Gender Ras Dasar-dasar Perilaku Individu

Dilihat dari segi produktivitas, pada dasarnya baik para pekerja yang lebih tua maupun yang lebih muda adalah sama saja, tergantung dari motivasi kerja masing- masing karyawan. Semakin tinggi motivasinya, semakin tinggi pula produktivitasnya. Namun, ada kecenderungan dimana para pekerja yang lebih tua mungkin produktivitasnya lebih rendah dibandingkan para pekerja yang lebih muda terkait dengan penurunan kondisi fisik, seperti kecepatan, kelincahan, kekuatan, dan koordinasi.

2. Gender

Sesungguhnya tidak ada perbedaan yang konsisten antara pria dan wanita dalam kinerja manajemen, seperti kemampuan memecahkan masalah, menganalisis, dorongan kompetitif, motivasi, sosiabilitas, atau kemampuan belajar. Berbagai penilitian psikologis menunjukkan bahwa para wanita lebih bersedia menyesuaikan diri terhadap otoritas dan pria lebih agresif serta lebih mungkin memiliki pengharapan sukses dibanding para wanita, tetapi perbedaan tersebut kecil. Satu permasalahan yang tampaknya memang berbeda. Perbedaan yang paling terlihat antara pria dan wanita kemungkinan dari segi ketidakhadiran. Banyak yang berasumsi bahwa wanita memiliki tingkat ketidakhadiran yang lebih tinggi dibanding pria. Contohnya seorang ibu yang bekerja kemungkinan lebih memilih jadwal kerja paruh waktu yang fleksibel sebagai cara untuk mengakomodasi tanggung jawab mereka terhadap keluarganya. Maka, dapat dikatakan bahwa para wanita memiliki tingkat ketidakhadiran yang lebih tinggi dibandingkan pria, karena mereka lebih bertanggung jawab terhadap keluarganya. Namun, pada zaman ini, hal ini mulai diragukan sebab kaum pria sudah mulai tertarik dengan urusan rumah tangga, seperti perawatan anak umum.

3. Ras

Ras yang dimaksudkan disini khusunya dalam hubungannya terhadap hasil-hasil pekerjaan seperti keputusan pemilihan personil, evaluasi kinerja, diskriminasi di tempat kerja. Terdapat tiga pokok penilitian mengenai ras. Pertama, dalam situasi pekerjaan, terdapat sebuah kecenderungan bagi individu untuk lebih menyukai rekan-rekan dari ras mereka sendiri dalam evaluasi kinerja, keputusan promosi dan kenaikan gaji. Kedua, terdapat sikap-sikap yang berbeda secara substansial terhadap tindakan afirmatif, dengan orang-orang Amerika Afrika mendapatkan program-program seperti ini dalam tingkat yang lebih besar dibandingkan orang- orang kulit putih. Ketiga, orang-orang Amerika Afrika biasanya mengalami perlakuan lebih buruk dibandingkan orang-orang berkulit putih dalam keputusan- keputusan pekerjaan. Sebagai contoh, orang-orang Amerika Afrika menerima penilaian lebih rendah dalam wawancara pekerjaan, lebih rendah memperoleh bayaran dan lebih jarang dipromosikan.

4. Masa jabatan