metode Analisis

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum , range, kurtosis dan skewness (Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini pengujian

commit to user

dan standar deviasi data penelitian.

2. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut ini:

a. Pengujian Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005). Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan asumsi central limit theorem yang menyatakan bahwa untuk sampel besar (n >

30) akan mendekati suatu distribusi normal (Gujarati, 2003).

Untuk menguji normalitas, peneliti akan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Jika nilai ρ value > 0.05 maka data tersebut berdistribusi normal, jika ρ value < 0.05 maka data tidak berdistribusi normal.

b. Pengujian Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2005). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel sama dengan nol.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi, peneliti akan melihat tolerance dan variance infaltion factors (VIF) dengan alat

commit to user

mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Bila ternyata dalam model terdapat multikolinieritas, peneliti akan mengatasi hal tersebut dengan transformasi variabel. Transformasi variabel merupakan salah satu cara mengurangi hubungan linier di antara variabel independen. Transformasi dapat dilakukan dalam bentuk logaritma natural dan bentuk first difference atau delta (Ghozali, 2005).

c. Pengujian Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t- 1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Untuk menguji ada tidaknya masalah autokorelasi, penelitian ini menggunakan alat statistik berupa run test dengan kriteria pengujian didasarkan pada nilai asymp sig. Apabila nilai asymp sig > 5% maka dapat dinyatakan tidak terdapat autokorelasi dan sebaliknya jika lebih kecil 5%, maka terdapat autokorelasi dalam model regresi yang digunakan.

d. Pengujian Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung siatuasi heterokedastisitas karena data

commit to user

(Ghozali, 2005). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dalam model, peneliti akan menggunakan uji Glejser dengan bantuan program SPSS. Apabila koefisien parameter beta > 0.05 maka tidak ada masalah heterokedastisitas (Ghozali, 2005). Jika ternyata dalam model terdapat heterokedastisitas, maka cara memperbaiki dapat dilakukan dengan:

a) Melakukan transformasi dalam bentuk model regresi dengan membagi model regresi dengan salah satu variabel independen yang digunakan dalam model tersebut.

b) Melakukan transformasi logaritma.

3. Analisis Data

Model penelitian dengan persamaan regresi dalam penilitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Persamaan 1:

LNFV = α + βROE + e

Persamaan 2:

LNFV = α + βROA + e

Persamaan 3:

LNFV = α + βLNEPS + e

Persamaan 4: LNFV = α + β1ROE+ β2KM + β3ROE*KM + e Persamaan 5:

LNFV = α + β1ROA+ β2KM + β3ROA*KM + e Persamaan 6:

LNFV = α + β1LNEPS + β2KM +β3LNEPS*KM+e Keterangan: α

: Konstanta

LNFV

: Nilai perusahaan

ROA

: Return On Assets

ROE

: Return On Equity

commit to user

KM

: Kepemilikan manajerial

e : error term

a. Uji Ketepatan Perkiraan (Uji R 2 )

Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan kemampuan model untuk menerangkan variasi vaiabel independen (Ghozali, 2006). Nilai koefisien yang diperoleh akan berkisar 0 <

R 2 ≤ 1 di mana jika nilai R 2 semakin mendekati 1, maka semakin kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Akan tetapi, dalam Ghozali (2006) dijelaskan mengenai kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model

b. Uji signifikansi-F

Untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi variabel dependen, maka peneliti menggunakan uji signifikansi simultan dengan alat bantu program SPSS versi 17.0. Hasil pengujian dapat dilihat dari nilai probabilitas signifikansi (p value) yang terdapat pada table ANOVA nilai F.

4. Pengujian Hipotesis (Uji signifikansi-t)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana (simple regression analysis). Hipotesis merupakan hubungan yang diperkirakan logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam pernyataan yang dapat diuji (Sekaran, 2003). Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang

commit to user

disebut analisis regresi dengan variabel moderating (Moderated Regression Analysis ).

Uji signifikansi-t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial mempengaruhi variabel terikat dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Pengujian ini dilakukan dengan melihat probabilitas uji t pada tabel coefficient significant tabel ANOVA.

commit to user

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk melihat distribusi data yang digunakan sebagai sampel. Statitistik deskriptif menggambarkan distribusi data yang terdiri dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata dan nilai standar deviasi atas data variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut merupakan statistik deskriptif untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini.

Tabel IV.1 Hasil Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

2,07257 Valid N (listwise) 131 Sumber: Output SPSS (data sekunder diolah, 2012)

Tabel IV.1 di atas menunjukkan sampel penelitian memiliki rata-rata ROE sebesar 12,6927. Nilai minimum ROE sebesar -08,46 dan nilai maksimum sebesar 44,68. Selisih yang sangat besar antara nilai maksimum dan minimum menunjukkan adanya kesenjangan yang signifikan sehingga menghasilkan nilai standar deviasi sebesar 10,45249. Variabel ROA memiliki rata-rata sebesar 6,6237. Nilai minimum ROA sebesar 0,10 dan nilai maksimum sebesar 25,45, sedangkan standar deviasi sebesar 5,50948 yang artinya data penelitian yang digunakan terdapat kesenjangan yang cukup signifikan.

Untuk Variabel LNEPS nilai rata-rata adalah sebesar 4,3532, nilai minimum - 1,24 dan nilai maksimum 9,44. Standar deviasi untuk variabel LNEPS sebesar 2,07257

commit to user

memiliki nilai nilai rata-rata sebesar 5,2985. Nilai minimum sebesar 0,01 dan nilai maksimum 25,63. Nilai standar deviasi 6,40766 yang menunjukan terdapat kesenjangan yang cukup signifikan. Variabel LNFV memiliki nilai rata-rata 6,2431, nilai maksimum 10,91 dan nilai minimum 1,39. Serta nilai standar deviasi 1,56991 yang artinya data penelitian variabel ini tidak terdapat kesenjangan yang signifikan.

B. Pengujian Asumsi Klasik

Model regresi dalam penelitian dapat digunakan untuk estimasi dengan signifikan dan representatif jika model regresi tersebut tidak menyimpang dari asumsi dasar klasik regresi berupa: multikoloniearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas dan normalitas

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah terdapat variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Penelitian ini menggunakan alat uji Kolmogorov-Smirnov untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak. Dari hasil pengujian ini dapat dilihat apakah residual berdistribusi normal atau tidak berdasarkan pada nilai asymp. sig.

Tabel IV.2

Uji Normalitas untuk LNFV sebagai Variabel Dependen melalui Uji Kolmogorov Smirnov (Persamaan 1)

Unstandardized Residual

131

Normal Parameters a Mean

-0.0135302

Std. Deviation

1.24775494 Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

1.259

Asymp. Sig. (2-tailed)

0.084

a. Test distribution is Normal .

Sumber: Output SPSS (data sekunder diolah, 2012) Tabel IV.2 menunjukkan hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov persamaan

commit to user

memiliki sebaran data normal.

Tabel IV.3

Uji Normalitas untuk LNFV sebagai Variabel Dependen melalui Uji Kolmogorov Smirnov (Persamaan 2)

Unstandardized Residual

131

Normal Parameters a Mean

0.0000000

Std. Deviation

1.27545310 Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

0.964

Asymp. Sig. (2-tailed)

0.311

a. Test distribution is Normal .

Sumber: Output SPSS (data sekunder diolah, 2012)

Tabel IV.3 menunjukkan hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov persamaan

2 dengan menggunakan residual dapat diketahui p-value sebesar 0,311 yaitu lebih besar dari 5% (p > α), maka dapat dinyatakan bahwa seluruh data pada persamaan 2

memiliki sebaran data normal.

Tabel IV.4

Uji Normalitas untuk LNFV sebagai Variabel Dependen melalui Uji Kolmogorov Smirnov (Persamaan 3)

Unstandardized Residual

131

Normal Parameters a Mean

0.0880373

Std. Deviation

1.23467958 Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

0.761

Asymp. Sig. (2-tailed)

0.609

a. Test distribution is Normal .

Sumber: Output SPSS (data sekunder diolah, 2012) Tabel IV.4 menunjukkan hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov persamaan 3

dengan menggunakan residual dapat diketahui p-value sebesar 0,609 yaitu lebih

commit to user

memiliki sebaran data normal.

Tabel IV.5

Uji Normalitas untuk LNFV sebagai Variabel Dependen Dengan KM sebagai Pemoderasi melalui Uji Kolmogorov Smirnov (Persamaan 4)

Unstandardized Residual

131

Normal Parameters a Mean

0.0427914

Std. Deviation

1.26001136 Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

1.198

Asymp. Sig. (2-tailed)

0.114

a. Test distribution is Normal .

Sumber: Output SPSS (data sekunder diolah, 2012) Tabel IV.5 menunjukkan hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov persamaan

4 dengan menggunakan residual dapat diketahui p-value sebesar 0,114 yaitu lebih besar dari 5% (p > α), maka dapat dinyatakan bahwa seluruh data pada persamaan 4 memiliki sebaran data normal.

Tabel IV.6

Uji Normalitas untuk LNFV sebagai Variabel Dependen Dengan KM sebagai Pemoderasi melalui Uji Kolmogorov Smirnov (Persamaan 5)

Unstandardized Residual

131

Normal Parameters a Mean

0.0000000

Std. Deviation

1.27307423 Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

0.948

Asymp. Sig. (2-tailed)

0.330

a. Test distribution is Normal .

Sumber: Output SPSS (data sekunder diolah, 2012) Tabel IV.6 menunjukkan hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov persamaan

5 dengan menggunakan residual dapat diketahui p-value sebesar 0,330 yaitu lebih

commit to user

memiliki sebaran data normal.

Tabel IV.7

Uji Normalitas untuk LNFV sebagai Variabel Dependen Dengan KM sebagai Pemoderasi melalui Uji Kolmogorov Smirnov (Persamaan 6)

Unstandardized Residual

131

Normal Parameters a Mean

-0.0465283

Std. Deviation

1.33491047 Most Extreme Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

1.149

Asymp. Sig. (2-tailed)

0.143

a. Test distribution is Normal .

Sumber: Output SPSS (data sekunder diolah, 2012) Tabel IV.7 menunjukkan hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov persamaan