rekurensi kambuh dalam lebih dari 24 minggu; f.
unclassified : asal-usul tidak diketahu dan sulit dilacak.
Malaria di suatu daerah bersifat stable bila transmisi di daerah tersebut tinggi tanpa banyak fluktuasi selama bertahun-tahun, sedangkan malaria
unstable apabila fluktuasi transmisi dari tahun ke tahun cukup tinggi. Malaria yang unstable lebih mudah ditanggulangi dari pada malaria yang stable.
B. Bionomik Vektor
21
Secara morfologi ada tiga spesies Anopheles yang mempunyai kapasitas menularkan malaria di Papua yakni An.koliensis, An.pucntulatus dan An.farauti.
Ketiga spesies ini dapat dibedakan melalui probosisnya. An.farauti mempunyai probosis warna hitam seluruhnya, sedangkan An.punctulatus mempunyai probosis
dengan separuh bagian apikal pucat, dan An.koliensis mempunyai probosis ventral apikal pucat.
Bionomik tiga spesies vektor malaria tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Anopheles koliensis
Jentik An.koliensis biasanya ditemukan di kolam-kolam di tepi hutan. Spesies ini lebih menyukai berkembangbiak di air yang terkena sinar mata hari
langsung dari pada di hutan lebat yang kurang cahaya. Jentik An.koliensis sering ditemukan bersama-sama dengan jentik An.farauti dan An.punctulatus.
Dilaporkan bahwa nyamuk An.koliensis lebih suka beristirahat dan menggigit di dalam rumah dalam porsi yang lebih besar 90 dari pada nyamuk lainnya.
Aktif mengisap darah mulai pukul 21:00 dan puncak menggigit pada tengah malam. Biasanya ditemukan di daerah pantai tetapi menurut laporan juga
ditemukan pada ketinggian 800 m di Papua New Guinea, dan pada ketinggian 1700 m di lembah Baliem, Papua. Spesies ini sangat berbahaya sebagai vektor
malaria. 2.
Anopheles farauti Jentik An.farauti biasanya ditemukan di habitat alami atau habitat buatan
manusia pada genangan air di perahu bekas atau pada jejak kaki binatang yang berisi air, dan kubangan air sementara menjadi tempat perindukannya. Jenis ini
hidup pada air payau di daerah pantai salinitas 4,6, di Sorong. Selain itu nyamuk ini berkembangbiak pada air selokan dengan atau tanpa vegetasi, di tepi
sungai dengan rumput atau kayu yang mengapung merupakan tempat perindukannya. Nyamuk dewasa diketahui berada di dalam rumah. Beristirahat
di luar rumah pada tempat yang terlindung, dingin dan lembab. Dilaporkan bahwa nyamuk ini juga menggigit di luar rumah, pada siang hari di tempat yang
teduh seperti di kawasan hutan. Spesies ini banyak ditemukan di daerah pantai namun juga dilaporkan ditemukan di Lembah Baliem pada ketinggian 1700 m,
pada ketinggian 2250 m di Papua New Guinea, dan pada ketinggian 1900 m di wilayah lain Papua. Spesies in dikenal lebih berbahaya sebagai vektor malaria
dibandingkan dengan An.punctulatus. 3.
Anopheles punctulatus.
Spesies An.punctulatus hidup pada habitat yang tekena sinar matahari langsung, kolam-kolam, tanah yang tergenang air jernih maupun keruh, pipa
atau tong yang berisi air, genangan-genangan air atau rawa hutan sagu, di tepi sungai terutama pada musim hujan. Selama musim hujan An.punctulatus
berkembang biak sangat baik. Habitat vektor ini adalah mulai dari tepi pantai sampai dekat pegunungan yang terdapat sungai-sungai. Nyamuk dewasa terbang
pada malam hari dan lebih menyukai darah manusia namun jarang ditemukan menggigit dan dan istirahat di dalam rumah.
C. Perencanaan Kesehatan