5. Protection form discomfort
Pasien bebas dari rasa tidak nyaman. Peneliti menjelaskan dan menekankan bahwa keterlibatan pasien dalam penelitian ini tidak akan
menimbulkan kerugian, baik secara psikologis maupun sosial. Jika ternyata menimbulkan respon psikologis yang berat akan di rujuk ke ahli terkait.
Berusaha memenuhi kebutuhan pasien, menerima masukan dan memepertahankan sikap empati, membuat kontrak kerja dan waktu yang
jelas, tepat waktu, menciptakan suasana santai sehingga pasien merasa nyaman selama penelitian. Namun selama penelitian tidak ada respon efek
negatif yang terjadi. Semua pasien harus mendapat izin dari dokter yang bertanggung jawab. Peneliti berkomunikasi dengan dokter yang bertanggung
jawab merawat pasien untuk menyampaikan maksud penelitian, dengan tujuan mendapatkan izin melakukan perlakuan penelitian terhadap pasien.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Hidayat 2009 dan peneliti memodifikasi dari sumber ke pustakaan sesuai dengan kerangka konseptual. Maka, kuesioner dalam
penelitian adalah sebagai berikut : 1.
Kuesioner data demografi responden berupa nama, umur, pendidikan, dan alamat.
2. Kuesioner pengetahuan tentang senam kaki terdiri dari 14 pertanyaan
positif dan negatif dengan mengunakan skala Guttman yaitu dengan memberi
Universitas Sumatra Utara
jawaban Ya atau Tidak. Apabila skor Ya nilai 1 dan skor Tidak nilai 0. Dengan hasil ukur baik 10-14, cukup 5-9, kurang 0-4.
F. Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan angket kuesioner untuk mengetahui pengetahuan pasien tentang senam kaki
dan menggunakan lembar obsevasi untuk mengetahui kemampuan pasien dalam melakukan senam diabetes.
G. Prosedur Pengumpulan Data
Sebelum penelitian dilaksanakan peneliti mengajukan permohonan izin tertulis lampiran kepada RSUP. H. Adam Malik yang dipilih sebagai tempat
penelitian. 1.
Setelah mendapatkan ijin lampiran dari pihak RSUP. H. Adam Malik peneliti mengadakan pertemuan dan kontrak kerja dengan penanggung jawab
ruang rawat inap dan tenaga perawat. 2.
Melakukan komunikasi Mengidentifikasi pasien sesuai kriteria inklusi, bekerja sama dengan dokter dan perawat yang berada di ruang rawat inap
tersebut. Bagi yang bersedia, pasien menandatangani persetujuan, lampiran 1 terlebih dahulu peneliti menjelaskan prosedur tindakan kepada pasien.
Kemudian membuat kontrak jadwal kunjungan untuk melakukan latihan senam kaki.
3. Sebelum pendidikan kesehatan tentang senam kaki dilakukan, semua
pasien mengatakan tidak mengerti tentang senam kaki dan sebelum latihan
Universitas Sumatra Utara
senam dilakukan, hasil yang diperoleh juga sama pasien tidak mampu melakukan senam kaki.
4. Intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dimulai dengan
memperkenalkan, mensosialisasikan, dan mempraktekkan latihan senam kaki pada pasien diabetes melitus. Intervensi disesuaikan dengan kondisi patologis
pasien dan hasil kolaborasi dengan dokter penanggung jawab. Pasien dan keluarga mendapatkan penjelasan dari peneliti tentang manfaat latihan senam
kaki. 5.
Pasien diberikan leaflet sebagai pedoman latihan senam kaki. Pada awal latihan pasien dibimbing melakukan gerakan latihan senam kaki
sebanyak 10 langkah selama 3 kali per minggu selam 1. 6.
Setelah pasien diajarkan selama 3 kali per minggu pada pasien yang sama, pasien dianjurkan dapat melakukan sendiri, pelaksanaannya dilakukan sesuai
dengan memperhatikan kondisi pasien. 7.
Pengukuran dilakukan setelah pendidikan kesehatan dan latihan senam kaki selam 1 bulan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dengan kemampuan
pasien dalam melakukan senam. Pengetahuan pasien baik apabila skor 10-14, cukup 5-9, dan kurang 0-4 dan mampu apabila pasien mampu melakukan
senam kaki sebanyak 10 langkah dan tidak mampu apabila kurang dari 10 langkah.
Universitas Sumatra Utara
8. Dianjurkan kepada pasien bila mengalami kelelahan, maka latihan
dihentikan. Apabila pasien sulit bernapas atau keluhan lainnya latihan dihentikan.
H. Analisa Data 1. Pengolahan Data