Pertumbuhan Perusahaan Tingkat Likuiditas

1. Risiko basis Perkembangan harga di pasar fisik kadang-kadang tidak berkorelasi secara wajar tidak searah dengan pasar berjangka, sehingga risiko yang ada tidak sesuai dengan perencanaan sebelumnya. 2. Biaya Dengan melakukan hedging terdapat beban biaya bagi hedger , antara lain, biaya angkut, biaya bunga bank, biaya gedung, biaya asuransi, pembayaran margin dan biaya transaksi. Oleh karena itu, hedger harus mempertimbangkan biaya-biaya tersebut sebelum melakukan hedging . 3. Ketidaksesuaian incompatible antara kondisi fisik dan futures Hal ini terjadi mengingat mutu dan jumlah produk yang di hedge tidak selalu sama dengan mutu dan jumlah standar kontrak yang diperdagangkan. Oleh karena itu hedger dituntut agar mampu menyesuaikan perbedaan-perbedaan tersebut dengan cara melakukan hedging yang sesuai dengan volume produksinya.

2.1.4 Pertumbuhan Perusahaan

Growth Opportunity Perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang tinggi cenderung akan menginvestasikan kembali ke dalam perusahaan. Semakin tinggi tingkat pertumbuhannya, maka semakin tinggi kebutuhan dana untuk investasi. Untuk itu perusahaan akan menggunakan laba yang diperoleh untuk membiayai investasinya, daripada membagikan dividen Pribadi, 2012. Growth Opportunity yang tinggi menunjukkan peluang perusahaan untuk maju kian besar, sehingga untuk menjawab kesempatan tersebut, kebutuhan dana Universitas Sumatera Utara dalam jumlah yang cukup besar untuk membiayai pertumbuhan tersebut di masa yang akan datang akan sangat dibutuhkan Putro,2012. Proksi pengukuran variabel Growth Opportunity pada penelitian ini adalah secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut:

2.1.5 Tingkat Likuiditas

Liquidity Likuiditas adalah mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, baik kewajiban dalam membiayai proses produksi maupun kewajiban keluar perusahaan. Perusahaan yang mempunyai cukup kemampuan membayar utang jangka pendek disebut perusahaan yang likuid. Perusahaan yang berada dalam keadaan tidak mempunyai kemampuan membayar utang jangka pendek disebut ilikuid Sunyoto, 2013:101. Untuk menilai likuiditas berikut ini penerapan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek suatu perusahaan diproksikan dengan current ratio karena semua aktiva lancar dikonversikan ke dalam kas, jadi waktunya lebih lama untuk dicairkan dalam bentuk kas, karena semua komponen aktiva lancar Kamaludin dan Indriani, 2011:42. Current ratio adalah ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan hutang ketika jatuh tempo. Penggunaan current ratio dalam menganalisis laporan keuangan hanya mampu member analisa secara kasar, oleh karena itu perlu adanya dukungan analisa secara kualitatif secara lebih komperhensif Fahmi, 2014:153. Universitas Sumatera Utara Dengan rumus current ratio adalah : 2.1.6 Ukuran Perusahaan F irm Size Suatu perusahaan yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal untuk meningkatkan dana dengan biaya yang lebih rendah, sementara perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal Pribadi, 2012. Ukuran perusahaan adalah rata –rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Ukuran perusahaan digunakan sebagai salah satu indikator mengenai seberapa besar perusahaan itu telah berkembang. Besar kecilnya suatu perusahaan membuat pengambilan keputusannya pun berbeda-beda. Ukuran perusahaan Firm Size diproksikan melalui: Firm Size = In Total Assets Ukuran perusahaan dilihat dari jumlah total asset yang dimilikinya, semakin besar asset yang dimiliki, semakin hati-hati perusahaan tersebut melangkahkan suatu kegiatan di perusahaannya. Firm size menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh investor dalam pengambilan keputusan investasi Putro, 2012. 2.1.7 Leverage Rasio leverage adalah untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana perusahaan mendanai aktivanya. Rasio ini memberikan ukuran atas dana yang Universitas Sumatera Utara disediakan pemilik dibandingkan dengan keuangan yang diberikan oleh kreditor. Pembiayaan dengan hutang mempunyai pengaruh bagi perusahaan karena hutang mempunyai beban yang bersifat tetap. Kegagalan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang dapat menyebabkan kesulitan keuangan yang berakhir dengan kebangkrutan perusahaan Kamaludin dan Indriani, 2011:42. 1. Debt to Equity Ratio DER Debt to Equity Ratio DER adalah ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor. Adapun rumus debt to equity ratio adalah Total modal sendiri diperoleh dari total asset dikurangi total hutang. Dalam debt to equity ratio ini yang perlu dipahami bahwa, tidak ada batasan berapa debt to equity ratio yang aman bagi suatu perusahaan, namun untuk konservatif biasanya debt to equity ratio yang lewat 66 atau 23 sudah dianggap berisiko Fahmi, 2014:158. 2. Total Assets to Total Debt RatioDebt Ratio Total debt merupakan total liabilities baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang, sedangkan total shareholder’s equity merupakan total modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi Debt to Equity Ratio DER menunjukkan komposisi total hutang jangka pendek maupun jangka panjang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar kreditur Putro, 2012. Universitas Sumatera Utara

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan hedging adalah sebagai berikut: 1. Judge 2002 hasil penelitiannya adalah bahwa perusahaan besar, dengan aliran kas lebih besar, dengan kemungkinan financial distress lebih besar, dengan aktivitas ekspor-impor, dan perusahaan dengan hutang jangka pendek lebih banyak menggunakan hedging derivatife. Variabel financial distress merupakan faktor utama dalam keputusan hedging. 2. Clark dan Judge 2006 hasil penelitiannya adalah terdapat bukti kuat bahwa terdapat hubungan antara keputusan untuk lindung nilai dengan cost of financial distress . Terdapat hubungan negatif antara aktivitas hedging dan kepemilikan pemerintah tetapi faktor pendorong lain aktivitas hedging adalah eksposur valuta asing, tingkat penjualan luar negeri dan hutang asing, serta tingkat likuiditas. 3. Karol Marek Klimczak 2008 melakukan penelitian dengan judul Corporate Hedging and Risk Management Theory: Evidence from Polish Listed Companies ANOVA dan logit regression menemuhan hasil bahwa variabel DER, EBIT, growth , individual block ownership, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap perilaku hedging . Sementara itu, pembayaran pajak berpengaruh negatif terhadap hedging . 4. Ameer 2010 menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penggunaan derivatif dan foreign sales , firm growth , managerial ownership, tax losses , size, dan institutional ownership . Sementara Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor yang Mempengarui Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging Studi Kasus pada Perusahaan yang terdaftar di LQ45 periode 2011-2014)

5 73 71

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

2 62 92

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Intrument Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

2 22 114

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN DERIVATIF (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012).

0 0 1

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 11

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 9

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 1 3

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Instrumen Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan Hedging (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 17