Zonasi Kawasan Strategis

Paragraf 4 Zonasi Kawasan Strategis

Pasal 52

(1) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) huruf d meliputi:

a. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi;

b. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya;

c. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan atau teknologi tinggi; dan

d. ketentuan umum peraturan zonasi kawasan strategis dari sudut kepentingan penyelamatan lingkungan hidup. (2) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a disusun dengan ketentuan :

a. diperbolehkan pengembangan sarana dan prasarana penunjang guna menimbulkan minat investasi;

b. diperbolehkan perubahan fungsi ruang minimal melalui arahan bangunan vertikal sesuai kondisi kawasan;

c. diperbolehkan penyediaan ruang terbuka hijau;

d. diperbolehkan secara terbatas perubahan atau penambahan fungsi ruang tertentu pada ruang terbuka di kawasan ini; dan

e. tidak diperbolehkan perubahan fungsi dasar. (3) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b disusun dengan ketentuan :

a. diperbolehkan pengembangan bangunan di sekitar kawasan dengan syarat tidak mengganggu fungsi utama;

b. diperbolehkan penambahan bangunan penunjang kepentingan pariwisata; dan

c. tidak diperbolehkan perubahan fungsi dasar kawasan untuk kegiatan lain. (4) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan atau teknologi tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c disusun dengan ketentuan :

a. diperbolehkan pemanfaatan kawasan untuk kegiatan sesuai peruntukan;

b. diperbolehkan penambahan bangunan penunjang kepentingan pariwisata;

c. diperbolehan kegiatan lain kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dengan syarat tidak mengganggu fungsi dasar kawasan; dan

d. tidak diperbolehkan melaksanakan kegiatan budidaya yang fungsinya tidak menunjang kepentingan kawasan. (5) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan strategis dari sudut kepentingan penyelamatan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d disusun dengan ketentuan :

a. diperbolehkan kegiatan rehabilitasi lahan pada kerusakan lingkungan;

b. diperbolehkan pembuatan sumur resapan pada kawasan dengan kemampuan tanah meresapkan air; dan

c. diperbolehkan penambahan bangunan penunjang kepentingan pariwisata.

Ketentuan................

Bagian Kedua Ketentuan Perizinan Pasal 53

(1) Jenis-jenis ketentuan perizinan terkait pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) huruf b meliputi:

a. izin Prinsip;

b. izin Lokasi;

c. izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah;

d. izin Mendirikan Bangunan.

e. izin lain berdasarkan peraturan perundang-undangan. (2) Izin prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:

a. sebagai dasar rekomendasi untuk beroperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan

b. sebagai dasar dari pemberian izin lokasi. (3) Izin lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:

a. sebagai dasar untuk pembebasan lahan dalam rangka pemanfaatan ruang; dan

b. sebagai dasar izin penggunaan pemanfaatan tanah. (4) Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah atau IPPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi:

a. diberikan kepada untuk kegiatan pemanfaatan ruang pada lahan yang sudah dikuasai;

b. berlaku selama lokasi tersebut digunakan sesuai dengan peruntukannya dan tidak bertentangan dengan kepentingan umum; dan

c. sebagai dasar Izin Mendirikan Bangunan. (5) Izin Mendirikan Bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d sebagai dasar mendirikan bangunan; (6) Izin lain berdasarkan Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e diatur dalam peraturan Bupati;

Pasal 54

(1) Setiap pejabat pemerintah yang berwenang menerbitkan izin pemanfaatan

ruang dilarang menerbitkan izin yang tidak sesuai dengan RTRW Kabupaten; (2) Izin pemanfaatan ruang yang diperoleh dengan tidak melalui prosedur yang benar dan atau tidak sesuai dengan RTRW Kabupaten, dibatalkan oleh pemerintah menurut kewenangan masing-masing sesuai ketentuan perundang- undangan; dan

(3) Izin pemanfaatan ruang yang telah diperoleh melalui prosedur yang benar tetapi kemudian terbukti tidak sesuai dengan RTRW Kabupaten, termasuk akibat adanya perubahan RTRW Kabupaten, dapat dibatalkan dan dapat dimintakan penggantian yang layak kepada instansi pemberi izin.

Bentuk dan Tata Cara Pemberian Insentif

Pasal 55

(1) Ketentuan pemberian insentif dan disinsentif dalam penataan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) huruf c terdiri atas :

a. bentuk dan tata cara pemberian insentif; dan

b. bentuk dan Tata Cara Pemberian Disinsentif. (2) Pemberian insentif dan disinsentif dalam penataan ruang diselenggarakan untuk :

a. meningkatkan upaya pengendalian pemanfaatan ruang dalam rangka mewujudkan tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang;

b. memfasilitasi kegiatan pemanfaatan ruang agar sejalan dengan rencana tata ruang; dan

c. meningkatkan..................

c. meningkatkan kemitraan semua pemangku kepentingan dalam rangka pemanfaatan ruang yang sejalan dengan rencana tata ruang.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tembakau Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada PT Mangli Djaya Raya

3 126 8

Hubungan Antara Kompetensi Pendidik Dengan Kecerdasan Jamak Anak Usia Dini di PAUD As Shobier Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember

4 116 4

Analisis Prioritas Program Pengembangan Kawasan "Pulau Penawar Rindu" (Kecamatan Belakang Padang) Sebagai Kecamatan Terdepan di Kota Batam Dengan Menggunakan Metode AHP

10 65 6

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas Pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

32 174 203

Penerapan Data Mining Untuk Memprediksi Fluktuasi Harga Saham Menggunakan Metode Classification Dengan Teknik Decision Tree

20 110 145

Pembangunan Sistem Informasi di PT Fijayatex Bersaudara Dengan Menggunakan Pendekatan Supply Chain Management

5 51 1

Prosedur Pelaporan Surat Pemberitahuan Pajak Pengahsilan (SPT PPn) Dengan Menggunakan Elektronik Surat Pemberitahuan (E-SPT PPn 1111) Pada PT. INTI (Persero) Bandung

7 57 61

Pembangunan Aplikasi Augmented reality Sistem Eksresi Pada Manusia Dengan Menggunakan Leap Motion

28 114 73

Sistem Pemasaran Dan Pemesanan Barang Dengan Metode Customer Relationship Management Berbasis Web Pada PT.Yoshindo Indoensia Technology Jakarta

11 68 215

Oksidasi Baja Karbon Rendah AISI 1020 Pada Temperatur 700 °C Yang Dilapisi Aluminium Dengan Metode Celup Panas (Hot Dipping)

3 33 84