PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALY) TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKSTIL SISWA SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN (AKP) GALANG.

(1)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALY) TERHADAP

HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKSTIL SISWA

SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN (AKP) GALANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh

LASTARULINA PANDIANGAN

5113341018

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhana ini terkhusus buat kedua orang tuaku tersayang : Ayahku J. Pandiangan, Ibuku T.Br.Lbn.Raja ,abang dan adik-adikku atas dorongan,

motivasi dan jerih payah yang telah dicurahkan selama ini. untuk Almamaterku tercinta Universitas Negeri Medan. Semua teman-temanku PKK Ekstensi terkhusus Erni Johan dan

Emalia Saragih,

MOTTO

“ Belajar dari kegagalan adalah cara meraih kesuksesan.

Tidak pernah mengalami kegagalan dan pahitnya kegagalan berarti belum dapat merasakan manisnya kesuksesan ”

”Kejarlah yang PASTI namun jangan lupakan yang MUNGKIN” ”Kita tidak akan celaka oleh perbuatan orang lain melainkan celaka

oleh perbuatan kita sendiri” ”Kekuranganmu adalah kelebihanmu”


(6)

i

ABSTRAK

Lastarulina Pandiangan: Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualy) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Tekstil Siswa SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualy) terhadap hasil belajar siswa kelas X Tata Busana pada mata pelajaran Tekstil. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen yang dilakukan di SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang pada Tahun Ajaran 2015/2016.

Adapun sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Tata Busana di SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang dengan sampel 56 siswa yang terdiri dari kelas kontrol sebanyak 28 siswa dan kelas eksperimen sebanyak 28 siswa. Alat pengumpul data yang digunakan adalah berupa tes yang terdiri dari 32 butir soal. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan tes pilihan berganda yang dijawab benar diberi skor 1 dan salah diberi skor 0, dianalisis dengan uji t pada taraf signifikansi 5%.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu dari 28 orang siswa kelas yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional menunjukkan rata-rata hasil yaitu sebesar 61,2. Sedangkan hasil belajar kelas yang diajar menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualy) yaitu 82,6. Hasil uji persyaratan analisis menunjukkan bahwa sebaran data hasil belajar tekstil yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional adalah berdistribusi normal dimana 0,116 < 0,1682 dan data hasil belajar siswa dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualy) adalah berdistribusi normal dimana 0,117 < 0,1682 dan kedua varians data adalah homogen karena f hitung

1,45< f tabel 1,90.

Dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualy) lebih baik jika dibandingkan metode pembelajaran konvensional dimana hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t hitung -5,252< ttabel 1,67. Dilihat dari hasil penelitian ini,

hasil belajar mata pelajaran tekstil memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran konvensional. Jadi terbukti ada pengaruh hasil belajar siswa antara siswa yang diajar dengan menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualy) dengan siswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hal ini berarti bahwa penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualy) dapat dijadikan sebagai alternative pembelajaran.


(7)

ii KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya penulis masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan proposal skripsi ini dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualy) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Tekstil Di SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang”.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada kedua orang tuaku tersayang. Ayahku J. Pandiangan dan ibuku T. Br.Lbn Raja untuk semua pengorbanan, kasih sayang, bimbingan, dukungan dalam doa, semangat maupun materi yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini.

Dan kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada:

1. Dr. Farihah, M.Pd, selaku pembimbing skripsi, yang telah meluangkan banyak waktu untuk membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini terwujud.

2. Dra. Nurmaya Napitu, M.Si, selaku ketua prodi Tata Busana, penasehat akademik dan penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Dra. Juliarti, M.Si dan Dra. Surniati Chalid, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran sehingga skripsi ini terwujud.


(8)

iii 4. Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku ketua jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga.

5. Dra. Rosnelli, M.Pd, selaku Dekan Fakultas TeknikUnimed.

6. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Unimed. 7. Seluruh Ibu Dosen PKK, Terkhusus dosen Tata Busana yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

8. Bapak Jaya Mustika, ST, selaku kepala sekolah SMK AKP Galang yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

9. Ibu Dian Angraini,S.Pd,MM selaku wakil kepala sekolah dan ketua jurusan Tata Busana SMK AKP Galang.

10. Ibu Supiani,S.Pd selaku Guru bidang studi Tekstil kelas X Tata Busana SMK AKP Galang.

11. Teman-teman seperjuangan PKK/Tata Busana Ekstensi, Erni Johan, Emalia, Maria Goretti, Maya, Evi, Aprimianti, Efnarayi, PKK/Tata Busana Reguler yang tidak dapat disebutkan satu per satu serta Endah Subekti, Surani PKK 2012 telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan dating dan akhir kata penulis menucapkan terima kasih.

Medan, Januari 2016 Penulis,

Lastarulina Pandiangan NIM. 5113341018


(9)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR BAGAN ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 8

1. Metode pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualy (TAI) ... 11

2. Metode Pembelajaran Konvensional ... 16

3. Hasil Belajar ... 20

4. Tekstil ... 22


(10)

v

C. Kerangka Berpikir ... 41

D. Hipotesis Penelitian ... 42

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 43

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 45

C. Prosedur Penelitian ... 46

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 50

E. Instrument dan Teknik Pengumpulan Data ... 51

F. Teknik Analisis Data ... 58

1. Tabulasi data ... 58

2. Uji Persyaratan Analisis ... 59

3. Uji Hipotesis ... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ... 65

B. Tingkat Kecenderungan Penelitian ... 69

C. Uji Persyaratan Analisis ... 71

D. Pengujian Hipotesis ... 73

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 76

B. Implikasi ... 76

C. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78


(11)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Siklus Belajar TAI (Team Assisted Individualy) ... 15

2. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Konvensional ... 18

3. Desain Eksperimen Control Group Postest-Only Desain ... 48

4. Skenario Penelitian ... 49

5. Distribusi Populasi Penelitian ... 52

6. Kisi-kisi Soal Uji Pembakaran Serat Bahan Tekstil ... 53

7. Distribusi frekuensi data hasil belajar Tekstil dengan menggunakan metode konvensional (X1) ... 66

8. Distribusi frekuensi data hasil belajar Tekstil dengan menggunakan metode kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) (X2)... 68

9. Tingkat kecenderungan hasil belajar Tekstil materi uji pembakaran Dengan mengunakan metode konvensional (X1) ... 70

10.Tingkat kecenderungan hasil belajar Tekstil materi uji pembakaran Dengan mengunakan metode kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) (X2) ... 71

11. Uji Normalitas Data ... 72

12. Uji Homogenitas ... 72


(12)

vii

DAFTAR BAGAN

Bagan Hal

1. Klasifikasi Serat ... 23 2. Skema Prosedur Penelitian ... 53


(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Histogram data hasil belajar mata pelajaran Tekstil pada kelas kontrol ... 67 2. Histogram data hasil belajar mata pelajaran Tekstil pada kelas


(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Silabus ... 81

2. RRP Kelas Eksperimen ... 94

3. RPP Kelas Kontrol ... 105

4. Tes Uji Instrumen Mata Pelajaran Tekstil ... 112

5. Perhitungan Validitas Tes ... 115

6. Perhitungan Reliabilitas Tes ... 116

7. Perhitungan Indeks Kesukaran Tes ... 117

8. Perhitungan Daya Pembeda Tes ... 118

9. Nilai-nilai r Product Moment ... 120

10. Data Skor Hasil Post Test Penelitian ... 121

11. Deskripsi Data Penelitian ... 122

12. Uji Kecenderungan ... 127

13. Uji Normalitas ... 129

14. Uji Homogenitas ... 132

15. Pengujian Hipotesis... 134

16. Tabulasi Tes Hasil Belajar mata pelajaran Tekstil pada kelas kontrol ... 136

17. Tabulasi Tes Hasil Belajar mata pelajaran Tekstil pada kelas eksperimen ... 137

18. Sebaran Uji Validitas Tes ... 138

19. Sebaran Uji Reliabilitas Tes ... 139


(15)

x

21. Sebaran Uji Daya Pembeda ... 141

22. Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ... 142

23. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 143

24. Tabel Nilai Persentil untuk Distribusi F ... 144

25. Tabel Nilai-nilai Distribusi t ... 148


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat dengan perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

Menurut Haryanto (2012) jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan: Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Untuk itu dalam mencapai fungsi pendidikan nasional, pemerintah telah menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang.

Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.


(17)

2

Upaya menanamkan pendidikan kepada seseorang diselenggarakan di lingkungan pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Menurut Hayadin (2008) SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang bertanggungjawab untuk menyiapkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan sesuai dengan bidangnya masing-masing pada tingkat menengah.

Sejalan dengan pendapat Hayadin (2008) tersebut bahwa SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, maka SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki salah satu jurusan tata busana. Dalam hal ini SMK AKP khususnya siswa jurusan tata busana diharapkan untuk menghasilkan lulusan yang terampil, bermutu, mampu membuka usaha sendiri, mampu menguasai bidangnya, jika melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi kelak akan menjadi guru yang profesional.

Pada jurusan tata busana di dalamnya terdapat beberapa bidang studi, salah satu diantaranya yaitu pelajaran tekstil. Tekstil merupakan pelajaran yang mempelajari tentang serat bahan tekstil, dimana pada pelajaran ini siswa diharapkan aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung, dapat menyelesaikan tugas dengan baik serta mampu mencapai nilai KKM yang ditetapkan. Akan tetapi, pada pelajaran tekstil ini sebagian besar siswa tidak aktif dan memliki hasil belajar yang rendah.

Tinggi rendahnya hasil belajar siswa tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor internal dan eksternal. Dalam bukunya


(18)

3

(Dimyati dan Mudjiono,2009) menyebutkan: “Faktor internal (dari dalam diri siswa) meliputi hal-hal seperti: 1) sikap terhadap belajar, 2) motivasi belajar, 3) konsentrasi belajar, 4) kemampuan mengelola bahan belajar, 5) kemampuan menggali hasil belajar yang tersimpan, 6) kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, 7) rasa percaya diri siswa, 8) intelegensi dan keberhasilan belajar, 9) kebiasaan belajar dan 10) cita-cita siswa. Sedangkan faktor eksternal (dari luar siswa) meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) Guru sebagai pembina belajar, 2) Prasarana dan sarana pembelajaran, 3) Kebijakan penilaian, 4) Lingkungan sosial siswa di sekolah dan 5) Kurikulum sekolah”.

Rendahnya hasil belajar tekstil juga terjadi karena proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas masih mengunakan metode pembelajaran konvensional, dimana pembelajaran berpusat pada guru (Teacher-Centered) bukan berpusat pada siswa (Student -Centered). Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa selama proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat kurang aktif, baik bertanya maupun memberikan ide atau pendapat saat guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pembelajaran tekstil yang belum dipahami. Pada dasarnya pembelajaran konvensional yang sering dikenal menggunakan metode ceramah ini didominasi pada pembelajaran tekstil cenderung berorientasi pada materi yang tercantum pada buku panduan dan jarang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Ketika guru menjelaskan materi pembelajaran tekstil, siswa cenderung diam dan hanya mendengarkan


(19)

4

apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini belum cukup untuk memberikan variasi dalam kegiatan proses belajar mengajar di dalam kelas untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Berdasarkan observasi yang dilaksanakan oleh peneliti pada 13 Juni 2015 dan Pengalaman Lapangan di SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang masih kurang dari yang diharapkan. Hal ini diindikasikan dari kurangnya hasil belajar pada mata pelajaran tekstil setahun terakhir dan didukung dengan hasil observasi penulis pada guru bidang studi yang menyatakan bahwa sebagian siswanya belum mampu mencapai ketuntasan belajar dengan nilai standart ketuntasan 80.

Selain hasil belajar, hal lain yang dapat mendukung rendahnya hasil belajar tekstil adalah kurang dikembangkannya model, strategi, atau metode pembelajaran dalam proses pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, metode pembelajaran salah satu aspek yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Jika metode pembelajaran tidak dikembangkan saat proses pembelajaran maka dapat dipastikan siswa akan tetap pasif dan kemampuan siswa sangat kurang dalam menyelesaikan masalah pembelajaran

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian pada pembelajaran bidang studi tekstil dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualy (TAI), maka peneliti mengajukan judul skripsi dengan judul :


(20)

5

“Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted

Individualy) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Tekstil Siswa SMK Awal Karya Pembanguan (AKP) Galang”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Metode pembelajaran yang telah diterapkan pada pelajaran tekstil di SMK AKP Galang masih sederhana.

2. Rendahnya hasil belajar tekstil siswa kelas X SMK AKP Galang.

3. Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pelajaran tekstil belum efektif untuk memperoleh hasil belajar tekstil sesuai KKM.

4. Kurang aktifnya siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

5. Hasil belajar siswa pada pelajaran tekstil dengan menggunakan metode pembelajaran yang digunakan guru belum mencapai maksimal.

C. Pembatasan Masalah

Adapun yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini agar lebih spesifik dan terarah juga karena keterbatsan penelitian dalam hal waktu, dana dan kemampuan. Maka penelitian ini dibatasi pada :

1. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X Tata Busana SMK Awal Karya Pembangunan (AKP) Galang.

2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran tekstil yang dibatasi pada pokok bahasan materi uji pembakaran bahan tekstil (serat alam selulosa dan protein).


(21)

6

D. Rumusan Masalah

Sesuai pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar pada mata pelajaran tekstil siswa kelas X SMK AKP Galang?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran tesktil dengan menggunakan metode pembelajaran Kooperatif TAI (Team Assisted Individualy) pada siswa kelas X Tata Busana SMK AKP Galang?

3. Apakah ada pengaruh metode pembelajaran Kooperatif TAI (Team Assisted Individualy) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran tekstil siswa kelas X Tata Busana SMK AKP Galang?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hasil belajar pada mata pelajaran tekstil siswa kelas X SMK AKP Galang.

2. Untuk mengetahui hasil belajar pada mata pelajaran tekstil dengan menggunakan metode pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) siswa kelas X Tata Busana SMK AKP Galang.

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh metode pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran tekstil siswa kelas X Tata Busana SMK AKP Galang.


(22)

7

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Guru bidang studi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu alternatif dalam melaksanakan metode pembelajaran tekstil, sehingga guru dapat meningkatkan kualitas mengajar terhadap siswa khususnya dalam pembelajaran Tekstil.

2. Siswa

Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya khususnya pada mata pelajaran Tekstil.

3. Sekolah

Semoga penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran sekolah.

4. Peneliti

Sebagai bahan awal, pembanding, atau rujukan bagi penelitian yang akan dilakukan.


(23)

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

1. Hasil belajar pada mata pelajaran tekstil siswa kelas X yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional di SMK AKP Galang cenderung kurang dengan nilai rata-rata 61,2.

2. Hasil belajar pada mata pelajaran tekstil siswa kelas X di SMK AKP Galang yang diberi metode pembelajaran koperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) cenderung cukup dengan nilai rata-rata 82,6.

3. Ada pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran koperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) terhadap hasil belajar tekstil materi uji pembakaran siswa kelas X di SMK AKP Galang. Dengan demikian disimpulkan bahwa hasil belajar pada mata pelajaran pengetahuan tekstil siswa kelas X yang diberi metode pembelajaran koperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) lebih tinggi/baik dibandingkan hasil belajar pada mata pelajaran pengetahuan tekstil yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.

B. Implikasi

Hasil belajar pada mata pelajaran tekstil siswa kelas X yang diberi metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualy (TAI) masih cenderung cukup. Dengan hasil belajar tersebut, maka sebaiknya dalam menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualy (TAI), guru perlu merancang bahan belajar yang terstruktur, baik dengan


(24)

77

menggunakan bantuan media gambar, maupun alat praktek yang lain sehingga mampu menciptakan interaksi yang baik antara siswa dan guru. Dengan strategi dan rancangan yang baik dalam menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualy (TAI), maka baik secara kooperatif maupun mandiri siswa dapat termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dan lebih kreatif, mandiri dalam menyelesaikan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

C. Saran

1. Diharapkan guru dapat menggunakan metode pembelajaran koperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) sebagai metode pembelajarn alternatif dalam memberikan materi pelajaran tekstil pada siswa kelas X sehingga siswa lebih aktif dalam belajar dan mudah menyelesaikan materi pelajaran dengan baik.

2. Diharapkan kepada siswa agar lebih giat belajar dan meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran tekstil, sehingga siswa memiliki pengetahuan yang baik tentang asal serat bahan tekstil.

Dari hasil penelitian ada pengaruh metode pembelajaran koperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) terhadap hasil belajar tekstil sehingga diharapkan guru lebih bervariatif dalam menggunakan metode pembelajaran koperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) agar materi pelajaran yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa.


(25)

78

DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2009). Team Assisted individualy. Diakses pada 17 agustus 2015 dari http:wilianisme.blogspot.com/2009/06/tai-dan-circ.html

Angga. (2008). Klasifikasi Serat Tekstil diakses pada 9 September 2015 dari

http://mode.ok-rek.com/2014/11/klasifikasi-serat-tekstil-alam-buatan.html

Ahmad Syaifudien. (2014). Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diakses pada 17 Agustus 2015 dari http://tipspendidikanku.blogspot.com/2014/11/kumpulan-permendiknas-uu-dan-pp tentang.html

Amri, Sofan (2010). Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka

Arikunto, Suharsini. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Asra dan Sumiati. (2013). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Aswan Zain dan Syaiful Bahri Djamarah. (2013). Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Berta Novita P. (2014). Pengaruh Metode Pembelajaran Team Assisted Individualy (TAI) Terhadap Hasil Belajar Pengolahan Makanan di SMP Negeri 2 Galang. Abstrak Hasil Penelitian. Medan. FT. Pen Tata Boga Universitas Negeri Medan.

Budiyono,dkk (2008). Kriya Tekstil. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Dede Karyana. (2008). Pedoman Praktikum Laboratorium. Diakses pada 9 September 2015 dari http://www.scribd.com/doc/55349697/Laporan-Serat-Uji-Pembakaran-n-Berat-Jenis

Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ernawati, dkk. (2008). Tata Busana. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.


(26)

79

Foragri. 2012. Peluang Agroindustri Serat Abaka. http://foragri. wordpress. Com /2012/02/13/peluang-agroindustri-serat-abaka/ diakses pada tanggal 29 Desember 2015 pukul 21:48 WIB.

Hanif Nugraha dan Fajar MS. (2012). Tesktil 2. Diakses pada 16 Agustus 2015 dari http://tekstil2012.blogspot.com/2012/11/pengertian-tekstil.html Hamdani.(2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Isjoni. H.(2009). Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Lie A.2007.Cooperative Learning. Jakarta.PT.Grasindo

Moh. Zyahri, ST. (2012). Pengantar Ilmu Tekstil 2. Diakses pada 13 September 2015 dari http://yulutrip.blogspot.com/2014/05/15-pewarna-alami-untuk textile_21.html

Mudjiono, Dimyanti.(2009).Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. Nana Syaodih S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:PT Remaja

Rosdakarya.

Noor Fitrihana. (2008). Pengetahuan Tekstil. Diakses pada 16 Agustus 2015 dari https://batikyogya.wordpress.com/2008/08/21/pengetahuan-tekstil/ Nurlita.(2008).Cooperative Learning,Riset dan Praktek. Bandung: Nusa Media. Sadia. (2003). Pembelajaran Konvensional. diakses 10 September 2015 dari

http;www,mahirkb.tripod.com/olehbaca.htm/

Sagala Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, E Robert.2004.Cooperatiive Learning Theory Research and Practic. Bandung:Nusa Media.

Slavin.(2013).Cooperative Learning. USA: Allyn and Bacon. Sudjana. (2010). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, CV.

Suharsini, Arikunto. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.


(27)

80

Sukaryo Adija Putra, (2012). Pengertian Bahan Tekstil. Diakses pada 22 Juli 2015 dari http://belajardisainbusana.blogspot.com/2012/10/pengertian-bahan-tekstil.html.

Sumarno, Alim.(2011). Pengertian Hasil Belajar. Diakses pada 16 agustus 2015 http://elearning.unesa.ac.id/tag/teori-hasil-belajar-gagne-dan-dricoll, Uno,Hamza B. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta:Bumi. Aksara.

Uzer usman, (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remja Rosdakarya. http://ar-royyan-dwi-saputra1.blogspot.com/2012/10/tekstil-struktur-tenun.html

11:49 Rabu, 22 Juli 2015.

https://id.wikipedia.org/wiki/Tenun 12:51 WIB

http://tekstil2012.blogspot.com/2012/11/pengertian-tekstil.html https://batikyogya.wordpress.com/2008/08/21/pengetahuan-tekstil/ http://newsananta.blogspot.com/2009/03/tekstil.html

http://serattekstil.blogspot.co.id/2010/03/uji-pembakaran.html http://serattekstil.blogspot.com/2010/03/uji-pembakaran1-2-i.htm


(1)

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Guru bidang studi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu alternatif dalam melaksanakan metode pembelajaran tekstil, sehingga guru dapat meningkatkan kualitas mengajar terhadap siswa khususnya dalam pembelajaran Tekstil.

2. Siswa

Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya khususnya pada mata pelajaran Tekstil.

3. Sekolah

Semoga penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran sekolah.

4. Peneliti

Sebagai bahan awal, pembanding, atau rujukan bagi penelitian yang akan dilakukan.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

1. Hasil belajar pada mata pelajaran tekstil siswa kelas X yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional di SMK AKP Galang cenderung kurang dengan nilai rata-rata 61,2.

2. Hasil belajar pada mata pelajaran tekstil siswa kelas X di SMK AKP Galang yang diberi metode pembelajaran koperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) cenderung cukup dengan nilai rata-rata 82,6.

3. Ada pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran koperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) terhadap hasil belajar tekstil materi uji pembakaran siswa kelas X di SMK AKP Galang. Dengan demikian disimpulkan bahwa hasil belajar pada mata pelajaran pengetahuan tekstil siswa kelas X yang diberi metode pembelajaran koperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) lebih tinggi/baik dibandingkan hasil belajar pada mata pelajaran pengetahuan tekstil yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.

B. Implikasi

Hasil belajar pada mata pelajaran tekstil siswa kelas X yang diberi metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualy (TAI) masih cenderung cukup. Dengan hasil belajar tersebut, maka sebaiknya dalam menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualy (TAI), guru perlu merancang bahan belajar yang terstruktur, baik dengan


(3)

menggunakan bantuan media gambar, maupun alat praktek yang lain sehingga mampu menciptakan interaksi yang baik antara siswa dan guru. Dengan strategi dan rancangan yang baik dalam menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualy (TAI), maka baik secara kooperatif maupun mandiri siswa dapat termotivasi dalam mengikuti pembelajaran dan lebih kreatif, mandiri dalam menyelesaikan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

C. Saran

1. Diharapkan guru dapat menggunakan metode pembelajaran koperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) sebagai metode pembelajarn alternatif dalam memberikan materi pelajaran tekstil pada siswa kelas X sehingga siswa lebih aktif dalam belajar dan mudah menyelesaikan materi pelajaran dengan baik.

2. Diharapkan kepada siswa agar lebih giat belajar dan meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran tekstil, sehingga siswa memiliki pengetahuan yang baik tentang asal serat bahan tekstil.

Dari hasil penelitian ada pengaruh metode pembelajaran koperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) terhadap hasil belajar tekstil sehingga diharapkan guru lebih bervariatif dalam menggunakan metode pembelajaran koperatif tipe TAI (Team Assisted Individualy) agar materi pelajaran yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2009). Team Assisted individualy. Diakses pada 17 agustus 2015 dari http:wilianisme.blogspot.com/2009/06/tai-dan-circ.html

Angga. (2008). Klasifikasi Serat Tekstil diakses pada 9 September 2015 dari

http://mode.ok-rek.com/2014/11/klasifikasi-serat-tekstil-alam-buatan.html

Ahmad Syaifudien. (2014). Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diakses pada 17 Agustus

2015 dari

http://tipspendidikanku.blogspot.com/2014/11/kumpulan-permendiknas-uu-dan-pp tentang.html

Amri, Sofan (2010). Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka

Arikunto, Suharsini. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Asra dan Sumiati. (2013). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Aswan Zain dan Syaiful Bahri Djamarah. (2013). Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Berta Novita P. (2014). Pengaruh Metode Pembelajaran Team Assisted Individualy (TAI) Terhadap Hasil Belajar Pengolahan Makanan di SMP Negeri 2 Galang. Abstrak Hasil Penelitian. Medan. FT. Pen Tata Boga Universitas Negeri Medan.

Budiyono,dkk (2008). Kriya Tekstil. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Dede Karyana. (2008). Pedoman Praktikum Laboratorium. Diakses pada 9 September 2015 dari http://www.scribd.com/doc/55349697/Laporan-Serat-Uji-Pembakaran-n-Berat-Jenis

Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Ernawati, dkk. (2008). Tata Busana. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.


(5)

Foragri. 2012. Peluang Agroindustri Serat Abaka. http://foragri. wordpress. Com /2012/02/13/peluang-agroindustri-serat-abaka/ diakses pada tanggal 29 Desember 2015 pukul 21:48 WIB.

Hanif Nugraha dan Fajar MS. (2012). Tesktil 2. Diakses pada 16 Agustus 2015 dari http://tekstil2012.blogspot.com/2012/11/pengertian-tekstil.html Hamdani.(2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Isjoni. H.(2009). Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Lie A.2007.Cooperative Learning. Jakarta.PT.Grasindo

Moh. Zyahri, ST. (2012). Pengantar Ilmu Tekstil 2. Diakses pada 13 September 2015 dari http://yulutrip.blogspot.com/2014/05/15-pewarna-alami-untuk textile_21.html

Mudjiono, Dimyanti.(2009).Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. Nana Syaodih S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:PT Remaja

Rosdakarya.

Noor Fitrihana. (2008). Pengetahuan Tekstil. Diakses pada 16 Agustus 2015 dari https://batikyogya.wordpress.com/2008/08/21/pengetahuan-tekstil/ Nurlita.(2008).Cooperative Learning,Riset dan Praktek. Bandung: Nusa Media. Sadia. (2003). Pembelajaran Konvensional. diakses 10 September 2015 dari

http;www,mahirkb.tripod.com/olehbaca.htm/

Sagala Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, E Robert.2004.Cooperatiive Learning Theory Research and Practic. Bandung:Nusa Media.

Slavin.(2013).Cooperative Learning. USA: Allyn and Bacon. Sudjana. (2010). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, CV.

Suharsini, Arikunto. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.


(6)

Sukaryo Adija Putra, (2012). Pengertian Bahan Tekstil. Diakses pada 22 Juli 2015 dari http://belajardisainbusana.blogspot.com/2012/10/pengertian-bahan-tekstil.html.

Sumarno, Alim.(2011). Pengertian Hasil Belajar. Diakses pada 16 agustus 2015 http://elearning.unesa.ac.id/tag/teori-hasil-belajar-gagne-dan-dricoll, Uno,Hamza B. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta:Bumi. Aksara.

Uzer usman, (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remja Rosdakarya. http://ar-royyan-dwi-saputra1.blogspot.com/2012/10/tekstil-struktur-tenun.html

11:49 Rabu, 22 Juli 2015.

https://id.wikipedia.org/wiki/Tenun 12:51 WIB

http://tekstil2012.blogspot.com/2012/11/pengertian-tekstil.html https://batikyogya.wordpress.com/2008/08/21/pengetahuan-tekstil/ http://newsananta.blogspot.com/2009/03/tekstil.html

http://serattekstil.blogspot.co.id/2010/03/uji-pembakaran.html http://serattekstil.blogspot.com/2010/03/uji-pembakaran1-2-i.htm


Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

ANALISIS HASIL PRAKTEK SANGGUL SISWA TATA KECANTIKAN SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN (AKP) GALANG.

4 22 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA DIKLAT ALAT UKUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK AWAL KARYA PEMBANGUNAN (AKP) GALANG.

0 2 28

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XI AP SMK PUTRA ANDA BINJAI T.P. 2012/2013.

0 1 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DENGAN MEDIA ISIS DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA.

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG.

0 1 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH KARANGHARJO BERBAH SLEMAN.

0 0 197

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

1 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP MUHAMMADIYAH MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED IND

0 1 13