4
Makam Eyang Natakusuma, Makam Buyut Israh, Sumur Sindu, Sumur, Dalem, Makam Pangeran Muhammad.
No Wisata Budaya
Keterangan Tempat
1 2
3
4 5
6 7
8 9
Museum Talaga manggung Rumah Adat Panjalin
Hutan Lindung Patilasan Prabu Siliwangi
Makam Buyut Kyai Arsitem Makam Eyang Natakusuma
Makam Buyut Israh Sumur Sindu
Sumur Dalem Makam Pangeran Muhammad
Desa Talaga Wetan, Kecamatan Talaga Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya
Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh Desa Sumber Wetan, Kecamatan Jatitujuh
Desa Talaga Wetan, Kecamatan Talaga Desa Sukasari Kidul, Kecamatan Argapura
Desa Sumber Wetan, Kecamatan Jatitujuh Desa Pilangsari, Kecamatan Jatitujuh
Desa Cicurug, Kecamatan Majalengka
Tabel 2. Wisata Budaya Majalengka
II.1.6 Produk Industri Majalengka
Majalengka memiliki potensi industri yang cukup menjanjikan, bahkan diantaranya, produk-produk tersebut sudah diakui secara nasional bahkan
dunia. Industri-industri yang ada di Majalengka antara lain industri kecap Majalengka, industri genting Jatiwangi yang sudah dikenal secara
nasional, industri bola Kadipaten yang sudah diakui dunia. Selain itu Majalengka juga memiliki 9 motif atik asli Majalengka, motif
batik tersebut yaitu Motif Bunga Matahari, Motif Kabupaten Angin, , Motif Nyi rambut Kasih A, Motif Nyi Rambut Kasih B, Motif Gedong
Gincu, Motif Lauk Ngibing A, Motif lauk Ngibing B, dan Motif Ikan lele.
5 Gambar 1. Motif Batik Majalengka
II.2 Sejarah Majalengka
Sesuai dengan SK. Bupati Daerah Tingkat II Majalengka Tanggal 1 September 1992 Perihal Penelusuran Kembali Sejarah Hari Jadi
Majalengka, Pada zaman kerajaan Hindu sampai dengan abad XV di wilayah Kabupaten Majalengka terbagi menjadi 3 kerajaan :
1. Kerajaan Talaga dipegang oleh Sunan Corenda atau lebih dikenal dengan sebutan Sunan Parung
2. Kerajaan Rajagaluh dipegang oleh Prabu Cakraningrat 3. Kerajaan Sindangkasih, rajanya adalah seorang puteri bernama Nyi
Rambutkasih. Terdapat banyak cerita rakyat tentang ke-3 kerajaan tersebut yang sampai
dengan saat ini masih hidup di kalangan masyarakat Majalengka. Selain cerita rakyat yang masih diyakini juga terdapat situs, makam-makam dan
benda-benda purbakala, yang kesemuanya itu selain menjadi kekayaan daerah juga dapat digunakan sebagai sumber sejarah.