PENGARUH MODEL QUANTUM LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MEMAINKAN ALAT MUSIK PIANIKA PADA SISWA KELAS VII SMP SWASTA METHODIST 9 MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

PENGARUH MODEL QUANTUM LEARNING TERHADAP
KEMAMPUAN MEMAINKAN ALAT MUSIK PIANIKA
PADA SISWA KELAS VII SMP SWASTA
METHODIST 9 MEDAN TAHUN
AJARAN 2016/2017
SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :
ALEX FERNANDO TUMANGGOR
NIM. 2123340003

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

ABSTRAK


ALEX FERNANDO TUMANGGOR, Pengaruh Model Quantum Learning
Terhadap Kemampuan Memainkan Alat Musik Pianika Pada Siswa Kelas VII
SMP Swasta Methodist 9 Tahun Ajaran 2016/2017. Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan 2016/2017
Keterampilan bermain pianika merupakan salah satu keterampilan yang lazim
dikuasai oleh siswa SMP khusunya, pianika merupakan bentuk miniature dari piano
atau keyboard yang dimainkan dengan cara meniup lubang suara dan menekan tuts
tertentu untuk menghasilkan berbagai macam nada dengan lagu yang dimainkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Quantum Learning
Terhadap Kemampuan Memainkan Alat Musik Pianika Pada Siswa Kelas VII SMP
Swasta Methodist 9 Tahun Ajaran 2016/2017, untuk mengetahui sarana dan prasarana
yang digunakan dalam pembelajaran instrument pianika, untuk mengetahui tingkat
keberhasilan anak dalam pembelajaran instrument pianika, untuk mengetahui kendala
yang dihadapi dalam proses pembelajaran instrument pianika pada siswa kelas VII
SMP Swasta Methodist 9.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian posttest – only control design.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak (random sampling), sehingga yang
menjadi sampel adalah kelas VII-1 yang diberikan akan diberi perlakuan sebagai kelas
eksperimen dan kelas VII-2 yang menjadi kelas kontrol yang masing – masing
berjumlah 33 orang.

Nilai rata-rata postes kelas eksperimen = 75 dengan SD= 12.11 dan kelas
kontrol = 71.81dengan SD= 9.42. Maka harga ttabel pada uji satu pihak sebesar 1,669.
Karena harga thitung lebih besar dari harga ttabel 1,71 > 1,669 atau jatuh pada daerah
penerimaan H a , maka H a diterima dan H o ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh model pembelajaran Quantum Learning terhadap kemampuan memainkan
alat musik pianika pada SMP Swasta Methodist 9
Kata Kunci : Pembelajaran, Instrumen Pianika, Hasil Belajar Siswa.

i

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat,

bangsa,

dan

negara.

Sehingga

dalam

melaksanakan

prinsip

penyelenggaraan pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu:
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sejalan dengan tujuan pendidikan tersebut, maka dirancang sebuah kurikulum
yang dapat menunjang terealisasinya tujuan pendidikan. Adapun kurikulum yang
dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sesuai dengan tuntutan zaman
yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 sebagai pengganti KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan) merupakan pencapaian dalam kompetensi yang berimbang antara
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal menjadi pembahasan dalam penelitian ini

1

2

adalah keterampilan siswa dalam memainkan musik sederhana. Kompetensi Dasar
No 4.3. pada pelajaran Seni Budaya Kelas VII SMP menjelaskan bahwa siswa harus
mampu memainkan instrument musik sederhana perorangan dan kelompok.
Seni musik merupakan salah satu kekayaan budaya yang selalu berkembang
sejalan dengan berjalannya waktu. Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam
bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk atau

struktur lagu, dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Hal itu senada dengan pendapat
Sumardjo (2000:41) kata seni dipakai sebagai padanan kata Inggris „art‟,seni
merupakan suatu wujud yang terindra. Karya seni merupakan sebuah benda atau
artefak yang dapat dilihat, didengar, dan dilihat sekaligus didengar ( visual, audio,
dan audio-visual ). Salah satu instrumen musik sederhana yang digunakan untuk
meningkatkan keterampilan siswa dalam memainkan alat musik adalah pianika.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, terdapat masalahmasalah yang timbul di sekolah. Masalah-masalah tersebut yaitu guru belum
memahami sepenuhnya model-model pembelajaran yang digunakan pada kurikulum
2013. Pada proses pembelajaran, guru hanya menjelaskan materi tanpa adanya umpan
balik dari siswa. Guru masih menggunakan metode konvensional sehingga keadaan
kelas pasif. Selain itu, tidak tersedia alat-alat musik yang dapat menunjang kegiatan
untuk pembelajaran memainkan instrumen musik sederhana. Hal ini membuat tujuan
pembelajaran tidak dapat dituntaskan.

3

Kemampuan siswa dalam memainkan alat musik khususnya pianika masih
tergolong rendah. Minat siswa dalam memainkan alat musik juga masih rendah,
padahal seni musik penting dalam dunia pendidikan karena seni musik diyakini dapat
menggerakan jiwa perasaan manusia sehingga sangat dibutuhkan dalam

membentuk kepribadian peserta didik sehingga diharapkan menjadi manusia yang
memiliki kepribadian yang utuh (berkarakter) di kemudian hari.
Rendahnya kemampuan siswa dalam memainkan alat musik pianika
disebabkan siswa yang kesulitan dalam memahami teknik atau aturan dengan baik
dan benar. Dengan kata lain tidak adanya hubungan interaksi yang intens antara
guru dan siswa dalam membimbing siswa pada saat mata pelajaran senibudaya
berlangsung atau pada saat latihan memainkan alat musik tersebut. Untuk
memperbaiki kemampuan siswa dalam memainkan alat musik pianika, peneliti
menawarkan sebuah model yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yaitu
model Quantum Learning.
Quantum learning merupakan kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses
belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar
sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Quantum learning ini
berakar dari upaya Georgi Lozanov, pendidik berkebangsaan Bulgaria. Ia melakukan
eksperimen yang disebutnya suggestology. Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat
dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apapun memberikan
sugesti positif atau negatif. Dengan model quantum learning tersebut, pembelajaran
memainkan alat musik pianika akan sangat gampang dilakukan dan dicerna oleh

4


peserta didik, karena secara pengertian model quantum learning sudah dipaparkan
diatas bahwa quantum learning itu adalah kiat, atau cara untuk mempertajam
pemahaman belajar dan daya ingat. Jadi,dengan model Quantum Learning siswa
diajak untuk aktif dalam proses pembelajaran dikelas. Quantum Learning dapat
meningkatkan daya ingat siswa dalam memainkan alat musik. Selain itu model ini
memberikan suasana yang nyaman, menyenangkan, dan efektif digunakan di kelas.
Pembelajaran

Quantum

memusatkan

perhatian

pada

pembentukan

keterampilan akademis, keterampilan dalam hidup dan prestasi fisikal atau

material. Strategi pembelajaran Quantum yaitu: (1) Mengorkestrasikan suasana yang
menggairahkan. Suasana kelas adalah penentu psikologi utama yang mempengaruhi
belajar akademis menurut Walberg dan Greenberg. Adapun kunci untuk membangun
suasana tersebut adalah : (a) kekuatan terpendam (niat). Niat guru atau kekuatan akan
kemampuan sangat berpengaruh pada kemampuan itu sendiri untuk dapat memotivasi
peserta didik pandangan guru akan lebih cepat. (b) Jalinan rasa simpati dan saling
pengertian. Dengan membangun jalinan rasa simpati dan saling pengertian dapat
membangun jembatan menuju kehidupan dunia baru mereka, mengetahui minat kuat
mereka dan berbicara dengan bahasa hati mereka. (c) Keriangan dan Ketakjuban.
Keriangan dan ketakjuban dapat membawa siswa siap belajar dan lebih mudah dan
bahkan mengubah sikap negatif. Bentuk keriangan atau kegembiraan yang biasa
digunakan adalah : tepuk tangan, tiga kali hore, wuus, jentikan jari, poster umum,
catatan pribadi, persekongkolan, pengakuan kekuatan, kejutan, pujian pada teman
sebangku, pernyataan afirmasi dan “wow”.(d) Rasa Saling Memiliki. Rasa saling

5

memiliki akan mempercepat proses pengajaran dan meningkatkan rasa tanggung
jawab peserta didik.(e) Keteladanan. Memberi teladan adalah salah satu cara ampuh
untuk membangun hubungan dan memahami orang lain serta akan menambahkan

kekuatan kedalam pembelajaran.
Berdasarkan kelebihan model Quantum learning diatas diharapkan dapat
mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kemampuan memainkan alat musik
pianika. Selain itu diharapkan juga dapat meningkatkan kreativitas dan minat siswa
dalam memainkan alat musik.
Berdasarkan penjabaran peneliti tertarik untuk mencoba meneliti dengan
menerapkan model Quantum Learning dalam pembelajaran memainkan instrument
musik sederhana perorangan dan kelompok. Dalam hal ini peneliti memilih instrumen
pianika. Atas dasar itulah peneliti mengaplikasikannya dalam judul “Pengaruh
Model Quantum Learning Terhadap Kemampuan Memainkan Alat Musik
Pianika Pada Siswa Kelas VII SMP Swasta Methodist 9 Tahun Ajaran
2016/2017”.
B. Identifikasi Masalah
Punaji (2010:53) mengatakan bahwa “mengidentifikasi masalah-masalah
penelitian bukan sekedar mendaftar sejumlah masalah, tetapi kegiatan ini lebih dari
pada itu karena masalah yang telah dipilih hendaknya memiliki signifikansi untuk
dipecahkan”.

6


Adapun yang menjadi identifikasi masalah berdasarkan latar belakang
masalah adalah :
1. Bagaimana kemampuan memainkan alat musik pianika pada siswa kelas VII
SMP Swasta Methodist 9 Tahun Ajaran 2016/2017 menggunakan model
Quantum Learning?
2. Apakah ada pengaruh model Quantum Learning terhadap kemampuan
memainkan alat musik pianika pada siswa kelas VII SMP Swasta Methodist 9
Tahun Ajaran 2016/2017?
3. Bagaimana minat dan kemampuan siswa dalam memainkan alat musik
Pianika?
4. Bagaimana kondisi atau fasilitas alat musik di SMP Swasta Methodist?
5. Adakah interaksi yang intens dalam proses pembelajaran tersebut?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah, keterbatasan waktu, dana dan
kemampuan teoritis, maka penulis merasa perlu mengadakan pembatasan masalah
untuk memudahkan pemecahan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini.Sesuai
dengan pendapat Punaji (2010:57) bahwa: “akan lebih baik peneliti membatasi atau
mempersempit cakupan ruang lingkup masalah penelitian”. Berdasarkan latar
belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi ruang lingkup
permasalahan sebagai berikut :


7

1. Bagaimana kemampuan memainkan alat musik pianika pada siswa kelas VII
SMP Swasta Methodist 9 Tahun Ajaran 2016/2017 menggunakan model
Quantum Learning?
2. Apakah ada pengaruh model Quantum Learning terhadap kemampuan
memainkan alat musik pianika pada siswa kelas VII SMP Swasta Methodist 9
Tahun Ajaran 2016/2017?

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah awal dari penelitian, dan merupakan langkah
penting dan pekerjaan yang sulit dalam penelitian ilmiah. Adapun menurut pendapat
ahli yaitu Sugiyono (2009:55) mengatakan bahwa “ rumusan masalah merupakan
suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data”.Rumusan
masalah yang akan dibahas dan dipecahkan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
pengaruh model Quantum learning terhadap kemampuan memainkan alat musik
pianika pada siswa kelas vii smp swasta methodist 9 tahun ajaran 2016/2017”.

8

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh penelitian
sebelum melakukan penelitian dan mengacu kepada permasalahan”. Maka yang
menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendekskripsikan kemampuan memainkan alat musik pianika pada
siswa kelas VII SMP Swasta Methodist 9 Tahun Ajaran 2016/2017
menggunakan model Quantum Learning.
2. Untuk mendekskripsikan adanya pengaruh yang signifikan terhadap
kemampuan memainkan alat musik pianika pada siswa kelas VII SMP Swasta
Methodist 9 Tahun Ajaran 2016/2017.

9

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang dapat dijadikan
sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Setiap
penelitian pastilah hasilnya akan bermanfaat, segala sesuatu yang dapat digunakan
baik sipeneliti itu sendiri maupun lembaga dan instansi tertentu ataupun orang lain.
Beberapa manfaat penelitian yang dapat diambil dari kegiatan penelitian ini
adalah sebagai berikut :.
1. Sebagai bahan acuan, referensi atau perbandingan bagi peneliti berikutnya
yang berniat melakukan penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian ini.
2. Sebagai masukan bagi peneliti dan menambah wawasan mengenai pengaruh
model Quantum Learning terhadap kemampuan memainkan alat musik
pianika pada siswa kelas VII SMP Swasta Methodist 9 Tahun Ajaran
2016/2017.
3. Menambah sumber kajian bagi perpustakaan FAKULTAS BAHASA DAN
SENI Universitas Negeri Medan.
4. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat atau
lembaga yang mengembangkan visi dan misi seni dan budaya.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
anugerah-Nya dalam hidup ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini,
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Judul
skripsi “Pengaruh Model Quantum Learning Terhadap Kemampuan Memainkan Alat
Musik Pianika Pada Siswa Kelas VII SMP Swasta Methodist 9 Medan Tahun Ajaran
2016/2017”.
Selama penyelesaian Skripsi ini penulis sering mengalami kesulitan dalam
proses penelitian. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya Skripsi ini
dapat diselesaikan. Maka, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada:

1.

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.

2.

Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.

3.

Uyuni Widiastuti, M.Pd, Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.

4.

Dr. Pulumun P. Ginting, S.Sn., M.Sn, Ketua Program Studi Pendidikan
Musik Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Medan.

ii

5.

Mukhlis Hasbullah, M.Sn, Pembimbing Skripsi I.

6.

Wiflihani, M.Pd, Pembimbing Skripsi II.

7.

Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama
perkuliahan.

8.

Kedua orang tua penulis tercinta Bapak Pdt. Lusten Tumanggor dan Ibu
Porman Pasaribu S.Pd, atas doa dan perhatiannya kepada penulis hingga dapat
menyelesaikan pendidikan ini.

9.

Teman - teman seperjuangan penulis stambuk 2012, karena telah membuat
masa-masa kuliah penulis menjadi indah dan berwarna.

10. Seluruh pihak yang terkait dalam penyelesaian Skripsi ini.

Penulis mohon maaf atas kekurangan dan keterbatasan pada Skripsi ini.
Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan Skripsi
ini. Kiranya Skripsi ini dapat bermanfaat sebagai referensi pada penelitian-penelitian
selanjutnya.

Medan,

Maret 2017

Penulis

Alex Fernando Tumanggor
NIM. 2123340003

iii

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
Identifikasi Masalah ............................................................................ 5
Pembatasan Masalah ........................................................................... 6
Rumusan Masalah ............................................................................... 7
Tujuan Penelitian ................................................................................ 8
Manfaat Penelitian .............................................................................. 9

BAB II. LANDASAN TEORITIS ................................................................ 10
A. Landasan Teoritis ................................................................................ 10
1. Pengertian Pengaruh dan Model Pembelajaran ............................. 10
2. Pengertian Model Quantum Learning ........................................... 11
3. Pengertian Kemampuan Memainkan ............................................. 17
4. Pengertian Alat Musik Pianika ...................................................... 18
B. Kerangka Konseptual .......................................................................... 21
C. Hipotesis Penelitian.............................................................................. 23
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 24
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 24
Populasi Dan Sampel .......................................................................... 24
Metode dan Desain Penelitian ............................................................. 25
Variabel Penelitian .............................................................................. 27
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian .......................... 27
Teknik Analisis Data ............................................................................ 31
1. Uji Normalitas…. ............................................................................. 32
2. Uji Homogenitas Data… .................................................................. 33
3. Uji Hipotesis…. ............................................................................... 34

iv

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. .......................... 35
A. Hasil Penelitian…. ................................................................................ 35
1. Deskripsi Hasil Penelitian… ............................................................. 35
2. Analisis Data Penelitian…................................................................. 37
a) Uji Normalitas… ....................................................................... 38
b) Uji Homogenitas Data… ........................................................... 39
c) Uji Hipotesis…. ......................................................................... 40
B. Pembahasan Hasil Penelitian…............................................................. 41
BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 46
A. Kesimpulan…. ...................................................................................... 46
B. Saran… .................................................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 48

v

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan uji statistik serta pembahasan maka
disimpulkan hasil belajar seni budaya pada materi kemampuan bermain pianika di
SMP Swasta Methodist 9 Medan adalah sebagai berikut :
1. Pada kelas kontrol tidak diberi perlakuan. Kelas kontrol menggunakan model
pembelajaran konvensional yaitu model pembelajaran sebagaimana biasa
dilakukan dikelas oleh guru mata pelajaran. Setelah diujikan dengan
memainkan lagu Ibu Kita Kartini sebagai lagu bahan ujian terakhir, maka hasil
rata-rata postest siswa diperoleh sebesar 71,81.
2. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran yaitu dengan model
pembelajaran Quantum Learning yang mampu membangkitkan semangat
siswa untuk belajar. Setelah langkah – langkah model tersebut diterapkan, atau
yang di istilahkan dengan TANDUR pada saat proses belajar mengajar, maka
ada banyak perubahan positif yang terjadi pada proses belajar-mengajar
berlangsung saat itu. Ketika diujikan dengan memainkan lagu Ibu Kita Kartini
sebagai lagu bahan ujian terakhir, maka hasil rata-rata postest siswa diperoleh
sebesar 75.

46

47

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan untuk
pelaksanaan penerapan model pembelajaran Quantum Learning adalah :
1. Diharapkan kepada guru mata pelajaran seni budaya agar mencoba untuk
menerapkan model pembelajaran Quantum Learning ini untuk meningkatkan
semangat belajar siswa dalam proses belajar-mengajar nanti.
2. Siswa belum terbiasa dengan cara pembelajaran yang diubah diwaktu mereka
mengikuti pelajaran. Selain itu keadaan siswa yang kurang kondusif pada saat
pembagian kelompok, yaitu dengan menggeser-geser kursi dan meja, yang
bertukar teman satu kelompok, mengakibatkan sedikit keributan terjadi
dikelas tersebut. Jadi disarankan bagi para peneliti selanjutnya hendaknya
lebih memahami situasi dan kondisi dalam proses belajar mengajar, lebih
mampu mengontrol siswa dengan baik, dan lebih memotivasi siswa.
3. Diharapkan kepada kepala sekolah SMP Swasta Methodist agar melengkapi
beberapa perlengkapan alat belajar siswa seperti alat-alat musik, alat-alat
olahraga, dan alat-alat kebutuhan lainnya untuk membantu siswa lebih cepat
memahami materi yang akan diajarkan.

3

48

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta : PT Bumi Aksara
B.C, Malatu. Seni Musik Cara Memainkan Alat Musik Pianika.
Jl. Dr. Supomo 23 Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
DePorter, Bobbi dkk.2015. Pengertian Tentang Quantum Learning.
Bandung : Kaifa.
Djamarah, S. B. (2010). Strategi Belajar Mengajar : Jakarta
Hamalik, Oemar. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi
Aksara.
Juli Seflina Sihite, 2014. Skripsi: “Pembelajaran Pianika Pada Ekstrakuler Musik di
SMP Eka Prasetya Medan : Universitas Negeri Medan.
Manurung, P.2013. Statistik Pendidikan.
Jakarta Barat : Moeka Publishing.
Munadi,Y, (2008),Media Pembelajaran, Gaung Persada Press, Jakarta.
Purwanto (2011), Strategi Belajar Mengajar.Rineka Cipta,Jakarta.
Ramadhani, Miftaqul (2016) Upaya Peningkatan Kemampuan Bermain Pianika
Dalam Pembelajaran Ekstrakurikuler Pianika Menggunakan Metode
Dalcroze Di Smp Muhammadiyah 7 Yogyakarta. S1 thesis, Universitas
Negeri Yogyakarta.
Rosdiana, Shinta.2007. Pengaruh Metode Mengajar Problem Solving Terhadap
Keterampilan Bermain Pianika Pada Siswa Kelas V SD Katolik Budi Murni
7 Medan. Skripsi Unimed
Rusman, (2013), Aktifitas Belajar danPembelajaran InovatifRemaja Bandung.
Sadirman,A.,dkk, (2009),Media Pendidikan, Rajawali Press,Jakarta.
Slameto, (2013), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaryhinya, Rineka
Cipta. Jakarta.
Sumantri, Syarif. Strategi dan Model-model Pembelajaran.
Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

3

49

Sudjana.2002. Prosedur atau Teknik Pengumpulan Data.
Bandung : Tarsito.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito : Bandung.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif dan
Pendekatan Kualitatif, R&D ).
Alfabeta. Bandung.
Sumarjo, Jakob. Filsafat Seni.
Bandung : ITB Bandung
Vili, Petra. Panjaitan. 2016. Pembelajaran Instrumen Pianika Pada Anak
Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Kenanga Padang Bulan Medan.
Skripsi Unimed.
https://senturi09.wordpress.com/2010/07/05/teknik-memainkan-alat-musik-melodispianika/
https://www.scribd.com/doc/315334266/PiaNika
http://zaza-dreamswillcometrue.blogspot.co.id/2011/10/melodi-pianika-pada-sebuahkertas.html

3

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MENULIS ESAI SISWA KELAS XII SMA NEGERI 9 BANDARLAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

0 16 30

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SERVIS BAWAH DALAM BERMAIN BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VII SMP MUHADIYAH TALANG PADANG TAHUN AJARAN 2012/2013

0 7 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII A SMP NEGERI 3 TUMIJAJAR TAHUN AJARAN 2014/2015

3 16 60

PENGARUH MODELPROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII DI SMP NEGERI 7BLAMBANGAN UMPU WAY KANAN TAHUN AJARAN 2014 / 2015

1 16 68

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP IT INAYAH UJUNGBATU

0 0 5

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BRAIN-BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH RAMBAH

0 0 5

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN ALAT PERAGA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA

1 1 12

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 19 MATARAM TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 6

1 PENGARUH MODEL STAD TERHADAP DAYA SERAP SISWA PADA PEMBELAJARAN ANSAMBEL PIANIKA KELAS VIII SMP

0 1 11

PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DI SMP SWASTA AL-WASHLIYAH 8 MEDAN TAHUN AJARAN 20172018

1 2 203