KETENTUAN PENGGANTIAN BAKAL CALON BAGI PARTAI POLITIK

B. TAHAP PEMILIHAN YANG MEMUNGKINKAN PENGGANTIAN BAKAL CALON

ATAU BAKAL PASANGAN CALON Penggantian Bakal Calon atau Bakal Pasangan Calon sebagaimana dimaksud dalam huruf A angka 1 dapat dilakukan pada tahap sebagai berikut: a. sampai dengan tahap verifikasi persyaratan calon; b. sebelum penetapan Pasangan Calon; c. sejak penetapan Pasangan Calon sampai dengan 30 tiga puluh hari sebelum hari pemungutan suara.

C. KETENTUAN PENGGANTIAN BAKAL CALON BAGI PARTAI POLITIK

1. Apabila Pasangan Calon atau salah satu calon dari Pasangan Calon yang diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik berhalangan tetap sejak penetapan Pasangan Calon sampai dengan hari pemungutan suara, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dapat mengusulkan Pasangan Calon atau salah satu calon dari Pasangan Calon pengganti paling lambat 30 tiga puluh hari sebelum hari pemungutan suara. 2. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dapat mengajukan calon pengganti paling lama 7 tujuh hari sejak calon atau Pasangan Calon dinyatakan berhalangan tetap. 3. Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dilarang menarik dukungannya kepada calon atau Pasangan Calon pengganti. 4. Apabila Partai Politik atau Gabungan Partai Politik menarik dukungan kepada calon atau Pasangan Calon pengganti, dukungan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tetap dinyatakan sah. 5. Apabila Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tidak mengajukan calon atau Pasangan Calon pengganti sebagaimana dimaksud pada angka 1, salah satu calon dari Pasangan Calon yang tidak berhalangan tetap dinyatakan gugur dan Partai atau Gabungan Partai Politik pengusul calon atau Pasangan Calon tidak dapat mengikuti Pemilihan. 6. Apabila salah satu calon dari Pasangan Calon berhalangan tetap 29 dua puluh sembilan hari sebelum hari pemungutan suara, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tidak mengusulkan calon pengganti, salah satu calon dari Pasangan Calon yang tidak berhalangan tetap ditetapkan sebagai Pasangan Calon. 7. Apabila salah satu calon dari Pasangan Calon berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada angka 6, KPU Provinsi DKI Jakarta wajib mengumumkan kepada masyarakat. 8. Apabila terdapat keadaan sebagaimana dimaksud dalam angka 6, KPU Provinsi DKI Jakarta melanjutkan Pemilihan dengan salah satu calon dari Pasangan Calon yang tidak berhalangan tetap sebagai Pasangan Calon peserta Pemilihan.

D. VERIFIKASI KELENGKAPAN DAN KEBENARAN DOKUMEN PERSYARATAN