Prosedur Perhitungan Gaji Penggunaan SIA di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

51 merupakan salah satu instansi pemerintah sehingga menggunakan sistem penggajian pemerintahan, sedangkan teori yang dikemukakan di atas merupakan prosedur umum yang digunakan dalam perusahaan swasta.

D. Prosedur Perhitungan Gaji

Pada Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat, prosedur pencatatan gaji pada bagian-bagian yang terlibat dalam pencatatan tersebut sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat yaitu sebagai berikut: 1. Bagian Umum a. Data Karyawan Bagian personalia menugaskan pegawainya untuk menilai pengawasan intern gaji ini sejak menerima pegawai-pegawai yang diperlukan dinas, sehingga dinas mendapat pegawai yang tepat sesuai kebutuhan dinas. Data karyawan tersebut dicatat mulai dari nama, nomor pegawai, status karyawan tersebut kawin, tidak kawin, anak yang dimiliki yang diperlukan untuk menentukan PTKP, bagian penetapan dan keterangan lainnya. b. Pegawai Pencatatan Gaji Dinas memberlakukan kartu jam kerja setiap harinya yang bertujuan untuk mencegah penyelewengan pencatatan kehadiran karyawan. Dinas juga menggunakan sistem komputerisasi dalam menghitung gaji karyawan serta jumlah hari dari tiap karyawan. Data-data karyawan dan hal-hal sebagai data pembayaran gaji karyawan. 52 2. Kepala bagian masing-masing unit Kepala bagian masing-masing unit mengecek kehadiran para pegawai sebagai bahan pertimbangan perhitungan gaji dan kenaikan golongan promosi. Prosedur perhitungan gaji dan upah pada Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat dibayarkan pada setiap karyawan per tanggal 1 pada suatu periode. Gaji karyawan bulanan dibayar dalam jumlah yang tetap sesuai dengan keuntungan yang telah ditetapkan dinas. Total gaji bersih = Gaji pokok + Komisi – Potongan-potongan

E. Tunjangan PNS

Tunjangan adalah setiap tambahan benefit yang ditawarkan pada pekerja atau karyawan. Misalnya pemakaian kendaraan dinas, makan siang gratis, bunga pinjaman rendah atau tanpa bunga, jasa kesehatan, bantuan liburan, dan skema pembelian saham. Pada tingkatan tinggi seperti manajer senior, perusahaan biasanya lebih memilih memberikan tunjangan lebih besar dibanding menambah gaji, hal ini disebabkan tunjangan hanya dikenakan pajak rendah atau bahkan tidak dikenai pajak sama sekali. Tunjangan merupakan kompensasi tambahan yang bertujuan untuk mengikat karyawan agar tetap bekerja pada perusahaan. Handoko 1994. Menurut Simamora 1997 disamping gaji, kompensasi juga meliputi cakupan tunjangan-tunjangan benefits. Tunjangan karyawan employee benefit adalah pembayaran-pembayaran dan jasa-jasa yang melindungi dan melengkapi gaji pokok, dan perusahaan membayar semua atau sebagian dari 53 tunjangan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian tunjangan yang disesuaikan dalam topik bahasan ini adalah “Tambahan pendapatan di luar gaji sebagai sokongan bantuan”. Tunjangan terbagi menjadi lima bagian, yaitu: 1. Tunjangan keluarga a. PNS yang telah beristrisuami diberikan tunjangan 10 dari gaji pokok. b. PNS yang mempunyai anak sampai usia 18 tahun diberikan tunjangan anak 2 dari gaji pokok. Diberikan haknya untuk dua anak.

2. Tunjangan Jabatan

Diberikan kepada PNS yang menduduki jabatan: a. Tunjangan Jabatan Struktural: PNS yang menduduki jabatan struktural diberikan tunjangan jabatan struktural. b. Tunjangan Jabatan Fungsional: diberikan kepada PNS yang menduduki jabatan fungsional. 3. Tunjangan Cacat a. 70 gaji pokok jika kehilangan fungsi penglihatan pada kedua mata, atau pendengaran pada kedua telingan atau kedua kaki dari pangkal pahalutut ke bawah. b. 50 jika kehilangan fungsi lengan dari sendi bahu ke bawah, kedua mata kaki ke bawah. 54 c. 30 jika kehilangan fungsi penglihatan dari sebelah mata, atau pendengaran dari sebelah telinga atau tanda dari atas pergelangan tangan ke bawah atau sebelah mata kaki ke bawah. d. 100 jika cacat seluruh badan atau ingatan. 4. Bantuan Kematian PNS yang meninggal dunia, keluarganya berhak atas bantuan keuangan sebesar 3x penghasilan perbulan. Jika tidak memiliki suamiistri maka diberikan kepada anaknya. Jika tidak ada orang tua maka diberikan kepada ahli warisnya. 5. Uang duka dan Biaya kematian PNS yang tewas keluarganya berhak atas uang duka. Tewas yang diakibatkan seperti: a. Meninggal dalam dan karena menjalankan tugas b. Meninggal dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas c. Meninggal yang langsung diakibatkan oleh lukacacat rohani karena menjalankan tugas. d. Meninggal karena perbutan anasir

F. Penggunaan SIA di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Langkat Sistem informasi akuntansi dirancang untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau secar rutin terjadi. Gaji dan upah adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dalam penyelenggaraan perusahaan dan sangat 55 penting karena berkaitan dengan motivasi karyawan. Pada perusahaan yang bergerak di sektor jasa, gaji dan upah merupakan biaya yang paling dominan. Untuk memudahkan pelaksanaan administrasinya, maka diperlukan suatu sistem yaitu sistem informasi akuntansi. Untuk lebih jelasnya, berikut ini dikemukakan beberapa pendapat para ahli tentang pengertian sistem informasi akuntansi: 1. Menurut Romney dan Seinbart “Sistem Informasi Akuntansi SIA adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan”. 2. Menurut Horngren, Harrison, dan Bamber 2002 “Sistem informasi Akuntansi adalah kombinasi dari orang, catatan-catatan, dan prosedur yang dipergunakan oleh perusahaan untuk menyediakan data keuangan”. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan suatu prosedur yang digunakan dalam menyampaikan data kegiatan perusahaan terutama yang berhubungan dengan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan. Adapun unsur dari sistem akuntansi adalah formulir, catatan, peralatan yang digunakan untuk mengolah data dalam menghasilkan informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen. Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat menggunakan Aplikasi GPP 2009. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian 56 menggunakan aplikasi GPP 2009 xi+38+lampiran. Direktorat Jenderal Perbendaharaan telah menyediakan aplikasi guna mendukung pengelolaan administrasi belanja pegawai khususnya gaji PNS pusat yang selanjutnya disebut dengan aplikasi Gaji PNS Pusat GPP 2009 satker versi 2.0. Kelebihan aplikasi ini diantaranya adalah pencatatan administrasi belanja pegawai lebih mudah dengan tingkat akurasi yang tinggi, efisiensi dalam waktu dan tenaga sehingga tidak memerlukan petugas yang banyak dengan waktu penyelesaian yang lebih singkat, pengendalian pelaksanaan belanja pegawai lebih akurat, keseragaman dalam output yang dihasilkan sehingga dapat digunakan sebagai bahan analisis dalam kebijakan penganggaran khususnya belanja pegawai. Namun aplikasi ini masih mempunyai kelemahan yaitu menghendaki pengisian selengkap mungkin elemen data masing-masing pegawai serta memperhatikan referensi maupun setting yang ada aplikasi GPP mengambil peranan yang sangat vital dalam pelaksanaan tugas para PPABP pada satker kementerianlembaga, aplikasi GPP dinilai sudah efektif sangat membantu dalam perhitungan dan penyusunan daftar-daftar pembayaran belanja pegawai. 57 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Sebagai penutup, penulis mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan Sistem Informasi Akuntansi terhadap gaji dan upah pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat: 1. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat telah efektif. 2. Sistem Informasi Akuntansi telah dilaksanakan dengan baik dan melibatkan beberapa bagian fungsi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab terpisah, antara lain bagian keuangan dan akuntansi. 3. Setiap pembayaran didasarkan pad bukti pembayaran gaji pegawai yang dilakukan secara tunai dan slip pembayaran gaji harus ditanda tangani oleh pegawai yang bersangkutan. 4. Sistem Informasi Akuntansi di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat menggunakan Aplikasi GPP dinilai sudah efektif sangat membantu dalam perhitungan dan penyusunan daftar-daftar pembayaran belanja pegawai. B. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Sistem Informasi Akuntansi pada Dinas Tenaga Kerja dan Transportasi 58 Kabupaten Langkat telah berjalan dengan efektif sebagaimana mestinya, juga harus dipertahankan dan perlu dijalankan sebaik mungkin. 2. Penggajian PNS harus diperhatikan agar tidak terjadi penyelewengan dan harus dibayar tepat waktu. 3. Daftar hadir dan uang makan PNS harus ditandatangani oleh pegawai yang bersangkutan agar bisa dimasukkan datanya ke dalam aplikasi GPP. 4. Sistem Informasi Akuntansi yang menggunakan aplikasi GPP harus selalu dikerjakan dengan teliti oleh bagian keuangan agar tidak terjadi kesilapan dan kecurangan dalam mengisi data-data keuangan. 7 BAB II DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LANGKAT A. Sejarah Singkat Menyikapi perubahan dan perkembangan yang terjai secara global, seperti reformasi pemerintahan, baik pada tingkat pusat maupun daerah, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat harus mampu menyelenggarakan tugas-tugas yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan penyelenggaraan Transmigrasi sesuai dengan ketetapan. Untuk memberikan gambaran serta wajah masa depan yang diidam- idamkan yang akan menentukan arah masa depan yang realitas dan teukur, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat merumuskan Visi dan Misi. Rencana Strategis ini disusun berawal dari suatu pemikiran Strategis tentang nilai-nilai yang dianutdimiliki oleh seluruh pimpinan dan Staf Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat yang merupakan karakteristik inti dari tugas pokok yang diemban oleh Dinas Tenaga Kerja Langkat dan Transmigrisi Kabupaten Langkat. Berdasarkan hal tersebut maka nilai-nilai luhur yang dianut: 1. Informasi, mengandung arti bahwa segenap Aparat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat wajib memberikan informasi ketenagakerjaan dan pelayanan prima kepada masyarakat. 2. Ketenangan, mengandung arti bahwa seluruh aparat Dinas Tenaga Kerja 8 Langkat dan Transmigrasi Kabupaten Langkat wajib menjamin ketenangan bekerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat pekerja. 3. Demokrasi, mengandung arti bahwa selurh aparat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat dapat menghargai pendapat orang lain yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku. 4. Keterbukaan, mengandung arti bahwa seluruh aparat Dinas Tenaga Kerja Langkat dan Transmigrasi Kabupaten Langkat wajib mempunyai sikap yang terbuka dalam mempedomani aturan yang berlaku. 5. Cerdas, mengandung arti yang berlaku bahwa seluruh apparat dalam menyikapi persoalan yang ada atau terjadi pada institusi maupun diluar institusi menggunakan referensi yang normatif. 6. Cermat, mengandung arti bahwa seluruh aparat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat harus ikhlas memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa harus meminta imbalan. 7. Tuntas, mengandung arti bahwa seluruh aparat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat mampu menyelesaikan tugas-tugasnya secara cepat dan tuntas.

B. Visi dan Misi