29
BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBIAYAAN PADA
PT. BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG MEDAN
A. KreditPembiayaan
1. Pengertian KreditPembiayaan
Kredit berasal dari bahasa Romawi “credere” yang berarti percaya. Dasar dari kredit adalah kepercayaan. Pihak yang memberikan kredit kreditur percaya
bahwa penerima kredit debitur akan sanggup memenuhi segalasesuatu yang telah diperjanjikan, baik menyangkut jangka waktunya maupun prestasi dan
kontra prestasinya. Dalam perbankan syariah istilah kredit disebut dengan pembiayaan sedangkan pada bank konvensional istilah pembiayaan disebut
dengan kredit. Berdasarkan Pasal 1 angka 12 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang
perbankan, dijelaskan bahwa pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu. Menurut Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia PAPI, 2001 :
“Kredit sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam debitur untuk
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga dan imbalan”.
Menurut penulis, perbedaan antara kredit yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip konvensional dengan pembiayaan yang diberikan oleh bank berdasarkan
prinsip syariah adalah terletak pada keuntungan yang diharapkan. Pada prinsip bank konvensional keuntungan diperoleh berupa bunga, sedangkan prinsip bank
syariah diperoleh berupa imbalanbagi hasil.
2. Jenis Pembiayaan
Jenis-jenis pembiayaan pada PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Medan adalah sebagai berikut:
a Murabahah Jual-Beli
Menurut PSAK 102 Paragraf 5: “Murabahah adalah jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli”.
Murabahah merupakan jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang telah disepakati.
Akad yang digunakan adalah Murabahah, yaitu akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank akan melakukan pembelian atau pemesanan barang sesuai
permintaan nasabah kemudian menjualnya kepada nasabah sebesar harga beli ditambah keuntungan yang disepakati.
b Pembiayaan iB Kepemilikan Mobil
Pembiayaan iB Kepemilikan Mobil merupakan fasilitas pembiayaan kepemilikan mobil yang menggunakan akad Murabahah, yaitu jual beli barang sebesar harga
perolehan ditambah dengan margin yang telah disepakati oleh penjual dan pembeli.
c Pembiayaan iB Kepemilikan Rumah
Pembiayaan iB Kepemilikan Rumah merupakan pembiayaan untuk pemilikan rumah tinggal, ruko, rukan, apartemen, atau rumah peristirahatan villa baik
kondisi baru maupun lama dan prioritas pembiayaan untuk kepemilikan pertama dan ditempati sendiri. Akad yang digunakan adalah Murabahah.
d Pembiayaan iB Bagi Hasil Mudharabah
Mudharabah berasal dari kata Dharb yang artinya melakukan perjalan yang umumnya untuk berniaga. Menurut Antonio 2001 mendefinisikan Mudharabah
sebagai akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama shahibul maal menyediakan modal 100, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.
Defenisi Mudharabah adalah kerjasama antara pemilik modal dan pengelola untuk suatu usaha tertentu dengan kesepakatan bagi hasil. Akad yang
digunakan adalah Mudharabah. e
Pembiayaan iB Bagi Hasil Musyarakah Musyarakah berasal dari kata syirkah yang artinya pencampuran atau interaksi.
IAI dalam PSAK 106 mendefinisikan, “musyarakah sebagai akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dengan kondisi masing-
masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi dana”.
Musyarakah adalah kerjasama dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dan atau
karyakeahlian dengan kesepakatan keuntungan dan resiko menjadi tanggungan bersama sesuai kesepakatan. Akad yang digunakan adalah Musyarakah.
Dengan demikian, pembiayaan ini memiliki banyak kesamaan dengan pembiayaan mudharabah. Beberapa kesamaan pembiayaan tersebut adalah
pembiayaan hanya diberikan untuk mendanai usaha yang bersifat produktif dan keuntungan yang diperoleh berasal dari bagi hasil atas usaha yang didanai.
f Pembiayaan iB K3A
Fasilitas pembiayaan kepada Koprasi Karyawan Kopkar, Koperasi Pegawai, Koperasi Pegawai Negeri KPN atau koperasi sejenis lainnya yang diteruskan
kepada anggotanya untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Akad yang digunakan adalah murabahah, yaitu jual beli dengan harga pokok ditambah margin yang
telah disepakati. Secara umum jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh bank dapat dilihat dari
berbagai segi, yaitu : a.
Pembiayaan dilihat dari tujuan penggunaan Pembiayaan Investasi
Pembiayaan diberikan oleh bank syariah kepada nasabah untuk pengadaan barang-barang modal yang mempunyai nilai ekonomis lebih dari 1 tahun.
Pembiayaan Modal Kerja
Digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang biasanya habis dalam satu siklus usaha. Pembiayaan modal kerja ini diberikan dalam
jangka waktu pendek yaitu selama-lamanya 1 tahun Pembiayaan Konsumsi
Diberikan kepada nasabah untuk membeli barang-barang keperluan pribadi dan tidak untuk keperluan nasabah.
b. Pembiayaan dilihat dari Jangka Waktu
Short Term Credit
kredit jangka pendek
Short Term Credit
adalah kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun.
Intermediate Term Credit
kredit jangka waktu menengah
Intermediate Term Credit
adalah suatu bentuk kredit yang berjangka waktu dari satu sampai tiga tahun.
Long Term Credit
kredit jangka Panjang
Long Term Credit
adalah suatu bentuk kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun.
Demand loan atau call loan Deman Loan
adalah suatu bentuk kredit yang setiap waktu dapat diminta kembali.
c. Pembiayaan dari Segi Sektor Usaha
Pembiayaan Sektor Industri Pembiayaan yang diberikan ke nasabah yang bergerak dalam sektor
industri, yaitu sektor usaha yang mengubah suatu bentuk dari bahan baku
menjadi barang jadi atau mengubah suatu barang menjadi barang lain yang memiliki faedah lebih tinggi. Contoh sektor industri antara lain : industri
elektronik, pertambangan, kimia dan tekstil. Pembiayaan Sektor Perdagangan
Pembiyaan ini diberikan dengan tujuan memperluas usaha nasabah dalam perdagangan misalnya untuk memperbesar jumlah penjualan.
Pembiayaan Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan. Pembiayaan Sektor Jasa
Beberapa sektor jasa yang dapat diberikan pembiayaan oleh bank diantaranya :
Jasa pendidikan, karena menurut bank , jenis ini mudah diistimewakan pendapatannya.
Jasa Rumah Sakit, Bank dapat memberikan pembiayaan kepada rumah sakit apabila agunan yang diberikan tidak memiliki banyak resiko,
sehingga apabila terjadi masalah maka, bank dapat menjual agunan ini sebagai sumber pelunasan hutang.
Jasa Angkutan Pembiayaan Sektor Perumahan
Bank Syariah memberikan pembiayaan kepada mitra usaha yang bergerak dibidang pembangunan perumahan. Pada umumnya diberikan dalam
bentuk pembiayaan konstruksi, yaitu pembiayaan untuk pembangunan perumahan.
d. Pembiayaan dari Segi Jumlahnya
Pembiayaan Retail
Pembiayaan yang diberikan kepada individu atau pengusaha dengan skala usaha sangat kecil. Jumlah pembiayaan yang diberikan hingga
350.000.000. Pembiayaan ini dapat diberikan dengan tujuan konsumsi, investasi kecil, dan pembiayaan modal kerja.
Pembiayaan Menengah Pembiayaan yang diperuntukkan untuk pengusaha level menengah, dengan
batasan antara Rp. 350.000.000 hingga Rp. 5.000.000.000 Pembiayaan Korporasi
Merupakan pembiyaan yang diberikan kepada nasabah dengan jumlah nominal yang besar dan di peruntukkan untuk nasabah besar korporasi.
Dalam praktiknya, setiap bank mengelompokkan pembiayaan korporasi sesuai dengan skala bank masing-masing, sehingga tidak ada ukuran yang
jelas tentang batasan minimal pembiayaan korporasi.
e. Jenis Kredit yang Disalurkan dalam Bentuk
Cash Loan Pinjaman uang tunai yang diberikan bank kepada nasabahnya. Dalam
pemberian
cash loan
ini bank telah menyediakan dana
fresh money
yang dapat digunakan oleh nasabah berdasarkan ketentuan tertentu yang ada
dalam perjanjian kreditnya. Non‐Cash Loan
Fasilitas yang diberikan bank kepada nasabahnya, tetapi atas fasilitas itu bank belum mengeluarkan uang tunai. Dalam fasilitas ini bank baru
menyatakan kesanggupan untuk menjamin pembayaran kewajiban nasabah kepada pihak lainpihak ketiga.
f. Jenis Kredit Dilihat dari Segi Akad
Pinjaman dengan Akad Kredit
Pinjaman dengan akad kredit adalah pinjaman yang disertai dengan suatu perjanjian kredit tertulis antara bank dan debitur, antara lain mengatur
besarnya plafon kredit, suku bunga, jangka waktu jaminan, cara pelunasan dan sebagainya.
Pinjaman tanpa Akad Kredit
Pinjaman tanpa akad kredit adalah pinjaman yang disertai perjanjian tertulis.
g. Jenis Kredit Dilihat dari Segi Sifat Fasilitas
Commited Facility Commited Facility adalah suatu fasilitas yang secara yuridis bank
berkewajiban untuk memenuhinya sesuai dengan yang diperjanjikan, kecuali terjadi suatu peristiwa yang memberi hak kepada bank untuk
menarik kembalimenangguhkan fasilitas tersebut sesuai surat dokumen lainnya.
Uncommited Facility Suatu fasilitas secara yuridis bank tidak mempunyai kewajiban untuk
memenuhinya sesuai yang telah di perjanjikan.
h. Jenis Kredit yang Dilihat dari Segi Wewenang Pemutusan
Wewenang Kantor Wilayah Wewenang Kantor Cabang
Wewenang Kantor Pusat Kepala Divisi, Direksi
i. Dilihat dari Segi Sumber Dana
Kredit dengan dana bank sendiri Kredit dana bersama bank lain
sindikasi, konsorsium, joint financing
Kredit dengan dana dari luar negeri
offshore, two step loan, project aid
.
3. Fungsi dan Manfaat Pembiayaan