32
2.5.3.2 Arsitektur Eclipse
Sejak versi 3.0, Eclipse pada dasarnya merupakan sebuah kernel, yang mengangkat plug-in. Apa yang dapat digunakan di dalam Eclipse sebenarnya adalah
fungsi dari plug-in yang sudah diinstal. Ini merupakan basis dari Eclipse yang dinamakan Rich Client Platform RCP. Berikut ini adalah komponen yang
membentuk RCP: a. Core platform
b. OSGi c. SWT Standard Widget Toolkit
d. JFace e. Eclipse Workbench
Secara standar Eclipse selalu dilengkapi dengan JDT Java Development Tools, plug-in yang membuat Eclipse kompatibel untuk mengembangkan program
Java, dan PDE Plug-in Development Environment untuk mengembangkan plug-in baru. Eclipse beserta plug-in-nya diimplementasikan dalam bahasa pemrograman
Java. Konsep Eclipse adalah IDE yang terbuka open, mudah diperluas extensible
untuk apa saja, dan tidak untuk sesuatu yang spesifik. Jadi, Eclipse tidak saja untuk mengembangkan program Java, akan tetapi dapat digunakan untuk berbagai macam
keperluan, cukup dengan menginstal plug-in yang dibutuhkan. Apabila ingin mengembangkan program CC++ terdapat plug-in CDT CC++ Development Tools.
33
Selain itu, pengembangan secara visual bukan hal yang tidak mungkin oleh Eclipse, plug-in UML2 tersedia untuk membuat diagram UML. Dengan menggunakan PDE
setiap orang bisa membuat plug-in sesuai dengan keinginannya. 2.5.4
Android SDK
Android SDK adalah tools API Application Programming Interface yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android
menggunakan bahasa pemrograman Java. Android merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang di
release oleh Google. Saat ini disediakan Android SDK Software Development Kit sebagai alat bantu dan API untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform
android menggunakan bahasa pemrograman Java. Sebagai platform aplikasi-netral, android member anda kesempatan unutk membuat aplikasi yang kita butuhkan yang
ubkan merupakan aplikasi bawaan HadphoneSmartphone. Beberapa fitur-fitur android yang paling penting adalah :
a. Framework : aplikasi yang mendukung pengganti komponen dan reusable. b. Dalvik Virtual Machine dioptimalkan untuk perangkat mobile
c. Integrated Browser verdasarkan engine open source WebKit. d. Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh libraries grafis 2D, grafis 3D
berdasarkan spesifikasi opengl ES 1,0 Opsional Ekselerasi hardware e. SQLite untuk penyimpanan data.
f. Media Support yang mendukung audio, video, dan gambar MPEG4, H.264,
34
MP3, AAC, AMR, JPG, PING, GIF, GSM Telephony tergantung Hardware
g. Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi tergantung hardware h. Kamera, GPS, Kompas, dan Accelerometer tergantung hardware
i. Lingkungan Development yang lengkap dan termasuk pernagkat emulator, tools untuk debugging, profil dan kinerja memori, dan plugin untuk IDE
Eclipse. Untuk source SDK Android ini dapat dilihat dan didownload langsung di situs
resmi pengembang SDK Android di http:www.developer.android.com
2.5.5 Google Maps
Google Maps merupakan sebuah layanan peta dunia virtual berbasis web yang disediakan oleh Google. Layanan ini gratis dan dapat ditemukan di
http:maps.google.com. Google Maps menawarkan peta yang dapat digeser panned, diperbesar zoom in, diperkecil zoom out, dapat diganti dalam
beberapa mode map, satelit, hybrid, dan lain-lain, fitur pencarian rute routing, penunjuk arah dari satu objek peta ke objek yang lain direction dan juga
pencarian tempat place. Sampai saat ini, Google Maps masih berada dalam tahap beta, dan masih terus dikembangkan dengan data yang selalu diperbarui
secara berkala. Google maps merupakan hak cipta Google secara propriety, sehingga dalam
35
menggunakannya memerlukan adanya perjanjian, Google membuat mekanisme untuk dapat mengakses Google Maps dengan coding aplikasi dengan sebuah
kunci yang dikenal dengan API Key. 2.5.6
SQLite SQLite
merupakan sebuah sistem manajemen basisdata relasional yang bersifat ACID-compliant dan memiliki ukuran pustaka kode yang relatif kecil,
ditulis dalam bahasa C. SQLite merupakan proyek yang bersifat public domain yang dikerjakan oleh D. Richard Hipp.
Tidak seperti pada paradigma client-server umumnya, Inti SQLite bukanlah sebuah sistem yang mandiri yang berkomunikasi dengan sebuah program,
melainkan sebagai bagian integral dari sebuah program secara keseluruhan. Sehingga protokol komunikasi utama yang digunakan adalah melalui
pemanggilan API
secara langsung melalui bahasa pemrograman. Mekanisme seperti ini tentunya membawa keuntungan karena dapat mereduksi overhead,
latency times, dan secara keseluruhan lebih sederhana. Seluruh elemen basisdata definisi data, tabel, indeks, dan data disimpan sebagai sebuah file.
Kesederhanaan dari sisi disain tersebut bisa diraih dengan cara mengunci keseluruhan file basis data pada saat sebuah transaksi dimulai.
36
2.6 Pengujian Software
Pengujian software adalah proses untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik, dan mencari apakah masih ada kesalahan pada sistem.
Pengujian atau testing software sangat penting untuk dilakukan. Pengujian ini bertujuan untuk menjamin kualitas software, dan juga menjadi peninjauan terakhir
terhadap spesifikasi, disain dan pengkodean.
Terdapat dua pendekatan dalam melakukan pengujian software , yaitu :
1. Black-box testing
Pendekatan ini melakukan pengujian terhadap fungsi operasional software. Pendekatan ini biasanya dilakukan oleh penguji yang tidak ikut serta dalam
pengkodean software.
2. White-box testing
Metoda ini dilakukan oleh orang yang memahami cara kerja operasi internal software yang membentuk keseluruhan operasi software.
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam melakukan penelitiannya, penulis menentukan objek penelitian pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat khususnya pada
bidang pariwisata dan budaya yang beralamat di Jalan LLRE. Martadinata No. 209 Bandung. Karena bagian ini lah yang mengelola mengenai pariwisata dan
budaya yang ada di Jawa Barat.
3.1.1 Sejarah singkat Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat DISPARBUD JABAR merupakan salah satu lembaga pemerintahan yang bergerak dalam
bidang pelestarian serta pemberdayaan pariwisata dan kebudayaan yang ada di Provinsi Jawa Barat berlokasi di Jl.L.L.R.E Martadinata No.209 Bandung.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom,
sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor : 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor : 84 Tahun 2000 tentang
Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Jawa Barat mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor : 15 Tahun 2000 tentang Pembentukan Dinas Daerah Propinsi Jawa Barat.
Dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah Nomor : 15 Tahun 2000 tersebut, maka terbentuklah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa
Barat yang merupakan gabungan 4 empat Instansi yaitu dari Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat Bidang Kebudayaan,
Kantor Wilayah Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Propinsi Jawa Barat dan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Bidang Kebudayaan.
Pada tahun 2007 terbit Peraturan Pemerintah Nomor : 38 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah KabupatenKota yang pada akhirnya berimbas kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat yaitu mengalami
perubahan kembali. Tidak berupa gabungan tetapi tetap dengan posisi yang sama hanya mengalami perubahan nomenklatur saja. Berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor : 21 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, nama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Barat berubah nama
menjadi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. 3.1.2 Visi dan Misi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
VISI :
Terwujudnya Jawa Barat sebagai daerah budaya dan tujuan wisata andalan