PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP DENGAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 2 KISARAN TAHUN 2015/2016.

(1)

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP DENGAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 2 KISARAN

TAHUN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

SURYA DHARMAWAN NIM. 6103121043

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

SURYA DHARMAWAN. Perbedaan Pengaruh Latihan Split Squat Jump Dengan Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Hasil Lompat Jauh Gaya Menggantung Siswa Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016. (Pembimbing : H. M. NUSTAN HASIBUAN) Skripsi. Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi perbedaan pengaruh latihan Split Squat Jump dengan Squat Jump terhadap peningkatan power otot tungkai dan hasil lompat jauh gaya menggantung siswa putra ekstrakurikuler SMA N 2 kisaran tahun 2015/2016. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan jumlah sampel 10 orang, dengan teknik random sampling, kemudian diberikan perlakuan latihan Split Squat Jump dan Squat Jump. Instrumen penelitian pengumpulan data dilakukan test vertical jump untuk power otot tungkai, test lompat jauh gaya menggantung untuk lompat jauh. Penelitian ini diolah dengan perhitungan statistik menggunakan uji-t.

Analisis hipotesis I, data pre-test dan post-test power otot tungkai pada kelompok latihan Split Squat Jump diperoleh thitung sebesar 10,19 serta ttabel sebesar 2,78 dengan =0,05 (thitung >ttabel) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, latihan

Split Squat Jump berpengaruh secara signifikan terhadap power otot tungkai siswa

putra ekstrakurikuler SMA N 2 kisaran tahun 2015/2016. Analisis hipotesis II, data pre-test dan post-test power otot tungkai pada kelompok latihan Squat Jump diperoleh thitung sebesar 10,56 serta ttabel sebesar 2,78 dengan  =0,05 (thitung >ttabel) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, latihan Squat Jump berpengaruh secara signifikan terhadap power otot tungkai siswa putra ekstrakurikuler SMA N 2 kisaran tahun 2015/2016. Analisis hipotesis III, rata-rata dan simpangan baku diperoleh thitung sebesar 0,09 serta ttabel 2,31 dengan  =0,05 (thitung<t tabel) berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi, latihan Split Squat Jump tidak lebih besar pengaruhnya dari pada latihan Squat Jump terhadap power otot tungkai siswa putra ekstrakurikuler SMA N 2 kisaran tahun 2015/2016.

Analisis hipotesisi IV, data pre-test dan post-test Hasil Lompat Jauh Gaya Menggantung pada kelompok latihan Split Squat Jump diperoleh thitung sebesar 8,17 serta ttabel sebesar 2,78 dengan =0,05 (thitung>t tabel) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, latihan Split Squat Jump berpengaruh secara signifikan terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung siswa putra ekstrakurikuler SMA N 2 kisaran tahun 2015/2016. Analisis hipotesisi V, data pre-test dan post-test Hasil Lompat Jauh Gaya Menggantung pada kelompok latihan Squat Jump diperoleh t-hitung sebesar 5,88 serta ttabel sebesar 2,78 dengan =0,05 (thitung>ttabel) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, latihan Squat Jump berpengaruh secara signifikan terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung siswa putra ekstrakurikuler SMA N 2 kisaran tahun 2015/2016. Analisis hipotesis VI, rata-rata dan simpangan baku diperoleh thitung sebesar 0,04 serta ttabel 2,31 dengan =0,05 (thitung<ttabel) berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi, latihan Split Squat Jump tidak lebih besar pengaruhnya dari pada latihan Squat Jump terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung siswa putra ekstrakurikuler SMA N 2 kisaran tahun 2015/2016.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini. Penulisan laporan ini dilakukan sebagai salah satu syarat dalam memeperoleh gelar Sarjana di Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “Perbedaan Pengaruh Latihan Split Squat Jump dengan Squat Jump

Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai dan Hasil Lompat Jauh Gaya

Menggantung Siswa Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016”..

Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis banyak menemukan kendala, namun semuanya dapat diselesaikan dengan baik karena bantuan yang tulus yang diberikan baik bersifat moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati dan ketulusan penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Dekan FIK UNIMED, Bapak Drs. Suharjo M.Pd selaku Wakil Dekan I FIK UNIMED, Bapak Drs. Syamsul Gultom, SKM, M.Kes selaku Wakil Dekan II FIK UNIMED, Bapak Drs. Mesnan, M.Kes selaku Wakil Dekan III FIK UNIMED.

3. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNIMED, Bapak Yan Indra Siregar S.Pd, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNIMED.

4. Drs. H. M. Nustan Hsb, M.Kes, AIFO selaku Dosen Pembimbing saya yang telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan, memberikan motivasi dan arahan dalam perjalanan penulisan skripsi saya ini dari awal hingga akhir. 5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Program Studi Pendidikan

Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.


(6)

iii

6. Bapak Syahruddin Lubis S.Pd, MM selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kisaran, Bapak Drs. Junaidi selaku guru Penjas dan Pelatih Ekstrakurikuler Cabang Olahraga Atletik SMA Negeri 2 Kisaran.

7. Seluruh siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Cabang Olahraga Atletik khusunya (Lompat Jauh) SMA Negeri 2 Kisaran.

8. Terkhusus kepada Orang Tua tercinta Ayahanda Ridwan, S.Ag dan Ibunda Asni Damanik, S.Pd.I serta abangda Raja Tondy Aswan, S.Pd dan adinda Abdurrahman Fahmi yang telah memberikan dukungan dan semangat serta mendoakan proses penyusunan skripsi ini.

9. Untuk seseorang yang spesial Za Hasibuan yang selama ini mendukung dan memberikan semangat kepada penulis.

10. Kepada sahabatku seluruh mahasiswa PKO 2010 khususnya PKO Reguler C 2010 yang telah banyak memberikan saran dan motivasi kepada penulis. 11. Buat teman kos ku Adit, Al Maulana, Emen, Muhammad Rifai, Rudi,

sekaligus teman seperjuangan Hendika, Iskandar Muda, Jana Pranata, Puspo Arie Kuncoro, Rydan Ari Hidayat, Saut Martua Lubis, seluruh teman-teman dan semua pihak yang memberikan dukungan dan doa kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah membalas segala kebaikan yang telah diberikan dan penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya dan dapat membantu pengembangan pendidikan program studi Pendidikan

Kepelatihan Olahraga.

Medan, Januari 2017

SURYA DHARMAWAN NIM. 6103121043


(7)

iv DAFTAR ISI

Hal PERSETUJUAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I : . PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II : LANDASAN TEORITIS ... 8

A. Kerangka Teoritis ... 8

1. Hakikat Power Otot Tungkai ... 8

2. Hakikat Lompat Jauh Gaya Menggantung ... 10

3. Hakikat Latihan ... 15

3.1. Hakikat Latihan Split Squat Jump ... 17

3.2. Hakikat Latihan Squat Jump ... 18

B. Kerangka Berpikir ... 19


(8)

v

Hal

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 22

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

B. Populasi dan Sampel ... 22

C. Metode Penelitian ... 23

D. Desain Penelitian ... 23

E. Instrumen Penelitian ... 24

F. Teknik Analilsis Data ... 26

G. Prosedur Penelitian ... 28

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

A. Deskripsi Data Penelitian ... 29

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 32

C. Pengujian Hipotesis ... 35

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 38

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

A. Kesimpulan ... 42

B. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44


(9)

vi

DAFTAR TABEL

TABEL Hal

1. Desain Penelitian ... 23 2. Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Latihan Split Squat Jump dan

Squat Jump Terhadap Power Otot Tungkai ... 29

3. Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Latihan Split Squat Jump dan

Squat Jump Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Menggantung ... 30

4. Uji Normalitas Data ... 32 5. Uji Homogenitas Data ... 34 6. Data Mentah Hasil Pre-Test Power Otot Tungkai pada

Kelompok Latihan Split Squat Jump dan Squat Jump ... 61 7. Data Mentah Hasil Post-Test Power Otot Tungkai pada

Kelompok Latihan Split Squat Jump dan Squat Jump ... 61 8. Data Mentah Hasil Pre-Test Hasil Lompat Jauh Gaya Menggantung

pada Kelompok Latihan Split Squat Jump dan Squat Jump ... 62 9. Data Mentah Hasil Post-Test Hasil Lompat Jauh Gaya Menggantung

pada Kelompok Latihan Split Squat Jump dan Squat Jump ... 62 10. Perhitungan Z Score ... 63 11. Pembagian Kelompok Latihan Split Squat Jump dan Squat Jump

dengan MatchingPairing ... 64

12. Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pre-Test Power Otot Tungkai

Kelompok Latihan Split Squat Jump ... 65 13. Rata-rata dan Simpangan Baku Data Post-Test Power Otot Tungkai

Kelompok Latihan Split Squat Jump ... 66 14. Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pre-Test Power Otot Tungkai

Kelompok Latihan Squat Jump ... 67 15. Rata-rata dan Simpangan Baku Data Post-Test Power Otot Tungkai

Kelompok Latihan Squat Jump ... 68 16. Rata-rata dan Simpangan Baku Data Post-Test Power Otot Tungkai

Kelompok Latihan Squat Jump ... 69 17. Rata-rata dan Simpangan Baku Data Post-Test Hasil Lompat Jauh

Gaya Menggantung Kelompok Latihan Split Squat Jump ... 70 18. Rata-rata dan Simpangan Baku Data Pre-Test Hasil Lompat Jauh

Gaya Menggantung Kelompok Latihan Squat Jump ... 71 19. Rata-rata dan Simpangan Baku Data Post-Test Hasil Lompat Jauh

Gaya Menggantung Kelompok Latihan Squat Jump ... 72 20. Uji Normalitas Data Pre-Test Power Otot Tungkai Kelompok

Latihan Split Squat Jump ... 73 21. Uji Normalitas Data Post-Test Power Otot Tungkai Kelompok

Latihan Split Squat Jump ... 73 22. Uji Normalitas Data Pre-Test Power Otot Tungkai Kelompok

Latihan Squat Jump ... 74 23. Uji Normalitas Data Post-Test Power Otot Tungkai Kelompok


(10)

vii

Hal 24. Uji Normalitas Data Pre-Test Hasil Lompat Jauh Gaya Menggantung

Kelompok Latihan Split Squat Jump ... 75 25. Uji Normalitas Data Post-Test Hasil Lompat Jauh Gaya Menggantung

Kelompok Latihan Split Squat Jump ... 75 26. Uji Normalitas Data Pre-Test Hasil Lompat Jauh Gaya Menggantung

Kelompok Latihan Squat Jump ... 76 27. Uji Normalitas Data Post-Test Hasil Lompat Jauh Gaya Menggantung

Kelompok Latihan Squat Jump ... 76 28. Perhitungan Rata-Rata Beda, Simpangan Baku Beda dan t- hitung Dari

Data Hasil Pre-Test Dan Post-Test Power Otot Tungkai Kelompok

Latihan Split Squat Jump ... 79 29. Perhitungan Rata-Rata Beda, Simpangan Baku Beda dan t- hitung Dari

Data Hasil Pre-Test Dan Post-Test Power Otot Tungkai Kelompok

Latihan Squat Jump ... 81 30. Perhitungan Uji – t Data Post-Test Power Otot Tungkai Antara

Kelompok Latihan Split Squat Jump dan Squat Jump ... 82 31. Perhitungan Rata-Rata Beda, Simpangan Baku Beda dan t- hitung Dari

Data Hasil Pre-Test Dan Post-Test Hasil Lompat Jauh Gaya

Menggantung Kelompok Latihan Split Squat Jump ... 84 32. Perhitungan Rata-Rata Beda, Simpangan Baku Beda dan t- hitung Dari

Data Hasil Pre-Test Dan Post-Test Hasil Lompat Jauh Gaya

Menggantung Kelompok Latihan Squat Jump ... 86 33. Perhitungan Uji – t data Post-Test Hasil Lompat Jauh Gaya

Menggantung Antara Kelompok Latihan Split Squat Jump dan


(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Hal

1. Otot Tungkai Bawah ... 10

2. Sikap dan Gerakan Pada Waktu Akan Melakukan Tolakan ... 12

3. Lompat Jauh Gaya Menggantung ... 14

4. Penambahan Latihan Secara Bertahap ... 16

5. Gerakan Split Squat Jump ... 18

6. Bentuk Gerakan Squat Jump ... 19

7. Tes Vertical Jump ... 25

8. SMA Negeri 2 Kisaran ... 94

9. Lapangan Lompat Jauh SMA Negeri Kisaran ... 94

10. Sampel Melakukan Pre Test Vertical Jump ... 95

11. Sampel Melakukan Pre Test Lompat Jauh Gaya Menggantung ... 95

12. Peneliti Memberikan Pengarahan ... 96

13. Sampel Melakukan Pemenasan ... 96

14. Sampel Melakukan Latihan Split Squat Jump ... 97

15. Sampel Melakukan Latihan Squat Jump ... 97

16. Sampel Melakukan Post Test Vertical Jump ... 98

17. Sampel Melakukan Post Test Lompat Jauh Gaya Menggantung ... 98

18. Peneliti Berfoto Dengan Sampel ... 99

19. Peneliti Berfoto Bersama Pelatih Beserta Siswa Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran ... 99


(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Hal

1. Hasil Tes Pendahuluan Power Otot Tungkai dan

Norma Tes Power Otot Tumgkai ... 45

2. Hasil Tes Pendahuluan Lompat Juah Gaya Menggantung dan Standar Prestasi Lompat Jauh ... 46

3. Pelaksanaan Program Latihan Split Squat Jump ... 47

4. Pelaksanaan Program Latihan Squat Jump ... 54

5. Data Mentah Hasil Pre-test dan Post-test Power Otot Tungkai Pada Kelompok Latihan Split Squat Jump dan Squat Jump ... 61

6. Pembagian Kelompok Latihan dengan Matching by Pairing ... 63

7. Mencari Rata-rata dan Simpangan Baku ... 65

8. Uji Normalitas ... 73

9. Uji Homogenitas ... 77

10. Pengujian Hipotesis ... 79

11. Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 89

12. Nilai Persentil Untuk Distribusi t ... 90

13. Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z ... 91

14. Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 93

15. Dokumentasi ... 94


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Atletik adalah olahraga yang disebut sebagai induk dari cabang olahraga (de mother aller sporte). Atletik merupakan salah satu mata pelajaran Pendidikan Jasmani (PENJAS) yang wajib diberikan kepada siswa dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Hal ini diperkuat di Perguruan Tinggi (PT) khususnya di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga merupakan salah satu Mata Kuliah Dasar Kejuruan (MKDK) di FIK UNIMED.

Lompat jauh gaya menggantung adalah salah satu nomor atletik yang diajarkan di sekolah, yang aktifitasnya diawali dengan lari awalan, menolak, melayang dan mendarat. Lompat jauh gaya menggantung lebih mudah dilakukan dibandingkan gaya-gaya yang lain.

Tujuan dari lompat jauh gaya menggantung adalah mencari jarak lompatan sejauh-jauhnya. Dalam pencapaian prestasi olah raga khususnya lompat jauh gaya menggantung, tentunya harus memiliki teknik yang sempurna serta didukung dengan fisik yang prima. Pencapaian prestasi pada awalnya harus memiliki kondisi fisik yang baik, seperti kecepatan sewaktu melakukan suatu awalan,

power pada saat melakukan tolakan maupun lompatan dan memiliki fisik yang

baik, akan sangat membantu dalam penguasaan teknik-teknik pada hasil lompat jauh itu sendiri.


(14)

2

SMA Negeri 2 Kisaran adalah salah satu sekolah SMA yang ada di kota Kisaran yang memiliki segudang prestasi baik yang akademik maupun non akademik terutama di bidang olahraga di cabang atletik. Olahraga atletik khususnya nomor lompat yaitu lompat jauh gaya menggantung merupakan salah satu olahraga yang dilatih oleh Bapak Drs. Junaidi, namun walaupun sudah dibina dan dilatih, para atlet masih kurang dalam kemampuan kondisi fisiknya sehingga dalam pelaksanaan salah satu teknik lompat jauh yang biasa dilakukan adalah lompat jauh gaya menggantung ternyata masih dijumpai kendala di lapangan khususnya pada saat melakukan tolakan. Semua itu terjadi karena lemahnya otot tungkai atlet.

Dalam pencapaian prestasi olahraga khususnya lompat jauh gaya menggantung, tentunya harus memiliki teknik yang sempurna serta didukung dengan fisik yang prima. Pencapaian prestasi pada awalnya harus memiliki kondisi fisik yang baik, seperti kecepatan sewaktu melakukan awalan, daya ledak pada saat melakukan tolakan.

Kemampuan lompat jauh gaya menggantung dipengaruhi oleh power (daya ledak) tepat pada saat menolak dari balok tumpu ke bak pasir/lompatan. Ketika menolak, berusaha melakukan dengan kaki yang terkuat agar daya horizontal lebih besar, sehingga akan tercapai suatu jarak lompatan yang jauh dan kecepatan vertikal yang lebih kuat akan menghasilkan ketinggian yang lebih tinggi. Jelas bahwa dalam lompat jauh gaya menggantung, faktor tolakan mempunyai peranan yang sangat penting. Disamping itu juga, untuk mencapai hasil lompatan yang sejauh mungkin, seorang atlet harus memiliki otot-otot yang


(15)

3

kuat, seperti otot tungkai, apalagi didukung dengan postur tubuh yang sangat mendukung, seperti panjang tungkai sehingga dapat menunjang hasil lompatan yang sejauh mungkin.

Berdasarkan observasi dengan pelatih pada tanggal 03 Agustus 2015 kemampuan atlet dalam melakukan lompat jauh gaya menggantung masih relatif rendah sementara pelatih menginginkan hasil lompatan setidaknya 5 - 6 meter, padahal pelatih selalu memberikan arahan bagaimana melakukan lompat jauh gaya menggantung yang baik. Kemungkinan disebabkan lemahnya kondisi fisik altet lompat jauh putra SMA Negeri 2 Kisaran. Latihan fisik pada setiap cabang olahraga merupakan dasar utama yang harus dilakukan, selain meningkatkan teknik, taktik, dan mental.

Latihan fisik untuk atlet harus disesuaikan dengan cabang olahraganya, karena setiap cabang olahraga memiliki karakteristik yang berbeda. Hal ini terbukti dengan adanya perlakuan tes yang diambil peneliti dimana hasil yang mereka peroleh masih kurang memuaskan.

Sajoto (1988 : 17) mengungkapkan bahwa, “untuk dapat melakukan

lompat jauh gaya menggantung yang baik, kondisi fisik pada unsur kekuatan,

daya tahan, daya ledak otot tungkai harus diperhatikan”.

Berdasarkan pendapat di atas bahwa kondisi fisik yang terdiri dari kekuatan, kecepatan, kelentukan, daya ledak, daya tahan dan koordinasi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan lompat jauh gaya menggantung.


(16)

4

Split squat jump merupakan latihan yang bertujuan untuk meningkatkan

daya ledak otot tungkai. Daya ledak otot tungkai merupakan salah satu kondisi fisik yang sangat menentukan hampir dalam setiap cabang olahraga.

Squat jump adalah jenis latihan plyometrics yang menggunakan berat

badan sendiri. Tujuan dari latihan ini adalah untuk menambah kemampuan dalam meningkatkan teknik dan hasil lompatan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti tertarik meneliti di tempat tersebut dengan judul “Perbedaan Pengaruh Latihan Split Squat Jump dengan Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai dan Hasil Lompat Jauh Gaya Menggantung Siswa Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang masalah, bahwa hasil lompat jauh gaya menggantung Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran, masih rendah disebebkan karena power otot tungkainya masih rendah. Maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: Faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi hasil lompat jauh gaya menggantung? Apakah kondisi fisik (power otot tungkai) mempunyai pengaruh terhadap peningkatan hasil lompat jauh gaya menggantung? Apakah latihan split squat jump dan latihan

squat jump dapat meningkatkan power otot tungkai dan hasil lompat jauh gaya

menggantung? Manakah dari kedua bentuk latihan ini yang lebih baik dalam meningkatkan power otot tungkai dan hasil lompat jauh gaya menggantung?


(17)

5

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah di atas, maka penulis membatasi masalah yang akan penulis teliti pada hal yang pokok-pokok saja. Untuk mempertegas sasaran yang akan dicapai, yaitu manakah yang lebih berpengaruh antara latihan

split squat jump dengan latihan squat jump terhadap peningkatan power otot

tungkai dan hasil lompat jauh gaya menggantung Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifkasi masalah, dan pembatasan masalah yang telah terperinci dengan jelas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan split squat jump terhadap

peningkatan power otot tugkai pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan squat jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016?

3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan split squat jump dengan latihan squat jump terhadap power otot tungkai pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan split squat jump terhadap peningkatan hasi lompat jauh gaya menggantung pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016?


(18)

6

5. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan squat jump terhadap peningkatan hasil lompat jauh gaya menggantung pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016?

6. Manakah yang lebih besar pengaruh latihan split squat jump latihan squat

jump terhadap hasil lompat jauh gaya mengganntung pada Putra

Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mangetahui pengaruh latihan split squat jump terhadap peningkatan

power otot tungkai pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun

2015/2016.

2. Untuk mengetahui pengaruh latihan squat jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.

3. Untuk mengetahui pengaruh manakah yang lebih besar antara latihan split

squat jump dari pada latihan squat jump terhadap power otot tungkai pada

Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016. 4. Untuk mengetahui pengaruh latihan split squat jump terhadap peningkatan

hasil lompat jauh gaya menggantung pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.

5. Untuk mengetahui pengaruh latihan squat jump terhadap peningkatan hasil

lompat jauh gaya menggantung pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.


(19)

7

6. Untuk mengetahui pengaruh manakah yang lebih besar antara latihan split

squat jump dan latihan squat jump terhadap hasil lompat jauh gaya

menggantung pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat memberikan informasi dan masukan kepada pelatih maupun guru Pendidikan Jasmani tentang kondisi fisik yang harus diperhatikan terutama pada peningkatan power otot tungkai, khususnya pada pokok bahasan lompat jauh gaya menggantung.

2. Menjadi bahan masukan bagi pelatih olahraga atletik sebagai rancangan untuk penyusunan program latihan dalam meningkatkan power otot tungkai dan guru Pendidikan Jasmani bahwa power otot tungkai sangat dibutuhkan dalam peningkatan hasil lompatan jauh gaya menggantung.

3. Menjadi bahan informasi dan masukan yang bermanfaat bagi pembaca.

4. Menjadi acuan bagi guru Penjas SMA Negeri 2 Kisaran untuk meningkatkan prestasi lompat jauh bagi sekolah tersebut.

5. Bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam penulisan karya ilmiah.


(20)

42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Latihan Split Squat Jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

power otot tungkai pada Siswa Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran

Tahun 2015/2016.

2. Latihan Squat Jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap power

otot tungkai pada Siswa Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.

3. Latihan Split Squat Jump tidak lebih besar pengaruhnya daripada latihan

Squat Jump terhadap power otot tungkai pada Siswa Putra Ekstrakurikuler

SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.

4. Latihan Split Squat Jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Menggantung pada Siswa Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.

5. Latihan Squat Jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Menggantung pada Siswa Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.

6. Latihan Split Squat Jump tidak lebih besar pengaruhnya daripada latihan

Squat Jump terhadap kemampuan hasil lompat jauh gaya menggantung pada

Siswa Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.


(21)

43

B. Saran

Sebagai kelanjutan dari adanya kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang memperbandingkan penggunaan dua bentuk latihan yang berbeda dalam meningkatkan power otot tungkai dan hasil lompat jauh gaya menggantung, maka berikut ini dikemukakan beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan hasil power otot tungkai dan hasil lompat jauh gaya menggantung yaitu:

1. Untuk lebih memantapkan hasil penelitian ini, kepada pihak- pihak yang ingin melakukan penelitian agar melakukan penelitian dengan judul yang sama, pada kelompok sampel yang lain.

2. Perlu diperhatikan teknik saat melayang diudara agar dilakukan semaksimal mungkin dengan cara yang benar sehingga sumbangan gaya lenting dapat terlihat dan hasil lompatan akan semakin jauh.

3. Kepada pelatih atau guru olahraga di sekolah agar memperhatikan bentuk lain yang sesuai dengan peningkatan prestasi siswa.

4. Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program latihan yang di buat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.


(22)

44

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita. (1992 ). Olahraga Pilihan Atletik. Depdikbud Dirjen Dikti: Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Bompa O. Tudor. (1990). Theory And Methodology of Training. 2nd. Ed. Lowa Kendall /Hunt Publishing Company.

Brenhard. (1986). Atletik Prinsip Dasar Latihan Lompat Tinggi, Jauh, Jangkit dan Lompat Tinggi Galah. Semarang: Dahara Print.

Bresnahan. (1956). Track and Field Athletic. St. Louis: CV. Mosby.

Gerry, A Carr. (2003). Atletik Untuk Sekolah. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching.

Jakarta: Tambak Kesuma.

http://www.google.co.id/search?tbm=isch&source=univ&sa=X&ei

James C. Radcliffe dan Robert C. Forentinos. Plyometrics. Jakarta: Spesialist Physical Training Kepelatihan PKON KANTOR MENPORA.

Kosasih, Engkos. (1985). Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta: Akademika Presindo.

Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.

Rosandich, Thomas P. (1962). Track in Thory and Tecnique. California: Levin Ave Richmond Publishing Company. t.t.

Sajoto, M. (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olah Raga. Semarang: Dahara Prize.

Sudjana. (2005). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Winarno, M.E, dkk. (1977). Pengukuran dan Evaluasi Untuk Guru Pendidikan Jasmani. Jakarta: IKIP.


(1)

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah di atas, maka penulis membatasi masalah yang akan penulis teliti pada hal yang pokok-pokok saja. Untuk mempertegas sasaran yang akan dicapai, yaitu manakah yang lebih berpengaruh antara latihan split squat jump dengan latihan squat jump terhadap peningkatan power otot tungkai dan hasil lompat jauh gaya menggantung Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifkasi masalah, dan pembatasan masalah yang telah terperinci dengan jelas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan split squat jump terhadap

peningkatan power otot tugkai pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan squat jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016?

3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan split squat jump dengan latihan squat jump terhadap power otot tungkai pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan split squat jump terhadap peningkatan hasi lompat jauh gaya menggantung pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016?


(2)

5. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan squat jump terhadap peningkatan hasil lompat jauh gaya menggantung pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016?

6. Manakah yang lebih besar pengaruh latihan split squat jump latihan squat jump terhadap hasil lompat jauh gaya mengganntung pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mangetahui pengaruh latihan split squat jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.

2. Untuk mengetahui pengaruh latihan squat jump terhadap peningkatan power otot tungkai pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.

3. Untuk mengetahui pengaruh manakah yang lebih besar antara latihan split squat jump dari pada latihan squat jump terhadap power otot tungkai pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016. 4. Untuk mengetahui pengaruh latihan split squat jump terhadap peningkatan

hasil lompat jauh gaya menggantung pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.

5. Untuk mengetahui pengaruh latihan squat jump terhadap peningkatan hasil

lompat jauh gaya menggantung pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.


(3)

6. Untuk mengetahui pengaruh manakah yang lebih besar antara latihan split squat jump dan latihan squat jump terhadap hasil lompat jauh gaya menggantung pada Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat memberikan informasi dan masukan kepada pelatih maupun guru Pendidikan Jasmani tentang kondisi fisik yang harus diperhatikan terutama pada peningkatan power otot tungkai, khususnya pada pokok bahasan lompat jauh gaya menggantung.

2. Menjadi bahan masukan bagi pelatih olahraga atletik sebagai rancangan untuk penyusunan program latihan dalam meningkatkan power otot tungkai dan guru Pendidikan Jasmani bahwa power otot tungkai sangat dibutuhkan dalam peningkatan hasil lompatan jauh gaya menggantung.

3. Menjadi bahan informasi dan masukan yang bermanfaat bagi pembaca.

4. Menjadi acuan bagi guru Penjas SMA Negeri 2 Kisaran untuk meningkatkan prestasi lompat jauh bagi sekolah tersebut.

5. Bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam penulisan karya ilmiah.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengujian hipotesis ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Latihan Split Squat Jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap power otot tungkai pada Siswa Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.

2. Latihan Squat Jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap power

otot tungkai pada Siswa Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.

3. Latihan Split Squat Jump tidak lebih besar pengaruhnya daripada latihan Squat Jump terhadap power otot tungkai pada Siswa Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.

4. Latihan Split Squat Jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Menggantung pada Siswa Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.

5. Latihan Squat Jump memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Menggantung pada Siswa Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.

6. Latihan Split Squat Jump tidak lebih besar pengaruhnya daripada latihan Squat Jump terhadap kemampuan hasil lompat jauh gaya menggantung pada Siswa Putra Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kisaran Tahun 2015/2016.


(5)

B. Saran

Sebagai kelanjutan dari adanya kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang memperbandingkan penggunaan dua bentuk latihan yang berbeda dalam meningkatkan power otot tungkai dan hasil lompat jauh gaya menggantung, maka berikut ini dikemukakan beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan untuk meningkatkan hasil power otot tungkai dan hasil lompat jauh gaya menggantung yaitu:

1. Untuk lebih memantapkan hasil penelitian ini, kepada pihak- pihak yang ingin melakukan penelitian agar melakukan penelitian dengan judul yang sama, pada kelompok sampel yang lain.

2. Perlu diperhatikan teknik saat melayang diudara agar dilakukan semaksimal mungkin dengan cara yang benar sehingga sumbangan gaya lenting dapat terlihat dan hasil lompatan akan semakin jauh.

3. Kepada pelatih atau guru olahraga di sekolah agar memperhatikan bentuk lain yang sesuai dengan peningkatan prestasi siswa.

4. Kepada para pelatih agar memperhatikan bentuk latihan dalam program latihan yang di buat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita. (1992 ). Olahraga Pilihan Atletik. Depdikbud Dirjen Dikti: Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Bompa O. Tudor. (1990). Theory And Methodology of Training. 2nd. Ed. Lowa Kendall /Hunt Publishing Company.

Brenhard. (1986). Atletik Prinsip Dasar Latihan Lompat Tinggi, Jauh, Jangkit dan Lompat Tinggi Galah. Semarang: Dahara Print.

Bresnahan. (1956). Track and Field Athletic. St. Louis: CV. Mosby.

Gerry, A Carr. (2003). Atletik Untuk Sekolah. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching.

Jakarta: Tambak Kesuma.

http://www.google.co.id/search?tbm=isch&source=univ&sa=X&ei

James C. Radcliffe dan Robert C. Forentinos. Plyometrics. Jakarta: Spesialist Physical Training Kepelatihan PKON KANTOR MENPORA.

Kosasih, Engkos. (1985). Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta: Akademika Presindo.

Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas.

Rosandich, Thomas P. (1962). Track in Thory and Tecnique. California: Levin Ave Richmond Publishing Company. t.t.

Sajoto, M. (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olah Raga. Semarang: Dahara Prize.

Sudjana. (2005). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Winarno, M.E, dkk. (1977). Pengukuran dan Evaluasi Untuk Guru Pendidikan Jasmani. Jakarta: IKIP.


Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK STANDING JUMPS DAN BOX JUMPS TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA TIM FUTSAL SMA KRISTEN 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

4 43 64

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 1 ADILUWIH PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 14 54

PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMP DAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PADA TENDANGAN PENALTI DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURBOLINGGO LAMPUNG TIMUR TAHUN 2012/2013

15 141 64

HUBUNGAN POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, LINGKAR PAHA DAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GADINGREJO

1 50 99

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KECEPATAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOKPADA SISWA KELAS X SMA N 1 KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH

3 14 63

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 LEMONG PESISIR BARAT

4 21 68

KONTRIBUSI KECEPATAN AWALAN, KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG

0 15 57

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN, KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG PADA SISWA PUTRA KELAS VII SMP N 1 PESISIR T

2 29 67

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP PENINGKATAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA EKSTRAKURIKULER ATLETIK DI SMA SWADHIPA LAMPUNG SELATAN TAHUN 2013

0 6 58

PERBEDAAN LATIHAN LATERAL JUMP OVER BARRIER DENGAN LATIHAN LATERAL JUMP WITH SINGLE LEG TERHADAP EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN BASKET

0 2 11