Analisis Data

IV.5. Analisis Data

IV.5.1. Analisis Korelasi untuk X 1 dengan Y

Hubungan antara variabel pelatihan (X 1 ) dengan kinerja karyawan (Y) sebesar r x1y = 0.816 tergolong tinggi (Riduwan, 2005: 109). Jika dilihat dari besaran koefisien Hubungan antara variabel pelatihan (X 1 ) dengan kinerja karyawan (Y) sebesar r x1y = 0.816 tergolong tinggi (Riduwan, 2005: 109). Jika dilihat dari besaran koefisien

Untuk menyatakan besar kecilnya kontribusi (sumbangan) variabel X 1

2 terhadap Y atau koefisien diterminan = r 2 x 100% atau 0.816 x 100% = 66.58%, sedangkan sisanya 33.42% ditentukan oleh variabel lain. Signifikansi X 1 dengan Y

dihitung dengan rumus Uji-t sebagai berikut:

t hitung = r √ n – 2 = 0.816 √ 155 – 2 = 0.816 (12.3693) = 17.4595

2 √1–r 2 √1 – (0.816 ) 0.5781

Kriteria pengujian: jika t hitung >t tabel , maka korelasi X 1 dengan Y adalah signifikan (maka signifikansi = data sampel dapat digeneralisasikan ke data populasi). Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan ά = 0.05; dk = n – 2 = 155 – 2 = 153 sehingga didapat t tabel = 1.645 (Tabel Nilai-Nilai Distribusi T pada dk di atas 120 dengan ά = 0.05 pada uji satu pihak, maka nilai t tabel = 1.645, Lampiran), ternyata t hitung >t tabel atau 17.4595 > 1.645, maka signifikan. Ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan terhadap kinerja karyawan.

IV.5.2. Analisis Korelasi untuk X 2 dengan Y

Hubungan antara variabel motivasi kerja (X 2 ) dengan kinerja karyawan (Y) sebesar r x2y = 0.879 tergolong tinggi (Riduwan, 2005: 109). Ini menunjukkan bahwa motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai kineja maksimal sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Untuk menyatakan besar kecilnya kontribusi (sumbangan) variabel X 2

2 terhadap Y atau koefisien diterminan = r 2 x 100% atau 0.879 x 100% = 77.26%, sisanya 22.74% ditentukan oleh variabel lain. Signifikansi X 2 dengan Y dihitung

dengan rumus Uji-t sebagai berikut: t hitung = r √ n – 2 = 0.879 √ 155 – 2 = 0.879 (12.3693) = 22.8033

2 √1–r 2 √1 – (0.879) 0.4768

Kriteria pengujian: jika t hitung >t tabel , maka korelasi X 2 dengan Y adalah signifikan (maka signifikansi = data sampel dapat digeneralisasikan ke data populasi). Berdasarkan perhitungan di atas, dengan ketentuan ά = 0.05; dk = n – 2 = 155 – 2 = 153 sehingga didapat t tabel = 1.645 (Tabel Nilai-Nilai Distribusi T pada dk di atas 120 dengan ά = 0.05 pada uji satu pihak, maka nilai t tabel = 1.645, Lampiran), ternyata t hitung >t tabel atau 22.8033 > 1.645, maka signifikan, artinya terdapat hubungan antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dengan tingkat signifikansi yang tergolong tinggi.

IV.5.3. Analisis Korelasi dan Regresi Ganda untuk X 1 dan X 2 terhadap Y

Pengaruh secara simultan antara variabel pelatihan (X 1 ) dan motivasi kerja (X 2 ) terhadap kinerja karyawan (Y) diperoleh harga koefisien korelasinya adalah R = 0.881 tergolong kuat (nilai R = 0.881 ini diperoleh dari Tabel Model Summary kolom kedua R dari hasil pengolahan data dengan program SPSS), sedangkan untuk

menyatakan besar kecilnya kontribusi (sumbangan) variabel X 1 dan X 2 terhadap Y

2 atau koefsien determinan = R 2 x 100% atau 0.881 x 100% = 77.62%, sedangkan sisanya 22.38% ditentukan oleh variabel lain.

Untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda X 1 dan X 2 terhadap Y dihitung uji-F sebagai berikut:

hitung = R /k = 0.881 /10 = 0.07762 = 49.9332

2 2 (1 – R )/ (n – k – 1) (1 – 0.881 ) 0.0015544

Kaidah pengujian Signifikansi Uji-F: Jika F hitung >F tabel , maka signifikan Jika F hitung <F tabel , maka tidak signifikan Mencari nilai F tabel dengan menggunakan tabel F dengan rumus:

F tabel = F (1 – ά) {(dk = k) . (dk = n – k – 1)} = F (1 – ά) {(dk = 10) . ( dk = 155 – 10 – 1)} = F (1 – 0.05) (10, 153)

Cara mencari F tabel = 10, sebagai angka pembilang

= 153, sebagai angka penyebut.

F tabel = 1.83 Ternyata F hitung >F tabel, atau 49.9332 > 1.83, maka signifikan. Hasil uji-F ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel independen X terhadap variabel dependen Y, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan dan motivasi kerja dengan kinerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara

IV (Persero) Medan.