Jumlah Kerjasama/ Diplomasi Internasional

PROSENTASE KASUS W NI DI LUAR NEGERI TAHUN 2012 2.89% W NI NON-TKI

TKI FORM AL

TKI PLRT ABK

W NI TERANCAM HUKUM AN M ATI REPATRIASI SURIAH

W NI OVERSTAYER DARI ARAB

3.55% SAUDI 1.51% TKI BERM ASALAH DARI YORDANIA

DEPORTASI

Grafik III.3

Penyelesaian Kasus W NI di Luar Negeri Tahun 2012

Langkah-langkah yang t elah dilakukan oleh Kem enko Polhukam dalam m em percepat capaian t ersebut adalah penyelenggaraan sinkronisasi dan koordinasi m elalui Rapat Pim pinan Tingkat M ent eri, Rakorsus dan Rakort as sert a Rapat Eselon I; pem ant auan dan evaluasi perkem bangan t erkini; sert a m engadakan FGD dan Rapat Kerja dengan Kepala Perw akilan RI dalam koordinasi St rat egi Polit ik Luar Negeri; Kerjasam a ASEAN; Kerjasam a Asia, Pasifik dan Afrika; Kerjasam a Am erika dan Eropa;Hubungan M ult ilat eral. Kebijakan dalam rangka perlindungan W NI dan BHI di luar negeri adalah Keput usan Presiden Republik Indonesia Nom or 8 t ahun 2012 Tent ang Sat uan Tugas Penanganan Kasus W arga Negara Indonesia/ Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri yang Terancam Hukum an

Nomor 68/ M enko/ Polhukam / 9/ 2012 t ent ang Susunan Tim Terpadu Penanganan dan Repat riasi W NI di Suriah.

M at i

dan

Keput usan

M enko

Polhukam

Di dalam pelaksanaan pencapaian kinerja di bidang polit ik luar negeri, disadari m asih dijumpai perm asalahan dan t ant angan yang harus dihadapi pada t ahun-t ahun m endat ang, yait u:

1) Terkait dengan diplom asi perbat asan, Pem erint ah agar Int ensifikasi perundingan bat as darat Indonesia dengan M alaysia, PNG, dan Tim or Lest e; pem et aan, pem eliharaan t anda bat as negara, pem bahasan st andard operat ing procedure; Pelaksanaan kerjasam a kegiat an m onit or dan evaluasi im plem ent asi perjanjian lint as-bat as (Border Crossing Agreem ent ) ant ara RI dan M alaysia, PNG dan Timur Lest e; Int ensifikasi perundingan dengan M alaysia m engenai garis bat as Laut W ilayah di segm en Laut Sulaw esi, dengan t arget m enyepakat i “ Garis Pot ensial” ; Dimulainya kem bali proses perundingan penet apan bat as ZEE dengan India dan Thailand. Diharapkan t ahun ini akan dapat dicapai kem ajuan berart i dengan m encapai kesepakat an dengan negara t et angga at as pending issues m asalah perbat asan laut dan darat .

2) M engingat pem bent ukan komunit as ASEAN 2015 sem akin dekat m aka salah sat u priorit as

Pilar Polkam ASE AN: Kemenko Polhukam dan

ut am a pollugri unt uk t ahun-t ahun m endat ang

Sekretariat Nasional

adalah m enyiapkan sem ua kom ponen bangsa

ASE AN-Indonesia lakukan langkah terpadu

agar siap sebelum kom unit as ASEAN t ersebut

dan komprehensif menyongsong

t erbent uk. Khusus unt uk pilar polit ik dan

pembentukan komunitas

keam anan, peranan Kem enko Polhukam akan

ASE AN 2015

sem akin pent ing

dan

st rat egis

dalam

m enjalankan perannya sebagai koordinat or pilar kom unit as polkam di t anah air t erm asuk m engkoordinir dan m ensinergikan 6 badan sekt oral yang ada di baw ah pilar polkam ASEAN. Selain it u, dalam w akt u dekat akan dibent uk Sekret ariat Nasional ASEAN-Indonesia yang akan m endudukkan Deput i dan Asdep 2 Koordinasi Pollugri m asing-m asing sebagai Ket ua dan Sekret aris Pilar Polkam . Salah sat u t ugas Set nas t ersebut adalah m em ast ikan kesiapan Indonesia dalam pem bent ukan kom unit as ASEAN sebelum , pada dan set elah t ahun 2015.

3) Terkait upaya m engedepankan prinsip m ult ilat eralism e dalam pem ecahan m asalah konflik dalam m ekanism e PBB m asih sering t erham bat m ekanism e pengam bilan kebijakan st rat egis di PBB, khususnya yang t erkait dengan posisi Dew an Keam anan (DK) yang lebih dominan dari M ajelis Um um (M U) dalam isu-isu keam anan dan konflik. Unt uk it u, Indonesia akan t erus m enggulirkan penguat an peran PBB agar dapat berperan lebih proakt if, responsif, adil dan efekt if t erm asuk m elalui kelanjut an upaya reform asi DK PBB.;

4) M asalah dan pot ensi m asalah yang dapat m engganggu keam anan dan st abilit as kaw asan dapat t erjadi sepert i di Laut China Selat an. M encerm at i perkem bangan t erakhir khususnya set elah Filipina m engajukan m asalah t ersebut ke Arbit ral Tribunal UNCLOS perlu dicerm at i agar t idak m enim bulkan ket egangan dan konflik baru. Indonesia dan bersam a ASEAN akan t erus m enggulirkan sem angat kerjasam a di kaw asan sepert i m enodorong agar ASEAN dan RRT segera m erundingkan dan m enyepakat i Code of Conduct di Laut China Selat an;

5) Krisis ekonom i yang m elanda kaw asan Eropa dan Am erika Serikat m asih m ew arnai dinamika hubungan ant ar bangsa. Indonesia m em priorit askan pem bangunan t at anan ekonomi dan pem bangunan dunia yang berkeadilan sehingga sem ua negara m em iliki kesem pat an unt uk m aju dan sejaht era. Selain pada t ingkat regional m elalui pem bent ukan komunit as ekonom i ASEAN 2015 sert a guliran negosiasi Regional Com prehensive Econom ic Part nership Indonesia juga berperan pent ing dalam penyusunan agenda pem bangunan set elah M illennium Developm ent Goals 2015 m elalui post - 2015 developm ent agenda;

6) Kasus-kasus W NI/ TKI berm asalah pada t ahun 2013 khususnya yang t erancam hukum an m at i m asih akan t erjadi, oleh karenanya perlu dilakukan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan t erkait dalam m enghadapi perm asalahan t ersebut .

Sebagai t indak lanjut , dalam m enanggapi berbagai perm asalahan diat as, Kem enko Polhukam m elalui Kedeput ian Bidang Koordinasi Polit ik Luar Negeri m elakukan koordinasi dan sinkronisasi t erkait peningkat an kualit as diplom asi luar negeri. Indonesia berupaya m endukung inst rum en-inst rum en yang disepakat i m elalui m ekanism e m ult ilat eral unt uk m enunjukkan bahw a inst rum en m ult ilat eral dapat berfungsi secara efekt if. Unt uk it u, Kem enko Polhukam akan m engaw al kom it m en pem erint ah t ersebut dengan lebih int ensif t erhadap inst ansi-inst ansi t eknis dibaw ah koordinasi bidang polit ik, hukum dan keam anan.