Penentuan Batas Deteksi LOD dan Batas Kuantitasi LOQ
                                                                                UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ini mengikuti prosedur penggunaan pereaksi yang telah disesuaikan dengan jenis  alat  ICP-OES  yang  digunakan  serta  disesuaikan  dengan  teknik
penghantaran sampel yang digunakan teknik generasi hidrida. Teknik  penghantaran  sampel  yang  digunakan  yaitu  teknik  hydride
generation generasi hidrida. Dengan teknik ini, sampel dalam asam encer, dicampur  dengan  zat  pereduksi  yaitu  SnCl
2
.  Reaksi  zat  pereduksi dengan
asam akan menghasilkan atom hidrogen. Atom hidrogen kemudian bereaksi dengan  Hg  dalam  larutan  dan  membentuk  hidrida  stabil.  Senyawa  gas  ini
kemudian dipisahkan dari sisa campuran reaksi dan dibawa ke plasma Boss Fredeen,  1997.  Alasan  pemilihan  sistem  penghantaran  sampel  dengan
teknik  generasi  hidrida  ini  yaitu  tingkat  penghantaran  sampel  lebih  tinggi dibandingkan nebulizer pneumatik dan efisiensi dengan hidrida yang mudah
menguap  yang  dihantarkan  ke  plasma  mendekati  100,  dibandingkan dengan  efisiensi  1-5  bila  menggunakan  nebulizer  pneumatik  dan  spray
chamber Boss  Fredeen, 1997. Dalam  uji  kualitatif  yang  diamati  adalah  spektrum  emisi  masing-
masing sampel dan dibandingkan dengan spektrum emisi pembanding baku Hg pada panjang gelombang 194,227 nm. Hasil  uji kualitatif dapat  dilihat
pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Hasil Uji Kualitatif Merkuri dalam Sampel
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hasil  yang  didapatkan  yaitu  keempat  sampel  menunjukkan  bentuk serta  letak  peak  yang  hampir  sama  dengan  peak  standar  merkuri  pada
kisaran  panjang  gelombang  194,227  nm.  Berdasarkan  hasil  uji  kualitatif tersebut diketahui bahwa keempat sampel krim sarang burung walet positif
mengandung merkuri. Dalam uji kuantitatif yang diamati adalah konsentrasi masing-masing
sampel  yang  ditampilkan  oleh  alat  ICP-OES.  Dalam  penelitian  ini  tidak dilakukan  penghitungan  konsentrasi  sampel  berdasarkan  persamaan  regresi
sebab  alat  ICP-OES  yang  digunakan  telah  terprogram  untuk  hanya menampilkan  data  konsentrasi  sampel  tanpa  menampilkan  data  intensitas
pada  proses  running  sample.  Oleh  karena  itu,  setelah  didapatkan  data konsentrasi  merkuri  dalam  sampel
μgL  dilakukan  penghitungan  kadar merkuri  dalam  sampel
μgg.  Rangkuman  hasil  uji  kuantitatif  dan pengukuran  pH  dapat  dilihat  pada  tabel  4.8  sedangkan  rincian  hasil  uji
kuantitatif tercantum dalam lampiran 8.
Tabel 4.8 Hasil Uji Kuantitatif Merkuri dalam Sampel
Sampel Kadar Hg
Rata-rata dalam
Sampel gg
Memenuhi Persyaratan Kadar Maksimum Merkuri dalam Kosmetik
US FDA Permenkes RI No.
445MENKESPERV1998 A-1
3577,370 Tidak
Tidak A-2
4685,715 Tidak
Tidak B-1
0,503 Ya
Tidak B-2
4007,172 Tidak
Tidak Berdasarkan hasil uji kuantitatif, keempat sampel positif mengandung
merkuri  dengan  konsentrasi  yang  berbeda-beda.  Kadar  merkuri  rata-rata yang terkandung dalam  sampel krim sarang burung walet  merek  A-1, A-2,
B-1,  dan  B-2  secara  berturut-turut  yaitu 3577,370  μgg;  4685,715  μgg;
0,503 μgg; dan 4007,172 μgg. Jika mengacu pada ketetapan US FDA, tiga dari empat sampel krim sarang burung walet yang diuji krim A-1, A-2, dan
B-2  mengandung  merkuri  dengan  kadar  melebihi  syarat  kadar  maksimum
                                            
                