SISTEMATIKA PEMBAHASAN
4. 2 METODE PENGUJIAN
Pengujian dan analisa pada sistem ini meliputi pendeteksian digit DTMF, memainkan file suara, fungsi wtring dan unjuk kerja sistem informasi ini.
4. 3 ANALISA HASIL PENGUJIAN
4.3.1 Pendeteksian Digit
Fungsi pendeteksian digit digunakan untuk menerima dan menginisialisasi digit yang diterima oleh sistem. Tampilan program pengujian deteksi digit sebagai berikut
Gambar 4.1 Tampilan deteksi digit DTMF
56 Berikut ini merupakan hasil dari pengujian deteksi digit DTMF
Tabel 4.1 Tabel hasil pengujian digit DTMF
Digit Delay Digit
Delay
Keterangan input
Input
Output
Output (detik)
(detik)
Digit dimasukkan 1 detik
11 19 setelah off-hook Digit dimasukkan 1 detik
21 24 setelah off-hook
123 1 123 1 Digit dimasukkan 1 detik
setelah off-hook Digit dimasukkan 1 detik
1234 1 123 1 setelah off-hook
123 2 123 1 Digit dimasukkan 2 detik
setelah off-hook Digit dimasukkan 3 detik
123 3 123 1 setelah off-hook
123 4 123 1 Digit dimasukkan 4 detik
setelah off-hook Digit dimasukkan 1 detik
- 15 - 15 setelah off-hook
Dari data pengujian deteksi digit DTMF menunjukkan bahwa jumlah maksimum digit yang bisa diterima oleh sistem adalah 3 digit, delay maksimum untuk memasukkan 3 digit adalah 15 detik dan delay maksimum untuk setiap digit adalah 5 detik. Sehingga 5 detik setelah perintah input digit DTMF, digit yang dimasukkan tidak terdeteksi.
4.3.2 Fungsi Play File Suara
Fungsi play suara digunakan untuk memanggil dan memainkan file suara yang disimpan dalam bentuk file WAVE. File suara yang dimainkan yaitu file suara yang direkam pada Multi-Thread Voice dibandingkan dengan rekaman dari software Cool Edit Pro 2.0. File suara dari Multi-Thread Voice yaitu file suara dengan format ADPCM 8 KHz, ADPCM 6 KHz dan Linier PCM 8 KHz. Sedangkan dari Cool Edit Pro 2.0 yaitu file suara dengan format PCM 8 KHz. Sinyal-sinyal dari file suara tersebut dapat dilihat dengan menggunakan software Vox Studio. Sinyal-sinyal tersebut seperti pada gambar-gambar di bawah :
Gambar 4.2 Sinyal suara ADPCM 6 KHz
Gambar 4.3 Sinyal suara ADPCM 8 KHz
Gambar 4.4 Sinyal suara 8 KHz LINEAR
Gambar 4.5 Sinyal suara dari Cool Edit
Dari hasil pengujian yang dengan cara survey kepada 5 orang pendengar diperoleh hasil yaitu file suara dari Multi-Thread Voice dengan format ADPCM 8KHz memiliki kualitas suara paling yang bagus. Sehingga pada program ini menggunaka file suara dengan format ADPCM 8 KHz.
4.3.3 Fungsi wtring
Fungsi wtring digunakan untuk menetapkan jumlah ring back tone dan mengeset kondisi kanal menjadi on-hook atau off-hook setelah ringtone terdeteksi.
Tabel 4.2 Tabel hasil pengujian fungsi wtring
Delay sampai No Jumlah ringtone off hook (detik)
Dari data pengujian fungsi wtring menunjukkan bahwa terjadi perbedaan jumlah ring back tone yang diset pada program dengan aplikasinya. Pada program diset 2 ring back tone. Tetapi pada aplikasinya terjadi 1 ring back tone dan 2 ring back tone.
4. 4 ANALISA UNJUK KERJA SISTEM
Sistem informasi Jurusan Telekomunikasi ini dapat menerima 4 penelpon secara bersama-sama. Hasil pengujian akses sistem ini secara bersama-sama seperti pada tabel.
Tabel 4.3 Tabel hasil pengujian akses sistem bersama-sama
Jumlah penelpon
Banyak
No yang masuk secara Berhasil Gagal
Dari data pengujian diatas menunjukkan bahwa sistem informasi ini dapat menerima maksimal 4 penelpon secara bersama-sama. Hal ini karena port yang dimiliki Dialogic D/4PCIU adalah 4 buah.
Sistem informasi ini juga dapat diinterupsi. Interupsi disini berarti sistem dapat menerima penelpon lagi walaupun penelpon sebelumnya tidak mengakhiri aplikasi sesuai dengan petunjuk dari server. Dalam sistem ini, keluar layanan adalah dengan menekan bintang (*). Tetapi penelpon keluar layanan tidak menekan bintang (*), sehingga membuat program error dan tidak dapat menerima penelpon berikutnya secara langsung tetapi server dapat menerima request kembali setelah beberapa detik. Waktu yang diperlukan untuk interupsi seperti yang ditunjukkan pada tabel.
Tabel 4.4 Tabel hasil pengujian interupsi
Channel 3 Channel 4 (detik)
No Channel 1 Channel 2
(detik)
(detik) (detik)
Waktu rata-rata interupsi tiap channel : 31 . 94
channel 1 = + 31 . 27 + 31 . 41 + 31 . 34 + 31 . 32
= 31 . 46 detik
31 . 88 31 . 50 31 . 50 31 . 21 31 . 27 channel 2 =
= 31 . 47 detik
Dari hasil pengujian waktu yang diperlukan untuk interupsi diketahui bahwa waktu yang diperlukan untuk interupsi berbeda-beda untuk setiap percobaan dan setiap aplikasi berbeda-beda. Waktu yang diperlukan rata-rata 31.41 detik untuk semua channel. Dengan kata lain, setelah waktu itu server dapat menerima request kembali.
Sistem informasi ini tidak menggunakan sistem hunting sehingga ada empat nomor server yaitu 101, 102, 103 dan 104. Hal ini karena pada proyek akhir ini pemrograman yang dibuat hanya pada pemrograman dialogic card sedangkan sistem hunting merupakan pemrograman pada PABX.
Halaman ini sengaja dikosongkan
BAB V PENUTUP
5. 1 KESIMPULAN
Setelah dilakukan pengujian dan analisa pada sistem informasi Jurusan Telekomunikasi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Delay maksimum untuk setiap digit adalah 5 detik. Sehingga
5 detik setelah perintah input digit DTMF, digit yang dimasukkan tidak terdeteksi.
2. Sistem informasi ini dapat diakses maksimal 4 penelpon secara bersama-sama.
3. Sistem informasi ini tidak menggunakan sistem hunting sehingga ada empat nomor server yaitu 101, 102, 103 dan 104.
4. Sistem informasi ini dapat diinterupsi tetapi membutuhkan waktu rata-rata 31.41 detik untuk dapat dipanggil kembali.
5. 2 SARAN
Sistem informasi ini masih dapat dikembangkan menjadi sistem informasi yang lebih kompleks diantaranya
1. Sistem informasi yang menggunakan sistem hunting sehingga hanya mempunyai satu nomor server.
2. Waktu yang diperlukan untuk interupsi tidak terlalu lama.
3. Informasi yang disediakan lebih lengkap.
Halaman ini sengaja dikosongkan