Persamaan Gelombang Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik

2.3 Gelombang Elektromagnetik

2.3.1 Persamaan Gelombang Elektromagnetik

Sepanjang abad ke-17, dua teori emisi cahaya yang udah dikembangkan merupakan teori gelombang Hooke – Huygens dan Newton. Observasi Young, Malus, Euler, dan beberapa yang lain ternyata juga mendukung teori gelombang. Kemudian tahun 1864 Maxwell mengombinasikan persamaan elektromagnetik dalam bentuk umum dan menunjukkan bahwa persamaan itu mendukung keberadaan gelombang transversal. Sejarah telah mencatat bahwa hukum-hukum tentang elektrostatik, magnetostatik dan elektrodinamik ditemukan pada awal abad ke-19. Maxwell mendefenisikan gelombang elektromagnetik merupakan perpaduan gelombang listrik dan gelombang magnet yang merambat saling tegak lurus. Sifat ini juga menyatakan bahwa gelombang elektromagnetik adalah gelombang transversal, seperti ditunjukan pada gambar 2.2 Gambar 2.2 Propagation gelombang elektromagnetik Beberapa dari hukum-hukum itu, seperti hukum Faraday, hukum Ampere dan konsep mengenai displacement current , secara sistematik telah disusun oleh Maxwell menjadi apa yang dikenal sekarang ini sebagai persamaan Maxwell. Khusus pada ruang vakum dan berlaku juga pada medium udara, persamaan Maxwell dinyatakan sebagai: 2.7 Universitas Sumatera Utara 2.8 2.9 2.10 dengan E = vektor medan listrik, B = vektor medan magnet, = permitivitas listrik di udara atau vakum , = permeabilitas magnet di udara atau vakum . Wangsness R. K, 1979 Operasi curl yang dilakukan pada persamaan 2.9 dan 2.10 menghasilkan persamaan gelombang medan listrik dan gelombang medan magnet sebagai berikut : 2.11 dengan kecepatan rambat gelombang di udara dan ruang vakum sebesar √ ≈ γ, 00 × ms 2.12 Persamaan 2.11 memiliki solusi sebagai berikut ̂ ̂ 2.13 dengan E adalah amplitudo medan listrik pada sumbu y, sementara B adalah amplitudo medan magnet pada sumbu z. Sedangkan k = konstanta propagasi, x = arah rambat gelombang, E = beda fase gelombang medan listrik terhadap titik acuan yaitu pada x=0, y=0, z=0 , dan B = beda fase gelombang medan magnet terhadap titik acuan. Pada ruang vakum dan medium non-konduktor, tidak terjadi beda fase antara medan listrik dan medan magnet, sehingga dapat dinyatakan E = B = . atau bila dinyatakan hanya dalam komponen riil ̂ ̂ 2.14 Berdasarkan Hukum Faraday, persamaan 2.9 dapat dimengerti bahwa arah getar medan listrik harus saling tegak lurus dengan arah getar medan magnet. Hubungan antara amplitudo medan listrik dan medan magnet dapat dinyatakan sebagai: 2.15 atau dalam bentuk yang lebih umum Universitas Sumatera Utara 2.16 Jadi suatu gelombang elektromagnetik dapat dinyatakan sebagai ̂ 2.17 ̂ 2.18 dan khusus untuk bagian riil adalah ̂ 1.19 ̂ 2.20

2.3.2 Spektrum Gelombang Elektromagnetik