Analisis Validitas dan Reliabilitas

IV.2 Analisis Validitas dan Reliabilitas

Hasil uji coba instrumen dilakukan pada 30 responden. Suatu instrumen/angket atau bahan tes dinyatakan valid atau dianggap memenuhi syarat, jika harga koefisien r hitung ≥ 0,300 (Riduwan, 2005: 109; Sudarmanto, 2005: 88). Jika alat ukur telah dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut diuji. Menurut Malhotra (1999: 282) nilai Cronbach Alpha yang dapat diterima > 0.600. Pada penelitian ini, teknik pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah teknik Cronbach . Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan dengan bantuan pengolah data SPSS.

IV.2.1. Pelatihan (X 1 )

Hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap butir pernyataan pada variabel pelatihan dapat dilihat pada tabel IV.2 di bawah ini:

Tabel IV.2 Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Pelatihan (X 1 ) Iterasi Pertama

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on

N of Items

Lanjutan Tabel IV.2

Item-Total Statistics

Squared Cronbach's Scale Mean if

Scale

Corrected

Variance if

Item-Total

Multiple Alpha if Item

Correlation Deleted Keterampilan 1

Item Deleted

Item Deleted

Sumber: Hasil Penelitian 2008 (Data diolah)

Tabel IV.2 tersebut menunjukan bahwa dari keenam belas butir pernyataan yang terdapat pada variabel pelatihan hanya tiga belas butir yang menunjukan koefisien korelasi > 0.300 terhadap total butir (lihat tabel IV.1 pada kolom Corrected Item-Total Correlation ), sehingga hanya ketiga belas butir yang dapat dinyatakan valid, yaitu keterampilan 1, keterampilan 2, keterampilan 3, keterampilan 4, keterampilan 5, keterampilan 6, pengetahuan 1, pengetahuan 2, pengetahuan 5, pengetahuan 6, pengetahuan 8, pengetahuan 9, dan pengetahuan 10. Artinya ketiga belas butir pernyataan untuk mengukur variabel pelatihan sudah valid, sedangkan tiga butir lainnya, yaitu pengetahuan 3, pengetahuan 4, dan pengetahuan 7 dinyatakan tidak valid karena koefisien korelasi < 0.300.

Untuk itu perlu dilakukan iterasi kedua untuk menaikkan nilai koefisien korelasi butir yang lainnya, meskipun nilai koefisien korelasi alpha 0.841 > 0.60 yang menunjukkan bahwa butir-butir pernyataan yang terdapat pada variabel pelatihan memiliki konsistensi reliabilitas internal yang baik sebagai sebuah alat ukur. Artinya semua butir pernyataan untuk mengukur variabel pelatihan mempunyai kehandalan/konsistensi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Tabel IV.3 Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Pelatihan (X 1 )

Iterasi Kedua

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on

N of Items

Item-Total Statistics

Squared Cronbach's Scale Mean if

Scale

Corrected

Multiple Alpha if Item Item Deleted

Variance if

Item-Total

Correlation Deleted Keterampilan 1

Item Deleted

Sumber: Hasil Penelitian 2008 (Data diolah)

Hasil iterasi tahap kedua menunjukan, apabila ketiga butir pernyataan pada pengetahuan dihilangkan, yaitu pengetahuan 3, pengetahuan 4 dan pengetahuan 7, maka nilai koefisien alpha untuk variabel pelatihan naik menjadi 0.851 > 0.60 sehingga butir pernyataan pada variabel pelatihan menjadi reliabel. Artinya butir pernyataan yang terdapat pada variabel pelatihan mempunyai kehandalan/konsistensi yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat digunakan untuk mengukur variabel pelatihan. Nilai koefisien korelasi pada ketiga belas butir pernyataan tersebut juga berkisar antara 0.400 – 0.649 yang berarti cukup tinggi, artinya butir pernyataan tersebut sudah valid, seperti yang tertera pada uji validitas pada tabel IV.3 tersebut.

IV.2.2. Motivasi (X 2 )

Hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap butir pernyataan pada variabel motivasi dapat dilihat pada tabel IV.4 di bawah ini:

Tabel IV.4 Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi (X 2 )

Iterasi Pertama

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on

N of Items

Lanjutan Tabel IV.4

Item-Total Statistics

Squared Cronbach's Scale Mean if

Scale

Corrected

Alpha if Item Item Deleted

Variance if

Item-Total

Multiple

Correlation Deleted Motif 1

Item Deleted

Sumber: Hasil Penelitian 2008 (Data diolah)

Hasil pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa dari kedua puluh dua butir pernyataan yang terdapat pada variabel motivasi yang memiliki koefisien korelasi > 0.300 hanya 17 butir, yaitu motif 1, motif 2, motif 3, motif 7, motif 8, motif 9, harapan 1, harapan 2, harapan 3, harapan 4, insentif 1, insentif 2, insentif 4, insentif 5, insentif 6, dan insentif 7, sehingga dapat dinyatakan bahwa ketujuh belas butir pernyataan tersebut untuk mengukur variabel motivasi sudah valid. Kelima butir lainnya, yaitu motif 4, motif 5, motif 6, harapan 5, dan insentif 3, tidak valid karena nilai koefisien korelasi < 0.300.

Nilai korelasi alpha sebesar 0.808 menunjukan bahwa butir pernyataan yang terdapat pada variabel motivasi sudah memiliki nilai reliabilitas yang disarankan, yaitu > 0.600 (Malhotra, 1999: 281; dan Hair et al. 1998, dalam Yuliati, 2003: 84). Artinya instrumen penelitian berupa butir pernyataan yang ada pada variabel motivasi sudah mempunyai kehandalan/konsistensi yang dapat dipertanggungjawabkan, tetapi masih harus dilakukan iterasi kedua untuk menghilangkan butir yang tidak valid dan untuk menaikkan nilai koefisien korelasi butir-butir lainnya juga.

Tabel IV.5 Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi (X 2 )

Iterasi Kedua

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on

N of Items

Item-Total Statistics

Cronbach's Scale Mean if

Alpha if Item Item Deleted

Variance if

Item-Total

Multiple

Correlation Deleted Motif 1

Item Deleted

Sumber: Hasil Penelitian 2008 (Data diolah)

Hasil iterasi tahap kedua menunjukan, apabila kelima butir pernyataan motif

4, motif 5, motif 6, harapan 5, dan insentif 3 dihilangkan, maka nilai koefisien alpha untuk variabel motivasi naik menjadi 0.810 > 0.60. Butir pernyataan pada variabel motivasi tetap reliabel, artinya butir pernyataan yang terdapat pada variabel motivasi mempunyai kehandalan/konsistensi yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat digunakan untuk mengukur variabel motivasi.

Nilai koefisien korelasi pada kelima belas butir pernyataan tersebut juga berkisar antara 0.400 – 0.649 yang berarti cukup tinggi, artinya butir pernyataan tersebut sudah valid, tetapi pada dua butir lainnya, yaitu harapan 6 dan insentif 6 seperti yang tertera pada uji validitas pada tabel IV.5 tersebut, menunjukkan nilai dibawah 0.300 sehingga perlu dilakukan iterasi ketiga agar semua butir pernyataan pada variabel motivasi menjadi valid.

Tabel IV.6 Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi (X 2 )

Iterasi Ketiga

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on

N of Items

Lanjutan Tabel IV.6

Item-Total Statistics

Cronbach's Scale Mean if

Alpha if Item Item Deleted

Variance if

Item-Total

Multiple

Deleted Motif 1

Item Deleted

Sumber: Hasil Penelitian 2008 (Data diolah)

Setelah iterasi tahap ketiga dilakukan, meskipun nilai koefisien alpha untuk variabel motivasi turun menjadi 0.805, akan tetapi masih > 0.60. Butir pernyataan pada variabel motivasi tetap reliabel, artinya butir pernyataan yang terdapat pada variabel motivasi mempunyai kehandalan/konsistensi yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat digunakan untuk mengukur variabel motivasi. Nilai koefisien korelasi pada kelima belas butir pernyataan tersebut juga berkisar antara 0.340 – 0.689 yang berarti cukup tinggi, artinya butir pernyataan tersebut sudah valid.

IV.2.3. Kinerja Karyawan (Y)

Tabel IV.7 Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Iterasi Pertama

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on

N of Items

Item-Total Statistics

Squared Cronbach's Scale Mean if

Scale

Corrected

Variance if

Item-Total

Multiple Alpha if Item

Correlation Deleted Kuantitas Kerja 1

Item Deleted

Item Deleted

Correlation

. .881 Kuantitas Kerja 2

. .875 Kuantitas Kerja 3

. .868 Kualitas Kerja 1

. .865 Kualitas Kerja 2

. .878 Kualitas Kerja 3

. .858 Kualitas Kerja 4

. .861 Kerja sama

Terhadap Tugas

Sumber: Hasil Penelitian 2008 (Data diolah)

Hasil pengolahan data di atas menunjukan bahwa dari keenam belas butir pernyataan pada kinerja karyawan, ada 3 butir pernyataan yang memiliki nilai koefisien korelasi < 0.300 yang mengindikasikan ketidakvalidan, yaitu: kuantitas kerja 1, kualitas kerja 2, dan kehandalan 1, sehingga perlu dilakukan iterasi kedua. Nilai koefisien alpha 0.876 > 0.600, menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan Hasil pengolahan data di atas menunjukan bahwa dari keenam belas butir pernyataan pada kinerja karyawan, ada 3 butir pernyataan yang memiliki nilai koefisien korelasi < 0.300 yang mengindikasikan ketidakvalidan, yaitu: kuantitas kerja 1, kualitas kerja 2, dan kehandalan 1, sehingga perlu dilakukan iterasi kedua. Nilai koefisien alpha 0.876 > 0.600, menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan

Tabel IV.8 Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Iterasi Kedua

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Based on

N of Items

Item-Total Statistics

Scale

Corrected

Squared Cronbach's

Scale Mean if

Variance if

Item-Total

Multiple Alpha if Item

Correlation Deleted Kuantitas Kerja 2

Item Deleted

Item Deleted

Correlation

.578 .890 Kuantitas Kerja 3

.578 .881 Kualitas Kerja 1

.564 .877 Kualitas Kerja 3

.667 .870 Kualitas Kerja 4

.672 .875 Kerja sama

Terhadap Tugas

Sumber: Hasil Penelitian 2008 (Data diolah)

Hasil iterasi tahap kedua di atas menunjukan bahwa semua butir pernyataan pada kinerja telah menunjukan kevalidan, terlihat dari nilai koefisien korelasi > 0.300. Nilai koefisien alpha juga mengalami kenaikan menjadi 0.887 yang berarti seluruh butir pernyataan pada variabel kinerja sudah reliabel.