TEORI PENUNJANG DAN PERANCANGAN SISTEM

3.2.4 JQuery

JQuery merupakan suatu framework (library) Javascript yang menekankan bagaimana interaksi antara Javascriptdan HTML. JQuery pertama kali dirilis pada tahun 2006 oleh John Resig. Pada perkembangannya JQuery tidak sekedar sebagai framework Javascript, namun memiliki kehandalan dan kelebihan yang cukup banyak. Hal tersebut menyebabkan banyak developer web menggunakannya. JQuery memiliki slogan “Write less, do more” yang kurang lebih maksudnya adalah kesederhanaan dalam penulisan code, tapi dengan hasil yang lebih banyak.

JQuery merupakan library open source dengan lisensi GNU General Public License dan MIT License. Dari sisi ukurannya, framework JQuery sungguh ramping, hanya sekitar 20 KB dan hanya terdiri dari satu file. Namun demikian, bagi yang menginginkan fungsi lebih, JQuery memungkinkan penambahan fungsionalitas dalam bentuk plugin. Saat ini tersedia ribuan plugin yang dapat diperoleh secara gratis di internet.

3.2.5 CSS

CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheets. Kalau baca di kamus, cascading itu artinya air terjun. Tapi dalam hal ini, yang di maksud adalah, aliran dari suatu kode ke kode lain yang saling berhubungan.

Jadi kalau di tulis lengkap dalam bahasa Indonesia kira-kira arti CSS adalah: kumpulan kode-kode yang berurutan dan saling berhubungan untuk mengatur format / tampilan suatu halaman HTML.

 Keuntungan Penggunaan CSS Jika anda memiliki beberapa halaman website dimana anda

menggunakan font arial untuk tulisannya, lalu suatu hari anda bosan dengan arial dan ingin mengganti ke trebuchet, anda harus merubah satu per satu halaman website anda dan merubah tipe font dari arial menjadi trebuchet.

Dengan menggunakan css, dimana semua halaman web memakai css yang sama, anda cukup merubah satu baris kode css untuk merubah font di semua halaman web dari arial ke trebuchet.

Jadi, keuntungan menggunakan CSS, lebih praktis.

 Mengubah tampilan bagian halaman tertentu.

CSS (Cascading Style Sheet) menawarkan metode yang cukup handal dalam mengatur dan mempercantik halaman web. Namun terkadang CSS punya kelemahan yang cukup mengganggu, yaitu beberapa perintah CSS tidak didukung oleh semua browser. Cukup merepotkan jika kita harus mendesign halaman web dengan beberapa CSS sekaligus. Sekali lagi JQuery menawarkan solusi untuk mengatasi hal tersebut. Dengan JQuery, “kesenjangan” yang terjadi antara browser dalam urusan CSS akan tertutup dengan baik.

 Kekurangan Penggunaan CSS Tidak semua browser mengartikan kode CSS dengan cara yang sama. Jadi kadang-kadang, tampilan web dengan CSS terlihat

baik di browser yang satu, tapi berantakan di browser yang lain. Jadi anda harus memeriksa tampilan supaya terlihat baik di semua browser dan menambahkan kode-kode khusus browser tertentu jika memang dibutuhkan agar tampilan web anda terlihat baik di semua browser.

3.2.6 JAVA SCRIPT

adalah bahasa skrip yang populer di internet dan dapat bekerja di sebagian besar penjelajah web popular seperti InternetExplorer (IE), MozillaFirefox, Netscape dan Opera. Ko

JavaScript

de JavaScriptdapatdisisipkandalam halaman web menggunakan tagSC RIPT.

JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape dibawah nama Mocha, yang nantinya namanya diganti menjadi LiveScript, dan akhirnya menjadi JavaScriPT

Navigator sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa

dimanfaatkan para programmer yang non-Java.Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman bernama LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut.Bahasa pemrograman inilah yang akhirnya berkembang dan diberi nama JavaScript, walaupun tidak ada hubungan bahasa antara Java dengan JavaScript.

JavaScriptbisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek rollover baik di gambar maupun teks, dan yang penting juga adalah untuk membuat AJAX.JavaScript adalah bahasa yang digunakan untuk AJAX.

3.2.7. HTML 5

Sejarah : (Web Hypertext Application Technology Working Gr oup, WHATWG) mulai membuat standar baru ini pada tahun 2004 ketika Konsortium W3C sedang fokus pada pengembangan XHTML 2.0 di masa depan, sementara HTML 4.01 belum pernah diperbarui sejak tahun 2000.Sejak tahun 2009, W3C dan WHATWG bekerja sama dalam pengembangan HTML5 setelah W3C mengakhiri Kelompok Kerja Pengembangan XHTML 2.0.

Meskipun HTML5 telah dikenal luas oleh para pengembang web sejak lama, HTML5 baru mencuat pada April 2010 setelah CEOApple

mengatakan bahwa dengan pengembangan HTML5, "Adobe Flash sudah tidak dibutuhkan lagi untuk menyaksikan video atau menyaksikan konten apapun di web."

Inc., Steve

Jobs,

Pada HTML 5 diperkenalkan beberapa elemen baru dan atribut yang merefleksikan tipikal penggunaan website modern. Beberapa diantaranya adalah pergantian yang bersifat semantik pada blok yang umum digunakan: yaitu elemen (<div>) dan inline (<span>), sebagai contoh (<span>) (sebagai blok navigasi website) dan <footer> (biasanya dikaitkan pada bagian bawah suatu website atau baris terakhir dari kode html). Banyak elemen lain yang memberikan kegunaan baru melalui antar muka yang telah distandarkan,

multimedia <audio> dan <video>.Beberapa elemen yang telah ditinggalkan juga ditiadakan, termasuk elemen presentasi semata seperti <font> dan <center>, yang sebenarnya dapat dikerjakan menggunakan Cascading Style Sheet (CSS).

seperti

elemen

3.3 Perancangan Sistem

3.3.1 Perancangan Sistem dalam Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, Informasi umum mengenai Survey pelanggan daya besar dan perluasan jaringan diperoleh dari institusi terkait yaitu Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo. Data-data yang dibutuhkan meliputi :

1. Data ID

2. Data Wilayah

3. Data Status

4. Data Level

5. Data Jumlah Pelanggan

6. Data Mutasi Pelanggan

7. Data Status

8. Data Tanggal BP

3.3.2 Perancangan Proses

Perancangan proses akan menjelaskan bagaimana sistem bekerja untuk mengolah data input menjadi data output dengan fungsi-fungsi yang telah direncanakan.

3.3.3 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan diagram yang memperlihatkan sistem sebagai sebuah proses. Tujuannya adalah memberikan pandangan umum sistem.

3.3.4 Data Flow Diagram (DFD)

Flow Diagram (DFD) adalah suatu grafik yang menjelaskan sebuah sistem dengan menggunakan bentuk-bentuk atau simbol untuk menggambarkan aliran data dari proses-proses yang saling berhubungan. DFD menggambarkan input, process, dan output yang terjadi dalam suatu sistem. DFD juga menggambarkan aliran data dalam sebuah sistem. DFD mempunyai level-level mulai dari yang terkecil, yaitu level 0 atau sering disebut dengan Context Diagram. Pada DFD level 0 ini menggambarkan sistem secara keseleruhan dan hanya mempunyai satu proses saja untuk menggambarkan sistem secara global. Untuk desain DFD level 0 dari sistem ini adalah sebagai berikut :

Admin Data user

Data survey Data user

User

Pegawai Proses

Data survey Data

Laporan

Manager

Gambar 3.8 DFD Level 1.0

3.3.5 Data Flow Diagram (DFD) Level 1.1 Sitem Informasi Monitoring Survey Pelanggan daya Besar dan Perluasan Jaringan

Data flow diagram menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berbuhubungan satu dengan yang lain dengan aliran dan penyimpangan data. Dimana pada data flow diagram tersebut dijelaskan terdapat dua entitas dan sepuluh proses.

Pegawai input

Data survey

data

Gambar 3.9 DFD Level 1.1

3.3.6 Data Flow Diagram (DFD) Level 1.2 Sitem Informasi Monitoring Survey Pelanggan daya Besar dan Perluasan Jaringan

Admin

Gambar 3.9 DFD Level 1.2

3.3.7 Data Flow Diagram (DFD) Level 1.3 Sitem Informasi Monitoring Survey Pelanggan daya Besar dan Perluasan Jaringan

Data survey

laporan

Manager

Gambar 3.9 DFD Level 1.3

3.3.8 Penyusunan Database

Basis Data merupakan suatu media penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan data-data penunjang sebagai inputan sistem dan kemudian diolah menjadi data output sistem. Basis Data yang dibuat pada proyek akhir ini menggunakan MySQL alat bantu phpMyAdmin.

Gambar 3.9 Struktur basis data monitoring_hpl

-Halaman Ini Sengaja diKosongkan-