Penimbangan Serbuk Penggilingan serbuk menggunakan Pengukuran Diameter Partikel Serbuk Pengukuran Densitas Serbuk

3.5 Prosedur Kerja

Pembuatan magnet permanen BaFe 12 O 19 dengan penambahan serbuk Al 2 O 3 mengikuti beberapa tahap yaitu:

3.5.1 Penimbangan Serbuk

Ditimbang bahan 97Wt BaFe 12 O 19 dan 3Wt Al 2 O 3 dengan neraca digital.

3.5.2 Penggilingan serbuk menggunakan

Planetary Ball Mill PMB Disiapkan serbuk 126,1 gr BaFe 12 O 19 yang ditambahkan dengan serbuk 3,9 gr Al 2 O 3 dengan komposisi 97 : 3 wt selanjutnya di siapkan bola keramik dan ditimbang 650 gr sehingga perbandingan antara campuran serbuk dengan bola keramik sebesar 130gr : 650 gr atau 1:5 wt. Kemudian di masukkan serbuk dan bola keramik ke dalam jar PBM yang telah di cuci terlebih dahulu menggunakan pasir, air dan sabun. Setelah itu,dihidupkan mesin PMB diatur kecepatan rotasinya sebesar 15rpm dan timernya selama 12 jam.Setelah 12jam mesin PBM akan berhenti secara otomatis.Percobaan ini lakukan juga pada 24,36 dan 48 jam.

3.5.3 Pengukuran Diameter Partikel Serbuk

Pada masing – masing serbuk hasil milling 24,48jam dilakukan analisa ukuran partikel serbuk menggunakan alat PSA Particle Size Analyzer Cilas 1190 Liquid. Analisis serbuk BaFe 12 O 19, Al 2 O 3 murni dan campuran BaFe 12 O 19 dan Al 2 O 3 ini dilakukan dengan cara mengambil serbuk dengan spatula kemudian dimasukkan ke dalam wadah penampung berisi air dan secara otomatis akan mengaduk serbuk. Gambar ukuran – ukuran butir yang mengalir akan terlihat pada monitor secara otomatis, kemudian hasil ukuran partikel akan teridentifikasi dan ditampilkan pada layar monitor. Universitas Sumatera Utara

3.5.4 Pengukuran Densitas Serbuk

True density Pengukuran densitas serbuk BaFe 12 O 19 + Al 2 O 3 dilakukan dengan menggunakan picnometer . Pertama picnometer dalam keadaan kosong di timbang m 1 , lalu picnometer diisi dengan air, dan ditimbang m 2 . Selanjutnya picnometer di bersihkan dan di keringkan dengan pemanas sekitar 20 menit, kemudian picnometer di isi dengan serbuk, lalu ditimbang kembali m 3 . Setelah itu kedalam picnometer yang berisi serbuk di tambahkan air sampai picnometer penuh, dan di timbang kembali m 4 . 3.5.5 X-Ray Difraction XRD Analisa struktur kristal serbuk magnet BaFe 12 O 19 dan Al 2 O 3 dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan XRD X-Ray Diffractometer Rigaku. XRD adalah alat yang dapat memberikan data – data difraksi dan kuantitas intensitas difraksi pada sudut – sudut difraksi βθ dari suatu sampel. Sampel yang diuji pada penelitian ini dalam bentuk serbuk. Tujuan dilakukannya pengujian analisis struktur kristal adalah untuk mengetahui perubahan fasa struktur bahan dan mengetahui fasa – fasa yang terbentuk selama proses pembuatan sampel uji. Pencocokan hasil XRD dapat dilakukan dengan menggunakan software Match Crystal Impact untuk mengidentifikasi fasa yang terbentuk dari hasil difraksi. Analisis komposisi didasari oleh fakta bahwa pola difraksi sinar-X bersifat unik untuk masing-masing material yang bersifat kristal. Oleh karena itu jika terjadi kecocokan antara pola dari material yang belum diketahui dengan pola dari material asli authentic maka identitas kimia dari material yang belum diketahui tersebut dapat diperkirakan. ICDD International Center for Diffraction Data mengeluarkan database pola difraksi serbuk powder diffraction untuk beberapa ribu material. Secara umum, sangatlah memungkinkan untuk mengidentifikasi material yang belum diketahui dengan mencari pola yang sesuai dalam database ICDD. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakterisasi Hasil Penelitian 4.1.1 Sifat Fisis

a. Karakterisasi serbuk BaFe

12 O 19 dan Al 2 O 3 Serbuk BaFe 12 O 19 yang digunakan pada penelitian ini adalah serbuk komersil yang memiliki hasil pengukuran partikel serbuk dengan distribusi diameter 10 adalah sebesar 12,49 µm sedangkan hasil pengukuran partikel serbuk dengan distribusi partikel 90 adalah sebesar 38,22 µm sehingga mean diameter dari ukuran partikel serbuk BaFe 12 O 19 yaitu 24,83 µm. Hasil pengukuran partikel dengan menggunakan PSA di tunjukkan pada gambar 4.1 Gambar 4.1 Partikel Size Analisys Serbuk BaFe 12 O 19 Serbuk Al 2 O 3 yang digunakan pada penelitian ini adalah serbuk komersil yang memiliki hasil pengukuran partikel serbuk dengan distribusi diameter 10 adalah sebesar 62,05 µm sedangkan hasil pengukuran partikel serbuk dengan distribusi diameter 90 adalah sebesar 157,01 µm sehingga mean diameter dari Universitas Sumatera Utara