simbol agama. Pertanyaan penelitian tentang simbol agama, pengunaan simbol agama dalam politik, serta pendapat tentang
manipulasi simbol agama pada infroman penelitian. h.
Junaidi 39, tokoh Masyarakat adapun instrumen wawancara yaitu terkait informasi mengenai penggunaan simbol agama dan manipulasi
simbol agama. Pertanyaan penelitian tentang simbol agama, penggunaan simbol agama dalam politik, serta pendapat tentang
manipulasi simbol agama pada infroman penelitian. i.
Ahmad Risani 21, mahasiswa adapun instrumen wawancara yaitu terkait informasi mengenai penggunaan simbol agama dan manipulasi
simbol agama. Pertanyaan penelitian tentang simbol agama, pengunaan simbol agama dalam politik, serta pendapat tentang
manipulasi simbol agama pada infroman penelitian. 2.
Observasi pengamatan Secara singkat observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan.
Secara sitematis terdapat unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala pada objek penelitian, dan unsur-unsur yang tampak itulah yang disebut data atau informasi
yang harus diamati dan dicatat secara langsung keadaan dilapangan sehingga diperoleh data atau fakta yang berhubungan dengan masalah yang dikaji
Sugiyono, 2011 : 309. Disini peneliti akan melakukan pengamatan terhadap symbol-simbol agama yang digunakan oleh elit politik dalam menyongsong
Pilgub Lampung.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan cara atau berdasarkan catatan-catatan yang terdokumentasi otentik atau tertulis baik
berupa data statistik, arsip, gambar-gambar, buku-buku, kumpulan peraturan, dan perundang-undangan yang dapat digunakan sebagai penunjang kebenaran.
F. Teknik Analisis Data
M. Nasir 1983 mengartikan analisa data sebagai kegiatan mengelompokan, membuat suatu ukuran, dan memanipulasi data sehingga mudah dibaca. Proses
analisa data kualitatif menurut Mills dan Huberman 1992 akan melalui proses sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul
dari catatan-catatan lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan
mengorganisasikan data dengan cara yang sedemikian rupa sehingga kesimpulan dapat ditarik dan diverifikasi. Pada tahap reduksi data, peneliti dengan seksama
memilah dan memilih data mana yang akan dijadikan sandaran utama sebelum disajikan dalam penelitian ini.
2.
Display Penyajian Data
Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian
data yang lebih baik adalah merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid untuk melihat gambaran keseluruhan dari penelitian ini.
Penyajian data dilakukan dengan mendeskripsikan hasil temuan dari kegiatan wawancara terhadap informan serta menghadirkan dokumen sebagai penunjang
data. 3.
Verifikasi Penarikan Kesimpulan
Verifikasi adalah pencarian arti, pola-pola, dan penjelasan alur sebab-akibat, dan proposisikan. Penarikan kesimpulan dilakukan secara cermat dengan berupa
tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan sehingga data yang ada teruji kebenarannya. Hasil wawancara data dari informan kemudian ditarik
kesimpulannya sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian sehingga jelas maknanya. Verifikasi data dilakukan berulang-ulang dan sistematis, yaitu pada
waktu dan tempat yang berbeda.
IV. GAMBARAN UMUM PILGUB LAMPUNG
A.
Gambaran Umum Menyongsong Pilgub Lampung
Pemilihan umum Gubernur Lampung 2014 dilaksanakan pada 9 April 2014 bersamaan dengan penyelenggaran Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014
setelah sebelumnya direncanakan pada 27 Februari 2014 untuk memilih Gubernur Lampung periode 2014-2019.
Terdapat lima pasang kandidat bakal Calon dalam pemilihan umum ini, yaitu. a.
Amalsyah Tarmizi dan Gunadi Ibrahim yang diusung melalui jalur independen.
b. Berlian Tihang dan Mukhlis Basri yang diusung oleh Partai
Demokrasi Indonesia
Perjuangan PDIP,
Partai Persatuan
Pembangunan PPP, Partai Kebangkitan Bangsa PKB, dan 5 parpol non parlemen.
c. Alzier Dianis Thabranie dan Lukman Hakim yang diusung oleh
Partai Golkar, dan Partai Hati Nurani Rakyat Hanura. d.
Ridho Ficardo dan Bachtiar Basri yang diusung oleh Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera PKS, Partai Karya Peduli
Bangsa PKPB, dan Partai Demokrasi Kebangsaan PDK serta 12 parpol non parlemen lainnya ; terakhir, Herman H.N dan Zainudin
Hasan diusung oleh Partai Amanat Nasional PAN dan 21 parpol gurem.
Pelaksanaan Pilgub sempat mengalami penundaan beberapa kali hal disebabkan karena habisnya masa jabatan Sjachroedin Zainal Pagaralam pada 2 Juni 2014 dan
dan akan digelarnya Pemilihan umum Legislatif 2014 pada April 2014, agar tidak mengganggu tahapan pemilu legislatif maka sedianya Pilgub diselenggarakan
pada tahun 2013. APBD Lampung untuk Pilgub Lampung belum tersedia maka sulit jika
dilaksanakan pada 28 Oktober 2013 mengalami penundaan menjadi 2 Desember 2013. Akan tetapi, setelah diadakan rapat tertutup antara pemerintah pusat dengan
pemerintah provinsi Lampung, akhirnya Pilgub ditunda hingga tahun 2014. Selanjutnya KPUD Lampung menetapkan penyelenggaraan pemilu pada 27
Februari 2014. Rencana Pilgub pada 27 Februari kembali gagal Muncul wacana Pilgub digelar tahun 2015, namun banyak pihak yang menolak jika
diselenggarakan tahun 2015 dan akhirnya disepakati Pilgub digelar 9 April berbarengan dengan Pemilu Legislatif 2014.
Pemilihan umum ini diikuti oleh lima pasang bakal calon pasangan gubernur dan wakil gubernur. Amalsyah Tarmizi mantan Danrem 043Garuda Hitam maju
didampingi Gunadi Ibrahim, Ketua DPD Partai Gerindra Lampung melalui jalur independen. Sekda Provinsi Lampung Berlian Tihang maju bersama bupati
Lampung Barat, Mukhlis Basri yang diusung oleh PDIP, PPP, dan PKB serta 5 parpol non parlemen. Sedangkan Alzier Dianis Thabranie Ketua DPD I Partai
Golkar Lampung maju bersama Lukman Hakim, walikota Metro. Serta PD, PKS,