Pembahasan Penelitian Analisis Deskriptif 1. Kepuasan Kerja X1

4. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan analisis koefisien korelasi antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi dengan Organizational Citizenhip Behavior OCB menunjukkan terdapat hubungan positif dan signifikan dengan R = 87,2 ; p = 0,00. Artinya semakin tinggi nilai kepuasan kerja dan komitmen organisasi seorang karyawan maka semakin tinggi pula nilai OCB karyawan tersebut. Hal ini didukung dengan kemampuan variabel variabel kepuasan kerja 1 X dan komitmen organisasi 2 X dalam menerangkan keragaman variabel OCB Y sebesar 74,4 dan lainnya 25,6 ditentukan faktor lain. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan OCB karyawan selain kepuasan kerja dan komitmen organisasi antara lain gaya kepemimpinan, stress kerja, kebijakan organisasi, motivasi kerja, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi maka kepuasan kerja akan memunculkan perilaku karyawan yang melaksanakan tugas melebihi kewajiban formal. Karyawan akan memiliki persepsi positif terhadap organisasi sejalan dengan seberapa besar perhatian perhatian perusahaan terhadap kontribusi karyawan. Pada dasarnya karyawan lebih menyukai pekerjaan yang menarik dengan kemampuan dan keterampilan yang bersifat menantang dimana pekerjaan itu menuntut keragaman kegiatan yang berbeda sehingga pekerja dapat menggunakan sejumlah keterampilan dan bakat yang berbeda dari pada pekerjaan yang monoton yang dapat menimbulkan kebosanan pada saat bekerja dalam perusahaan. Semakin menarik pekerjaan maka karyawan akan semakin tinggi motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Namun pekerjaan yang terlalu menantang menciptakan Universitas Sumatera Utara frustasi dan perasaan gagal. Pada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan karyawan akan mengalami kesenangan dan kepuasan. Seorang karyawan dalam organisasi yang memiliki kemampuan, keterampilan dan pengalaman yang berbeda, akan mengharapkan imbalan materi dan non-materi yang diterima dapat mencerminkan perbedaan tanggung jawab, pengalaman, kecakapan maupun senioritas, sehingga apabila kebutuhan akan kompensasi atau insentif sesuai dengan harapan yang diinginkan karyawan dan keadilan dalam sistem kompensasi dapat terpenuhi, maka karyawan akan memperoleh kepuasan dari apa yang mereka harapkan. Dalam membuat keputusan promosi dibutuhkan berbagai pertimbangan, apabila terdapat keputusan yang salah dalam melaksanakan promosi jabatan, maka akan menimbulkan efek samping yang tidak baik bagi karyawan, yang akan mengakibatkan motivasi kerja menurun sehingga kepuasan kerja juga akan munurun. Untuk tidak terjadinya efek negatif diatas, pimpinan perusahaan dalam melakukan penilaian terhadap karyawan yang akan dipromosikan hendaknya melakukan penilaian seobjektif mungkin berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Seorang pimpinan perusahaan secara langsung mempengaruhi kepuasan kerja dan prestasi melalui dukungannya dalam memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik dan diperlukannya pengawasan dalam hal kedisiplinan dalam menerapkan peraturan dan kebijakan sehingga karyawan akan termotivasi yang selanjutnya akan meningkatkan kepuasan kerja. Pada umumnya seorang bekerja untuk mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang berwujud dari pekerjaan mereka. Bagi Universitas Sumatera Utara kebanyakan karyawan, bekerja juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu, tidaklah mengejutkan bila mempunyai rekan sekerja yang ramah dan mendukung dalam dalam setiap pekerjaan akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Upaya meningkatkan nilai OCB karyawan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan komitmen organisasi karyawan di PT Jamsostek Persero Cabang Medan melalui 3 aspek utama yang harus dimiliki yaitu: identifikasi, keterlibatan dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. hal ini dapat dilakukan dengan memodifikasi tujuan organisasi, sehingga mencakup beberapa tujuan pribadi karyawan ataupun dengan kata lain perusahaan memasukkan kebutuhan dan keinginan karyawan dalam tujuan perusahaannya. Suatu organisasi yang pekerjanya dipandang dan diperlakukan sebagai seorang anggota keluarga besar organisasi, tentunya akan menjadi suatu dorongan yang sangat kuat bagi karyawan untuk meningkatkan komitmen organisasi. Pada gilirannya komitmen organisasi yang tinggi mempengaruhi berbagai perilaku dan sikap menjaga nama baik organisasi, kesetiaan kepada pemimpin, kepada rekan sekerja, produktivitas yang tinggi, kesediaan menyelesaikan konflik melalui meusyawarah dan sebagainya. Keterlibatan atau partisipasi karyawan dalam aktivitas-aktivitas kerja penting untuk diperhatikan karena adanya keterlibatan karyawan menunjukkan bahwa karyawan memiliki kemauan dan senang bekerja sama dengan pimpinan maupun rekan sekerja. Loyalitas karyawan terhadap perusahaan memiliki makna kesediaan seseorang untuk melanjutkan hubungannya dengan perusahaan, Universitas Sumatera Utara sehingga karyawan akan mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan sesuatu demi kepentingan perusahaan. Kondisi dimana karyawan mendapatkan fasilitas yang lebih baik maka, ketika karyawan ingin meninggalkan perusahaan, karyawan akan mempertimbangkan risiko lebih besar yang akan diterimanya. Sehingga keinginan karyawan untuk meninggalkan perusahaan akan semakin kecil. Tingkat seberapa jauh seseorang secara psychological terikat untuk menjadi karyawan dari sebuah organisasi yang didasarkan kepada perasaan seperti kesetiaan, affeksi, kehangatan, pemilikan, kebanggan, kesenangan, kebahagiaan, dan lain-lain akan meningkatkan komitmen organisasi sehingga karyawan tidak akan meninggalkan perusahaan meskipun ditawarkan pekerjaan yang lebih baik di tempat lain. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi dengan Organizational Citizenship Behavior OCB di PT Jamsostek Persero Cabang Medan. Artinya jika tingkat kepuasan kerja tinggi seperti adanya hubungan yang baik antar rekan sekerja, bidang pekerjaan yang diterima sesuai dengan kemampuan yang dimiliki karyawan maka OCB karyawan akan meningkat di PT Jamsostek Persero Cabang Medan. Disamping itu, jika tingkat komitmen organisasi meningkat yang ditunjukkan dari partisipasi karyawan dalam membantu mengatasi permasalahan yang timbul dalam perusahaan dan keterikatan karyawan sebagai bagian dari keluarga besar perusahaan akan meningkatkan OCB karyawan di PT. Jamsostek Persero Cabang Medan. Tingkat kemampuan variabel kepuasan kerja dan komitmen organisasi dalam menerangkan keragaman variabel OCB dapat dilihat dari Adjusted R Square sebesar 74,4, sedangkan sisanya 25,6 ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini seperti gaya kepemimpinan, stress kerja, kebijakan organisasi, motivasi kerja, dan lain sebagainya. Berdasarkan uji signifikansi koefisien korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan kuat dan berarti antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi dengan Organizational Citizenship Behavior OCB di PT Jamsostek Persero Cabang Medan. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan di PT. Jamsostek Universitas Sumatera Utara