PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF KEPALA SEKOLAH, AKTUALISASI DIRI GURU, DAN KEPUASAN KERJA GURU TERHADAP KOMITNEN KERJA GURU DI SMP MUHAMMADIYAH KOTA MEDAN.

PENGARUH KOMUNIKASIH PERSUASIF KEPALA
SEKOLAH, AKTUALISASI DIRI GURU, DAN KEPUASAN
KERJA GURU TERHADAP KOMITMEN KERJA GURU
DI SMP MUHAMMADIYAH KOTA MEDAN

TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh :
ASIAH
NIM 8116131002

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

\


ABSTRACT
Asiah. The Effect of Principal Persuasive Communicalion, Teachers Self Actualizatio , and
Teacher Jobs' Satisfaction of the Commitment Teachers Working in SMP Muhammadi).ah
Medan.
Thesis: Study Program Education Administration Graduate Program, State University of
Medan.2016.
The rcsearch problems are: (1) Is tbere any hfluence of the pincipal persuasive
commuricatiorl on job satisfactiol ?, (2) Is there any self-actualization jnlhence on job
satisfactio, of teachers? (3) w1lat are the principal effect of persuasive comm.Uricatior on the
commitnent of teachers' wo*? (4) Is there ary ioflrLence of self-actualization of teachers 1()
wo.k commitment of teachem ?, (5) ls therc arly ilfluence job satisfaclion of teachers to wor*
conmitments teacher ?.
This study aims to dete.mine: (1) the effect of principals' peNuasive commuoication on
teachers' job satisfaction, (2) the effect of self-actualization oi teachers' job satisfaction, (3) the
eftbcf of principals persuasive connuaicatior to teachers' work commitment, (4) the effect of
self-actualization of teachers olr the teachers work commitment, (5) the effect of teacher job
satisfaotion on teache$' work commitmelts.
This study used quantitative methods, the resemch model of path analysis (Path
Analysis). The strdy population was the teacheis of SMP Muhammadiya.h Medan totaling 380
people. Making the number of samples with proportiotral simple random sampliog technique,

tNing a nomog.am Harry King, acq red sample number of 173 .espondents. The technique dala
collection is done by usirg a question aire. The instr.rment used for data colleotion is the Z,rfel,
The results showed that (1) the principals pe|suasive commulication directly affgct job
satisfaction of teacheE by 5.8%. This illushates tl1at emotional intelligence is the principal
ilfluerce of the teachels' job satisfaction. it is seeo f.om the tendelcy of persuasive
cornmunication is still relatively moderate school prilcipals that is as mLLch as 52.601%, (2j selfaclualizatiorl directly affect of teachers' job satisfaction by 10.2%. This illustrates that selfaclualizatioD affect of teachers' job satisfaction.
is sbowed ftom the level of selfactualization tendetrcy is still classified as being thal as much as i0.867%, (3) the pdncipals'
persuas e communication directly affect teachers' wo.k commitments of I 1-270. This ilhstrates
that the principa.l persuasive communication affect teachers' work conxnitune1lts. tf it is viewed
Aom the tendercy ofpe$rasive cornmrnicatio,r is still relatively modelate school principals that
is as muclr as 52.6010/0, (4) self-actuatization direct effect of 13-7% of tle work commitment.
Tbis illustrates &at self-actualizatjorl affect job satisfaction of teachers. If viewed ftom the levei
of self-actualization tendency is still classilled as beirg that as much as 50.867%, (5) Job
satisfaction dircctly affects 7.9% of the work commitrnent. This illusliates that job satisfbction
affects teachers' work comaitment. If seet fiom tbe tendeBcy ofjob satisfaction level is still
relatively rnodemte that as many as 49.133%.

If

If it


ABSTR .K

Asiah. Pengaruh Komunikasi Persuasif Kepala Sekolah, ALlualisasi Diri Guru,
Kepuasan

dan

Ke{a Guru terhadap Ko,nitnen Kerja Guru di SMP Muhammadiyah Kota Medan.

Tesis : Program Studi Administrasi Pendidikan Progam Pascasadana Universitas Negeri
Medan. 2016.

Rurtusan masalah penelitian ini adalah: (1) Apakah terdapat pengaruh komunikasi
persuasif kepala sekolah terhadap kepuasan kerja?, (2) Apakah terdapat pengaruh aktualisasi
di.i lerhadap kepuasan ke{a guru ?,(3) Apakah terdapat pengaruh komunikasi persuasif
kepala sekolah terhadap komihner keda guru ?, (,1) Apakah terdapat pengaruh aktualisasi diri
gulu teftadap komitmen kerja guru ?, (5) Apakah terdapal pengaruh kepuasan kerja guru
terhadap komitrnen kerja guru ?.
Peneiitian ini bertujuan untuk mengetahuii (1) Pengaruh komunikasi persuasif kepala

sekolah terhadap kepuasan kerja guru, (2) Pengaruh aktralisasi diri terhadap kepuasan kerja
gum, (3) Pengaruh komunikasi persuasif kepala sekolah terhadap komitmen keda guru, (4)
Pengal]]]l aktualisasi diri guru t€rhadap komihnen ke4a goru, (5) Pengaruh kepuasan kerja
gruu terhadap komitmen kerja guru.
Penelitiaa ini menggunakan metode kuantitatil dengan model penelitian analisis jalur
(Path Amlysis). Populasi penelitian ini adalah guru-guru SMP Muha.mmadiyah Kola Medan
yang berjumlah 380 orang. Pengambilan jumlah sampel dengan teknik proportional simple
random sampling, menggunakan Nomogram llarry King, diperoleh .jumlah sample sebesar
173 orang. Teknik pengumpulan data diiakukaa dengan menggunalian angket. Instrumetr
yang digunakan untuk pengu$pulan data adalah dengan model skala Likelt.
Hasil penelitiar ini rnenunjukkan bahwa: (l) komunikasi persuasif kepala sekolah
secam langsung mempelgamhi kepuasan kerja guru sebesar 5,80/o. llal ini menggambarkan
bahwa kecerdasan emosional kepala sekolah menpengaruhi kepuasan keia guru. Jika dilihat
dari tingkat kecenderungan komudkasi persuasif kepala sekolah masih tergolong sedang
yakai sebanyak 52,601%, (2) aktualisasi diri secara langsrmg mempeagaruhi kepuasan ke{a
guru sebesar 10,2%. Hal ini menggambarkan bahwa aktualisasi diri mempengaruhi kepuasan
kerja guru. Jika dilihat dari tingkat kecenderungan allualisasi
masih tergolong sedang
yakni sebanyak 50,867%, (3) komunikasi persr-rasif kepala sekolah secara langsung
mempengaruhi komitmen kerja gum sebesar 1l,2yo. Hal ini urenggarnbarkan bahwa

komunikasi persuasif kepala sekolah mernpengaruhi kornitmen kerja guru. Jika dilihat dari
tingkat kecenderungan komunikasi persuasif kepala sekolah masih tergolong sedang yal-ni
sebanyak 52,601%, (4) aktualisasi diri berpengaruh langsung sebesar 13.'7o/o terhadap
kornitmen kerja- Hal ini menggambarkan bahwa aktualisasi diri mempengaruhi kepuasan
kerja guru. Jika dilihat dari tingkat kecenderungan aktualisasi diri masih tergolong sedang
yakoi sebanyak 50,867%, (5) kepuasao keda berpengaruh langsung sebesar 7,9o/o terhadap
komitinen ke{a. Hal inr merggambarkan bahwa kepuasan ke{a mernpengaruhi komitmen
kerja guru. Jika dilihat dari tiogkat kecenderungan kepuasan kerja masih tergolong sedang
yakni sebanyak 49,1 33%.

di

i

XATA PENGANTATT

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah serta ridho dan petunjuk Nya
sehingga tesis

ini dapat penulis selesaikan.


Penulisan Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebahagian persyaralan mendapatkan

gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjara Universitas Negeri Medan. Tesis ini
dapat diselesaikan juga berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Semoga banluan
dan dorongan yarg telah diberikan rneqadi amal ibadah dan mendapatlen rainnat dari Allah

SWT. Amin.

Rasa hormat dan te ma kasih serta penghargaanyang setinggi-tingginya penulis
sarnpaikan kepada

1.

:

Prof. Dr. Sya$,al Guitom, M.Pd selaku Reklor Univemitas Negeri Medan dan seluruh
staf dosen seta tenaga kependidikan yang telah memberikar fasililas belajar selama
penulis mengikuti perlorliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medaa.


2.

Bapak

Prol Dr. H. Abdul Muin

Sibuea, M.Pd selaku Direhur Program Pascasadana

Unive.silas Negeri Medan sekaligus sebagai dosen pembimbing

II

yang selalu

memberikan bimbingan dan trotivasi kepada penulis.

3. lbu Proi Dr. Sri Milfayetty,

MS.Kons. selaku dosen pembimbing


i

yang telah

memberikan birnbingan dar dorongan sehingga tesis ini dapat petulis selesaikan.

4.

Bapak

Dr. Ir. Darwin, M.Pd

selaku Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan

Program Pascasa{ana Univ€rsitas Negeri Medan sekaligus narasurnber yang telah
memberikan masukan berupa saran dan gagasan sefungga penulis berusaha untuk
membuat yang terbaik dalam menyelesaikan tesis ini.

5.


Bapak Dr.

Adf

Rahman, M.Pd selatu namsumber yang telah memberikar gagasan

pernikiran dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

6.

Bapak Dr. Padrgkat Sibu an, M.Pd selaku Seketaris Program Studi Administrasi
Pendidikan Program Pascasarjana Udversitas Negeri Medan sekaligus narasumber yang
juga telah memberikan

sarar1 dan arahan

dalam penulisan tesis il1i.

111


7.

Seluruh staf dos€n pada Proglam Studi Administasi Pendidikan Progmm Pascasar.jana
Universitas Negeri Medal yang telah membekali iinu, pengalaman serta wawasanii

berpikir yang dapat penulis gunakan urtuk penyelesaian tesis ini.

8.

Bapak Muhammad Yusuf dan Drs. Andi Su.bakti selaku Ketua dan Sehetaris Majelis
Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daemh Muhammadiyah Kota Medan yang

telah memberikan

izir untuk melakukan

penelitian

di


SMP Muhammadiyah Kota

MedaI

9.

Para Kepala Sekolah dan Guru-Guru di SMP Muhanrmadiyah se Kota Medan yang telah

memberikan ba.ntuan kepada penulis dalam pengumpulan data di lapargan

.

10. Orang tua, suami sefia keluarga tercinta yang tidak henti-henlinya memberikan semangat
dan motivasi kepada penulis.
11. Rekan-rckan mahasiswa

Prcgran Studi Adrninistrasi Pendidikan Program Pascasariana

Unive.sitas Negeri Medan yang telah memberikan bantuan moral dan kerjasama dalam
penyele.aian perkuliahan dan peneliLian ini.

Penulis dengan segala keterbatasan menyadari dengaa sungguh-sungguh bahwa tesis ini
masih jauh dari sempuma,

uttuk itu mohon

saran yang

konstruklif demi penyempumaaiiya.

Semoga Allah SWT senantiasa membe.ikan ahmat dan hidayahNya kepada semua

pihak yarlg telah memberikar konlribusinya dalam penyelesaian tesis ini, Amin ya
Rabbal'alamin.

MedaD. Ja&ad

20 1 6

Perulis,

4s1tti
NIN,l. 811613i002

iv

DAITTAR

IS1

Halaman

ABS'I'RAK

i

ABSTRACK

ii

I'{1'A PENCANl'AR

iii

DAT I AR lSI

DATTAR TABEL

viii

DAFTAR GAMBAR

x

DAFTAR LAMP1RAN

xi

BABI

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
B. ldentifikasi Masaiah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah

E. Tujuan Penelitian
F. Manfaaat Penelitian

I
12
12
12

t3

t4

1]A]] II KA.iIAN TI]ORI'TIS. KERANCKA BERI'IKIIt DAN
PENGA.IUAN FIIP()'II]SIS

A

KaJian'Ieofltrs

1. Komitmen Ke{a Guru
2. Kornunjkasi Persuasif Kepala Sekolah
3. Attualisasi Diri Guru
4. Kepuasan Keria Gtru
5. Penelitial Yang Relevan

15
15
15

23
34

44
61

13. Kerangka llcrpikir

I

6i

Pcngaruh Komunlkasi Persuasif Kepala Sekolah I crhadap
Kepxasan KcrJa CurLl

2.
3.

63

Dtri Terhadap Kepuasan Kerja Guru

Pengaruh Aktualisasi

Pengaruh Komtrnikasi Persuasif Kepala Seliolah Terhadap

Komidnen Keda Cmu

-1
5.

Pengaruh Aktualisasi

66

Diri Guru l'crhadall Komitmen Keia Curu

B\H,l \fl

I

68

Pcrgaruh Kepuasan KerjaGuru Icrhadap Komilrnen Kerja

Gurn

C

65

69

Iipolesis l)enclitian

ti,Lr(,1

"10

L,LIPL\L lllA\

'72

'fenpat dan Waktu Penclitian

72

E. Metode Penelilian

72

C. Defenrsi Operasional Yariabel Penelrtian

72

I

Konriunen Ket;a Guru

72

2.
3.

Komunikasi PcrsuasifKepala Sekolah

'73

Aktualisasr

I

Kepuasaan Kerja Griru

lliri liuru

73
"73

D. Populasi dan Sampcl

E.

F.

73

1.

Populasi

'73

2.

Sampel

74

Teknik Pengumpular Data

76

1.

LNtnxnen Penelitian

76

2.

Uji Coba Instlumen

8l

Teknik Analisis Data

85

1.

85

Analisis

Deskiftif

2. Uji Persyaratan

Analisis

85

vl

4.

13AB

iV

I

Jji Hipotesis Pcnclrtian

86

I

Iipotcsjs Slatistik

87

ANA],ISIS DATA DAN PEI\'1tsAT1ASAN

B-

Deskripsi Data Penelitian

89

Uji

Persyaraatn Analisis

97

1. Uii Normalitas Data

97

2. Uji Linieritas dan Keberartian
3. Uji Homogenitas
C.

RAB

89

98

Regresi

106

Pengujian l"Iipotesis

108

l.

Uii Substrul-tur I ( Hrpotesrs I dan

2

)

2.

Ujr Sub5nuktur ) ( Hipolesis J-4 dan

s

3

Uli Kescsuaian Mcdel

113

4-

Peirgaruh Langsung dan Tidak Langsung -.. .. . ... ... . -. ... ... ... ...

114

109

)..

.................

111

D, Pcnbahasan Hasr I Penelitian

116

E. Keterbalasan Penelitian ..

124

V

S{MPULAN" IMP]-]KASI DAN SARAN

125

A.
B.

Simpuian

125

Lnplikasi

126

C.

Saran

129

DA}'TAR PUSTAKA

131

LAMPIRAN- LAMPIRAN

136

v11

DA-ITAR TABEL
Tabel

Halaman

t.1

|erbandingan fiuru Keluar dan Masuk

7

3.1

Jumllh Curu di SMP Muhammadi)ah Kota l\4.dan

74

3.2

Sarrpcl Pcrelition

76

3.3

Kisi-kisi lnstrumen Angket Komitmen Keda Guru

76

3.4

Kisi kisi Instrurncll Angkel Kon]unil,asi ['ersLrasifKepala Sekolah

79

3.5

Kisi-kisi lnstruDicn Angket Aklualisasi Diri (iurLr

80

3.6

Kisi-Lisi Inslrumen Angket Kepuasan Kerja Guru

80

3.7

Ringkasan l{asil Pcrhitutga0Validil,ls Inslrulnen Penclitian

83

3.8

Ringkasan l lasil Pcrhilurgai Rcalibiljtas Inslrunlen Penelitian

85

4.1

Ringkasan I Iasil Perhitungan Stallstik Deskriliif

89

4.2

Dist busiF{€kueNi

s0

4.3

Tingkat Kecendrungan Data Kommikasi PersuasifKepala Sekolah . .. ...

4.4

Distr-lbusi lrleliuensi Skor I)ata Alrtrulisasi Gurru

4.5

I inltkat KcccndrLrngan Data Aktualisasi

4.6

Skor Dala Komunikasi PersuasifKepala Sekolah...

L)2

Diri Guru

93
g3

Distribusi Frekuensi Sko. Dala Kepuasar Ke{a Guru
Tingkat Kecendrungan Data Kepuasan Kerja Guru

.. .

... . .. . .. . .. ... . .. . -. .

4.8

Distribusi Prekuensi Skor Data Komihnen Keda Guru

4.9

Tingkat Kecendrungan Data Komitmen Keia Guru ...... ... ... ...... ... ....

viii

95

Xj

Xj

4.10

Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi

4.11

Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi )a3 alas )a2 ... ... ... ... ... .. . .. . .

4.12

Ringkasan ANAVA P€rsamaan Regrcsi

&

atas

Xr

...

4.13

Ringkasan ANAVA Persamaan Regresi

)q

atas

X:

... ... ... ... ... ... ....

103

4.14

Ringkaran ANAVA Persamaan Regresi

&

atas

X3 .................. ....

10s

4.15

Ilangkuman Ilasil Pcngujian I lomogenitas Data

4.16

Rangkunan Hasrl Perhitultgan Koeilsien Korclasi. Koelisien .lalur dan

at4s

... ... ...

...... ... ....

...... .............

.laiur Keberartian Subst.uklur l

I

1',7

102

10'l

109

Ilangkuman llasil Pcrlit ungan Koelisien Korclasi. Koeflsicn Jalur d.tn
Jalur Kcberadia Substruktu.

4.18

100

l

I}I

Rangkuman Nilai Koefisien Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan

Total Pergaruh Model Penelitian

I

1X

i4

I]AFTAI{ GAMBAIi
Canbar

llalamau

2.1

Diagam Komitmen Kerja Menurut Teori Colquitt

16

2.2

ParadigmaPerelitian

71

3.1

Penentuan Jumlah Sampel

75

l.l

Dia$am.lalrLr

4.1

Histogram Skor Variabel Komunikasi PersuasifKepaJa Sekolah ... ...

1.2

Histogram Skor Variabel Aktualisasi Guru

4.3

Histogram SkorVa abel Kepuasan Kerja Guru

4.4

Histogram Skor Variabei Komjtm€n Ke{a OuIu

96

4.5

Grafik Linier Sederhana X3 dan Xl

100

4.6

Grafik Linier Sederhana Xl dar

4.'7

Grafik Linier Sederhana

&

dan Xr

103

4.8

Grafik Linier Sederhara

&

dan

&

to4

4.9

Grafik Linier Sederhara

&

dan

Xi

106

4.10

Diagram Jalur Penelitian

108

i l1

llLrbungan Kausll Ernpiris Variairel Peneliiian

113

V

iabel Penclitiatr

X,

86

...........

\

.

90
92

101

DAF']'AR I,AMPIRAN
Lampiritr

I

Halaman

Lanpiran AngLet Penelitian

136

A.

13',7

ArgLet Komitmen Kerja Curu

B. Angket Konunikasi Persuasif Kepala
C. Angket Al(ualisasi Diri
D. Arlgket Kepualan Kcrja CurLr

I
3.

J

Scbaran Data

Sekolah

139
141

1ljj-qAird!!E!E9IU!.Ct9l_KornLrnikasr Persuasif

Kepala Sekolah (Xr )

145

Perhitungan Validitas Instmmcn Angket Komrinikasi Pcrsuasif Kepala
Sekolah ( Xr )

146

Pcrhitungan Realibilitas lnsrrumen r\n!ket Komunikasi I,ersuasil Kenala
Sekolah ( X1 )

148

5. Sebaran Data Uii Coba tnstlumen Aneket Aktualisasi Diri Guru (X2) ... ....
I50
6. Perhitungan Validilas lnstrumen Angket Aktualisasi DiriGuru()ir)......... 151
7. PerhitunganRealibililaslnstnlmenAngketAl'-tualisasi DiriGuru(Xr)....... 153
8. Sebaran Data Uii Coba Ifftumen Angket Kepuas@Keda Guru ( Xj )....... 155
9. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Kepqa!@Keda Glrlu ( X, ) ......... 156
10. Perhitungan

Realibilitas Ins1lurnen Angket Kepuasan Keria Guru ( Xr ) . ....

11. Sebaran Data

.

Uii Coba Instumen Aneket Komitaen Keda Guru ( Xa ) ... ...

Validitas hstlumen Angket Korrjlmen Ke{a Guru (

&

) ..... ...
I 3 Perhitungarr llcalibilitas ir]srrumen Angkct Komllnien l(eria Curu t X,
)

12. Perhituagan

I 58

160
161
163

l.+. Dala Variabel Penclitiall

16s

15. Perhitungan Distribusi Frekuensi

171

1

6. Identifi kasi Tingkat Kecendrungan

17.

Uji Normalitas

18.

Uji Kelinieran dan Kebcraftian

t79
182

Persamann Regresi Scdcrhana

xi

202

19. Uji Homogenitas

Va

ans

Data

234

20 Perhirungan Korelasi Anlar Variabel

260

21. Pe*itungan Analisis JaluJ

268

22. Pengiian Model Jaiur

275

23. Perhitugan Pengaruh Antar Variabel

2',76

24. Daftar Nilai r Product Moment
25. Daftar Nilai Kritis Unhrk

Uji Liliefors

26. Daftar Z

27.Daf\at I
28. Daftar

f

29. Table F
30. Surat Izin Melakukan Penelitian
31. Sulat Keterangao Telah Melakukan Penelitian

xii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peran yang sangat penting untuk menjamin
kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana
untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
Masyarakat Indonesia dengan laju pembangunannya masih menghadapi
masalah pendidikan yang berat, terutama berkaitan dengan kualitas, relevansi,
dan efisiensi pendidikan. Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak ada satu bangsa atau negara yang bisa
maju tanpa terlebih dahulu memajukan dunia pendidikannya. Dengan kata
lain, kemajuan dunia pendidikan akan berdampak positif dalam upaya
peningkatan sumber daya manusia di negara tersebut.
Perkembangan pendidikan Muhammadiyah, tidak terlepas dari nama
besarnya yang telah dikenal masyarakat secara luas, baik pada skala nasional
maupun internasional. Pendidikan Muhammadiyah diakui dan diterima, bukan
hanya oleh warga Muhammadiyah, tetapi oleh masyarakat luas. Meskipun
demikian, Pendidikan Muhammadiyah tidak terlepas dari berbagai tantangan,
bahkan permasalahan. Kini, masalah yang dihadapi Muhammadiyah ialah
bahwa peningkatan kuantitas pendidikan tidak selalu berjalan seiring dengan
peningkatan kualitasnya. Secara kuantitatif, Pendidikan Muhammadiyah
berkembang sangat besar, namun dari aspek kualitas, pendidikan tersebut

1

2

belum seluruhnya memenuhi standar kualitas yang diharapkan. Kualitas
pendidikan Muhammadiyah memiliki rentang variasi yang sangat beragam. Di
antara puluhan sekolah Muhammadiyah terdapat sejumlah sekolah yang
mutunya dapat dibanggakan, tetapi juga tidak sedikit di antara sekolah-sekolah
tersebut yang belum mencapai standar mutu yang diharapkan.
Problem kualitas bermula dari tuntutan masyarakat yang senantiasa
berkembang

terhadap

penyediaan

jasa

dan

layanan

pendidikan

Muhammadiyah. Ketika masyarakat menuntut pelayanan pendidikan yang
lebih baik, secara otomatis akan menimbulkan kompetisi dalam pendidikan,
dan eksistensi pendidikan itu ditentukan oleh tingkat kemampuannya
memenuhi tuntutan masyarakat. Secara umum, faktor utama yang menentukan
keberdayaan pendidikan dalam berkompetisi adalah adanya jaminan kualitas
dan nilai lebih yang menjadi daya tarik dari pendidikan itu sendiri.
Fenomena dan problem Madrasah dan sekolah Muhammadiyah yang
dikemukakan di atas nampaknya dapat ditelaah dari berbagai aspek. Secara
filosofis, hal itu terjadi antara lain karena di antara madrasah dan sekolah
Muhammadiyah terjebak dalam arus perkembangan pendidikan sekarang yang
didasarkan atas akar pemikiran positivistik, sehingga dengan sadar atau tidak
sadar mereka kehilangan idealismenya. Para pengelola madrasah dan sekolah
Muhammadiyah kadang-kadang tergoda dengan cara-cara berpikir praktis dan
jangka pendek, bahkan pragmatis. Banyak pemikiran dan upaya yang dapat
dilakukan untuk untuk meningkatkan kualitas pendidikan, di antaranya adalah
membangun budaya mutu di sekolah/ madrasah. Budaya sekolah/ madrasah

3

meliputi beliefs (keyakinan) dan value (nilai). Keyakinan (beliefs) merupakan
asumsi dasar tentang dunia dan bagaimana dunia berjalan, sedang value (nilai)
merupakan suatu ukuran normatif yang mempengaruhi guru dan tenaga
kependidikan

untuk

melaksanakan

tindakan

yang

dihayatinya.

Keyakinan (beliefs) di sekolah/ madrasah Muhammadiyah harus didasarkan
atas prinsip “amanah”. Ada tiga pilar untuk mewujudkan peningkatan kualitas
Pendidikan Muhammadiyah dan menuju pada keunggulan dan kompetitif,
yaitu: membangun image (image building) dengan cara membangun budaya
sekolah/ madrasah yang baik (good culture), membangun kelembagaan
(institutional building) dengan cara mewujudkan tatakelola yang baik (good
governance), dan membangun kepercayaan (trust building) dengan cara
menunjukkan kualitas sekolah/ madrasah yang baik (good quality). Pilar-pilar
yang menjadi penyangga kualitas pendidikan tersebut, secara operasional
muara utamanya adalah pembelajaran, dan faktor terpenting yang menentukan
kualitas pembelajaran adalah guru. Karena itu, dapat dipahami bahwa kualitas
pendidikan Muhammadiyah sangat tergantung pada kualitas gurunya.
Kualitas guru dalam mengajar terlihat dari kemampuan guru mengajar
di sekolah. Seorang guru yang profesional tidak hanya menguasai materi
pelajarannya dengan baik, tetapi juga sanggup bertanggung jawab penuh
terhadap tugas di sekolah. Sejalan dengan tanggung jawab guru di sekolah,
perlu dikembangkan komitmen guru terhadap sekolah. Jika komitmen guru
terhadap sekolah rendah, maka akan terjadi kemangkiran guru yang akan
berimplikasi negatif pada prestasi belajar siswa. Dalam mengajar, guru

4

dituntut untuk tetap berkomitmen dengan tujuan belajar yang telah ditetapkan
sebelumnya. Komitmen terhadap tujuan pengajaran akan mempermudah siswa
dan guru melaksanakan proses belajar mengajar.
Komitmen guru akan meningkat apabila tuntutan tugasnya sesuai
dengan kompetensinya dan guru merasa senang selama menjalankan tugasnya.
Robbins (2001:68) menyatakan komitmen terhadap organisasi sebagai suatu
sikap yang menggambarkan orientasi individu terhadap organisasi dan hal ini
ditunjukkan dengan kesetiaan terhadap organisasi, mengidentifikasi diri dan
melibatkan diri dalam organisasi tersebut. Hornby seperti dikutip Purba
(2009:72) memberi pengertian komitmen adalah kerelaan untuk bekerja keras
dan memberikan energi serta waktu untuk sebuah pekerjaan (job) atau
aktivitas. Stringer seperti dikutip Wirawan (2008:133) mengemukakan
komitmen merefleksikan perasaan bangga anggota terhadap organisasinya dan
derajat keloyalan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Selanjutnya Wibowo
(2009:256) mengemukakan seseorang akan menunjukkan perhatian yang kuat
pada prestasi kerja ketika mereka merasa mempunyai komitmen untuk
melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan”. Senada dengan
itu Mathis dan Jakson seperti dikutip Sopiah (2008:155) menyebutkan
“Organizational Commitment is the degree to wich employees believe in and
accept organizational goals and desire to remain with the organizational”.
(komitmen organisasi adalah derajat yang mana pegawai percaya dan
menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak
meninggalkan organisasi. Dari itu dapat dikatakan komitmen adalah

5

keputusan seseorang dengan dirinya sendiri, apakah ia akan melakukan suatu
kegiatan. Pendapat di atas mengemukakan komitmen adalah sikap yang
ditunjukkan guru untuk terlibat secara penuh dengan kepentingan sekolahnya.
Keinginan guru untuk terlibat secara penuh dengan sekolah biasanya
ditandai dengan keinginan orang tersebut melakukan apa yang diinginkan
sekolah, sehingga antara guru dan sekolah terdapat keterikatan yang kuat.
Porter dan Smith seperti dikutip Steers (1985:142) menyatakan komitmen
kerja memungkinkan seseorang mempunyai keikatan yang tinggi terhadap
organisasi yang dimasukinya. Beberapa indikasi yang menunjukkan tingginya
komitmen guru terhadap sekolah antara lain: (1) keinginan kuat untuk tetap
menjadi anggota sekolah; (2) kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi
kepentingan sekolah; dan (3) kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap
nilai-nilai dan tujuan sekolah. Dengan tingginya komitmen kerja guru di
sekolah, pencapaian tujuan sekolah menjadi lebih mudah dicapai.
Vandenberg dan Scarpello seperti dikutip Irving, dkk (1997:194)
mendefinisikan komitmen kerja sebagai kepercayaan dan penerimaan
seseorang terhadap nilai-nilai pekerjaan atau lini kerja yang telah dipilihnya,
dan keberhasilan untuk mempertahankan keanggotaan dalam pekerjaan
tersebut. Dapat dikatakan komitmen kerja guru merupakan identifikasi dan
keterlibatan seseorang yang relatif kuat terhadap sekolah, yang menimbulkan
sikap suka/ tidak suka dan keinginan untuk terus melaksanakan pekerjaannya
dengan baik. Komitmen kerja merupakan dimensi perilaku penting yang dapat

6

digunakan untuk menilai kecenderungan guru untuk bertahan sebagai anggota
organisasi (Mowday seperti dikutip Sopiah, 2008:155).
Dalam melaksanakan tugasnya guru dituntut untuk menunjukkan
keinginannya yang kuat dalam melaksanakan tugasnya di sekolah. Kewajiban
yang dirasakan guru membuat guru merasakan bahwa pekerjaannya di sekolah
adalah suatu keharusan. Ia dapat menolaknya, namun dengan menolaknya, ia
akan dihantui oleh rasa bersalah. Guru yang memiliki komitmen kerja baik
akan menganggap kalau pekerjaannya adalah suatu pelaksanaan kewajiban
atas berbagai alasan. Kewajiban tersebut bisa berasal dari agama seperti
amanah karena memilki ilmu yang wajib diajarkan. Kewajiban itu juga dapat
datang dari masyarakat karena masyarakat mempercayakan anak-anaknya
untuk diajari olehnya. Kewajiban juga dapat dtang dari internal organisasi
sendiri seperti pada saat para guru mengandalkan dirinya sebagai satu-satunya
guru yang mampu mengajar siswa di kelas tertentu atau karena guru tersebut
berhutang budi atas sekolah saat dirinya mengalami kesulitan. Dengan kata
lain, komitmen kerja muncul ketika individu merasakan kalau tetap tinggal
dalam suatu organisasi adalah hal yang benar dan bermoral untuk dilakukan.
Colquit, LePine, dan Wesson (2009:74) mengemukakan jika seseorang yang
memiliki komitmen kerja tinggi akan merasa bersalah jika memberikan
kinerja yang buruk dalam pekerjaannya. Hal ini mengingat berhenti bukanlah
hal yang mudah. Karena tidak dapat dipandang kalau seseorang dengan
komitmen kerja buruk akan meninggalan pekerjaannya.

7

Informasi Bidang Pendidikan Pengurus Wilayah Muhammadiyah
Sumatera Utara menggambarkan fenomena berkurangnya guru di sekolahsekolah Muhammadiyah beberapa tahun terakhir. Khusus untuk sekolah
setingkat SMP jumlah perbandingan guru yang keluar dan masuk adalah 2:1,
sebagaimana Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1. Perbandingan Guru Keluar dan Masuk
No
1
2
3
4
5

Tahun Ajaran
2009/2010
2010/2011
2011/2012
2012/2013
2013/2014
Jumlah

Guru Keluar
5
6
4
11
8
34

Guru Masuk
2
4
6
4
5
21

Dari Tabel 1.1 di atas terlihat setiap tahun ajaran lebih banyak guru
Muhammadiyah yang keluar dibandingkan guru yang masuk. Kondisi
“negatif” ini memberikan pengaruh kurang baik bagi perkembangan SMP
Muhammadiyah. Alasan keluarnya guru SMP umumnya disebabkan faktor
menjadi guru di sekolah SMP swasta lainnya di kota Medan.
Fenomena rendahnya komitmen guru SMP Muhammadiyah Kota
Medan juga diberikan kepala sekolah dan pengawas SMP Muhammadiyah,
yang ditunjukkan: (1) guru sering terlambat hadir di sekolah, dengan
kehadiran 55% hadir tepat waktu; (2) guru sering meninggalkan kelas sebelum
pelajaran selesai, dengan 40% meminta ijin keluar kelas tanpa alasan jelas;
(3) guru tidak mengajar ketika kepala sekolah tidak di tempat, dengan 40%
guru menunjukkan gelaja tersebut; (4) guru menggunakan RPP tahun
sebelumnya tanpa melakukan perbaikan, yang ditunjukkan 85% guru masih

8

mengcopy ulang RPP tahun lalu untuk diperiksa pengawas; (5) guru juga
mengajar di sekolah lain, yang ditunjukkan sekitar 50% guru mengajar di
SMP Swasta lain di kota Medan, dan sebagainya. Kondisi di atas jelas
menunjukkan komitmen kerja yang kurang baik dari guru terhadap
sekolahnya. Kondisi ini juga memberikan peringatan kepada SMP
Muhammadiyah

untuk

melakukan

upaya-upaya

tertentu

dalam

mempertahankan komitmen guru-gurunya.
Banyak faktor yang mempengaruhi komitmen kerja guru, salah satunya
diutarakan Dessler (1995) bahwa tingginya komitmen karyawan dalam suatu
organisasi dipengaruhi oleh: (1) nilai-nilai kemanusiaan; (2) komunikasi dua
arah yang komprehensif; (3) rasa kebersamaan dan kerukunan; (4) visi dan
misi seorang pemimpin; (5) nilai sebagai dasar perekrutan; (6) nilai personal;
(7) kestabilan kerja; dan (8) penghayatan finansial. Sedangkan Colquitt, dkk
(2009:8) mengemukakan:
A number of factors affect performance and commitment,
including individual mechanisms (job satisfaction, stress,
motivation, trust, justice and etics, learning and decision making),
individual characteristics (personality and cultures values,
ability), group mechanisms (team characteristics, team processes,
leader power and influence, leader style and behaviours), and
organizational
mechanisms
(organizational
structure,
organizational culture).
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sejumlah faktor yang
mempengaruhi komitmen adalah mekanisme individual (kepuasan kerja, stres,
motivasi, kepercayaan, keadilan dan etika, pembelajaran dan pengambilan
keputusan); karakteristik individu (kepribadian dan nilai-nilai budaya,
kemampuan); kelompok mekanisme (karakteristik tim, tim proses, kekuasaaan

9

dan pengaruh pemimpin, gaya kepemimpinan dan perilaku); dan mekanisme
organisasi (struktur organisasi, budaya organisasi). Didasarkan pada teori ini,
komitmen (commitment) dapat ditentukan oleh faktor kepuasan kerja (job
satisfaction) dan motivasi (motivation).
Hasil penelitian Widyanti, dkk (2004), Zagladi (2005), dan Mukhyi dan
Tati (2007) mengungkapkan bahwa kepuasan kerja dengan komitmen
seseorang. Sedangkan penelitian yang dilakukan Budiar, dkk (2004), dan
Priyatama (2009) mengungkapkan bahwa motivasi dari seseorang sangat
mempengaruhi

komitmennya

dalam

bekerja.

Aspek

motivasi

yang

mempengaruhi komitmen kerja salah satunya adalah aktualisasi diri. Selain
faktor kepuasan dan aktualisasi diri, faktor lain yang mempengaruhi komitmen
kerja guru adalah komunikasi yang dilakukan pimpinan. Hasil penelitian
Djatmika (2005) dan Bastaman (2010) mengungkapkan bahwa komunikasi
yang tepat dapat meningkatkan komitmen kerja seseorang. Dari pendapat di
atas dan didukung hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa komitmen kerja
guru dapat dipengaruhi oleh komunikasi persuasif pimpinan, kepuasan kerja,
dan aktualisasi dirinya.
Dalam menjalankan aktivitas mengajarnya di sekolah, komitmen kerja
guru dapat dipengaruhi pola komunikasi yang digunakan kepala sekolah.
Dalam berkomunikasi dengan guru, kepala sekolah dapat menggunakan
komunikasi persuasif. Komunikasi persuasif yang dilakukan guru bertujuan
untuk menimbulkan kepuasan dan aktualisasi guru dalam bekerja. Kepuasan
kerja dan aktualisasi ditimbulkan dari rasa kebersamaan dan penghargaan
yang dilakukan kepala sekolah sebagai pemberi pesan kepada guru sebagai
penerima pesan. Dengan tepatnya pesan yang disampaikan kepala sekolah,

10

seluruh pekerjaan yang akan diberikan kepala sekolah dapat dilakukan guru
dengan baik. Burgon dan Heffner seperti dikutip Herdiyan (2013)
menyimpulkan bahwa komunikasi persuasif adalah: (1) proses komunikasi
yang bertujuan mempengaruhi pemikiran dan pendapat orang lain agar
menyesuaikan pendapat dan keinginan komunikan; dan (2) proses komunikasi
yang mengajak atau membujuk orang lain dengan tujuan mengubah sikap,
keyakinan, dan pendapat sesuai keinginan komunikator. Dengan komunikasi
persuasif, kepala sekolah dapat melibatkan diri dengan guru melalui pesan
yang disampaikannya, baik melalui kata-kata, ajakan, dan dukungan bekerja.
Guru akan memandang terhadap kepala sekolah yang dapat menumbuhkan
situasi yang bersifat membangun (konstruktif), sehingga guru memiliki
komitmen untuk terlibat dalam setiap kegiatan di sekolah. Selain itu guru akan
merasa puas dengan setiap keterlibatan dirinya dalam kegiatan di sekolah.
Kepuasan diri guru terlibat dengan kegiatan di sekolah menunjukkan
bahwa guru memiliki komitmen kerja yang baik. Handoko (1997:193)
mengungkapkan

kepuasan

kerja

adalah

keadaan

emosional

yang

menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para pegawai/ guru
memandang

pekerjaan

mereka.

Sedangkan

Gibson,

dkk

(2000:150)

menyatakan kepuasan kerja adalah suatu sikap positif dan juga sikap negatif
yang dipunyai individu terhadap berbagai segi pekerjaan, tempat kerja, dan
hubungan dengan teman sekerja. Hal ini mengungkapan bahwa bila merasa
puas dengan pekerjaannya sehari-hari, guru akan menunjukkan komitmen
yang baik terhadap sekolahnya.
Selain kepuasan kerja, faktor yang mempengaruhi komitmen kerja guru
adalah aktualisasi diri. Kemampuan aktualisasi diri sangat penting dalam

11

mendukung pekerjaan guru di sekolah, karena dengan kemampuan aktualisasi
diri guru dapat mengembangkan bakat serta potensinya secara optimal. Ketika
guru memiliki kemampuan aktualisasi diri yang rendah, mereka akan
mengalami hambatan dalam mengembangkan bakat serta potensinya secara
optimal. Seorang guru yang tidak dapat mengaktualisasi diri secara baik dapat
saja mengalami hambatan dalam pekerjaannya di sekolah. Maslow seperti
dikutip Alwisol (2009:206) menyatakan aktualisasi diri adalah keinginan
untuk memperoleh kepuasan kerja dengan dirinya sendiri (self fulfilment),
untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang dia dapat
melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi
potensinya. Seseorang yang telah mencapai aktualisasi diri dengan optimal
akan memiliki kepribadian yang berbeda dengan manusia pada umumnya
(Asmadi, 2008).
Mengingat pentingnya komitmen kerja guru dalam peningkatkan
keterlibatannya

dalam

mencapai

tujuan

sekolah

khususnya

dalam

pembelajaran, maka perlu menjadi pemikiran agar komitmen kerja guru terus
diperbaiki agar mutu pendidikan menjadi baik. Maka perlu direncanakan
penelitian untuk memperjelas rendahnya komitmen kerja guru di SMP
Muhammadiyah Kota Medan. Adapun variabel yang diduga berpengaruh kuat
mempengaruhi komitmen kerja guru yaitu: komunikasi persuasif kepala
sekolah, kepuasan kerja, dan aktualisasi diri. Maka peneliti melakukan
penelitian dengan judul: Pengaruh Komunikasi Persuasif Kepala Sekolah,
Aktualisasi Diri, dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Kerja Guru di
SMP Muhammadiyah Kota Medan.

12

B. Identifkasi Masalah
Masalah yang diidentifikasi dari rendahnya komitmen kerja guru di
sekolah adalah:
1. Bagaimana komitmen kerja guru di SMP Muhammadiyah Kota Medan?
2. Apa yang menyebabkan guru SMP Muhammadiyah Kota Medan sering
terlambat hadir di sekolah?
3. Bagaimana kehadiran guru SMP Muhammadiyah Kota Medan?
4. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah di SMP Muhammadiyah Kota
Medan?
5. Bagaimana

komunikasi

persuasif

yang

diterapkan

kepala

SMP

Muhammadiyah Kota Medan?
6. Bagaimana aktualisasi diri guru SMP Muhammadiyah Kota Medan?
7. Bagaimana kepuasan kerja guru SMP Muhammadiyah Kota Medan?

C. Pembatasan Masalah
Masalah komitmen kerja guru sangat kompleks dan dipengaruhi
banyak faktor, namun dalam penelitian ini dibatasi hanya pada komunikasi
persuasif kepala sekolah, kepuasan kerja guru, dan aktualisasi diri guru.
Subjek dalam penelitian ini dibatasi hanya pada guru yang mengajar di SMP
Muhammadiyah Kota Medan.

D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah disebutkan di atas,
maka rumusan masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

13

1. Apakah terdapat pengaruh komunikasi persuasif kepala sekolah terhadap
kepuasan kerja guru di SMP Muhammadiyah Kota Medan?
2. Apakah terdapat pengaruh aktualisasi diri terhadap kepuasan kerja guru di
SMP Muhammadiyah Kota Medan?
3. Apakah terdapat pengaruh komunikasi persuasif kepala sekolah terhadap
komitmen kerja guru di SMP Muhammadiyah Kota Medan?
4. Apakah terdapat pengaruh aktualisasi diri guru terhadap komitmen kerja
guru di SMP Muhammadiyah Kota Medan?
5. Apakah terdapat pengaruh kepuasan kerja guru terhadap komitmen kerja
guru di SMP Muhammadiyah Kota Medan?

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Pengaruh komunikasi persuasif kepala sekolah terhadap kepuasan kerja
guru di SMP Muhammadiyah Kota Medan.
2. Pengaruh aktualisasi diri terhadap kepuasan kerja guru di SMP
Muhammadiyah Kota Medan.
3. Pengaruh komunikasi persuasif kepala sekolah terhadap komitmen kerja
guru di SMP Muhammadiyah Kota Medan.
4. Pengaruh aktualisasi diri guru terhadap komitmen kerja guru di SMP
Muhammadiyah Kota Medan.
5. Pengaruh kepuasan kerja guru terhadap komitmen kerja guru di SMP
Muhammadiyah Kota Medan.

14

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Manfaat secara teoretis dalam penelitian ini adalah dapat menambah
khasanah ilmu pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam
peningkatan komitmen kerja guru, dan sebagai informasi bagi pemilik
sekolah dalam peningkatan komunikasi persuasif kepala sekolah, kepuasan
kerja guru, dan aktualisasi diri guru.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1) Dapat lebih memahami dan meningkatkan komitmennya dalam
bekerja di sekolah.
2) Dapat lebih memahami dan meningkatkan kepuasan kerjanya
dalam bekerja di sekolah.
3) Dapat lebih memahami dan meningkatkan aktualisasi dirinya
dalam bekerja di sekolah.
b. Bagi Kepala sekolah
1) Sebagai sumber informasi dalam menjaga dan meningkatkan
komitmen kerja guru dalam sekolah.
2) Sebagai sumber informasi dalam mengembangkan komunikasi
persuasifnya dalam meningkatkan kepuasan kerja guru dan
aktualisasi diri guru dalam bekerja di sekolah.

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka
dapat disimpulkan:
1. Komunikasi persuasif kepala sekolah berpengaruh langsung terhadap
kepuasan kerja guru SMP Muhammadiyah di Kota Medan, artinya semakin
baik komunikasi persuasif kepala sekolah maka semakin baik juga kepuasan
kerja guru SMP Muhammadiyah di Kota Medan.
2. Aktualisasi diri berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja guru SMP
Muhammadiyah di Kota Medan, artinya semakin baik aktualisasi diri maka
semakin baik juga kepuasan kerja guru SMP Muhammadiyah di Kota
Medan.
3. Komunikasi persuasif kepala sekolah berpengaruh langsung terhadap
komitmen kerja guru SMP Muhammadiyah di Kota Medan, artinya semakin
baik komunikasi persuasif kepala sekolah maka semakin baik juga
komitmen kerja guru SMP Muhammadiyah di Kota Medan.
4. Aktualisasi diri berpengaruh langsung terhadap komitmen kerja guru SMP
Muhammadiyah di Kota Medan, artinya semakin baik aktualisasi diri maka
semakin baik juga komitmen kerja guru SMP Muhammadiyah di Kota
Medan.

125

126

5. Kepuasan kerja berpengaruh langsung terhadap komitmen kerja guru SMP
Muhammadiyah di Kota Medan, artinya semakin baik kepuasan kerja maka
semakin baik juga komitmen kerja guru SMP Muhammadiyah di Kota
Medan.

B. Implikasi
Berdasarkan temuan penelitian sebagaimana yang telah diuraikan
memberi dapat diberikan implikasi sebagai berikut:
1. Perlu

ditingkatkan

komunikasi

persuasif

kepala

sekolah

untuk

mengoptimalkan kepuasan kerja guru SMP Muhammadiyah di Kota Medan.
Komunikasi persuasif kepala sekolah merupakan kemampuan kepala
sekolah

memaparkan

ide/

gagasan

dalam

pembelajaran

dengan

menggunakan pesan secara verbal maupun nonverbal, untuk merubah sikap
guru agar secara suka rela dan senang hati menuruti perkataannya. Dalam
hal ini kepala sekolah harus melakukan upaya-upaya tertentu dalam
meningkatkan kemampuan berkomunikasinya terhadap guru-guru di
sekolah. Upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah di antaranya dengan
meningkatkan kemampuan dalam memberi perhatian, dan memperbaiki
tindakan kepada guru. Dengan melakukan hal di atas, kepala sekolah dapat
meningkatkan kepuasan guru bekerja di sekolah. Perhatian kepala sekolah
kepada guru membuat guru akan senang bekerja di sekolah. Perhatian dari
kepala sekolah juga memberikan guru ketenangan dalam menjalankan
tugas-tugasnya di sekolah.

127

Selain perhatian, upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah adalah dengan
memberikan tindakan kepada setiap pekerjaan guru, baik itu berupa prestasi
(penghargaan) maupun sanksi. Tindakan kepala sekolah terhadap guru yang
tepat sesuai dengan kondisi guru memberikan kepastian kepada guru dalam
menjalankan setiap kegiatannya dengan benar. Hal ini membuat guru
merasa puas dengan pekerjaannya di sekolah.
2. Perlu ditingkatkan aktualisasi diri untuk mengoptimalkan kepuasan kerja
guru SMP Muhammadiyah di Kota Medan. Aktualisasi diri adalah
merupakan unjuk diri guru di sekolah dalam mengembangkan potensi
dirinya sendiri untuk menjadi kepribadian seutuhnya. Dalam hal ini sekolah
harus memperhatikan aktualisasi diri yang dialami para guru di sekolah.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan di antaranya bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap pekerjaannya di sekolah. Tanggung jawab guru
terhadap pekerjaannya di sekolah merupakan salah satu cara mendapatkan
kepuasan di sekolah. Selain itu rasa tanggung jawab juga memberikan
kepuasan guru untuk terus bekerja di sekolah.
3. Perlu ditingkatkan komunikasi persuasif kepala sekolah maka semakin baik
juga komitmen kerja Guru SMP Muhammadiyah di Kota Medan.
Komunikasi persuasif kepala sekolah merupakan kemampuan kepala
sekolah

memaparkan

ide/

gagasan

dalam

pembelajaran

dengan

menggunakan pesan secara verbal maupun nonverbal, untuk merubah sikap
guru agar secara suka rela dan senang hati menuruti perkataannya. Dalam
hal ini kepala sekolah harus melakukan upaya-upaya tertentu dalam

128

meningkatkan kemampuan berkomunikasinya terhadap guru-guru di
sekolah. Upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah di antaranya dengan
meningkatkan kemampuan dalam memberi perhatian, dan memperbaiki
tindakan kepada guru. Dengan melakukan hal di atas, kepala sekolah dapat
meningkatkan komitmen kerja guru di sekolah. Perhatian kepala sekolah
kepada guru membuat guru berkeinginan untuk terus bekerja dengan baik di
sekolah.
Selain perhatian, upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah adalah dengan
memberikan tindakan kepada setiap pekerjaan guru, baik itu berupa prestasi
(penghargaan) maupun sanksi. Tindakan kepala sekolah terhadap guru yang
tepat sesuai dengan kondisi guru memberikan kepastian kepada guru dalam
menjalankan setiap kegiatannya dengan benar. Hal ini membuat guru
berkomitmen terus terhadap pekerjaannya di sekolah.
4. Perlu ditingkatkan aktualisasi diri untuk mengoptimalkan komitmen kerja
guru SMP Muhammadiyah di Kota Medan. Aktualisasi diri adalah
merupakan unjuk diri guru di sekolah dalam mengembangkan potensi
dirinya sendiri untuk menjadi kepribadian seutuhnya. Dalam hal ini sekolah
harus memperhatikan aktualisasi diri yang dialami para guru di sekolah.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan di antaranya bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap pekerjaannya di sekolah. Tanggung jawab guru
terhadap

pekerjaannya

di

sekolah

merupakan

salah

satu

cara

mengaktualisasikan dirinya ke arah yang seharusnya. Selain itu rasa

129

tanggung jawab juga memberikan keinginan guru untuk terus menjadi
bagian dari sekolah, dan mencapai tujuan dirinya dan tujuan sekolah.
5. Perlu ditingkatkan kepuasan kerja untuk mengoptimalkan komitmen kerja
guru SMP Muhammadiyah di Kota Medan. Kepuasan kerja merupakan rasa
puas atau tidak puas guru ketika melakukan tugas mengajarnya di sekolah.
Dalam hal ini sekolah harus memperhatikan kepuasan kerja di sekolah.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan di antaranya mendapatkan sistem
penghargaan yang adil. Penghargaan yang diperoleh dapat memberikan guru
terus keinginan untuk tetap berada di sekolah. Dengan adanya sistem
penghargaan yang adil, guru berkeinginan untuk menunjukkan prestasinya
dalam bekerja.

C. Saran
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kajian implikasi disarankan
kepada beberapa pihak yang terkait dengan penelitian, sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan komunikasi persuasif kepala sekolah
Kepada kepala sekolah disarankan untuk terus berlatih memberikan
perhatian terhadap kesulitan yang dihadapi guru di sekolah. Diharapkan
dengan perhatian guru merasa puas bekerja di sekolah.
Kepada para guru disarankan untuk berusaha bekerja dengan baik di
sekolah. Dengan terus bekerja baik, guru akan mendapatkan perhatian dari
kepala sekolah. Selain itu, guru juga merasa puas dengan setiap kegiatannya
di sekolah.

130

2. Untuk meningkatkan aktualisasi diri guru
Kepada guru disarankan untuk terus meningkatkan kepuasannya dalam
bekerja. Kepuasan kerja guru akan terbangun dengan adanya tanggung
jawab yang diberikan guru. Guru yang bertanggung jawab terhadap tugastugasnya akan merasa puas dengan pekerjaannya.
3. Untuk meningkatkan kepuasan kerja guru
Kepada kepala sekolah disarankan untuk menerapkan sistem penghargaan
yang adil kepada guru. Guru yang mendapatkan penghargaan yang adil dari
sekolah, akan menunjukkan komitmennya di sekolah.
Kepada guru disarankan untuk terus meningkatkan kepuasan kerja di
sekolah. Dalam hal ini guru dapat berusaha kerja untuk terus bekerja baik
menjalankan setiap tanggung jawabnya.
4. Perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam untuk melihat pengaruh
komunikasi persuasif kepala sekolah, aktualisasi diri, kepuasan kerja
terhadap komitmen kerja guru SMP Muhammadiyah di Kota Medan,
mengingat komitmen kerja sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan
sekolah. Selain itu perlu dikembangkan hal-hal lain yang mempunyai
keterkaitan dengan komitmen kerja di luar dari variabel yang telah dikaji
dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Allen, Meyer, dan Smith. 1993. “Commitment to Organizations and Occupations:
Extention and Test of a Three – Component Conceptualization”, Journal
of Applied Psychology. Vol. 78, No. 4.
Applbaum, R. Land dan Karl WEA. 1974. Strategy for Persuasive
Communication. Columbus: Charles E. Merrril Publishing Company
Arianto. 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika
Azwar. Syaifuddin. 1995. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Bafadal, Ibrahim. 2008. Supervisi Pengajaran: Teori dan Aplikasinya Dalam
Membina Profesional Guru. Jakarta: Rineka Cipta
Bastaman, Komir. 2010. ”Pengaruh Iklim dan Kepuasan Komunikasi serta
Komitmen terhadap Kinerja Pegawai”. Jurnal Mimbar, Vol. XXVI, No. 2,
Desember 2010
Brief. 1998. “Should Negative Affectivity Remain an Unmeasured Variable in
The study of Job Stress”. Journal of Applied Psychology
Budiar, dkk. 2004. ”Pengaruh Variabel Demografi, Kompensasi, dan Iklim
organisasi Terhadap Motivasi, Kepuasan Kerja, dan Komitmen
Organisasi”. Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 2, Nomor 2, Agustus
2004
Colquitt Jasson A, Jeffery A. Lepine, Michael J. Wesson. 2009. Organizational
Behavior. New York: Mc. Graw Hill
Davis, Keith dan John W. Newstrom. 2001. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta:
Erlangga
Djatmika, Ery Tri. 2005. “Pengaruh Variabel Hubungan Atasan-Bawahan
terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional”. Jurnal
Eksekutif, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2005

131

132

Dunnet. 1983. Industrial Worker’s World: a Study of “The Central Life Interests”
of Industrial Workers, Social Problems.
Effendy, Onong Uchana. 1998. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Gibson James L., John M. Ivancevich dan James H, Donelly. 2006. Organisation,
(Djarkasih, Terjemahan). Jakarta: Erlangga
Greenberg dan Baron. 1997. Behavior in Organization. New Jersey: Prentice Hall
Int.
Handoko, Hani. 1997. Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Hasibuan, Malayu SP. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara
Irving, P.G., Coleman, D.F., dan Cooper, C.L. 1997. “Further Assesment of Three
Component Model of Occupational Commitment: Generalizability and
Differences Across Occupational”. Journal of Applied Psychology, 82, 3,
444-452
Jex, Steve M. 2002. Organizational Psychology: A Scientist Practitioner
Approach. New York: John Wiley & Sons
Kozier, B., dan Erb, Berman. 1998. Fundamental of Nurshing: Consept, Process,
and Practice. Redwood City: Addison Wesley Co.
Kreitner, Robert dan Kinicki Angelo. 2003. Organizationl Behavior. New
York:vIrwin Mc Graw-Hill, Int. Edition.
Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh. Alih Bahasa: Vivin
A.Y, Shekar Purwanti. Yogyakarta: Andi
Malik, Djamaluddin Dedy. 1994. Komunikasi Persuasif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Martoyo. Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Fakultas
Ekonomi UGM
McClelland, D.C. 1987. Human Motivation. New York: Cambridge University
Press
Mukhyi, Mohammad Abdul dan Tati Sunarti. 2007. “Hubungan antara Kepuasan
Kerja dengan Komitmen Dalam Lingkungan Institusi Pendidikan di Kota
Depok”. Proceeding PESAT. Vol. 2.

133

Nawawi, Hadari. 2003. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Gajah Mada
Purba, Sukarman, 2009. Kinerja Pimpinan Jurusan di Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: LaksBang Pressindo
Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Robbin Stephen P. dan Judge Timothy. 2009. Organizational Behavior. USA:
Pearson International Edition, Prentice Hall
Robbins. Stephen P. 2001. Perilaku Organisasi. Alih Bahasa: Hadiana Pudja
Atmaka. Jakarta: Prehalindo
Schumacker, Randal E., Richard G. Lomax. 1996. A Beginner’s Guide to SEM.
Mahwah. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates. Inc. Pub.
Smith. 1983. “Organizational Citizenship Behavior; its Nature and Antecedents”.
Journal of Aplied Psycholog
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi
Spector, Paul. E. 2000. Industrial and Organizational Psychology: Research and
Practice-2nd Edition. New York: John Wiley & Sons
Steers and Lyman W

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Di Smk Yadika 5

1 8 150

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI, KEPUASAN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMK NEGERI DI KOTA MEDAN.

1 8 41

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH, KEPUASAN KERJA GURU DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP KOTA SIBOLGA.

1 3 42

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KOMITMEN KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN MEDAN KOTA.

0 0 44

PENGARUH KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF KEPALA SEKOLAH, PENGALAMAN KERJA, DAN TIM KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP KATOLIK KOTA MEDAN.

0 1 35

PENGARUH PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN PRIMAL KEPALA SEKOLAH, EFIKASI DIRI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU.

0 2 16

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DENGAN KEPUASAN KERJA GURU SMA MUHAMMADIYAH KOTA MEDAN.

0 1 24

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA GURU, DAN KOMUNIKASI ANTAR GURU PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA GURU, DAN KOMUNIKASI ANTAR GURU TERHADAP UNJUK KERJA GURU SMP SUB RAYON

0 1 14

PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMUNIKASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMUNIKASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2008

0 0 15

KEPUASAN KERJA GURU MATEMATIKA DITINJAU DARI PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU

0 0 10