30
mengakibatkan beralihnya pengendalian Bank, kecuali yan bersangkutan menyatakan kehendaknya untuk mengendalikan atau dapat dibuktikan bahwa
yang bersangkutan secara langsung atau tidak langsung mengendalikan Bank tersebut.
Pasal 10 Untuk memperoleh izin Akuisisi wajib dipenuhi persyaratan sebagai berikut :
1 Telah memperoleh persetujuan Rapat Umum pemegang Saham dari Bank yang
akan diakuisisi atau rapat sejenis dari Bank yang berbadan hukum bukan Perseroan Terbatas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.
2 Pihak yang melakukan akuisisi tidak tercantum dalam daftar orang yang
melakukan perbuatan tercela dibidang perbankan. 3
Dalam hal Akuisisi dilakukan oleh Bank, maka Bank wajib memenuhi ketentuan mengenai penyertaan modal oleh Bank yang diatur oleh Bank
Indonesia.
4. BENTUK PENYERTAAN
Peraturan Bank Indonesia Nomor 510PBI2003 tentang Prinsip Kehati-hatian
dalam Kegiatan Penyertaan Modal, pasal 1 point 6, disebutkan bahwa penyertaan modal sementara adalah penyertaan modal oleh Bank dalam Perusahaan Debitur untuk
mengatasi kegagalan kredit debt to equity swap sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, termasuk dalam bentuk surat hutang konversi
convertible bond dengan opsi saham equity options atau jenis transaksi tertentu yang berakibat Bank memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan Debitur.
31
5. OBLIGASI
Dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
1548KMK.0131990, juncto Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1199KMK.0101991, yang menyatatakan bahwa obligasi ialah bukti hutang emiten yang
mengandung janji pembayaran bunga atau janji lain serta pelunasan pokok pinjamannya pada tanggal jatuh tempo, sekurang-kurangnya 3 tahun sejak tanggal emisi.
Salah satu jenis obligasi adalah Obligasi Konversi adalah obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham biasa pada waktu tertentu. Kreditur dapat melakukan
kompensasi tagihan atau surat berharga lain yang dapat ditukarkan.
6. SAHAM
Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007 Pasal 60 ayat 1 bahwa Saham merupakan benda bergerak dan memberikan hak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 52 kepada pemiliknya. Dalam Pasal 52 diuraikan : 1. Saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk :
a. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS. b.
Menerima pembayaran deviden dan sisa kekayaan hasil likuidasi.
c. Menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-Undang ini.
d. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berlaku setelah saham
dicatat dalam daftar pemegang saham atas nama pemiliknya. e.
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf a dan huruf c tidak berlaku bagi klarifikasi saham tertentu sebagaimana ditetapkan
dalam Undang-Undang ini.
32
f. Setiap saham memberikan hak kepada pemiliknya hak yang tidak dapat
dibagi. g.
Dalam hal 1 satu saham dimiliki oleh lebih dari 1 satu orang, hak yng timbul dari saham tersebut digunakan dengan cara menunjuk 1 satu orang
sebagai wakil bersama
7. RISIKO PENYERTAAN