PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SD NEGERI 105292 BANDAR KLIPPA T.P 2016/2017.

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION DENGAN MODEL

PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SD NEGERI 105292 BANDAR KLIPPA

T.P 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

WARDATUL ASHANI LUBIS NIM. 11333311082

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri

Nama : Wardatul Ashani Lubis

Tempat/Tanggal Lahir : Sei Dadap, 04 Oktober 1995

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Anak Ke : 5

Jumlah Bersaudara : 5

Alamat : Perkebunan Sei Dadap I/II Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan

Nama Orang Tua

Nama Ayah : Nurdin Ar Lubis, S.Ag

Nama Ibu : Aisyah, S.Pd.I

Alamat : Perkebunan Sei Dadap I/II Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan

Riwayat Pendidikan

1. TAHUN 2001-2007 : SD NEGERI 010036 SEI DADAP 2. TAHUN 2007-2010 : MTs.S DAAR AL-ULUUM KISARAN 3. TAHUN 2010-2013 : MAN KISARAN


(6)

ABSTRAK

WARDATUL ASHANI LUBIS. 1133311082. Perbedaan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Direct Instruction dengan Model Problem Based Learning di Kelas V SD Negeri 105292 Bandar Klippa T.P

2016/2017. JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Direct Instruction dan model Problem Based Learning pada materi pokok Gaya kelas V SD Negeri 105292 Bandar Klippa T.P. 2016/2017.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas V Semester II SD Negeri 105292 Bandar Klippa yang terdiri dari 2 kelas berjumlah 42 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling jenuh yaitu seluruh anggota populasi dijadikan anggota sampel dengan kelas V-A sebagai kelas eksperimen dan kelas V-B sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen berjumlah 21 orang dan kelas kontrol berjumlah 21 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 15 soal, dan instrumen yang digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa adalah lembar observasi.

Hasil pengujian pretes sebelum diberi perlakuan yang berbeda, yaitu nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 46,00 dengan standar deviasi 8,972 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 45,67 dengan standar deviasi 8,546. Pada pengujian data pretes kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Kemudian diberi perlakuan yaitu kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model Problem Based Learning dan kelas kontrol dengan model pembelajaran Direct Instruction. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh nilai postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 82,19 dengan standar deviasi 9,495 dan kelas kontrol 70,29 dengan standar deviasi 8,850.

Dari hasil pengolahan data postes diperoleh bahwa thitung = 02,31 dan ttabel = 1,68, sehingga thitung > ttabel (2,31 > 1,68) maka Ha diterima, dengan demikian ada perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning dan model pembelajaran Direct Instruction pada materi pokok Gaya kelas V SD Negeri 105292 Bandar Klippa T.P. 2016/2017.


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya. Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya, semoga beliau berkenan memberikan syafaatnya di akhirat kelak

Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Direct Instruction Dengan Model Problem Based Learning di Kelas V SD Negeri 105292 Bandar Klippa T.P 2016/2017”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PGSD S1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penulis percaya bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, maka penulisan skripsi ini tidak dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor UNIMED yang telah memberikan kesempatan pada penulis melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.


(8)

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED dan Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan PPSD FIP UNIMED.

5. Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA).

6. Bapak Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd., M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

7. Seluruh dosen-dosen akademik dan seluruh tenaga administrasi FIP UNIMED.

8. Ibu Yusni, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 105292 Bandar Klippa dan Ibu Madalena selaku wali kelas V-A dan Ibu M. Mariasna Purba selaku wali kelas V-B SD Negeri 105292 Bandar Klippa yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.

9. Teristimewa, tercinta, dan tersayang penulis sampaikan kepada kedua orangtua saya yaitu Bapak (Nurdin Ar Lubis, S.Ag), Ibu (Aisyah, S.Pd.I), dan kakak saya Afnarianti Arnas Lubis, M.Pd., Nailan Fakhriyah Lubis, M.Pd., Novita Varadina, S.Pd., Dani Sugesti, S.Pt, dan abang saya Zulfiansyah Putra, S.Pd., Teguh Febri Sudarma, M.Pd., Muhammad Imamul Umam Lubis, Lc. M.Th.I., Muhammad Irsyad Anwar Sungkunan Lubis, S,Pd., Hadi Siswanda dan Angga Riyaldi sebagai rasa hormat saya dan terimakasih yang tak terhingga atas semua pengorbanan, dukungan, doa yang telah diberikan kepada penulis selama ini sehingga dapat menyelesaikan studi di UNIMED.


(9)

10.Buat sahabat teristimewa yang sangat membantu saya dalam penyusunan skripsi yaitu Aditya Fitri Lubis, Diah Nurzanah, Melina Sari, Ridha Putri Chintami, Try Fajar Aprilia dan Andi Muhammad Arif

11.Buat teman-temanku kelas C Ekstensi 2013 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

12.Keluarga Sadis SD TUGU 101767 Tembung PPLT SD Negeri 101767 Tembung, Andi D Alihar, Melina Sari, Nikson Pakpahan, Rizki Juita Sitepu, Sri Wahyuni Gultom, Sri Wahyuni Sihite, Endah Utari, Vinda Safira dan Dessy Hakiki

13.Sahabat-sahabat perjuangan di Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) terkhusus untuk Firdaus Sambas (Ketua Umum) , Muhammad Zulfirman Hasibuan, Azhar Annas Nasution, Ridho Pratama, Zaid Rahman, Lia Aprilia dan Bonar Ariansyah yang telah memberikan semangatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat waktu. 14.Seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan motivasinya.

Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya sebagai informasi pengetahuan. Serta dapat memberikan dorongan semangat dalam mendidik dan mencerdaskan anak bangsa yang menjadi tanggung jawab kita bersama.

Medan, 06 April 2017 Penulis

WARDATUL ASHANI LUBIS NIM. 1133311082


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

1.3. Batasan masalah ... 7

1.4. Rumusan Masalah ... 8

1.5. Tujuan Penelitian ... 8

1.6. Manfaat Hasil Penelitian ... 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 11

2.1 Kerangka Teoritis ... 11

2.1.1 Hakikat Belajar ... 11

2.1.1.1 Pengertian Belajar ... 11

2.1.1.2 Pengertian Hasil Belajar ... 14

2.1.1.2 Indikator Keberhasilan Belajar ... 15


(11)

2.1.2 Model Pembelajaran ... 18

2.1.2.1 Model Direct Intruction ... 22

2.1.2.1.1 Pengertian Model Direct Intruction ... 22

2.1.2.1.2 Karakteristik Model Direct Instruction ... 22

2.1.2.1.3 Langkah-langkah Model Direct Intruction ... 23

2.1.2.1.4 Kelebihan Model Direct Intruction ... 25

2.1.2.1.5 Kelemahan Model Direct Intruction ... 26

2.1.2.2 Model Problem Based Learning ... 28

2.1.2.2.1 Pengertian Model Problem Based Learning ... 28

2.1.2.2.2 Karakteristik Model Problem Based Learning ... 29

2.1.2.2.3 Langkah-langkah Model Problem Based Learning ... 31

2.1.2.2.4 Kelebihan Model Problem Based Learning ... 39

2.1.2.2.5 Kelamahan Model Problem Based Learning ... 40

2.1.3 Materi Gaya di SD ... 41

2.1.3.1 Pengertian dan Pengaruh Gaya ... 41

2.1.3.2 Macam-macam Gaya ... 42

2.1.4 Penelitian Yang Relevan ... 53

2.1.5 Kerangka Konseptual ... 55


(12)

BAB III. METODE PENELITIAN ... 57

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 57

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 57

3.2.1. Populasi Penelitian ... 58

3.2.2. Sampel Penelitian ... 58

3.3 Variabel Penelitian ... 58

3.3.1. Defenisi Operasional Variabel ... 58

3.3.2 Variabel Bebas ... 58

3.3.2. Variabel Terikat ... 59

3.4 Jenis dan Desain Penelitian ... 59

3.4.1 Jenis Penelitian ... 59

3.4.2 Desain Penelitian ... 59

3.5 Prosedur penelitian ... 60

3.6 Instrumen Penelitian ... 61

3.6.1 Lembar Observasi ... 66

3.7 Teknik Analisis Data ... 67

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 72

4.1 Hasil Penelitian ... 72

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ... 72

4.1.1.1 Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 72


(13)

4.1.2 Pengujian Analisa Data ... 78

4.1.2.1 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol ... 79

4.1.2.2 Uji Homogenitas Data Pretest ... 81

4.1.3 Pengujian Hipotesis ... 83

4.2 Pembahasan ... 85

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 88

5.2 Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 90 LAMPIRAN


(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Model Direc Instruction atau Pengajaran Langsung ... 23

Tabel 2.2 Sintaks Model Direct Instruction atau Pengajaran Langsung Menurut Eggen dan Kauchak ... 24

Tabel 2.3 Sintaks Model Problem Based Learning ... 36

Tabel 3.1 Two Group Pretest Postest Design ... 59

Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar pada Materi Pokok Gaya ... 61

Tabel 3.3 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa... 66

Tabel 3.4 Kriteria dan Presentase Nilai... 67

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Hasil Belajar ... 68

Tabel 4.1 Deskripsi Data Pretest Kelas Eksperimen ... 72

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... 72

Tabel 4.3 Skor Hasil Pretest Kelas Eksperimen ... 73

Tabel 4.4 Deskripsi Data Pretest Kelas Kontrol ... 74

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol ... 74

Tabel 4.6 Skor Hasil Pretest Kelas Kontrol ... 74

Tabel 4.7 Deskripsi Data Postest Kelas Eksperimen ... 76

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Nilai Postest Kelas Eksperimen... 76


(15)

Tabel 4.10 Deskripsi Data Postest Kelas Kontrol ... 77

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Postest Kelas Kontrol ... 78

Tabel 4.12 Skor Hasil Postest Kelas Kontrol ... 78

Tabel 4.13 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen ... 80

Tabel 4.14 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol ... 81

Tabel 4.15 Rekapitulasi Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 81


(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Gaya terhadap suatu benda mengakibatkan benda bergerak,

Berubah bentuk dan berubah arah ... 41

Gambar 2.2 Garis Gaya Magnet... 44

Gambar 2.3 Pola Garis yang Dibentuk Serbuk Magnet ... 44

Gambar 2.4 Pembuatan Magnet Secara Induksi ... 46

Gambar 2.5 Pembuatan Magnet dengan Cara Menggosok ... 47

Gambar 2.6 Pembuatan Magnet dengan Cara Mengalirkan Arus Listrik ... 47

Gambar 2.7 Seorang Anak Sedang Melemparkan Bola ke Atas ... 49

Gambar 2.8 Karakteristik Pembelajaran Direct Instruction dan Pembelajaran Problem Based Learning ... 55

Gambar 4.1 Grafik Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... 73

Gambar 4.2 Grafik Nilai Pretest Kelas Kontrol ... 75

Gambar 4.3 Grafik Nilai Postest Kelas Eksperimen ... 77


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : KBM Model Pembelajaran Direct Instruction dan Model

Problem Based Learning ……….. 92

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model Problem Based Learning ……….. 94

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model Direct Instruction ………. 112

Lampiran 4 : Lembar Kerja Siswa ………. 129

Lampiran 5 : Tabel Kisi Tes Materi Pokok Gaya ……….. 136

Lampiran 6 :Tabel Validitas Instrumen Penelitian ………. 141

Tabel Reliabilitas Instrumen Penelitian ……… 142

Tabel Daya Pembeda Instrumen Penelitian ………….. 143

Tabel Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian………. 144

Lampiran 7 : Soal Pretest ……… 145

Lampiran 8 : Soal Postest……… 147

Lampiran 9 : Perhitungan Validitas dan Reliabilitas……… 149

Lampiran 10 : Perhitungan Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda…. 152 Lampiran 11 : Instrumen Validasi Isi……….. 153

Lampiran 12 : Pedoman Observasi Aktifitas Siswa Aspek Psikomotorik………. 154

Lampiran 13 : Pedoman Observasi Aktifitas Siswa Aspek Psikomotorik ………. 155

Lampiran 14 : Rekapitulasi Nilai Pretest Kelas Eksperimen…………. 156

Lampiran 15 : Rekapitulasi Nilai Postest Kelas Eksperimen………… 157

Lampiran 16 : Rekapitulasi Nilai Pretest Kelas Kontrol……….. 158

Lampiran 17 : Rekapitulasi Nilai Postest Kelas Kontrol……….. 159 Lampiran 18 : Normalitas Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 160 Lampiran 19 : Data Pretest dan Postest Kelas Eksperimen dan


(18)

Kelas Kontrol………. 161 Lampiran 20 : Tabel Harga-Harga Chi Kuadrat……… 163 Lampiran 21 : Rekapitulasi Nilai Aspek Psikomotorik Kelas Eksperimen 164 Lampiran 22 : Rekapitulasi Nilai Aspek Afektif Kelas Eksperimen …. 165 Lampiran 23 : Dokumentasi Penelitian……….. 166 Lampiran 24 : Tabel Harga Kritik dan r Product Moment………. 171 Lampiran 25 : Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors……… 172 Lampiran 26 : Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z …. 173 Lampiran 27 : Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t………. 174 Lampiran 28 : Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F………. 175


(19)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran adalah merupakan suatu sistem. Pencapaian standar proses untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dapat dimulai dari menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan mempengaruhi proses pembelajaran. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mempengaruhi proses belajar menjadi dinamis dan efektif, diantaranya dengan menimbulkan motivasi dan keterlibatan siswa secara langsung dalam belajar. Salah satu cara untuk dapat menumbuhkan semangat dan keterlibatan siswa dalam belajar sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif, dengan melibatkan siswa diharapkan hasil belajar dapat ditingkatkan.

Hasil belajar adalah suatu bukti yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku dan penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan dan angka untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Perilaku sebagai hasil belajar dapat berupa fakta yang konkrit dan dapat dilihat serta fakta yang disamarkan. Oleh karena itu, hasil belajar adalah suatu pernyataan yang jelas dan ditunjukkan melalui penampilan atau keterampilan siswa tertentu.

Hasil belajar merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran, sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya hasil belajar. Pernyataan ini didukung oleh Wina Sanjaya (dalam Istarani dan Intan, 2016:17) yang menyatakan kegiatan


(20)

2

pembelajaran yang dibangun oleh guru dan siswa adalah kegiatan yang berhasil. Sebagai kegiatan yang berhasil, maka segala sesuatu yang dilakukan guru dan siswa hendaknya diarahkan untuk mencapai hasil yang telah ditentukan. Dengan demikian, hasil belajar merupakan pengikat segala aktivitas guru dan siswa. Oleh karena itu, merumuskan hasil belajar merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam merancang sebuah program pembelajaran.

Hasil belajar secara esensial bertujuan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan sekaligus mengukur keberhasilan peserta didik dalam penguasaan materi pembelajaran. Guru bisa melakukan refleksi dan evaluasi terhadap kualitas pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi yang dilakukan guru meliputi: metode, strategi, media dan model pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar itu tepat dan efektif atau sebaliknya bisa dilihat dari hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Jika hasil belajar peserta didik dalam ulangan harian atau formatif masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka bisa dikatakan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru gagal. Jika hasil belajar peserta didik diatas KKM, maka bisa dikatakan proses pembelajaran yang dilakukan guru berhasil.

Keberhasilan peserta didik dalam belajar dapat dilihat dari pencapaian hasil belajar yang diperoleh. Jika hasil belajar yang diperoleh peserta didik melampaui KKM berarti peserta didik tersebut telah tuntas dalam menguasai kompetensi yang telah ditentukan. Sebaliknya, jika hasil belajar yang


(21)

3

diperoleh peserta didik masik dibawah KKM berarti peserta didik tersebut belum tuntas dalam menguasai kompetensi yang telah ditentukan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar bisa dijadikan alat atau tolak ukur keberhasilan pembelajaran yang dilakukan guru, sekaligus tingkat pencapaian peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditentukan.

Observasi dan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti dengan salah seorang guru kelas di SD Negeri 105292 Bandar Klippa menunjukkan bahwa guru cenderung masih menggunakan model pembelajaran Direct Instructiondengan metode ceramah dan tanya jawab. Dalam menyampaikan materi pelajaran, guru menjelaskan pelajaran di depan kelas dan memberi ringkasan materi dengan mencatatnya di papan tulis dan siswa menyimak penjelasan guru serta mencatat hal-hal penting dari materi yang diajarkan, kemudian guru menugaskan siswa untuk mengerjakan latihan dan diakhiri dengan mengoreksi hasil pekerjaan siswa. Proses pembelajaran yang demikian berdampak pada hasil belajar IPA yang sangat rendah. Berdasarkan data yang diperoleh dari guru kelas V SD Negeri 105292 Bandar Klippa pada tanggal 28 November 2016 nilai IPA siswa masih banyak siswa yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu: sebanyak 6 siswa dengan persentase 30% yang memperoleh rentang nilai 0,00 sampai 5,49, sebanyak 7 siswa dengan persentase 35% yang memperoleh rentang nilai 5,50 sampai 6,49, dan hanya 7 siswa dengan persentase 35% mencapai nilai 6.50 sampai 10,00. Berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 65% siswa belum mencapai KKM sehingga harus dilakukan remedial agar seluruh siswa dapat dinyatakan tuntas terhadap materi yang dipelajari.


(22)

4

Variabel-varibel yang memberikan konstribusi terhadap hasil belajar siswa dapat dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi : a) faktor jasmani (faktor kesehatan dan cacat tubuh), b) faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan keisapan), c) faktor kelelahan. Faktor eksternal meliputi : a) faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga dan pengertian orang tua), b) faktor sekolah (metode mengajar yang diterapkan guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, model mengajar dan tugas rumah yang diberikan) c) faktor masyarakat (keadaan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat) menurut Slameto (2003 : 54-71).

Penelitian tentang model pembelajaran dikaitkan dengan hasil belajar sudah banyak dilakukan, misalnya Hayati (2015:89) dengan judul : “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalu Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas V SD IT Permata Sei Bamban T.A 2015/2016”, menyimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi pecahan di SD IT Permata Sei Bamban T. P 2015/2016. Penelitian Kurnia Dewi (2015:99) dengan judul : “Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning Terhadap Pemahaman Konsep Mitigasi Bencana Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V”, menyimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning telah memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap pemahaman siswa pada konsep mitigasi bencana. Sementara itu, hasil


(23)

5

penelitian A.K Tasoglu, M. Bakac (2014:110) dengan judul : “The Effect of Problem Based Learning Approach on Conceptual Understanding in Teaching of Magnetism Topics”, menyimpulkan bahwa model Problem Based Learning lebih efektif daripada metode pembelajaran tradisional dalam meningkatkan pemahaman siswa. penelitian Fakhriyah (2015:103) dengan judul : “Efek Model Problem Based Learning dan Keterampilan Berfikir Kritis Terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah Mahasiswa di Jurusan Fisika Universitas Negeri Medan”, menyimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning berpengaruh optimal pada keterampilan pemecahan masalah jika diterapkan pada mahasiswa yang memiliki keterampilan berpikir kritis.

Agar hasil belajar IPA yang diperoleh siswa memenuhi KKM maka guru harus memilih dan menciptakan model pembelajaran yang paling efektif dan efisien sesuai dengan situasi dan kondisinya, serta menggunakan berbagai media dan sumber-sumber belajar yang dapat mendukung proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas hasil dan pengalaman belajar IPA siswa.

Model yang menitikberatkan proses pembelajaran pada guru adalah model Direct Instruction. Direct Instruction atau pengajaran langsung adalah suatu model pengajaran yang bersifat teacher centered. Model pembelajaran ini memerlukan tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan jelas dari guru selama berlangsungnya pembelajaran. Hal ini didukung oleh pernyataan Rosenshine dan Stevens (1989) (dalam Eggen dan Kauchak, 2010 : 363)


(24)

6

direct inruction atau pengajaran langsung adalah suatu model yang menggunakan peragaan dan penjelasan guru digabungkan dengan latihan dan umpan balik siswa yang membantu mereka mendapatkan pengetahuan dan keterampilan nyata yang dibutuhkan untuk pembelajaran lebih jauh.

Model pembelajaran yang menitikberatkan siswa secara aktif dan dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran IPA dalam model pembelajaran Problem Based Learning. Model pembelajaran Problem Based Learning muncul dari masalah bahwa siswa akan lebih menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah – masalah yang komplek. Model pembelajaran Problem Based Learning adalah pembelajaran berbasis maslah dan penggunaan mendukung cara berfikir kritis dalam mengatasi berbagai masalah dalam pembelajaran. Model pembelajaran Prombelm Based Learning berbeda dengan presentasi atau model-model lain dengan pembelajaran langsung (Direct Instruction) yang penekanannya adalah gurulah yang mempresentasekan ide-ide atau mendemonstrasikan berbagai keterampilan, peran guru dalam pembelajaran berbasis masalah adalah menyodorkan berbagai masalah, memberikan pertanyaan dan memfasilitasi investigasi dan dialog. Hal ini didukung oleh pernyataan Eggen dan Kauchak, 2012:307), bahwa pembelajaran Problem Based Learning adalah seperangkat model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi dan pengaturan diri.


(25)

7

Jika proses pembelajaran IPA di Sekolah Dasar selalu menggunakan model-model pembelajaran langsung maka dapat diduga bahwa hasil belajar siswa kurang memuaskan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Pembelajaran Direct Instruction dengan Model Problem Based Learning di Kelas V SD Negeri 105292 Bandar Klippa T.P 2016/2017”.

1.2 Identifikasi Masalah

Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA dapat disebabkan oleh beberapa faktor atau variabel, yaitu :

1. Proses pembelajaran IPA yang cenderung monoton yaitu guru menyampaikan materi kemudian siswa menyimak dan mencatat lalu ditutup dengan mengerjakan latihan dan tidak adanya variasi dalam proses pembelajaran siswa yang menitikberatkan pada kemampuan pemecahan masalah seperti penggunaan model Problem Based Learning

2. Peran siswa dalam proses pembelajaran kurang aktif serta siswa lebih banyak mendengarkan dan mencatat

3. Hasil belajar IPA yang diperoleh siswa masih tergolong rendah 4. Kerja sama antar siswa dalam proses pembelajaran masih rendah 5. Proses pembelajaran IPA masih dititikberatkan pada guru

6. Kurangnya peran guru dalam memberikan stimulasi pada siswa untuk memecahkan masalah


(26)

8

1.3 Batasan Masalah

Banyak faktor penyebab rendahnya hasil belajar IPA, tetapi penelitian ini dibatasi pada :

1. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning 2. Penggunaan model pembelajaran Direct Instruction

3. Hasil belajar IPA pada materi gaya dan gerak di kelas V SD Negeri 105292 Bandar Klippa

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Seberapa baik hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning?

2. Seberapa baik hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran model pembelajaran Direct Instruction?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran Direct Instruction?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran model pembelajaran Direct Instruction.


(27)

9

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran Direct Instruction.

1.6 Manfaat Penelitian

Pada penelitian ini mempunyai 2 manfaat yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1.6.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan ilmu pendidikan, terutama pada penerapan model-model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar di kelas.

1.6.2 Manfaat Praktis

1.6.2.1 Manfaat Bagi Siswa

 Penelitian ini bermanfaat bagi siswa karena dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada materi gaya dan gerak.  Membantu siswa berfikir kritis, rasional dan kreatif dalam mengerjakan soal-soal baik secara individu maupun kelompok.

 Memberikan peluang kepada siswa untuk lebiha aktif mengembangkan potensi dirinya terutama dalam memberikan pendapat-pendapat yang konstruktif positif untuk memecahkan masalah dalam materi gaya dan gerak 1.6.2.2 Manfaat Bagi Guru


(28)

10

 Meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan tugas mengajar terutama dalam mengajar IPA.

 Merangsang guru-guru lain untuk melakukan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan bagi siswa.

1.6.2.3 Manfaat Bagi Sekolah

 Maningkatkan hasil belajar IPA si SD Negeri 105292 Bandar Klippa, sehingga mampu bersaing dengan sekolah-sekolah yang lain.

 Memberikan masukan atau sumbangan penelitian bagi peneliti lain yang melakukan penelitian di SD Negeri 105292

1.6.2.4 Manfaat Bagi Peneliti Lain

 Sebagai bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti lain yang berkaitan dengan penggunaan Model Pembelajaran Direct Instruction dan Model Problem Based Learning.


(29)

88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model Problem Based Learning adalah 82,19 yang tergolong baik dan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran Direct Instruction adalah 70,29 yang tergolong cukup baik.

2. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung>ttabel yaitu 2,31 > 1,68 yang berarti H0 ditolak atau Ha diterima yang berarti Ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning dan dengan menggunakan model pembelajaran Direct Instruction pada materi Gaya di kelas V SD Negeri 105292 Bandar Klippa Tahun Pelajaran 2016/2017 dan penggunaan model Problem Based Learning lebih baik dari penggunaan model pembelajaran Direct Instruction

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran,yaitu :

1. Bagi siswa diharapkan untuk selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas baik secara individual maupun kelompok, dan disarankan untuk tidak takut atau malu bertanya kepada guru, lebih teliti dalam mengerjakan tugas dan saling menghargai pendapat teman-teman lainnya

2. Kepada guru diharapkan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan di sarankan kepada guru untuk dapat menggunakan atau menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dan merencanakn dengan baik langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, mulai dari penentuan masalah yang akan didiskusikan siswa dalam kelompok, menjelaskan proses pembelajaran yang dilakukan, hingga member motivasi dan bimbingan siswa dalam


(30)

89

proses pemecahan masalah dan mengarahkan siswa untuk saling menghargai pendapat temannya

3. Kepada sekolah diharapkan untuk lebih memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana seperti penyediaan buku IPA yang relevan, LKS, media maupun alat peraga yang dapat melibatkasn siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil dan prestasi belajar siswa.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model Problem Based Learning disarankan lebih memperhatikan dan membimbing siswa selama bekerja dalam kelompok dengan cara bertanya kepada setiap siswa tentang apa yang telah dikerjakannya dalam kelompok dan kendala – kendala yang dihadapi siswa selama berdiskusi, dikarenakan pada saat diskusi inilah setiap siswa dituntut untuk aktif dan bekerjasama dengan baik.

5. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model Problem Based Learning lebih lanjut, disarankan untuk menjelaskan terlebih dahulu langkah-langkah pembelajaran kepada siswa sebelum siswa pindah ke kelompoknya serta melakukan simulasi dengan materi pelajaran sebelum dilakukannya pembelajaran. Hal ini dilakukan agar siswa bisa fokus dan mengerti pada arahan yang diberikan.

6. Bagi peneliti lanjut yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model Problem Based Learning, disarankan membuat perencanaan yang baik dalam pengorganisasian kelompok, sebaiknya setiap kelompok 4-5 orang saja dan pencatatan terhadap aktivitas dilakukan oleh beberapa observer agar hasil yang diperoleh lebih maksimal dan kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.


(31)

90

DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta:Pustaka Belajar

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Dimyati dan Mudjiono, (2002) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, Eggen, Paul dan Kauchak, Don. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran

Mengajarkan Onten dan Keterampilan Berfikir. Jakarta Barat : PT. Indeks

Fakhriyah, Nailan. (2009). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Dengan Konvensional Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X MAN Kisaran T.P. 2009 / 2010. Skripsi Sarjana Pendidikan pada FMIPA UNIMED. Tidak diterbitkan

Fakhriyah, Nailan. (2015). Efek Model Problem Based Learning dan Keterampilan Berfikir Kritis Terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah Mahasiswa di Jurusan Fisika Universitas Negeri Medan. Tesis Pascasarjana UNIMED . Tidak diterbitkan

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hayati, Rahmah. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalu Model Problm Based Learning pada Siswa Kelas V SD IT Permata Sei Bamban T.A 2015/2016. Skripsi Sarjana Pendidikan pada FIP UNIMED. Tidak diterbitkan

Istarani dan Intan. 2016. Ensiklopedi Pendidikan Jilid I. Medan : Media Persada Jakarta.

Peter W, dkk. 2010. Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta : Pustaka Pelajar.

Sardiman, A., M., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.


(32)

91

Slavin, R., E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset,dan Praktik, Penerbit Nusa Media, Bandung.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana. (2005). Metoda Statistik. Bandung: Penerbit Tarsito Sugiono. 2015. Statistik untuk Penelitian. Jakarta:Alfabeta

Tasoglu, A. K., Bakac, M., (2014) The Effect of Problem Based Learning Approach on Conceptual Understanding in Teaching of Magnetism Topics. Eurasian J. Phys. & Chem. Uduc, 6(2): 110-112, 2014, www.eurasianjournals.com/indeks.php/ejpce.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Pernada Media Group

Wina Sanjaya. 2008. Kurikulum dan pembelajaran, Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Yulia Dewi, Kurnia. (2015). Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning Terhadap Pemahaman Konsep Mitigasi Bencana Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V. Skripsi Sarjana Pendidikan pada FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(1)

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaran Direct Instruction.

1.6 Manfaat Penelitian

Pada penelitian ini mempunyai 2 manfaat yaitu manfaat teoritis dan

manfaat praktis.

1.6.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan ilmu pendidikan, terutama pada penerapan model-model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar di kelas.

1.6.2 Manfaat Praktis

1.6.2.1 Manfaat Bagi Siswa

 Penelitian ini bermanfaat bagi siswa karena dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada materi gaya dan gerak.  Membantu siswa berfikir kritis, rasional dan kreatif dalam mengerjakan soal-soal baik secara individu maupun kelompok.

 Memberikan peluang kepada siswa untuk lebiha aktif mengembangkan potensi dirinya terutama dalam memberikan pendapat-pendapat yang konstruktif positif untuk memecahkan masalah dalam materi gaya dan gerak


(2)

 Meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan tugas mengajar terutama dalam mengajar IPA.

 Merangsang guru-guru lain untuk melakukan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan bagi siswa.

1.6.2.3 Manfaat Bagi Sekolah

 Maningkatkan hasil belajar IPA si SD Negeri 105292 Bandar Klippa, sehingga mampu bersaing dengan sekolah-sekolah yang lain.

 Memberikan masukan atau sumbangan penelitian bagi peneliti lain yang melakukan penelitian di SD Negeri 105292

1.6.2.4 Manfaat Bagi Peneliti Lain

 Sebagai bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti lain yang berkaitan dengan penggunaan Model Pembelajaran Direct Instruction dan Model Problem Based Learning.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model Problem Based Learning adalah 82,19 yang tergolong baik dan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran Direct Instruction adalah 70,29 yang tergolong cukup baik.

2. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung>ttabel yaitu 2,31 > 1,68 yang berarti H0 ditolak atau Ha diterima yang berarti Ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning dan dengan menggunakan model pembelajaran Direct Instruction pada materi Gaya di kelas V SD Negeri 105292 Bandar Klippa Tahun Pelajaran 2016/2017 dan penggunaan model Problem Based Learning lebih baik dari penggunaan model pembelajaran Direct Instruction

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran,yaitu :

1. Bagi siswa diharapkan untuk selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas baik secara individual maupun kelompok, dan disarankan untuk tidak takut atau malu bertanya kepada guru, lebih teliti dalam mengerjakan tugas dan saling menghargai pendapat teman-teman lainnya

2. Kepada guru diharapkan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan di sarankan kepada guru untuk dapat menggunakan atau menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dan merencanakn dengan baik langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, mulai dari penentuan masalah yang akan didiskusikan siswa dalam kelompok, menjelaskan proses pembelajaran yang dilakukan, hingga member motivasi dan bimbingan siswa dalam


(4)

proses pemecahan masalah dan mengarahkan siswa untuk saling menghargai pendapat temannya

3. Kepada sekolah diharapkan untuk lebih memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana seperti penyediaan buku IPA yang relevan, LKS, media maupun alat peraga yang dapat melibatkasn siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil dan prestasi belajar siswa.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model Problem Based Learning disarankan lebih memperhatikan dan membimbing siswa selama bekerja dalam kelompok dengan cara bertanya kepada setiap siswa tentang apa yang telah dikerjakannya dalam kelompok dan kendala – kendala yang dihadapi siswa selama berdiskusi, dikarenakan pada saat diskusi inilah setiap siswa dituntut untuk aktif dan bekerjasama dengan baik.

5. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model Problem Based Learning lebih lanjut, disarankan untuk menjelaskan terlebih dahulu langkah-langkah pembelajaran kepada siswa sebelum siswa pindah ke kelompoknya serta melakukan simulasi dengan materi pelajaran sebelum dilakukannya pembelajaran. Hal ini dilakukan agar siswa bisa fokus dan mengerti pada arahan yang diberikan.

6. Bagi peneliti lanjut yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model Problem Based Learning, disarankan membuat perencanaan yang baik dalam pengorganisasian kelompok, sebaiknya setiap kelompok 4-5 orang saja dan pencatatan terhadap aktivitas dilakukan oleh beberapa observer agar hasil yang diperoleh lebih maksimal dan kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta:Pustaka Belajar

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Dimyati dan Mudjiono, (2002) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, Eggen, Paul dan Kauchak, Don. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran

Mengajarkan Onten dan Keterampilan Berfikir. Jakarta Barat : PT. Indeks

Fakhriyah, Nailan. (2009). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Dengan Konvensional Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X MAN Kisaran T.P. 2009 / 2010. Skripsi Sarjana Pendidikan pada FMIPA UNIMED. Tidak diterbitkan

Fakhriyah, Nailan. (2015). Efek Model Problem Based Learning dan Keterampilan Berfikir Kritis Terhadap Keterampilan Pemecahan Masalah Mahasiswa di Jurusan Fisika Universitas Negeri Medan. Tesis Pascasarjana UNIMED . Tidak diterbitkan

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hayati, Rahmah. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalu Model Problm Based Learning pada Siswa Kelas V SD IT Permata Sei Bamban T.A 2015/2016. Skripsi Sarjana Pendidikan pada FIP UNIMED. Tidak diterbitkan

Istarani dan Intan. 2016. Ensiklopedi Pendidikan Jilid I. Medan : Media Persada Jakarta.

Peter W, dkk. 2010. Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta : Pustaka Pelajar.

Sardiman, A., M., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.


(6)

Slavin, R., E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset,dan Praktik, Penerbit Nusa Media, Bandung.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana. (2005). Metoda Statistik. Bandung: Penerbit Tarsito Sugiono. 2015. Statistik untuk Penelitian. Jakarta:Alfabeta

Tasoglu, A. K., Bakac, M., (2014) The Effect of Problem Based Learning Approach on Conceptual Understanding in Teaching of Magnetism Topics. Eurasian J. Phys. & Chem. Uduc, 6(2): 110-112, 2014, www.eurasianjournals.com/indeks.php/ejpce.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Pernada Media Group

Wina Sanjaya. 2008. Kurikulum dan pembelajaran, Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Yulia Dewi, Kurnia. (2015). Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning Terhadap Pemahaman Konsep Mitigasi Bencana Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V. Skripsi Sarjana Pendidikan pada FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.