Al- Mauidzah Al- Hasanah Metode Ceramah

B. METODE DAKWAH

Pada dasarnya metode dakwah yang digunakan adalah metode al-mauidzah al- hasanah, bi Lisan ceramah, dan media visual.

1. Al- Mauidzah Al- Hasanah

Mauidzah hasanah atau nasihat yang baik, maksudnya adalah memberikan nasihat kepada orang lain dengan cara yang baik, dapat diterima, berkenaan di hati, menyentuh perasaan, lurus di pikiran, menghindari sikap kasar, dan tidak mencari atau menyebut kesalahan audiens sehingga pihak objek dakwah dengan rela hati dan atas kesadarannya dapat mengikuti ajaran yang disampaikan oleh pihak subjek dakwah. 1 Menurut Ali Musthafa Yakub, bahwa mau’izah hasanah, adalah ucapan yang berisi nasihat-nasihat baik dan bermanfaat bagi orang yang mendengarkannya, atau argumen- argumen yang memuaskan sehingga pihak audiens dapat membenarkan apa yang disampaikan oleh subjek dakwah. 2 Seorang dai sebagai subjek dakwah harus mampu menyesuaikan dan mengarahkan pesan dakwahnya sesuai tingkah berpikir dan lingkup pengalaman dari objek dakwahnya, agar tujuan dakwah sebagai ikhtiar untuk mengaktualisasikan nilai ajaran-ajaran Islam ke dalam kehidupan pribadi atau masyarakat dapat terwujud.

2. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode yang dilakukan dengan maksud untuk menyampaikan keterangan, petunjuk, pengertian, dan penjelasan tentang sesuatu kepada pendengar dengan menggunakan lisan. Metode ceramah merupakan suatu teknik dakwah yang banyak diwarnai oleh ciri-ciri karakteristik bicara seorang dai pada suatu aktivitas dakwah. Metode ini harus diimbangi dengan kepandaian khusus tentang retorika, diskusi, dan faktor-faktor lain yang membuat pendengar membuat simpatik dengan ceramahnya. 3 Metode ceramah atau muhadarah atau pidato ini telah dipakai oleh semua Rasul Allah dalam menyampaikan ajaran Allah. Sampai sekarang pun masih merupakan metode yang paling sering digunakan oleh para dai sekalipun alat komunikas modern telah tersedia. Tidak terikat oleh aturan yang ketat. Umumnya, ceramah diarahkan kepada sebuah publik, lebih dari seorang. Dalam dakwah dengan lisan, Faisal dalam menyampaikan ceramahnya menggunakan bahasa yang lemah lembut, tutur kata yang sopan dan kemasan kata serta kalimat yang 1 Samsul Munir Amin. 2013. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah. Hlm. 99-100. 2 Ali Musthafa Yakub. 1997. Sejarah dan Metode Dakwah Nabi. Jakarta: Pustaka Firdaus. Hlm. 21. 3 Op.cit. hlm. 101. digunakannya sederhana, membuat materi yang disampaikannya mudah di pahami oleh mad’u. Selain itu juga, beliau dalam menyampaikan gagasan, ceramah atau pidato dilakukannya secara komunikatif, humoris, mampu memberi petuah tanpa menyinggung perasaan orang. Dalam hal ini peran bahasa sangat penting dalam menyampaikan materi dakwah. Bahasa yang dimaksud adalah “bahasa” dalam arti yang seluas-luasnya. Karena bahasa merupakan media yang paling banyak dipergunakan oleh umat manusia dan hanya bahasa yang mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Apakah itu berbentuk ide, informasi atau opini; baik mengenai hal yang konkrit maupun abstrak. 4 Selain itu, dakwah yang disampaikan sangat fleksibel, mudah disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta waktu yang tersedia. Jika waktu yang tersedia sedikit bahan dipersingkat dan sebaliknya jika waktunya memungkinkan dapat disampaikan bahan yang banyak dan mendalam.

3. Media Visual