Penyediaan prasarana lainnya. Rencana Jaringan Prasarana

KAK RDTR TIGA RUNGGU , Halaman 9 dari 20 1 bak septik septic tank 2 IPLT instalasi pengolahan lumpur tinja

g. Penyediaan prasarana lainnya.

Direncanakan melalui penyediaan dan pemanfaatannya disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan wilayah perencanaan, contoh: wilayah perencanaan yang memiliki kawasan rawan bencana wajib menyediakan rencana jalur evakuasi bencana yang terdiri atas : 1 jalur evakuasi bencana escape way untuk skala kabupatenkota, kawasan, maupun lingkungan dan direncanakan untuk segala jenis bencana yang mungkin terjadi; 2 jalur evakuasi bencana dapat dengan memanfaatkan jaringan jalan yang sudah ada dengan memperhatikan kapasitas jalan. Rencana jaringan prasarana di wilayah perencanaan digambarkan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Peta rencana jaringan prasarana memuat: 1 jaringan jalan yang terdiri dari beberapa kelas dan tingkat jalan yang terdapat dalam wilayah perencanaan; 2 sistem prasarana wilayah lainnya digambarkan pada satu lembar peta wilayah perencanaan secara utuh dan dapat digambarkan masingmasing pada peta tersendiri; 3 sistem jaringan prasarana jalan harus digambarkan mengikuti trase jalan yang sebenarnya. b. Rencana jaringan prasarana digambarkan dengan ketelitian peta skala minimum 1:5.000 c. Penggambaran peta rencana jaringan prasarana bagian dari wilayah kabupatenkota harus mengikuti peraturan perundangan-undangan terkait pepemetaan rencana tata ruang sesuai dengan ketentuan sistem informasi geografis yang ditentukan oleh instansi yang berwenang dan mengikuti peraturan perundangan-undangan terkait lainnya; d. Pada kawasan perkotaan di kabupaten yang secara fisik, ekonomi, dan social sudah mendekati kriteria kota otonom, maka wilayah perencanaan yang disusun rencana detailnya harus dibagi menjadi beberapa wilayah perencanaan sesuai dengan fungsi kawasan homogenitas fungsi; e. Penyusunan RDTR pada wilayah perencanaan sebagaimana dimaksud huruf d bisa dilakukan keseluruhan wilayah perencanaan atau parsial pada tiap wilayah perencanaan. 11.c Penetapan Bagian dari Wilayah Perencanaan yang Diprioritaskan Penanganannya Penetapan bagian dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan penanganannya merupakan upaya perwujudan rencana tata ruang yang dijabarkan kedalam rencana penanganan bagian dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan. Penetapan bagian dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan penanganannya berfungsi untuk mengembangkan, melestarikan, melindungi, memperbaiki, mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan, dan atau melaksanakan revitalisasi di kawasan yang bersangkutan, yang dianggap memiliki prioritas tinggi dibandingkan bagian dari wilayah perencanaan lainnya; sebagai dasar penyusunan rencana yang lebih teknis, seperti RTBL dan rencana teknis pembangunan yang lebih rinci lainnya; sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RDTR. KAK RDTR TIGA RUNGGU , Halaman 10 dari 20 Penetapan bagian dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan penanganannya minimum harus memuat: a. Lokasi Lokasi adalah tempat bagian dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan penanganannya. Lokasi bagian dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan penanganan nya perlu digambarkan dalam peta. Batas delineasi lokasi bagian dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan penanganannya, dapat dilakukan dengan mempertimbangkan: 1. batas fisik, seperti blok dan sub-blok; 2. fungsi kawasan, seperti masing-masing zona dan sub-zona; 3. wilayah administratif, seperti RT, RW, kelurahan, kecamatan, dan wilayah perencanaandesa; 4. penentuan secara kultural tradisional traditional cultural-spatial units, seperti desa adat, gampong, dan nagari; 5. penentuan berdasarkan kesatuan karakter tematis, seperti kawasan kota lama, lingkungan sentra perindustrian rakyat, kawasan sentra pendidikan, dan kawasan permukiman tradisional; dan 6. penentuan berdasarkan jenis kawasan, seperti kawasan baru yang berkembang cepat, kawasan terbangun yang memerlukan penataan,kawasan dilestarikan, kawasan rawan bencana, dan kawasan gabungan atau campuran. b. Tema Penanganan Tema penanganan adalah program utama untuk setiap lokasi. Tema penanganan bagian dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan penanganannya, dapat meliputi: 1. perbaikan prasarana, sarana, dan blokkawasan; contohnya melalui penataan lingkungan permukiman kumuhnelayan perbaikan kampung, perbaikan desa pusat pertumbuhan, perbaikan kawasan,serta pelestarian kawasan; 2. pengembangan kembali prasarana, sarana, dan blokkawasan; contoh nya melalui peremajaan kawasan, pengembangan kawasan terpadu, revitalisasi kawasan, serta rehabilitasi danrekonstruksi kawasan pascabencana; 3. pembangunan baru prasarana, sarana, dan blokkawasan, contohnya melalui pembangunan kawasan permukiman Kawasan Siap Bangun Lingkungan Siap Bangun-Berdiri Sendiri, pembangunan kawasan terpadu, pembangunan desa agropolitan, pembangunan kawasan terpilih pusat pertumbuhan desa KTP2D, pembangunan kawasan perbatasan, dan pembangunan kawasan pengendalian ketat high-control zone; 4. pelestarianpelindungan blokkawasan, contohnya melalui pengendalian kawasan pelestarian, revitalisasi kawasan, serta pengendalian kawasan rawan bencana. 11.d Arahan Pemanfaatan Ruang Arahan pemanfaatan ruang dalam RDTR kabupatenkota merupakan upaya mewujudkan RDTR dalam bentuk program penataan ruangpengembangan untuk wilayah perencanaan dalam jangka waktu perencanaan 5 lima tahunan sampai akhir tahun masa perencanaan. Arahan pemanfaatan ruang ini bersifat optional dalam penyusunannya dan tergantung oleh kebutuhan daerah masing-masing Program dalam rencana pemanfaatan ruang apabila dibuat dalam dokumen RDTR KabupatenKota memuat: a. Program Pemanfaatan Ruang Utama, merupakan program-program pengembangan wilayah perencanaan yang diindikasikan memiliki bobot tinggi berdasarkan tingkat kepentingan atau diprioritaskan dan memiliki nilai strategis untuk mewujudkan rencana pola ruang dan rencana jaringan prasarana di wilayah perencanaan sesuai KAK RDTR TIGA RUNGGU , Halaman 11 dari 20 tujuan penataan ruang wilayah perencanaan. Program pemanfaatan ruang ini dapat memuat kelompok program sebagai berikut: 1. perwujudan rencana pola ruang di wilayah perencanaan, meliputi: i. perwujudan zona lindung pada wilayah perencanaan; dan ii. perwujudan zona budi daya pada wilayah perencanaan, dapat meliputi: a perwujudan penyediaan fasilitas sosial dan fasilitas umum di wilayah perencanaan; b perwujudan ketentuan pemanfaatan ruang untuk setiap jenis pola ruang zona jika peraturan zonasi terpisah dari dokumen RDTR; c perwujudan intensitas pemanfaatan ruang blok; dan d perwujudan tata massa bangunan. 2. program perwujudan rencana jaringan prasarana di wilayah perencanaan, meliputi: i. perwujudan pusat pelayanan kegiatan di wilayah perencanaan; dan ii. perwujudan sistem jaringan prasarana untuk wilayah perencanaan, yang mencakup pula sistem prasarana nasional dan wilayahregional di dalam wilayah perencanaan, dapat meliputi: a perwujudan sistem jaringan pergerakan di wilayah perencanaan; b perwujudan sistem jaringan energi; c perwujudan sistem jaringan kelistrikan; d perwujudan sistem jaringan telekomunikasi; e perwujudan sistem air minum; f perwujudan sistem drainase; g perwujudan sistem air limbah; dan h perwujudan sistem jaringan lainnya sesuai kebutuhan wilayah perencanaan. 3. perwujudan penetapan bagian dari wilayah perencanaan yang diprioritaskan penanganannya, dapat meliputi: i. perbaikan prasarana, sarana, dan blokkawasan ii. pembangunan baru prasarana, sarana, dan blokkawasan; iii. pengembangan kembali prasarana, sarana, dan blokkawasan;dan iv. pelestarianpelindungan blokkawasan b. Lokasi, tempat dimana usulan program akan dilaksanakan. c. Besaran, merupakan perkiraan jumlah satuan masing-masing usulan program utama pengembangan wilayah yang akan dilaksanakan. d. Sumber Pendanaan,yang dapat berasal dari APBD kabupatenkota,APBD provinsi, APBN, swasta, danatau masyarakat. e. Instansi Pelaksana, yang merupakan pihak-pihak pelaksana program utama yang meliputi pemerintah sesuai dengan kewenangan masingmasing pemerintahan, swasta, serta masyarakat. f. Waktu dan Tahapan Pelaksanaan, usulan program direncanakan dalam kurun waktu perencanaan 20 dua puluh tahun yang dirinci setiap 5 lima tahunan, sedangkan masing-masing program mempunyai durasi pelaksanaan yang bervariasi sesuai kebutuhan. Penyusunan program utama disesuaikan dengan pentahapan jangka waktu 5 tahunan RPJP Daerah Kabupatenkota. 11.e Peraturan Zonasi Peraturan Zonasi berfungsi sebagai: a. kelengkapan rencana detail tata ruang; b. perangkat operasional pengendalian pemanfaatan ruang; KAK RDTR TIGA RUNGGU , Halaman 12 dari 20 c. rujukan teknis dalam pengembangan pemanfaatan lahan dan penetapan lokasi investasi oleh pemerintah, swasta dan masyarakat; d. acuan dalam pemberian insentif dan disinsentif; e. acuan dalam pemberian izin pemanfaatan ruang; serta f. acuan dalam pengenaan sanksi. Peraturan Zonasi bermanfaat dalam: 1. menjamin dan menjaga kualitas lokal minimum yang ditetapkan; 2. menjaga kualitas dan karakteristik zona dengan meminimalkan kegunaanpenggunaan lahan yang tidak sesuai dengan karakteristik zona; serta 3. meminimalkan gangguandampak negatif terhadap zona.

a. Komponen Materi Peraturan Zonasi