Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Gaji dan Upah Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN LANGKAT Oleh :

ELVIRA MIRAZA 122102182

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : ELVIRA MIRAZA

NIM : 122102182

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LANGKAT

Tanggal: 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Drs.Rustam, M.Si, Ak ,CA NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal: 2015 Ketua Program Diploma III Akuntansi

Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal: 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU


(3)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : ELVIRA MIRAZA

NIM : 122102223

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LANGKAT

Medan, Juli 2015

ELVIRA MIRAZA NIM. 122102182


(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang selalu memberikan kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini. Penelitian ini merupakan tugas akhir guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar A.md pada Universitas

Sumtera Utara. Adapun judul penelitian yang dilakukan penulis adalah: “Sistem

Informasi Akuntansi Terhadap Gaji dan Upah Pada Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Langkat”.

Selama melakukan penelitian dan penulisan tugas akhir ini, penulis banyak memperoleh bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan juga sebagai Dosen Pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan arahan, bimbingan, dan koreksi sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

3. Bapak dan Ibu Dosen, serta pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(5)

pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat.

5. Kedua orangtua tercinta, Alm. Sofyan Miraza dan Zubaidah yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, doa, dan segala dukungannya yang tulus selama masa perkuliahan sehingga terwujudnya tugas akhir ini.

6. Kakak-kakak tersayang, Selvitya Miraza, SE., Rihla Miraza, SE., dan Yurika Miraza, SE. yang telah banyak sekali membantu dan memberikan masukan juga semangat dalam penyelesaian tugas akhir ini.

7. Seluruh sahabat dan teman-teman seperjuangan yang telah banyak membantu, mengibur, dan memberi banyak masukan.

8. Rizky Firmansyah, KUJOSEI, Bobby manis, Panyi, Ucek, Dilla, Ririn Bogel(body gelap), Opi perda, Tante Cut, Bg Irdo, Randy Homo, Andrea, Amik, Sasortiz, dan masih banyak lagi. Thankyou guys!

Akhir kata karena keterbatasan yang penulis miliki dalam pengetahuan dan pengalaman, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik. Semoga tugas akhir ini memberikan manfaat bagi pembaca dan pihak yang berkepentingan.

Medan, Juli 2015 Penulis

Elvira Miraza 122102182


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1. Tujuan Penelitian ... 3

2. Manfaat Penelitian ... 4

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survey/Observasi ... 4

2. Rencana Isi ... 5

BAB II : DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LANGKAT ... 7

A. Sejarah Singkat ... 7

B. Visi dan Misi ... 8

1. Visi ... 8

2. Misi ... 10


(7)

E. Jaringan Kegiatan ... 37

F. Kinerja Kegiatan Terkini ... 38

G. Rencana Kegiatan ... 39

BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LANGKAT ... 44

A. Pengertian Gaji ... 44

B. Unsur-unsur Gaji ... 46

C. Sistem Penggajian ... 49

D. Prosedur Perhitungan Gaji ... 51

E. Tunjangan PNS ... 52

F. Penggunaan SIA pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat ... 54

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 57


(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. 1 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan


(10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi/entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka mengambil keputusan oleh pihak – pihak yang memerlukan.

Secara lebih teknis, akuntansi merupakan kumpulan prosedur – prosedur untuk mencatat, menglasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan dalam bentuk laporan keuangan, transaksi – transaksi yang telah dilaksanakan oleh suatu perusahaan dan akhirnya menginterpretasikan laporan – laporan tersebut.

Pada dasarnya perusahaan didirikan untuk mencapai berbagai tujuan, salah satunya adalah menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan untuk mendapat laba. Semakin pesatnya perkembangan ekonomi sejalan dengan perkembangan dunia usaha, maka dalam suatu perusahaan terdapat beberapa faktor yang menuntut pihak menejemen untuk bekerja lebih efisien agar mampu bersaing dan mempertahankan perusahaan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dalam menjalankan kegiatan operasi suatu perusahaan semakin luas pimpinan tidaklah terlepas dari berbagai masalah, baik di bidang manajemen, produksi, penjualan, pengelolaan kas, dan juga sistem informasi yang dibutuhkan. Tanpa sistem informasi suatu organisasi perusahaan tidak dapat merencanakan dan mengawasi aktivitas yang kompleks.


(11)

Saat ini, kebutuhan akan informasi keuangan yang tepat dalam dunia bisnis modern dirasakan sangatlah penting baik bagi perusahaan maupun pihak luar. Untuk memenuhi kebutuhan itu maka perlu disusun suatu sistem akuntansi yang berfungsi menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaaan serta pengambilan keputusan.

Sistem informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dan sangat besar peranannya dalam perusahaan. Sistem akuntansi yang diorganisasi dengan baik serta didukung oleh pelaku sistem yang kompeten tentunya akan dapat mengontrol serta mengawasi perusahaan dengan baik pula. Untuk selanjutnya dapat mencegah terjadinya penyelewengan.

Gaji adalah aspek yang paling berarti, baik bagi tenaga kerja maupun bagi perusahaan. Pada hakikatnya, tenaga kerja akan lebih produktif dan akan memiliki rasa cinta terhadap perusahaan apabila tenaga kerja tersebut menerima gaji dan upah yang seimbang dengan kontribusinya terhadap perusahaan, dan sebaliknya apabila tenaga kerja tersebut tidak mendapatkan gaji dan upah yang seimbang, maka akan ada kemungkinan tenaga kerja tersebut berupaya melakukan tindakan – tindakan seperti, melakukan demo untuk kenaikan gaji, mogok kerja, dan melakukan kegiatan – kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan dan dapat merugikan perusahaan.

Gaji merupakan salah satu bidang yang banyak memiliki risiko terjadinya kecurangan. Pengelolaan gaji dan upah yang tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan akan mengakibatkan kekecewaan pada tenaga


(12)

kerja. Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan gaji dan upah dari pemerintah akan membuat perusahaan lebih memperhatikan penentuan tarif gaji sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan, khususnya perusahaan yang mempunyai tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Maka pembayaran gaji dan upah di dalamnya harus diawasi. Walaupun demikian masih saja sering terjadi kecurangan-kecurangan dalam penetapan sampai pendistribusian, untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan perlu mengembangkan suatu kebijakan yaitu pengawasan. Dengan adanya internal gaji dan upah, sistem penggajian dan pengupahan tersebut bisa berjalan dengan baik tanpa adanya kecurangan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dan pentingnya sistem informasi akuntansi dalam perusahaan, maka penulis dalam tugas akhir ini

mengambil judul “Sistem Informasi Akuntansi terhadap Gaji dan Upah pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat”.

B. Rumusan Masalah

Penulis mencoba untuk membahas permasalahan “Apakah Sistem Informasi Akuntansi terhadap Gaji dan Upah pada Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Langkat berjalan dengan efektif?”

C. Tujuan Dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui prosedur pembayaran gaji dan untuk mengetahui apakah


(13)

pembayaran gaji dan upah pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat sudah berjalan efektif.

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis

Sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan serta pemahaman tentang Sistem Informasi Akuntansi Gaji dan Upah pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten langkat.

b. Bagi Perusahaan / Instansi

Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan di masa yang akan datang pada Dinas Tenaga Kerja Stabat.

c. Bagi Pihak Lainnya

Sebagai referensi untuk melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.

D. Rencana Penulisan

Rencana penulisan terdiri dari jadwal survey/observasi dan rencana isi yang dibuat untuk mempermudah penulis dalam menyusun tugas akhir ini.

1. Jadwal Survey/Observasi

Jadwal penelitian dilakukan saat penulis telah selesai melakukan magang di kantor Dinas Pendapatan Daerah Stabat yang dilaksanakan tanggal 6 April 2015. Dilanjutkan dengan membuat Laporan Tugas Akhir. Jadwal penelitian dan penyusunan tugas akhir ini terdiri dari berbagai kegiatan,


(14)

untuk lebih jelas terdapat pada tabel di bawah ini. Table 1.1

Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No Kegiatan

April Mei

III IV I II III IV

1 Pengesahan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4

Penunjukan dosen pembimbing

5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir

7 Bimbingan Tugas Akhir

8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan, hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, laporan tugas akhir ini disusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN


(15)

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal survey/observasi dan rencana isi.

BAB II DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LANGKAT

Pada bab ini, penulis menguraikan tentang sejarah singkat instansi, visi dan misi, struktur organisasi, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini, dan rencana kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat.

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LANGKAT

Pada bab ini, penulis menguraikan tentang data teoritis yang di dalamnya terdapat pengertian gaji, unsur-unsur gaji, sistem penggajian, prosedur perhitungan gaji, tunjangan PNS, dan penggunaan sistem informasi akuntansi di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini, penulis menyampaikan kesimpulan dan saran dari apa yang didapat dalam sistem informasi akuntansi penggajian di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat.


(16)

BAB II

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN LANGKAT

A. Sejarah Singkat

Menyikapi perubahan dan perkembangan yang terjai secara global, seperti reformasi pemerintahan, baik pada tingkat pusat maupun daerah, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat harus mampu menyelenggarakan tugas-tugas yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan penyelenggaraan Transmigrasi sesuai dengan ketetapan.

Untuk memberikan gambaran serta wajah masa depan yang diidam-idamkan yang akan menentukan arah masa depan yang realitas dan teukur, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat merumuskan Visi dan Misi.

Rencana Strategis ini disusun berawal dari suatu pemikiran Strategis tentang nilai-nilai yang dianut/dimiliki oleh seluruh pimpinan dan Staf Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat yang merupakan karakteristik inti dari tugas pokok yang diemban oleh Dinas Tenaga Kerja Langkat dan Transmigrisi Kabupaten Langkat.

Berdasarkan hal tersebut maka nilai-nilai luhur yang dianut:

1. Informasi, mengandung arti bahwa segenap Aparat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat wajib memberikan informasi ketenagakerjaan dan pelayanan prima kepada masyarakat.


(17)

Langkat dan Transmigrasi Kabupaten Langkat wajib menjamin ketenangan bekerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat pekerja. 3. Demokrasi, mengandung arti bahwa selurh aparat Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Langkat dapat menghargai pendapat orang lain yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

4. Keterbukaan, mengandung arti bahwa seluruh aparat Dinas Tenaga Kerja Langkat dan Transmigrasi Kabupaten Langkat wajib mempunyai sikap yang terbuka dalam mempedomani aturan yang berlaku.

5. Cerdas, mengandung arti yang berlaku bahwa seluruh apparat dalam menyikapi persoalan yang ada atau terjadi pada institusi maupun diluar institusi menggunakan referensi yang normatif.

6. Cermat, mengandung arti bahwa seluruh aparat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat harus ikhlas memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa harus meminta imbalan.

7. Tuntas, mengandung arti bahwa seluruh aparat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat mampu menyelesaikan tugas-tugasnya secara cepat dan tuntas.

B. Visi dan Misi 1. Visi

Visi adalah cara pandang jauh kedepan kemana Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat harus dibawa agar dapat eksis, antisipasif dan inovatif secara umum Visi adalah pandangan ideal massa depan yang ingin diwujudkan Instansi Pemerintah


(18)

Pernyataan visi ini merupakan suatu gambaran yang menantang entang keadaan masa depan yang ingin dicapai oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat.

Sebagai salah satu komponen dari Perencanaan Strategis, visi yang dirumuskan merupakan gambaran tentang keadaan masa depan yang diinginkan olehDinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Visi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat dirumuskan dengan memperhatikan visi Kepala Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Langkat Tahun 2009-2014 yaitu “Terwujudnya Masyarakat yang Religius, Maju,

Dinamis Sejahtera dan Mandiri”

Adapun Visi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat

yaitu “Terwujudnya Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas Dan Sejahtera Dilingkungan Ketenagakerjaan Dan Ketransmigrasian”.

Agar tidak menibulkan persepsi yang berbeda bagi semua pihak yang berkepentingan dengan Renstra, maka perlu dijelaskan makna dari kalimat visi tersebut diatas, sebagai berikut:

a. Berkualitas, mengandung arti bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat mempersiapkan tenaga kerja yang terampil dan mandiri untuk dapat diterima lapangan kerja yang tersedia.

b. Sejahtera, mengandung arti bahwa yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat mengupayakan


(19)

agar setiap Tenaga Kerja berhak mendapatkan penghasilan yang layak bagi penghidupan.

2. Misi

Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil sesuai dengan visi yang ditetaokan.

Dengan adanya misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengenal dan mengetahui peran dan program serta hasil yang akan diperoleh.

Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat adalah: a. Meningkatkan mutu pelayanan

b. Meningkatkan keterampilan dan produktivitas tenaga kerja c. Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja d. Meningkatkan hubungan industrial yang harmonis dan dinamis e. Memfasilitasikan program transmigrasi

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah komponen susunan organisasi yang saling berhubungan yang menunjukan kerangka perwujudan hubungan antara fungsi, bagian, posisi, kedudukan, tugas, maupun wewenangan dan tanggung jawab yang saling berhubungan satu sama lain dari orang yang diberi tanggung jawab atas fungsi yang bersangkutan. Organisasi yang baik harus mempunyai struktur organisasi yang jelas agar tanggung jawab yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien. Struktur yang jelas dapat menghindarkan terjadinya tumpang tindih (overlap) fungsi masing-masing


(20)

SEKSI KELEMBAGAAN DAN PENYELESAIAN

PESELISISHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

bagian yang ada. Pemisahan fungsi juga perlu dilakukan untuk mencegah timbulnya kecurangan didalam organisasi.

Berikut adalah skema struktur organisasi yang terdapat dalam perusahaan. Namun, untuk membatasi pembahasan yang terlalu luas, dalam tugas akhir ini penulis hanya membahas tugas/tanggung jawab dari bagiannya masing-masing, yaitu:

Gambar 1.1

Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat

D. Job Description

SEKSI TRANSMIGRASI

SEKSI PERLUASAN KERJA DAN USAHA

MANDIRI SEKSI PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN INFORMASI PASAR KERJA SEKSI PELATIHAN KERJA SEKSI STANDARISASI DAN PEMBINAAN LEMBAGA PELATIAHN KERJA BIDANG PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL UPTD SEKSI PENGAWASAN NORMA TENAGA KERJA KHUSUS KEPALA DINAS SEKSI PENGUPAHAN DAN JAMINAN SOSIAL

KETENAGAKERJAAN SEKSI PERSYARATAN KERJA DAN KESEJAHTERAAN PEKERJA SKRETARIAT

SUBAG KEUANGAN SUBBAG UMUM

BIDANG PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN BIDANG PEMBINAAN & PENGAWASAN NORMA KETENAGAKERJAAN SEKSI PENGAWASAN NORMA KETENAGAKERJAAN SEKSI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SEKSI PENGAWASAN NORMA KESELAMATAN & KETENAGAKERJAAN BIDANG PEMBINAAN PENEMPATAN PERLUAS KERJA &


(21)

Berikut ini adalah Job Description dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat yang terdiri dari:

Kepala Dinas Fungsi:

Menyusun usulan rencana kerja jangka panjang wilayah guna memperoleh acuan kerja.

1. Mengkoordinasikan penyusunan dan pemantauan implementasi rencana kerja dan anggaran tahunan wilayah, guna menjaga efektifitas kerja dan efisiensi biaya.

2. Menetapkan kebijakan pengelolaan operasional secara menyeluruh untuk Kantor Wilayah dan Kantor Cabang dilingkup tugasnya guna memastikan kebijakan, strategi, prosedur dan tata kerja yang sudah ditetapkan oleh Kantor Pusat telah diimplementasikan secara efektif.

3. Mengarahkan manajemen kepesertaan yang mencakup pengembangan kepesertaan (melalui kegiatan pemasaran formal dan informal), pengelolaan kepesertaan (melalui manajemen akun dan kepesertaan), kemitraan dan PKP di wilayahnya, guna memastikan tercapainya target jumlah kepesertaan dan iuran.

4. Mengarahkan dan memantau pelayanan terhadap peserta, agar pelayanan dapat memenuhi standar mutu yang ditetapkan.

Sekretariat Fungsi:


(22)

Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai pedoman pelaksanaan tugas. 2. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas dan fungsi sebagai

pertimbangan penilaian kerja.

3. Melaksanakan tugas kesekretariatan yang meliputi pengelolaan kepegawaian.

4. Melaksanakan pelayanan administrasi keuangan dan perlengkapan.

5. Memberikan pelayanan teknis dan adminitrasi kepada kepala dinas dan seluruh satuan organisasi di lingkungan dinas.

6. Melakukan urusan umum yang meliputi administrasi, surat keluar dan surat masuk, urusan kearsipan dan ekspedisi, pengetikan dan penggandaan, pengaturan dan pemeliharaan, serta lingkungan kerja dan urusan rumah tangga.

7. Mengumpulkan bahan penyusunan dan petunjuk teknis pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian dan mengelola administrasi kepegawaian.

8. Mengumpulkan, menyusun, dan menganalisa data penyusunan program dan analisa kebutuhan perlengkapan.

9. Mengumpulkan bahan penyusunan anggaran rutin, anggaran pembangunan, dan administrasi keuangan.

10.Mengkoordinasi program-program kegiatan pada setiap bidang.

11.Menyusun perencanaan dan program kegiatan dan kesekretariatan serta evaluasi dan pelaporan.


(23)

bidang-bidang.

13.Melaporkan kegiatan/evaluasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 14.Menghimpun dan mengelola data ketenagakerjaan.

15.Menyusun dan menyiapkan bahan laporan dinas 16.Menyiapkan Renstra, Renja, dan Lakip Sekretariat.

17.Mengadakan penilaian terhadap stafnya dalam rangka pembuatan DP3 setiap akhir tahun.

18.Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan.

19.Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.

Subbag Umum Fungsi:

1. Merencanakan kegiatan sub bagian umum berdasarkan renja operasional sekretariat sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

2. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai pertimbangan penilaian kerja.

3. Menyusun formasi dan perencanaan pegawai.

4. Menyelenggarakan urusan dan administrasi kepegawaian yang berhubungan dengan kenaikan pangkat, gaji berkala, dan urusan lainnya di lingkungan dinas.

5. Mengelola administrasi tentang kedudukan dan hak pegawai.


(24)

peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan oleh bidang-bidang di lingkungan dinas.

7. Mendistribusikan peralatan dan perlengkapan, ATK, maupun Blangko atau Formulir cetakan lainnya.

8. Melakukan urusan surat menyurat, pengetikan, pengadaan, dan tata kearsipan.

9. Menerima, mencatat surat masuk dan surat keluar, mengirimkan surat-surat, mendistribusikan surat-surat-surat, menyimpan, dan memelihara arsip. 10.Menyusun rencana kebutuhan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan

kesekretariatan serta memelihara perlengkapan operasional dan perlengkapan kantor.

11.Menyusun perencanaan dan mengurus pemeliharaan, kebersihan, dan keamanan kantor.

12.Mengadakan penilaian terhadap stafnya dalam rangka pembuatan DP3 setiap akhir tahun.

13.Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan pekerjaan.

14.Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

Subbag Keuangan Fungsi:

1. Merencanakan kegiatan sub bagian keuangan berdasarkan renja operasional sekretaris sebagai pedoman pelaksanaan tugas


(25)

2. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai pertimbangan penilaian kinerja

3. Menyusun dan menghimpun rencana anggaran rutin dan pembangunan 4. Menerima dan menyetorkan semua pendapatan daerah ke kas daerah

sesuai dengan ketentuan yang berlaku

5. Menerima, melakukan pembayaran gaji pegawai dan honorium

6. Mengevaluasi hasil penerima pendapatan daerah dan menetapkan langkah-langkah untuk peningkatan pendapatan daerah sesuai dengan tugas kesekretariatan

7. Menyelenggarakan pembukuan penerimaan dan pengeluaran atau penyetoran ke kas ke daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku serta mempertanggungjawabkannya kepada kepala dinas melalui hinarki jabatan

8. Memberikan saran pertimbangan kepada Sekretaris dalam bidang tugasnya

9. Menyusun laporan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan sesuai akuntabilitas kinerja

10. Mengadakan penilaian terhdap stafnya dalam rangka pembuatan DP3 setiap akhir tahun

11. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan

12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya


(26)

Bidang Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Fungsi:

1. Merencakan operasioanal Bidang, berdasarkan renja operasional sekretaris sebagai pedoman pelaksanaan tugas

2. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai pertimbangan penilaian kinerja

3. Menyiapkan rumusan kebijakan dibidang standarisasi kompetensi dan program pelatihan, pembinaan instruktur dan tenaga kerja kepelatihan, lembaga dan sarana pelatian kerja, pemagangan serta produktivitas 4. Melaksanakan kebijakan dibidang standarisasi kompetensi dan program

pelatihan, pembinaan instruktur dan kerja kepelatihan, lemabag dan sarana pelatian kerja, pemagangan serta produktivitas

5. Menyusun, standart, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dibidang standarisasi kompetensi dan program pelatihan, pembinaan instruktur dan kerja kepelatihan, lemabag dan sarana pelatian kerja, pemagangan serta produktivitas

6. Melaksanakan bimbingan teknis dan evaluasi dibidang standarisasi kompetensi dan program pelatihan, pembinaan instruktur dan kerja kepelatihan, lembaga dan sarana pelatian kerja, pemagangan serta produktivitas

7. Menyiapkan Renstra, Renja dan Lakip bidang Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja


(27)

setiap akhir tahun

9. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan

10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya

Seksi Standarisasi dan Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja Fungsi:

1. Merencanakan kegiatan Seksi Standarisasi dan Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja berdasarkan renja operasional Bidang sebagai pedoan pelaksanaan tugas

2. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai pertimbangan penilaian kinerja

3. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dibidang standarisasi kompetensi, penyusunan program pelatian, pengembangan, sistem dan metode pelatihan serta pembinaan asosiasi profesi

4. Menyusun, standart, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dibidang standarisasi kompetensi dan program pelatihan, pengembangan, sistem dan metode pelatihan serta pembinaan asosiasi profesi

5. Melaksanakan bimbingan teknis dan evaluasi dibidang standarisasi kompetensi dan program pelatihan, pengembangan, sistem dan metode pelatihan serta pembinaan asosiasi profesi.

6. Menyiapkan evaluasi pelaksanaan kebijakan dibidang standarisasi kopetensi, penyusunan program pelatihan, pengembangan sistem dan


(28)

metode pelatihan serta pembinaan asosiasi profesi

7. Mengawasi perizinan lembaga pelatihan kerja swasta dan tanda daftar bagi lembaga pelatihan kerja pemerintah, perusahaan yang menyelenggarakan pelatihan kerja

8. Melaksanakan kegiatan sistem informasi pelatihan kerja meliputi pengumpulan, pengelolahan, penyajian, penyebarluasan data dan informasi

9. Menyiapkan sarana dan fasilitas sesuai standar untuk menjamin kualitas lulusan lembaga pelatihan kerja

10. Mengadakan penilaian terhadp stafnya dalm rangka pembuatan DP3 setiap akhir tahun

11. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan

12. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya

Seksi Pelatihan Kerja Fungsi:

1. Melaksanakan kegiatan Seksi Standarisasi dan Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja berdasarkan renja operasional Bidang sebagi pedoman pelaksanaan tugas

2. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai pertimbangan penilaian kinerja


(29)

tenaga kepelatihan lembaga pelatihan pemerintah, swasta serta registrasi dan pemberdayaan instruktur dan tenaga kepelatihan

4. Menyusun standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dibidang instruktur dan tenaga kepelatihan lembaga pelatihan pemerintah, swasta serta registrasi dan pemberdayaan instruktur dan tenaga pelatihan

5. Melaksanakan bimbingan teknis dan evaluasi dibidang instruktur dan tenaga kepelatihan lembaga pelatihan pemerintah, swasta serta registrasi dan pemberdayaan instruktur dan tenaga pelatihan

6. Menyiapkan evaluasi pelaksanaan kebijakandibidanginstruktur dan tenaga kepelatihan lembaga pelatihan pemerintah, swasta serta registrasi dan pemberdayaan instruktur dan tenaga pelatihan

7. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang instruktur dan tenaga kepelatihan lembaga pelatihan pemerintah, swasta serta registrasi dan pemberdayaan instruktur dan tenaga pelatihan

8. Menyelenggarakan pelatihan kerja, memonitoring, mengevaluasi dan pemberian sertifikat pelatihan kerja kepda peserta pelatihan yang dinyatakan lulus

9. Mengadakan penilaian terhadp stafnya dalm rangka pembuatan DP3 setiap akhir tahun

10. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan

11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya


(30)

Seksi Produktivitas Tenaga Kerja Fungsi:

1. Merencanakan kegiatan Seksi Produktivitas Tenaga Kerja berdasarkan renja operasional Bidang sebagai pedoman pelaksanaan tugas

2. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai pertimbangan penilaian kinerja

3. Melaksanakan pengembangan kemampuan majanerial dan profesionalusme sumber daya manusia dilembaga pelatihan kerja pemerintah, swasta dan perusahaan dalam rangka peningkatan produktivitas

4. Melaksanakan penyuluhan dan bimbingan terhadap lembaga pelatihan kerja pemerintah, swasta dan perusahaan dibidang manajemen untuk meningkatkan produktivitas

5. Membina kelembagaan dan program pengembangan produktivitas, memonitor dan mengevalusi

6. Membangun jejaring kerja sama peningkatan kualitas dan produktivitas 7. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan konsultasi usaha kecil dan

menengah (UKM)

8. Melaksanakan koordinasi dengan balai pengembangan produktifitas daerah dalam rangka memperoleh Sidhakarya untuk usaha kecil dan menengah (UKM)

9. Mengadakan penilaian terhadap stafnya dalam rangka pembuatan DP3 setiap akhir tahun


(31)

10. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan

11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya

Bidang Pembinaan Penempatan, Perluasan Kerja, dan Transmigrasi Fungsi:

1. Merencanakan operasional Bidang berdasarkan renja tahunan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai pedoman pelaksanaan tugas 2. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi

sebagai pertimbangan penilaian kinerja

3. Mempersiapkan data dan menyusun rencana kegiatan bidang serta rencana jangka menengah dan tahunan dibidang pembinaan penempatan perluasan kerja dan transmigrasi

4. Merencanakan, mengkoordinasi dan pengendalian sosialisasi dan evaluasi laporan pembinaan dan pengendalian penempatan tenaga kerja dan kesempatan kerja sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan

5. Melaksanakan pembinaan penempatan tenaga kerja AKAD, AKL dan AKAN

6. Melaksanakan administrasi perizinan penggunaan tenaga kerja asing yang kerja, baik tenaga kerja warga negara pendatang maupun tenag kerja asing menetap


(32)

pencarian kerja, pengangguaran dan setengah pengangguran melalui sistem padat karya

8. Melaksanakan kegiatan pembinaan dan monitoring penempatan tenaga kerja pemuda, wanita, penyandang cacat

9. Melaksanakan analisis jabatan kepada perusahaan swasta dan penyalur tenaga kerja melalui penempatan tenaga kerja, perluasan informasi pasar kerja dan bursa kerja

10. Bekerjasama mempersiapkan dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara untuk memafasilitasi program ketransmigrasi

11. Melaksanakan pembinaan terhadap tenaga kerja untuk menjadi tenaga kerja mandiri

12. Memberikan masukan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya sesuai dengan standar yang ditetapkan

13. Menyusun dan menyiapkan Renstra, Renja dan Lakip Bidang Pembinaan Penempatan Perluasan Kerja dan Transmigrasi

14. Mengadakan penilaian terhadap stafnya dalam rangka pembuatan DP3 setiap akhir tahun

15. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan

16. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya


(33)

Fungsi:

1. Merencanakan kegiatan seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Informasi Pasar Kerja berdasarkan renja operasional Bidang sebagai pedoman pelaksanaan tugas

2. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai pertimbangan penilaian kinerja

3. Memeriksa, menganalisa dan mengoreksi laporan informasi pasar kerja yang berupa laporan bulanan

4. Mengelola, menganalisa serta membuat laporan pencari kerja, lowongan dan penempatan secara terus menerus berdasarkan kelompok umum, pendidikan, lapangan usaha dan jabatan

5. Menetapkan tenaga kerja termasuk tenaga kerja muda, wanita, penyandang cacat sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan oleh pengguna tenaga kerja

6. Melaksanakan pendataan bagi instansi pemerintah/swasta yang membutuhkan tenaga kerja dan memberikan informasi kepada instansi pemerintah/swasta yang membutuhkan tenaga kerja

7. Melaksanakan pembinaan penempatan tenaga kerja AKAD, AKL dan AKAN serta meneliti administrasi perizinan pengguna tenaga kerja warga negara asing pendatang (TKWNAP)

8. Meneliti kelengkapan administrasi dan memproses pemberian izin pembangunan/pendirian BKS/BKK dan mengadakan koordinasi pembinaan terhadap kegiatan operasional BKS/BKK


(34)

9. Menyebarluaskan informasi pasar kerja bekerjasama dengan BKS/BKK secara cepat diketahui oleh pencari kerja dan masyarakat

10. Melaksanakan monitoring serta evaluasi tentang program AKL, AKD dan AKAN

11. Membuat konsep laporan, surat dan bahan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan penyediaan dan penempatan tenaga kerja untuk bahan masukan kepala bidang

12. Mengadakan penilaian terhadap stafnya dalam rangka pembuatan DP3 setiap akhir tahun

13. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan

14. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya

Seksi Perluasan Kerja dan Usaha Mandiri Fungsi:

1. Merencanakan kegiatan Seksi Perluasan Kerja dan Usaha Mandiri berdasarkan renja operasional Bidang sebagai pedoman pelaksanaan tugas

2. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai pertimbangan penilaian kinerja

3. Memberikan petunjuk kepada staf dalam pelaksanaan tugas cara-cara pelaksanaan kegiatan administrative dan operasional untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan


(35)

4. Menilai dan menganalisis hasil olahan data kegiatan perluasan kerja dam usaha mandiri yang dilaksanakan oleh pengumpul dan pengolah data 5. Melaksanakan identifikasi potensi wilayah, jenis kegiatan atau usaha

yang akan ditetapkan dan dikembangkan yang mengarah pada perluasan kerja

6. Melaksanakan pembinaan terhadap program tenaga kerja sukarela (TKS), pemuda mandiri professional, usaha mandiri, wira usaha baru (WUB) dan pola Gremeen Bank yang berbasiskan usaha mikro

7. Menciptakan lapangan kerja bagi tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur melalui kegiatan sistem padat karya

8. Mempersiapkan bahan-bahan atau materi dibidang kegiatan pembinaan usaha mandiri dan wira usaha baru (WUB)

9. Mengadakan penelitian terhdap stafnya dlam rangka pembuatan DP3 setiap akhir tahun

10. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan

11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya

Seksi Transmigrasi Fungsi:

1. Merencanakan kegiatan Seksi Transmigrasi berdasarkan renja operasional Bidang sebagai pedoman pelaksanaan tugas


(36)

sebagai pertimbangan penilaian kinerja

3. Pelaksanaan sosialisasi, pembinaan, pengendalian dan penerapan dalam penyelenggaraan pengerahan dan penempatan transmigrasi sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan

4. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data untuk pelaksanaan pengerah dan fasilitas perpindahan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan

5. Menyelenggarakan pembinaan dan pemberdayaan serta sosialsasi, evaluasi dan pengendalian penerapan pelaksanaan penempatan transmigrasi serta peran masyarakat sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan

6. Bekerja sama mempersiapkan dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara untuk memfasilitasi tentang program ketransmigrasian serta melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait

7. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksnaan ketransmigrasian 8. Mengadakan penelitian terhdap stafnya dlam rangka pembuatan DP3

setiap akhir tahun

9. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan

10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya


(37)

Ketenagakerjaaan Fungsi:

1. Merencakana operasioanal Bidang berdasarkan renja operasional Bidang sebagai pedoman pelaksanaan tugas

2. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai pertimbangan penilaian kinerja

3. Menyusun rencana jangka menengah dan tahuanan dalam pembinaan hubungan industrial, persyaratan kerja, kesejahteraan pekerja, pengupahan, jaminan sfosial ketenagakerjaan, kelembagaan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial

4. Melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian rencana jangka menengah dan tahunan biang pembinaan hubungan industrial, persyaratan kerja, kesejahteraan pekerja, pengupahan, jaminan sosial ketenagakerjaan, kelembagaan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial

5. Melaksanakan sosialisasi, evaluasi dan pelaporan penerapan standar penyelenggaraan pembinaan hubungan industrial, persyaratan kerja, kesejahteraan pekerja, penguapan, jaminan sosial ketenagakerjaan, ketentuan standar yang ditetapkan

6. Melakuakan koordinasi dan konsultasi kepada Dewan Pengupahan Kabupaten Langkat melalui rapat untuk menetapkan besarnya usul 7. Upah minimum kabupaten (UMK) dan Upah minimum Sektoral


(38)

8. Melakukan koordinasi dan konsultasi kepada lembaga kerja sama tripartite (LKS Tripatit) melalui rapat dalam membahas masalah-masalah ketenagakerjaan

9. Melaksanakan pembinaan hubungan industrial, persyaratan kerja, kesejahteraan pekerja, pengupahan, jaminan sosial ketenagakerjaan, kelembagaan dan perselisihan hubungan industrial

10. Membuat laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi bidang pembinaan hbungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada Kepala Dinas

11. Menyiapkan Renstra, Renja dan Lakip Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

12. Mengadakan penelitian terhdap stafnya dlam rangka pembuatan DP3 setiap akhir tahun

13. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan

14. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya

Seksi Persyaratan Kerja dan Kesejahteraan Pekerja Fungsi:

1. Merencanakan kegiatan Seksi berdasarkan renja operasional Bidang sebagai pedoman pelaksanaan tugas

2. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai pertimbangan penilaian kinerja


(39)

3. Melaksanakan pembinaan hubungan industrial, pembuatan kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama dan taat cara perizinan perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh

4. Melaksanakan pemberian pendaftaran perjanjian kerja, perjanjian kerja bersama, pengesahan peraturan perusahaan dan izin operasional kepada perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh

5. Melaksanakan pembinaan peningkatan aspek kesejahteraan pekerja 6. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait untuk pembinaan

hubungan industrial, pesyaratan kerja dan kesejahteraan pekerja

7. Mengadakan penilaian terhadap stafnya dalam rangka pembuatan DP3 setiap akhir tahun

8. Membuat laporan pelaksnaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya

Seksi Pengupahan dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Fungsi:

1. Merencanakan kegiatan Seksi berdasarkan renja operasional Bidang sebagai pedoman pelaksanaan tugas

2. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai bahan pertimbangan penilaian kinerja

3. Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar penetapan Kebutuhan Hidup


(40)

Layak (KHL), usul Upah Minimum Kabupaten (UMK), Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK dan jaminan sosial ketenagakerjaan formal Formal dan Informal

4. Memonitoring pelaksanaan survey kebutuhan hidup layak (KHL) setiep bulan di pasar tradisional Kabupaten Langkat

5. Membuat laporan bulanan kebutuhan hidup layak (KHL) untuk disampaikan kepada Gubernur Sumatera Utara

6. Melaksanakan Sidang Dewan Pengupahan Kabupaten Langkat dlam pebahasan penetapan Kebutuhan Hidup Layak (KHL), penetapan ususlan Upah Minimum Kabupaten (UMK) dan Upah Minimum Sektoral Kabupaten (UMSK)

7. Melaksanakan pembinaan, sosialisasi, evaluasi dan pengendalian penerapan pelaksanaan upah minimum kabupaten (UMK), upah minimum sektoral kabupaten (UMSK) dan pembinaan jaminan sosial ketenagakerjaan formal dan informal sesuai ketentuan yang ditetapkan 8. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka

pelaksanaan upah minimum kabupaten (UMK), upah minimum sektoral kabupaten (UMSK) dan pembinaan jaminan ketenagakerjaan formal dan informal

9. Mengadakan penilaian terhadap stafnya dalam rangka pembuatan DP3 setiap akhir tahun

10. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan


(41)

11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya

Seksi Kelembagaan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Fungsi:

1. Merencanakan kegiatan Seksi berdasarkan renja operasional Bidang sebagai pedoman pelaksanaan tugas

2. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai bahan pertimbangan penilaian kinerja

3. Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan pelaksanaan pembinaan lembaga kerjasama bipartit (LKS Bipartit), Sertifikat Pekerja/ Sertifikat Buruh (SP/SB) dan lemabaga kerjasama tripatit (LKS Tripatit), dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial

4. Melaksanakan sosialisasi, evaluasi dan pelaporan penerapan standar penyelenggaraan pembinaan hubungan industrial, persyaratan kerja, 5. kesejahteraan pekerja, penguapan, jaminan sosial ketenagakerjaan,

ketentuan standar yang ditetapkan

6. Melaksanakan pembinaan kepada lembaga kerjasama bipartit dan serikat pekerja/serikat buruh tentang tata cara penyelesaian perselisihan hubungan secara bipartit

7. Melaksanakan pemberian pencatatan lembaga kerjasama bipartit dan serikat pekerja/serikat buruh


(42)

9. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi kepada lembaga kerjasam tripatit melalui rapat dalam membahas masalah-masalah ketenagakerjaan 10. Melaporkan dan memerptanggunga jawabkan pelaksanaan tugas seksi

kelembagaan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan sesuai standar yang ditetapkan

11. Mengadakan penilaian terhadap stafnya dalam rangka pemuatan DP3 setiap akhir tahun

12. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan

13. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya

Bidang Pembinaan & Pengawasan Norma Ketenagakerjaan Fungsi:

1. Merencanakan operasional Bidang berdasarkan renja operasional Bidang sebagai pedoman pelaksanaan tugas

2. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai pertimbangan penilaian kinerja

3. Menyusun dan menyiapkan data pembinaan dan pengawasan norma ketenagakerjaan

4. Menyusun rencana kegiatan bidang pembinaan dan pengawasan norma ketenagakerjaan

5. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan norma ketenagakerjaan, norma keselamatan dan kesehatan kerja dan norma tenaga kerja khusus


(43)

6. Melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, sosialisasi, evaluasi dan pelaporan penerapan pengawasan norma ketenagakerjaan, norma ketenagakerjaan, norma keselamatan dan kesehatan kerja dan norma tenaga kerja khusus

7. Memproses pendaftaran wajib lapor ketenagakerjaan, penerbitan izin pemakaian ketel uap, bejana tekan, alat angkat/angkut, listrik dan peralatan lainnya yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja serta izin kerja malam perempuan

8. Memberikan masukan dan informasi tentang pembinaan dan pengawasan norma ketenagakerjaan kepada kepala dinas

9. Menyusun rencana kegiatan kunjungan pemeriksaan, Renstra, Renja dan Lakip bidnag pembinaan dan pengawasan norma ketenagakerjaan

10. Melaksanakan pengawasan dan penyidikan terhadap pelanggaran norma ketenagakerjaan, norma keselamatan dan kesehatan kerja serta norma tenaga kerja khusus

11. Mengadakan penilaian terhadap stafnya dalam rangka pemuatan DP3 setiap akhir tahun

12. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan

13. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya

Seksi Pengawasan Norma Ketenagakerjaan Fungsi:


(44)

1. Merencanakan kegiatan Seksi berdasarkan renja operasional Bidang sebagai pedoman pelaksanaan tugas

2. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai bahan pertimbangan penilaian kinerja

3. Meliputi norma wajib lapor ketenagakerjaan, norma waktu kerja dan waktu istirahat, norma pengupahan, norma penempatan tenaga kerja dalam negeri, norma hubungan kerja, norma wajib lapor lowongan pekerjaan

4. Melaksanakan sosialisasi, koordinasi, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengawasan norma ketenagakerjaan

5. Melaksanakan inventarisasi wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan 6. Melaksanakan pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran norma

jamsostek

7. Mengadakan penilaian terhadap stafnya dalam rangka pembuatan DP3 setiap akhir tahun

8. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya

Seksi Pengawasan Norma Keselamatan & Kesehatan Kerja Fungsi:

1. Merencanakan kegiatan Seksi berdasarkan renja operasional Bidang sebagai pedoman pelaksanaan tugas


(45)

2. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai bahan pertimbangan penilaian kinerja

3. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi keselamatan kerja ketel uap, bejana tekan, mekanik, listrik dan penyalur petir, kesehatan kerja dan lingkungan kerja 4. Melaksanakan sosialisasi, koordinasi, evaluasi dan pelaporan

pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja

5. Meneliti permohonan izin pemakaian ketel uap, bejana tekan, listrik, mekanik, alat angkat/angkut dan peralatan lainnya yang berkaitan dengan keselamatan kerja

6. Meneliti permohonan izin/rekomendasi pemakaian bahan kimia, bahan berbahaya, mengawasi pelaksanaan pengujian keselamatan tenaga kerja, penggunaan alat pelindung diri bagi pekerja dan pengawasan lingkungan kerja

7. Mengadakan penilaian terhadap stafnya dalam rangka pembuatan DP3 setiap akhir tahun

8. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya

Seksi Pengawasan Norma Tenaga Kerja Khusus Fungsi:


(46)

sebagai pedoman pelaksanaan tugas

2. Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai bahan pertimbangan penilaian kinerja

3. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja khusus yang meliputi tenaga kerja perempuan, pemberdayaan tenaga kerja perempuan, tenaga kerja anak, penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak dan tenaga kerja penyandang cacat serta norma jaminan kecelakaan kerja

4. Melaksanakan sosialisasi, koordinasi, evaluasi dan pelaporan pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja

5. Meneliti permohonan izin kerja malam bagi pekerja perempuan

6. Melaksankan pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran norma tenaga kerja khusus

7. Mengadakan penilaian terhadap stafnya dalam rangka pembuatan DP3 setiap akhir tahun

8. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya

E. Jaringan Kegiatan

Setiap instansi telah ditentukan jaringan kegiatan yang dituju, karena mengoptimalkan pendapatan dan kinerja instansi. Jaringan kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi meliputi:


(47)

1. Masyarakat yang membutuhkan pekerjaan

Memberikan secara umum peluang pekerjaan yang ada didalam negeri maupun diluar negeri

2. Masyarakat yang putus sekolah

Masyarakat yang putus sekolah akan dilatih pada pelatihan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat agar diberikan bekal keterampilan dalam menghadapi dunia kerja

3. Perusahaan bagian pengawasan

Dalam hal ini, perusahaan akan diawasi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini, sesuai standar dengan persyaratan yang telah diberikan oleh pemerintah

4. Hubungan perindustrial bagian buruh pekerja di industri umumnya

F. Kinerja Kegiatan Terkini

Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan instansi pemerintahan yang diperuntukan bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan, dan bekerjasmaa dengan preindustrial yang ada di Indonesia, adapun kegiatan terkini yang akan dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmgrasi Kabupaten Langkat:

1. Penerbitan kartu AK-I (kartu pencari kerja)

2. Memberikan pelayanan kepada PPTKI-S (Perusahaan Penggerak Tenaga Kerja Indonesia Swasta) untuk menerbitkan rekomendasi passport bagi calon TKI yang akan berangkat bekerja keluar negeri


(48)

oleh PPTKI-S

4. Bimbingan teknis kewirausahaan tbasgi TKI Purna (yang memantau TKI) agar bias berwirausha

5. Budi daya jamur tiram

6. Akan melakukan sosialisasi penyebarluasan program peningkatan kesempatan kerja di pedesaan

G. Rencana Kegiatan

Adapun Program yang telah ditetapkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan jasa surat menyurat

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik c. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor d. Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS e. Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah

f. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

g. Penyediaan jasa administrasi keuangan h. Penyediaan jasa kebersihan kantor

i. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja j. Penyediaan alat tulis kantor

k. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan


(49)

m. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor n. Penyediaan peralatan rumah tangga

o. Penyediaan bahan bcaan dan peraturan perundang undangan p. Penyediaan bahan logistik

q. Penyediaan makanan dan minuman

r. Rapat rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 2. Program Peningkatan

a. Pembangunan rumah jabatan b. Pembangunan rumah dinas c. Pembangunan gedung kantor d. Pengadaan mobil jabatan

e. Pengadaan kendaraan dinas/operasional f. Pengadaan perlengkapan rumah jabatan/dinas g. Pengadaan perlengkapan gedung kantor h. Pengadaan peralatan rumah jabatan/dinas i. Pengadaan mebeleur

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur a. Pengadaan mesin/kartu absensi

b. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya c. Pengadaan pakaian kerja lapangan

d. Pengadaan pakaian KORPRI

e. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu 4. Program Fasilitas Pindah / Purna Tugas PNS


(50)

a. Pemulangan pegawai yang pensiun

b. Pemulangan pegawai yang tewas dalam melaksanakan tugas c. Pemindahan tugas PNS

5. Program peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Pendidikan dan pelatihan formal

b. Sosialisasi peraturan perundang undangan

c. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang undanga

6. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

a. Penyususnan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

b. Penyusunan pelaporan keuangan semesteran

c. Penyusunan pelaporan prognosisi realisasi anggaran d. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

7. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas tenaga Kerja a. Penyusunan Database Tenaga Kerja Daerah

b. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelatihan

c. Pengadaan Peralatan Pendidikan dan Keterampilan bagi Pencari Kerja

d. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kepelatihan dan Instruktur Latihan Kerja

e. Pengadaan Bahan dan Materi Pendidikan Keterampilan Kerja f. Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan bagi Pencari Kerja


(51)

g. Pemeliharaan Rutin/Berkala saran bagi Pencari Kerja h. Rehabilitas Sedang/Berat Sarana dan Prasarana Pelatihan 8. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

a. Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja b. Penyebarluasan Informasi Bursa Tenaga Kerja c. Kerjasama Pendikan dan Pelatihan

d. Penyiapan Tenag Kerja Siap Pakai

e. Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dan Pelatihan Kewirahusahaan

f. Pemberian Fasilitas dan Mendorong Sistem Pendanaan Pelatihan Berbasis Masyarakat

g. Monitorong, Evaluasi dan Pelaporan h. Perluasan Kerja Sistem dan Pelaporan

9. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

a. Pengendaliaan dan Pembinaan Lembaga Penyalur Tenaga Kerja b. Fasilitas Penyelesaian Prosedur Penyelesaian Perselisihan Hubungan

Industrial

c. Fasilitas Penyelesaian Prosedur Pemberian Perlindungan Hukum dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

d. Sosialisasi berbagai Peraturan dan Pelaksanaan tentang Tenaga Kerja e. Peningkatan Pengawasan, Perlindungan dan Penegakkan Hukum


(52)

f. Penyususnan Kebijakan Standarisasi Lembaga Penyalur Tenaga Kerja

g. Pemantauan Kinerja Lembaga Penyalur Tenaga Kerja h. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

i. Peningkatan Kesejahteraan Pekerja/buruh melalui penetapan UMK/UMSK yang diusulkan oleh DEPEKAB

j. Peningkatan Pembinaan dan Bimbingan Pembuatan PK, PP, PKB Jaminan LKS Bipartit dan Kopkar\

k. Penyususnan Kebijakan Standarisasi Sarana Hubungan Industrial di Perusahaan oleh Tripartit

l. Penyuluhan Sistem Manajemen K3 bagi Pengusahaan m. Penyuluhan Penanggulangan HIV/AIDS di perusahaan n. Penyuluhan Hak dan Kewajiban Tenaga Kerja

10. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi a. Penyuluhan Transmigrasi Lokal

b. Pelatihan Transmigrasi Lokal

c. Peningkatan Kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar sector dalam rangka pengembangan kawasan transmigrasi

d. Pengerahan dan fasilitas perpindahan dan penempatan transmigrasi untuk memenuhi kebutuhan SDM


(53)

BAB III

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP GAJI DAN UPAH PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN LANGKAT

Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah pasti membutuhkan karyawan untuk menjalankan kegiatan operasi. Begitu juga dengan

Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat” yang bergerak dalam bidang tenaga kerja. Karyawan yang bekerja akan mendapat balas jasa dan kompensasi. Dimana kompensasi yaitu fungsi manajemen personalia yang merupakan balas jasa untuk memotivasi karyawan tersebut. Karyawan-karyawan tersebut bekerja bukan bedasarkan unsur paksaan dari perusahaan.

Salah satu cara untuk meningkatkan rangsangan kerja para pegawai yaitu dengan memberi imbalan dalam bentuk uang atau barang. Salah satu balas jasa yang diterima dalam bentuk uang disebut sebagai gaji. Pembayaran gaji merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja dengan pimpinan. Untuk itu dalam bab ini penulis mencoba membahas yang

menjadi topik penelitian yaitu “Apakah Sistem Informasi Akuntansi Terhadap

Gaji dan Upah pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat

berjalan dengan efektif?”

A. Pengertian Gaji

Kompensasi/upah adalah imbalan atas jasa yang dapat berbentuk secara langsung (berbentuk uang), atau secara tidak langsung (misalnya asuransi,


(54)

kesehatan, fasilitas liburan). Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Perbedaan gaji dan upah hanya terletak pada kuatnya ikatan kerja dan jangka waktu penerimaannya. Seseorang menerima gaji apabila ikatan kerjanya kuat, sedang seseorang menerima upah apabila ikatan kerjanya kurang kuat. Dilihat dari jangka waktu penerimaannya, gaji pada umumnya diberikan setiap akhir bulan, sedang upah diberikan pada setiap hari ataupun setiap minggu. Dalam hal ini, pengertian gaji untuk seterusnya disebut sebagai gaji pokok.

Selain itu ada beberapa definisi menurut para ahli ekonomi mengenai gaji dan upah, antara lain:

Menurut Sugiarso dan Winarni (2005:95) adalah: “Gaji merupakan

sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administratif dan

manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan”.

Menurut Mulyadi (2001:377) adalah: “Gaji pada umumnya merupakan

pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, dan dibayarkan secara tetap perbulan”.

Menurut Warran Reeve Fess (2006:7) “Istilah gaji biasanya digunakan untuk pembayaran atas jasa manajerial, administrasi dan jasa yang lama”.

Menurut Malthis dan Jackson (2002:119) adalah: “Gaji merupakan

yang konsisten dari suatu periode ke periode lain dengan tidak mengandung

jumlah jam kerja”.


(55)

atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh para karyawan yang mempunyai jenjang jabatan PNS, anggota TNI dan POLRI dan anggota pemerintah yang dibayarkan secara bulanan.

Gaji merupakan pembayaran yag dibayarkan kepada pemimpin, pengawas, pegawai tata usaa atau lainnya. Maka dapat disimpulkan bahwa gaji biasanya digunakan untuk pembayaran atas jasa manajemen, administratif, mendidik atau jasa-jasa yang serupa dengan jumlah gaji yang dibayar secara berkala dan tetap, misalnya dalam waktu perbulan.

B. Unsur-unsur Gaji

Karyawan adalah aset perusahaan, oleh karena itu harus diperhatikan sebaik-baiknya tenaga dan keahlian yang diberikan karyawan harus sesuai dengan imbalan atau penilaian. Perusahaan membeli jasa para karyawan maka dapat menjamin kesejahteraan dan kelangsungan hidup keluarganya dengan pemberian berupa gaji, upah, dan tunjangan-tunjangan lainnya. Selain penting bagi karyawan, gaji dan upah penting pula bagi perusahaan karena merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk menghindari terjadinya penyelewengan.

Pada kantor Dinas Tenaga Keja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat, gaji penting bagi pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator mereka. Gaji merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan.


(56)

merupakan balas jasa yang diberikan oleh atasan kepada pegawai. Unsur-unsur gaji pada perusahaan milik negara dan swasta memiliki perbedaan.

Menurut Sugiarso dan Winarni (2005:97) adalah unsur-unsur gaji dan upah seperti tertera di bawah ini:

1. Gaji pokok

Gaji pokok merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kontrak kerjanya.

2. Premi

Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Maka bagi karyawan tersebut akan diberikan upah tambahan sebesar jumlah kelebihan standar. 3. Lembur

Lembur merupakan upah yang dibayar kepada karyawan yang melebihi jam kerja yang ditetapkan sebelumnya. Biasanya karyawan-karyawan yang telah melakukan pekerjaan melebihi jam kerjanya maka akan memperoleh tarif yang lebih tinggi.

4. Bonus

Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiskal memperoleh keuntungan yang ditetapkan oleh pemerintah dan serikat kerja.

4. Catu


(57)

bentuk barang, misalnya minyak, gula, beras, dan sebagainya. 5. Perlengkapan dan sarana lain

Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung. Upah ini berupa bentuk jasa seperti pelayanan kesehatan dan transportasi yang diterima tidak dalam bentuk uang.

Adapun unsur-unsur gaji pada Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat adalah:

1. Gaji pokok adalah gaji yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang diangkat dalam satu pangkat/golongan ruang atau masa kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Tunjangan istri/suami adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/CPNS yang beristri/bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan berlaku.

3. Tunjangan anak adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang mempunyai anak ( anak kandung, anak tiri, dan anak angkat ) yang belum berusia 22 tahun dan tidak atau belum pernah menikah dan tidak mempunyai penghasilan sendiri.

4. Tunjangan jabatan adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan

Tunjangan suami/istri = 10 % x Gaji Pokok .

Tunjangan anak = 2% x Gaji Pokok (untuk setiap anak maksimal 2 anak)


(58)

yang berlaku.

5. Tunjangan jabatan fungsional adalah tunjangan jabatan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang menjabat jabatan fungsional sebagaimana diatur dalam keputusan menteri yang membidangi pendayagunaan aparatur negara.

6. Tunjangan jabatan struktural adalah tunjangan yang berdasarkan pada sekretariat daerah, dinas daerah dan lembaga teknis lainnya.

7. Tunjangan pajak penghasilan adalah tunjangan ini biasanya disubsidi oleh pemerintah, tapi dimasukkan juga kedalam potongan.

8. Tunjangan beras adalah tunjangan pangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil dalam bentuk natura ( beras ) sebesar 10 kg per jiwa dalam bentuk natura ( uang ).

a. 10Kg untuk pegawai yang bersangkutan b. 10Kg untuk istri / suami

c. 10Kg untuk setiap anak, maksimal 2 anak.

9. Lembur adalah upah yang dibayarkan karyawan yang melebihi jam kerja biasa yang telah ditetapkan sebelumnya.

C. Sistem Penggajian

Untuk mengatasi adanya kesalahan dan penyimpangan dalam perhitungan dalam pembayaran gaji dan upah maka perlu dibuat suatu sistem penggajian dan pengupahan. Sistem akuntansi gaji dan upah juga dirancang oleh perusahaan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai gaji dan upah karyawan sehingga mudah dipahami dan mudah digunakan.


(59)

Sistem penggajian terbagi menjadi 2 skala:

1. Skala tunggal: gaji yang diberikan kepada setiap PNS yang berpangkat sama diberikan gaji yang sama (didasarkan pada pangkat)

2. Skala ganda: pemberian gaji kepada setiap PNS yang didasarkan pada sifat pekerjaan yang dilakukan, prestasi kerja yang dicapai dan beratnya tanggung jawab yang dipikul dalam melaksanakan tugas.

UU 43/99 jo PP 6/2000 menetapkan penggajian berdasarkan gabungan skala tunggal dan skala ganda, yaitu pegawai yang berpangkat sama diberi gaji pokok yang sama, di samping itu diberikan tunjangan kepada pegawai yang melakukan pekerjaan itu yang sifatya memerlukan pemusatan perhatian dan pengarahan tenaga.

Menurut Mulyadi (2001:14) sistem penggajian terdiri dari jaringan prosedur, yaitu:

1. Prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan yang diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik.

2. Prosedur pencatatan waktu kerja, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya gaji karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut.

3. Prosedur pembuatan daftar gaji, dalam prosedur ini fungsi pembuatan daftar gaji adalah membuat gaji karyawan.

4. Prosedur distribusi biaya gaji, dalam prosedur ini biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.

5. Prosedur pembayaran gaji, prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan . Fungsi akuntansi ialah membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji.

Menurut penulis, perbedaan sistem penggajian yang dilaksanakan pada Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat dengan teori yang ada bukanlah hal yang salah mengingat perusahaan tersebut


(60)

merupakan salah satu instansi pemerintah sehingga menggunakan sistem penggajian pemerintahan, sedangkan teori yang dikemukakan di atas merupakan prosedur umum yang digunakan dalam perusahaan swasta.

D. Prosedur Perhitungan Gaji

Pada Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat, prosedur pencatatan gaji pada bagian-bagian yang terlibat dalam pencatatan tersebut sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat yaitu sebagai berikut:

1. Bagian Umum a. Data Karyawan

Bagian personalia menugaskan pegawainya untuk menilai pengawasan intern gaji ini sejak menerima pegawai-pegawai yang diperlukan dinas, sehingga dinas mendapat pegawai yang tepat sesuai kebutuhan dinas. Data karyawan tersebut dicatat mulai dari nama, nomor pegawai, status karyawan tersebut (kawin, tidak kawin, anak yang dimiliki) yang diperlukan untuk menentukan PTKP, bagian penetapan dan keterangan lainnya.

b. Pegawai Pencatatan Gaji

Dinas memberlakukan kartu jam kerja setiap harinya yang bertujuan untuk mencegah penyelewengan pencatatan kehadiran karyawan. Dinas juga menggunakan sistem komputerisasi dalam menghitung gaji karyawan serta jumlah hari dari tiap karyawan. Data-data karyawan dan hal-hal sebagai data pembayaran gaji karyawan.


(61)

2. Kepala bagian masing-masing unit

Kepala bagian masing-masing unit mengecek kehadiran para pegawai sebagai bahan pertimbangan perhitungan gaji dan kenaikan golongan (promosi).

Prosedur perhitungan gaji dan upah pada Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat dibayarkan pada setiap karyawan per tanggal 1 pada suatu periode. Gaji karyawan bulanan dibayar dalam jumlah yang tetap sesuai dengan keuntungan yang telah ditetapkan dinas.

Total gaji bersih = Gaji pokok + Komisi – Potongan-potongan E. Tunjangan PNS

Tunjangan adalah setiap tambahan benefit yang ditawarkan pada pekerja atau karyawan. Misalnya pemakaian kendaraan dinas, makan siang gratis, bunga pinjaman rendah atau tanpa bunga, jasa kesehatan, bantuan liburan, dan skema pembelian saham. Pada tingkatan tinggi seperti manajer senior, perusahaan biasanya lebih memilih memberikan tunjangan lebih besar dibanding menambah gaji, hal ini disebabkan tunjangan hanya dikenakan pajak rendah atau bahkan tidak dikenai pajak sama sekali. Tunjangan merupakan kompensasi tambahan yang bertujuan untuk mengikat karyawan agar tetap bekerja pada perusahaan. Handoko (1994).

Menurut Simamora (1997) disamping gaji, kompensasi juga meliputi cakupan tunjangan-tunjangan (benefits). Tunjangan karyawan (employee benefit) adalah pembayaran-pembayaran dan jasa-jasa yang melindungi dan melengkapi gaji pokok, dan perusahaan membayar semua atau sebagian dari


(62)

tunjangan.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pengertian tunjangan yang

disesuaikan dalam topik bahasan ini adalah “Tambahan pendapatan di luar

gaji sebagai sokongan bantuan”.

Tunjangan terbagi menjadi lima bagian, yaitu: 1. Tunjangan keluarga

a. PNS yang telah beristri/suami diberikan tunjangan 10% dari gaji pokok.

b. PNS yang mempunyai anak sampai usia 18 tahun diberikan tunjangan anak 2% dari gaji pokok. Diberikan haknya untuk dua anak.

2. Tunjangan Jabatan

Diberikan kepada PNS yang menduduki jabatan:

a. Tunjangan Jabatan Struktural: PNS yang menduduki jabatan struktural diberikan tunjangan jabatan struktural.

b. Tunjangan Jabatan Fungsional: diberikan kepada PNS yang menduduki jabatan fungsional.

3. Tunjangan Cacat

a. 70% gaji pokok jika kehilangan fungsi penglihatan pada kedua mata, atau pendengaran pada kedua telingan atau kedua kaki dari pangkal paha/lutut ke bawah.

b. 50% jika kehilangan fungsi lengan dari sendi bahu ke bawah, kedua mata kaki ke bawah.


(63)

c. 30% jika kehilangan fungsi penglihatan dari sebelah mata, atau pendengaran dari sebelah telinga atau tanda dari atas pergelangan tangan ke bawah atau sebelah mata kaki ke bawah.

d. 100% jika cacat seluruh badan atau ingatan. 4. Bantuan Kematian

PNS yang meninggal dunia, keluarganya berhak atas bantuan keuangan sebesar 3x penghasilan perbulan. Jika tidak memiliki suami/istri maka diberikan kepada anaknya. Jika tidak ada orang tua maka diberikan kepada ahli warisnya.

5. Uang duka dan Biaya kematian

PNS yang tewas keluarganya berhak atas uang duka. Tewas yang diakibatkan seperti:

a. Meninggal dalam dan karena menjalankan tugas

b. Meninggal dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas

c. Meninggal yang langsung diakibatkan oleh luka/cacat rohani karena menjalankan tugas.

d. Meninggal karena perbutan anasir

F. Penggunaan SIA di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat

Sistem informasi akuntansi dirancang untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau secar rutin terjadi. Gaji dan upah adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dalam penyelenggaraan perusahaan dan sangat


(64)

penting karena berkaitan dengan motivasi karyawan. Pada perusahaan yang bergerak di sektor jasa, gaji dan upah merupakan biaya yang paling dominan. Untuk memudahkan pelaksanaan administrasinya, maka diperlukan suatu sistem yaitu sistem informasi akuntansi.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini dikemukakan beberapa pendapat para ahli tentang pengertian sistem informasi akuntansi:

1. Menurut Romney dan Seinbart “Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil

keputusan”.

2. Menurut Horngren, Harrison, dan Bamber (2002) “Sistem informasi Akuntansi adalah kombinasi dari orang, catatan-catatan, dan prosedur yang dipergunakan oleh perusahaan untuk menyediakan data

keuangan”.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan suatu prosedur yang digunakan dalam menyampaikan data kegiatan perusahaan terutama yang berhubungan dengan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan. Adapun unsur dari sistem akuntansi adalah formulir, catatan, peralatan yang digunakan untuk mengolah data dalam menghasilkan informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen.

Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat menggunakan Aplikasi GPP 2009. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian


(65)

menggunakan aplikasi GPP 2009 (xi+38+lampiran). Direktorat Jenderal Perbendaharaan telah menyediakan aplikasi guna mendukung pengelolaan administrasi belanja pegawai khususnya gaji PNS pusat yang selanjutnya disebut dengan aplikasi Gaji PNS Pusat (GPP) 2009 satker versi 2.0. Kelebihan aplikasi ini diantaranya adalah pencatatan administrasi belanja pegawai lebih mudah dengan tingkat akurasi yang tinggi, efisiensi dalam waktu dan tenaga sehingga tidak memerlukan petugas yang banyak dengan waktu penyelesaian yang lebih singkat, pengendalian pelaksanaan belanja pegawai lebih akurat, keseragaman dalam output yang dihasilkan sehingga dapat digunakan sebagai bahan analisis dalam kebijakan penganggaran khususnya belanja pegawai. Namun aplikasi ini masih mempunyai kelemahan yaitu menghendaki pengisian selengkap mungkin elemen data masing-masing pegawai serta memperhatikan referensi maupun setting yang ada aplikasi GPP mengambil peranan yang sangat vital dalam pelaksanaan tugas para PPABP pada satker kementerian/lembaga, aplikasi GPP dinilai sudah efektif sangat membantu dalam perhitungan dan penyusunan daftar-daftar pembayaran belanja pegawai.


(66)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Sebagai penutup, penulis mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan Sistem Informasi Akuntansi terhadap gaji dan upah pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat:

1. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat telah efektif.

2. Sistem Informasi Akuntansi telah dilaksanakan dengan baik dan melibatkan beberapa bagian fungsi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab terpisah, antara lain bagian keuangan dan akuntansi.

3. Setiap pembayaran didasarkan pad bukti pembayaran gaji pegawai yang dilakukan secara tunai dan slip pembayaran gaji harus ditanda tangani oleh pegawai yang bersangkutan.

4. Sistem Informasi Akuntansi di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat menggunakan Aplikasi GPP dinilai sudah efektif sangat membantu dalam perhitungan dan penyusunan daftar-daftar pembayaran belanja pegawai.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:


(67)

Kabupaten Langkat telah berjalan dengan efektif sebagaimana mestinya, juga harus dipertahankan dan perlu dijalankan sebaik mungkin.

2. Penggajian PNS harus diperhatikan agar tidak terjadi penyelewengan dan harus dibayar tepat waktu.

3. Daftar hadir dan uang makan PNS harus ditandatangani oleh pegawai yang bersangkutan agar bisa dimasukkan datanya ke dalam aplikasi GPP.

4. Sistem Informasi Akuntansi yang menggunakan aplikasi GPP harus selalu dikerjakan dengan teliti oleh bagian keuangan agar tidak terjadi kesilapan dan kecurangan dalam mengisi data-data keuangan.


(68)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, 2001 Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga: Salemba Empat, Jakarta.

Romney, M.B. and P.J. Steinbart. 2003. Accounting Information Systems.

Sugiarso, Winarni, 2005, Dasar-dasar Akuntansi Perkantoran Untuk Karyawan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Horngren, Harrison, dan Bamber, 2002. Sistem Informasi Akuntansi

Warren, Carl S., Reeve, James M., dan Fess, Philip E. (2006). Pengantar Akuntansi : Buku Satu, edisi ke-21. Terjemahan Aria Farahmita, Amanugrahani, dan Taufik Hendrawan. Salemba Empat, Jakarta.

Malthis Robert L dan Jackson John H. 2002. Human Resource Management, Alih Bahasa. Jakarta : Salemba Empat.

Simamora, H., 1997, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 2, STIE YKPN, Yogyakarta.


(1)

c. 30% jika kehilangan fungsi penglihatan dari sebelah mata, atau pendengaran dari sebelah telinga atau tanda dari atas pergelangan tangan ke bawah atau sebelah mata kaki ke bawah.

d. 100% jika cacat seluruh badan atau ingatan. 4. Bantuan Kematian

PNS yang meninggal dunia, keluarganya berhak atas bantuan keuangan sebesar 3x penghasilan perbulan. Jika tidak memiliki suami/istri maka diberikan kepada anaknya. Jika tidak ada orang tua maka diberikan kepada ahli warisnya.

5. Uang duka dan Biaya kematian

PNS yang tewas keluarganya berhak atas uang duka. Tewas yang diakibatkan seperti:

a. Meninggal dalam dan karena menjalankan tugas

b. Meninggal dalam keadaan lain yang ada hubungannya dengan dinas

c. Meninggal yang langsung diakibatkan oleh luka/cacat rohani karena menjalankan tugas.

d. Meninggal karena perbutan anasir

F. Penggunaan SIA di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat

Sistem informasi akuntansi dirancang untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau secar rutin terjadi. Gaji dan upah adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dalam penyelenggaraan perusahaan dan sangat


(2)

penting karena berkaitan dengan motivasi karyawan. Pada perusahaan yang bergerak di sektor jasa, gaji dan upah merupakan biaya yang paling dominan. Untuk memudahkan pelaksanaan administrasinya, maka diperlukan suatu sistem yaitu sistem informasi akuntansi.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini dikemukakan beberapa pendapat para ahli tentang pengertian sistem informasi akuntansi:

1. Menurut Romney dan Seinbart “Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan”.

2. Menurut Horngren, Harrison, dan Bamber (2002) “Sistem informasi

Akuntansi adalah kombinasi dari orang, catatan-catatan, dan prosedur yang dipergunakan oleh perusahaan untuk menyediakan data keuangan”.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan suatu prosedur yang digunakan dalam menyampaikan data kegiatan perusahaan terutama yang berhubungan dengan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan. Adapun unsur dari sistem akuntansi adalah formulir, catatan, peralatan yang digunakan untuk mengolah


(3)

menggunakan aplikasi GPP 2009 (xi+38+lampiran). Direktorat Jenderal Perbendaharaan telah menyediakan aplikasi guna mendukung pengelolaan administrasi belanja pegawai khususnya gaji PNS pusat yang selanjutnya disebut dengan aplikasi Gaji PNS Pusat (GPP) 2009 satker versi 2.0. Kelebihan aplikasi ini diantaranya adalah pencatatan administrasi belanja pegawai lebih mudah dengan tingkat akurasi yang tinggi, efisiensi dalam waktu dan tenaga sehingga tidak memerlukan petugas yang banyak dengan waktu penyelesaian yang lebih singkat, pengendalian pelaksanaan belanja pegawai lebih akurat, keseragaman dalam output yang dihasilkan sehingga dapat digunakan sebagai bahan analisis dalam kebijakan penganggaran khususnya belanja pegawai. Namun aplikasi ini masih mempunyai kelemahan yaitu menghendaki pengisian selengkap mungkin elemen data masing-masing pegawai serta memperhatikan referensi maupun setting yang ada aplikasi GPP mengambil peranan yang sangat vital dalam pelaksanaan tugas para PPABP pada satker kementerian/lembaga, aplikasi GPP dinilai sudah efektif sangat membantu dalam perhitungan dan penyusunan daftar-daftar pembayaran belanja pegawai.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Sebagai penutup, penulis mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan Sistem Informasi Akuntansi terhadap gaji dan upah pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat:

1. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat telah efektif.

2. Sistem Informasi Akuntansi telah dilaksanakan dengan baik dan melibatkan beberapa bagian fungsi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab terpisah, antara lain bagian keuangan dan akuntansi.

3. Setiap pembayaran didasarkan pad bukti pembayaran gaji pegawai yang dilakukan secara tunai dan slip pembayaran gaji harus ditanda tangani oleh pegawai yang bersangkutan.

4. Sistem Informasi Akuntansi di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Langkat menggunakan Aplikasi GPP dinilai sudah efektif sangat membantu dalam perhitungan dan penyusunan daftar-daftar pembayaran belanja pegawai.


(5)

Kabupaten Langkat telah berjalan dengan efektif sebagaimana mestinya, juga harus dipertahankan dan perlu dijalankan sebaik mungkin.

2. Penggajian PNS harus diperhatikan agar tidak terjadi penyelewengan dan harus dibayar tepat waktu.

3. Daftar hadir dan uang makan PNS harus ditandatangani oleh pegawai yang bersangkutan agar bisa dimasukkan datanya ke dalam aplikasi GPP.

4. Sistem Informasi Akuntansi yang menggunakan aplikasi GPP harus selalu dikerjakan dengan teliti oleh bagian keuangan agar tidak terjadi kesilapan dan kecurangan dalam mengisi data-data keuangan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, 2001 Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga: Salemba Empat, Jakarta.

Romney, M.B. and P.J. Steinbart. 2003. Accounting Information Systems.

Sugiarso, Winarni, 2005, Dasar-dasar Akuntansi Perkantoran Untuk Karyawan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Horngren, Harrison, dan Bamber, 2002. Sistem Informasi Akuntansi

Warren, Carl S., Reeve, James M., dan Fess, Philip E. (2006). Pengantar Akuntansi : Buku Satu, edisi ke-21. Terjemahan Aria Farahmita, Amanugrahani, dan Taufik Hendrawan. Salemba Empat, Jakarta.

Malthis Robert L dan Jackson John H. 2002. Human Resource Management, Alih Bahasa. Jakarta : Salemba Empat.

Simamora, H., 1997, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 2, STIE YKPN, Yogyakarta.