5. Sertifikasi Kopi
Sertifikasi kopi adalah pemberian jaminan tertulis dari pihak ketiga independen
bahwa kopi beserta proses yang mendukungnya telah memenuhi persyaratan kesehatan, keamanan, keselamatan dan lingkungan. Pembeli biji kopi Indonesia
sudah semakin sadar akan faktor keamanan pangan. Negara lain sudah banyak yang telah menetapkan standar terhadap kopi yang masuk ke wilayah negaranya,
seperti Amerika yang telah mensyaratkan UU Food Safety, Jepang melalui Kementerian Kesehatan sudah menerapkan batas Maksimum Residu Chemical,
Eropa menerapkan Maksimum Kandungan Ochratoxin A pada kopi. Lembaga yang menerbitkan sertifikat kopi dan diakui oleh negara lain saat ini antara lain
adalah Rainforest Alliance, Fair Trade; Cafe Practice dan Bird Friendly Coffee Dua jenis sertifikasi kopi yang telah diterapkan di Provinsi Lampung adalah :
a. Common Code for the Coffee Community 4C
Common Code for the Coffee Community 4C adalah sebuah organisasi dengan keanggotaan yang terbuka bagi para pemegang kepentingan dan mempersatukan
pihak-pihak yang berkomitmen untuk menangani persoalan kelestarian lingkungan, khususnya kebun kopi. Organisasi ini beranggotakan semua pihak
yang berhubungan dengan kelestarian kopi, seperti petani, importir , eksportir, pedagang dan pengecer kopi. Common Code for the Coffee Community juga
beranggotakan organisasi masyarakat sipil, seperti organisasi non-pemerintah, badan standarisasi, serikat pekerja, institusi publik, badan riset dan individu yang
berkomitmen terhadap sasaran asosiasi.
b. Rainforest Alliance RA
Rainforest Alliance RA adalah organisasi nirlaba yang berpusat di New York. Misi dari RA adalah melestarikan keanekaragaman hayati dan mempromosikan
sistem keberlanjutan dalam bidang kehutanan, pariwisata dan pertanian, termasuk perkebunan kopi. Selain bertujuan untuk melindungi keberlanjutan lingkungan,
RA juga bertujuan untuk melindungi hak-hak pekerja.
6. Manfaat Sertifikasi
Kopi merupakan salah satu komoditas pertanian Indonesia yang diperdagangkan
hingga ke tingkat internasional. Aturan standard yang digunakan seharusnya mengikuti standar yang berlaku di tingkat internasional, maka diperlukan
sertifikasi kopi untuk meningkatkan mutu, agar kopi mampu mengikuti standar internasional yang telah berlaku. Sertifikasi dapat membantu petani yang tidak
memperhatikan pola pertanian mereka dengan baik. Selama ini petani hanya melakukan kebiasaan yang mereka lakukan dalam pengolahan usahatani, tanpa
mengetahui bahwa pengolahan usahatani yang telah dilakukan masih kurang tepat. Manfaat sertifikasi kopi yang dapat diperoleh petani terdiri dari manfaat
ekonomi, sosial dan lingkungan. Hal tersebut dapat dilihat dari perbedaan petani kopi sertifikasi dan non sertifikasi dalam aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.
Kopi sertifikasi telah melewati syarat atau standar untuk mendapatkan sertifikasi,
seperti pembinaan, sehingga diasumsikan bahwa mutu kopi sertifikasi lebih baik dibandingkan kopi non sertifikasi. Mutu kopi sertifikasi yang lebih baik ini
meningkatkan harga jual kopi tersebut, sehingga harga jual kopi sertifikasi lebih tinggi dibandingkan kopi non sertifikasi, selain itu petani kopi sertifikasi juga